backup og meta

Stres Bikin Cepat Tua Bukan Mitos Belaka, Ini Efeknya

Stres Bikin Cepat Tua Bukan Mitos Belaka, Ini Efeknya

Stres yang tidak tertangani dapat mengakibatkan beragam masalah. Tidak hanya memengaruhi kondisi psikologis orang yang mengalaminya, stres diketahui dapat membuat Anda menjadi lebih cepat tua. Bagaimana hal ini bisa terjadi?

Alasan mengapa stres bikin cepat tua

Stres dapat mengakibatkan banyak perubahan pada kulit. Perubahan ini membuat orang yang mengalaminya menjadi terlihat lebih tua daripada seharusnya.

Berikut sejumlah perubahan pada kulit akibat stres yang membuat Anda terlihat lebih tua.

1. Memicu kemunculan jerawat

Saat stres, tubuh memproduksi hormon kortisol dalam jumlah berlebih. Kondisi ini merangsang produksi hormon kortikotropin (CRH) yang memicu pelepasan minyak dari kelenjar sebasea.

Produksi minyak secara berlebih akan menyumbat pori-pori dan menimbulkan jerawat. Kondisi ini bisa semakin parah jika Anda kurang tidur, mengonsumsi alkohol, atau sedang menstruasi.

2. Membuat rambut lebih mudah rontok

Siklus pertumbuhan rambut terdiri atas tiga fase penting, yaitu masa pertumbuhan, istirahat, dan rontok. Stres kronis dapat membuat Anda lebih cepat tua dengan cara mengganggu siklus pertumbuhan rambut.

Stres berat memaksa rambut berada pada fase istirahat sehingga tidak ada pertumbuhan. Anda pun akan mengalami kebotakan karena rambut rontok saat Anda menyisir atau keramas.

3. Kulit menjadi kering

Kulit kering merupakan salah satu masalah yang sering dialami oleh lansia. Kondisi ini juga bisa dialami oleh kelompok usia muda saat mengalami stres berat.

Stres membuat fungsi lapisan kulit yang disebut stratum korneum terganggu. Ketika lapisan penjaga kelembapan kulit ini tidak berfungsi sebagaimana mestinya, kulit akan terasa kering.

4. Munculnya kantong mata

kantong mata akibat stres

Dalam penelitian berjudul Brain-Skin Connection: Stress, Inflammation and Skin Aging, disebutkan bahwa stres akibat kurang tidur dapat menyebabkan hilangnya kelenturan kulit.

Kondisi tersebut dapat menimbulkan kantong mata. Pada orang lanjut usia, kantong mata umumnya muncul karena kulit kendur dan otot sekitar mata mulai melemah.

5. Timbul kerutan pada kulit

Stres yang terjadi secara terus-menerus dapat mengganggu keseimbangan protein dalam kulit. Akibatnya, kelenturan kulit pun menjadi berkurang.

Berkurangnya kelenturan kulit dapat menyebabkan pembentukan keriput dan kerutan. Kerutan pada wajah akibat stres akan membuat Anda cepat terlihat tua.

6. Meningkatkan risiko kerusakan gigi

Gigi umumnya akan rentan mengalami kerusakan saat memasuki usia lanjut. Namun, kondisi ini bisa terjadi lebih cepat jika stres yang Anda alami tidak ditangani.

Beberapa orang yang mengalami stres memiliki kebiasaan untuk menggertakkan gigi. Seiring waktu berjalan, kebiasaan ini dapat mengakibatkan kerusakan permanen pada gigi.

7. Rambut lebih cepat beruban

Stres dapat mengakibatkan hilangnya melanosit pada folikel rambut. Melanosit merupakan sel yang menghasilkan melanin, yaitu pigmen pemberi warna pada rambut dan kulit.

Ketika produksi melanin terhambat, ini menyebabkan rambut beruban atau berubah warna menjadi abu-abu. Rambut yang beruban membuat penampilan Anda menjadi lebih tua.

Jika Anda mengalami kondisi di atas padahal masih berusia muda, periksakan diri ke dokter. Kondisi di atas tidak hanya terjadi akibat stres, tetapi juga bisa muncul sebagai gejala penyakit tertentu.

Cara mengatasi stres agar tidak cepat tua

Cara mengatasi stres agar tidak cepat tua

Stres memang tidak bisa dihindari, tetapi dapat ditangani. Cara mengatasi stres agar tidak cepat tua pun cukup sederhana, misalnya dengan menerapkan beberapa tindakan berikut.

  • Merawat kulit sejak muda dengan mencuci muka, menggunakan pelembap, dan memakai tabir surya.
  • Berolahraga secara teratur, minimal 150 menit per minggu dengan intensitas sedang.
  • Luangkan waktu  untuk melakukan sesuatu yang disukai.
  • Pergi ke tempat yang disukai atau memberikan Anda ketenangan.
  • Mempelajari teknik relaksasi seperti latihan pernapasan dalam, yoga, dan meditasi.
  • Tidur cukup, setidaknya 7 hinggai 8 jam setiap hari.
  • Beranikan diri untuk menolak hal yang tidak disukai.
  • Berbagi keluh kesah dengan orang terdekat.

Jika stres yang Anda alami tidak kunjung membaik, tak ada salahnya untuk berkonsultasi ke psikolog. Nantinya, psikolog dapat memberikan terapi sesuai kebutuhan dan kondisi Anda.

Stres yang dibiarkan tidak hanya membuat Anda lebih cepat tua, tetapi juga bisa berkembang menjadi gangguan mental. Maka dari itu, mulailah mengelola stres yang Anda alami dengan beberapa tips sederhana di atas.

Beberapa efek stres yang dapat membuat seseorang lebih cepat tua

  • Memicu kemunculan jerawat pada wajah.
  • Membuat rambut lebih mudah rontok.
  • Kulit jadi terasa lebih kering.
  • Menimbulkan kantong mata.
  • Mengakibatkan timbulnya kerutan.
  • Meningkatkan risiko kerusakan gigi.
  • Rambut lebih cepat beruban.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

What Are the Effects of Stress on Your Face?. (2020). Retrieved 26 December 2022, from https://www.stress.org/what-are-the-effects-of-stress-on-your-face

Stress and the Skin. (2022). Retrieved 26 December 2022, from https://healthcare.utah.edu/healthfeed/postings/2021/01/stress-skin.php

Stress may be getting to your skin, but it’s not a one-way street. (2021). Retrieved 26 December 2022, from https://www.health.harvard.edu/blog/stress-may-be-getting-to-your-skin-but-its-not-a-one-way-street-2021041422334

Premature Aging: The Four Biggest Culprits to Watch For. (2022). Retrieved 26 December 2022, from https://www.muhealth.org/our-stories/premature-aging-four-biggest-culprits-watch

Stress accelerates aging of immune system, USC study finds. (2022). Retrieved 26 December 2022, from https://news.usc.edu/200213/stress-aging-immune-system/

Chen, Y., & Lyga, J. (2014). Brain-Skin Connection: Stress, Inflammation and Skin Aging. Inflammation &Amp; Allergy-Drug Targets, 13(3), 177-190. doi: 10.2174/1871528113666140522104422

Versi Terbaru

10/01/2023

Ditulis oleh Bayu Galih Permana

Ditinjau secara medis oleh dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa

Diperbarui oleh: Ilham Fariq Maulana


Artikel Terkait

Stres Bikin Kulit Gatal dan Ruam, Ini Penjelasan Medisnya

11 Cara Menghilangkan Stres agar Hidup Lebih Bahagia


Ditinjau secara medis oleh

dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa

General Practitioner · Universitas La Tansa Mashiro


Ditulis oleh Bayu Galih Permana · Tanggal diperbarui 10/01/2023

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan