Gigi susu yang tanggal sebelum waktunya karena berlubang besar ataupun sering bengkak dapat menyebabkan gigi permanennya tumbuh berantakan. Begitu pula ketika gigi permanen anak mulai tumbuh sementara gigi susunya tidak goyang dan lepas dapat menyebabkan gigi permanen tidak dapat tumbuh pada posisinya. Kondisi seperti ini sebaiknya segera dikonsultasikan ke dokter gigi untuk penanganan lebih lanjut.
Faktor Kebiasaan Buruk

Kebiasaan buruk yang dilakukan sejak kecil dan tidak dihentikan sampai anak usia sekolah dapat mempengaruhi gigi geliginya. Contohnya seperti mengisap ibu jari, bernapas melalui mulut, menjulurkan lidah (tongue thrusting).
Pada waktu anak berusia 0-4 bulan, anak mengalami fase oral yaitu periode dimana mereka suka memasukkan benda-benda ke mulut mereka termasuk jari mereka. Kebiasaan ini normal dilakukan anak hingga 2 tahun.
Kebiasaan menghisap ibu jari yang berlanjut hingga anak berusia sekolah dapat mengakibatkan masalah pada rongga mulut anak seperti gigitan terbuka dan langit-langit yang dalam. Gigitan terbuka ini selain mengganggu fungsi pengunyahan, juga berdampak secara estetis.
Kelainan tumbuh kembang rahang pada anak dapat terjadi pada rahang atas maupun pada rahang bawah. Tumbuh kembang rahang atas yang berlebih dan tumbuh kembang rahang bawah yang kurang akan menyebabkan pola skeletal Kelas II. Yakni dengan gambaran gigi atas yang sangat maju dibandingkan gigi bawahnya yang seringkali disebut dengan tonggos.
Sebaliknya, tumbuh kembang rahang bawah yang berlebih atau tumbuh kembang rahang atas yang kurang akan menyebabkan pola skeletal Kelas III atau yang sering disebut dengan cameuh memperlihatkan dagu yang maju serta gigitan terbalik.
Kelainan pertumbuhan gigi dan rahang seperti cameuh dan tonggos dengan kondisi yang parah dan terlambat dirawat hingga dewasa, maka akan lebih sulit ditangani dan mungkin memerlukan tindakan bedah.
Tumbuh kembang gigi yang baik berpengaruh pada kesehatan fisik dan juga kepercayaan diri anak

Kelainan tumbuh kembang tersebut akan bermanifestasi pada ketidakharmonisan bentuk wajah dan gangguan fungsi oklusi. Ketidakharmonisan bentuk wajah akan mengurangi rasa percaya diri anak sedangkan gangguan fungsi oklusi akan mengurangi asupan makanan dan nutrisi. Kedua kondisi ini secara keseluruhan akan mengurangi kualitas hidup anak nantinya setelah dewasa.
Dalam pertumbuhan dan perkembangan anak terdapat masa ketika anak mengalami pertumbuhan secara cepat dalam waktu singkat. Pertumbuhan ini ditandai dengan pertambahan tinggi badan, perubahan bentuk badan, perubahan suara dan tanda-tanda akil balik.
Periode pertumbuhan dan perkembangan yang lebih cepat ini disebut dengan Periode Puncak Pertumbuhan (Growth Spurt). Puncak Pertumbuhan biasanya terjadi pada usia 10-12 tahun pada perempuan dan 12-14 tahun pada laki-laki. Puncak Pertumbuhan tidak hanya terjadi pada tinggi dan bentuk tubuh, namun juga pada tulang rongga mulut dan wajah. Deteksi dini kelainan pertumbuhan gigi dan rahang pada anak usia tumbuh kembang sangat sangat penting. Hal ini karena hanya pada usia tertentu intervensi untuk memodifikasi tumbuh kembang anak dapat dilakukan.
Dalam upaya untuk mengedukasi masyarakat, Departemen Ortodonti Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia (FKG UI) berkerja sama dengan Pengurus Pusat Ikatan Ortodontis Indoneisa (IKORTI) menyelenggarakan penyuluhan pada kader posyandu binaan Puskesmas Kecamatan Beji, Depok dan siswa-siswi SMP Negeri 5 Depok.
Kegiatan ini juga merupakan bagian dari program “Aksi Universitas Indonesia untuk Negeri” yang pada tahun sebelumnya diadakan secara tatap muka, namun tahun ini, sebagai dampak dari pandemik Covid-19, maka diadakan secara daring melalui media Zoom Video Conferencing dan video interaktif. Melalui penyuluhan ini, masyarakat diharapkan semakin memahami pentingnya deteksi dini kelainan tumbuh kembang gigi dan rahang.
Peningkatan pengetahuan masyarakat mengenai tumbuh kembang gigi dan rahang sangat berpengaruh terhadap kualitas hidup anak di masa depan.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar