backup og meta

Mengenal Fungsi Tulang dan Sendi Rahang Manusia

Mengenal Fungsi Tulang dan Sendi Rahang Manusia

Rahang manusia merupakan sepasang tulang yang membentuk kerangka mulut. Rahang terdiri atas rahang bawah yang dapat digerakkan (mandibula) dan rahang atas yang tetap (maksila).

Seperti apa anatomi tulang rahang manusia dan fungsinya? Berikut ini penjelasannya. 

Fungsi rahang manusia

rahang manusia

Rahang bekerja dengan bergerak berlawanan satu sama lain untuk menggigit, mengunyah, berbicara, dan membantu proses pencernaan makanan.

Maksila menjadi tempat bagi gigi atas dan membentuk atap mulut (langit-langit). Rahang atas juga membentuk bagian bawah tulang orbita, yakni tulang yang mengelilingi dan menampung mata.

Sementara itu, mandibula bertugas untuk menahan gigi bagian bawah pada tempatnya. Uniknya, tulang ini memiliki bentuk tapal kuda yang simetris. 

Mandibula merupakan satu-satunya tulang tengkorak yang bisa bergerak, sebab ia tidak terhubung langsung dengan tulang tengkorak lainnya. Tulang ini melekat pada kelompok otot yang berfungsi untuk mengunyah.

Mandibula juga terhubung dengan jaringan ikat dan membentuk sendi temporomandibular. Sendi ini menghubungkan rahang bawah dengan tulang temporal (tulang pelipis) pada tengkorak.

Anatomi dan fungsi rahang atas (maksila)

maksila

Maksila (tulang rahang atas) merupakan sepasang tulang simetris yang terhubung pada bagian tengah wajah dan membentuk sepertiga bagian wajah, seperti yang dikutip dalam StatPearls.

Rahang atas membentuk dasar rongga hidung, dinding hidung, atap rongga mulut, serta menyumbang sebagian besar tepi bawah struktur hidung. Maksila juga menjadi tempat bagi tulang alveolar sebagai bantalan gigi atas.

Fungsi rahang atas manusia yang paling penting adalah untuk membentuk struktur wajah dan mendukung bagian tengkorak yang bukan bagian dari tempurung otak (viscerocranium). 

Ada beberapa fungsi lain dari rahang atas, seperti menampung gigi atas dan membentuk sebagian rahang. Rahang atas juga diperlukan untuk proses pengunyahan (mengunyah) dan berbicara.

Selain itu, setiap tulang juga memiliki fungsinya sendiri seperti berikut.

1. Tulang alveolar

Prosesus alveolaris (tulang alveolar) berfungsi sebagai jangkar untuk gigi-gigi atas. Tulang ini memiliki bentuk seperti tapal kuda dengan bagian melengkung menghadap ke depan.

2. Tulang palatina

Maksila kiri dan kanan menyatu pada garis tengah melalui tulang palatina. Struktur ini membentuk langit-langit mulut yang keras (palatum durum) dan langit-langit lunak (palatum mole).

3. Tulang zigomatik

Prosesus zigomatikus (tulang zigomatik) merupakan bagian paling luar dari tulang rahang atas. Tulang ini memiliki peran penting dalam membentuk struktur bagian tengah wajah.

4. Tulang frontal

Prosesus frontalis (tulang frontal) terletak pada bagian tengah atas tulang rahang atas. Seluruh tulang frontal terhubung dengan tulang pada bagian atas dari tulang hidung.

5. Sinus maksilaris

Sinus merupakan ruang kecil berisi udara yang terdapat pada tulang wajah. Pada rahang atas, terdapat sinus maksilaris yang berbentuk seperti piramida.

Sinus maksilaris memiliki volume kira-kira 15 mL pada orang dewasa. Selaput lendir yang melapisi sinus maksilaris berfungsi menghasilkan lendir sebagai pertahanan tubuh serta untuk menghangatkan dan melembabkan udara yang kita hirup.

Sinus maksilaris rentan mengalami penyakit, termasuk infeksi. Saat sinus mengalami peradangan, inilah yang dikenal sebagai sinusitis.

Anatomi dan fungsi rahang bawah (mandibula)

mandibula

Mandibula merupakan tulang terbesar pada tengkorak manusia. Rahang bawah sendiri terdiri dari dua bagian utama, yaitu korpus (badan) dan rami dan terhubung dengan bagian bawah maksila.

Berikut rincian kedua bagian mandibula. 

Badan mandibula

Korpus merupakan bagian depan mandibula yang dibatasi oleh dua permukaan tulang. Bagian ini berbentuk simetris melengkung, membentuk tapal kuda yang menciptakan garis rahang bawah.

Pangkal badan rahang bawah dan rami berada di kedua sisi sudut mandibula, yang juga dikenal sebagai sudut gonial. Ada dua batas dari badan rahang bawah, yakni sebagai berikut.

  • Batas alveolar (superior): berisi rongga berlubang tempat enam belas gigi bawah berada.
  • Batas inferior: menciptakan garis rahang bawah dan berisi alur kecil tempat pembuluh arteri wajah berada.

Rami rahang bawah

Mengutip buku Anatomy, Head and Neck, Maxilla oleh Soriano dan Das, bagian rami berada di kedua sisi samping mandibula. Rami memiliki dua permukaan dan empat perbatasan, serta terdiri atas dua tulang.

Terdapat dua bagian rami pada mandibula yang menonjol tegak lurus ke atas. Masing-masing rami berisi tulang menonjol seperti berikut. 

  • Bagian kepala tersambung dengan tulang pelipis yang kemudian membentuk sendi temporomandibular.
  • Bagian leher mandibula berfungsi untuk menopang kepala rami serta tempat untuk perlekatan otot.
  • Prosesus koronoid berfungsi sebagai tempat melekatnya otot temporalis (otot pelipis).
  • Permukaan bawah rami berfungsi memperlihatkan garis rahang serta sisi luar yang terhubung dengan otot untuk mengunyah. Permukaan dalamnya memiliki sejumlah bukaan agar saraf dan pembuluh arteri dapat mengakses area mulut.

Cedera rahang yang umum terjadi

cedera rahang

Masalah yang paling sering muncul pada rahang bawah yaitu fraktur (patah tulang) dan dislokasi karena kecelakaan atau jatuh. 

Patah tulang paling sering terlihat di bagian tulang yang membulat sehingga rahang tampak maju. Namun, kondisi ini juga bisa terjadi di bagian lain, seperti korpus, sudut mandibula, dan bagian lain dari rami.

Dislokasi rahang juga dapat terjadi, yang paling sering terjadi karena mandibula didorong ke belakang. Ini dapat mengganggu kemampuan pasien untuk menutup mulut atau menyebabkan ketidaksejajaran struktur.

Sementara pada rahang atas, masalah paling umum yaitu munculnya celah pada langit-langit mulut. Ini merupakan suatu kondisi ketika langit-langit keras atau lunak tidak menyatu dengan baik selama perkembangan janin.

Hal tersebut kemudian meninggalkan celah pada langit-langit mulut sehingga menyebabkan masalah dalam pernapasan, berbicara, dan makan. 

Makanan dan cairan justru terhirup langsung ke dalam rongga hidung. Kondisi ini sering kali disebabkan oleh sindrom genetik.

[embed-health-tool-heart-rate]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Hara T, Ide Y. [Oral function and morphology of jaw bone]. Clin Calcium. 2003 May;13(5):572-6. Japanese. PMID: 15775124.

Breelant, G; Aktar, A; Patel, B. C. (2021). Anatomy, Head and Neck, Mandible. StatPearls. Retrieved February 16, 2022, from https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK532292/

Soriano, R. M.; Das, J. M. (2021). Anatomy, Head and Neck, Maxilla. StatPearls. Retrieved February 16, 2022, from https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK538527/  

The Editors of Encyclopaedia Britannica. (n.d.). Jaw. Britannica. Retrieved February 16, 2022, from https://www.britannica.com/science/jaw

Versi Terbaru

09/03/2022

Ditulis oleh Ilham Fariq Maulana

Ditinjau secara medis oleh dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa

Diperbarui oleh: Nanda Saputri


Artikel Terkait

Pentingnya Memahami Tumbuh Kembang Gigi dan Rahang Anak Sejak Dini

Mengenal Tren Operasi Rahang untuk Bikin Pipi dan Rahang Lebih Tirus


Ditinjau secara medis oleh

dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa

General Practitioner · Universitas La Tansa Mashiro


Ditulis oleh Ilham Fariq Maulana · Tanggal diperbarui 09/03/2022

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan