backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

Mengenal Gejala dan Penyebab Adjustment Disorder

Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri · General Practitioner · Integrated Therapeutic


Ditulis oleh Shylma Na'imah · Tanggal diperbarui 25/11/2021

    Mengenal Gejala dan Penyebab Adjustment Disorder

    Setiap orang pasti pernah merasakan stres. Kondisi ini biasanya dipicu oleh adanya situasi atau kejadian yang memicu tekanan psikologis. Jika stres terjadi ketika seseorang kesulitan menerima perubahan atau kenyataan pahit dalam hidupnya, hal tersebut bisa jadi merupakan gejala gangguan penyesuaian atau adjustment disorder.

    Definisi adjustment disorder

    Adjustment disorder atau gangguan penyesuaian adalah sekumpulan kondisi yang berkaitan dengan stres. Namun, reaksi terhadap stres atau trauma pada adjustment disorder biasanya bersifat berlebihan.

    Stressor atau pemicu stres dapat ditemukan pada berbagai hal, mulai dari masalah pekerjaan, hubungan asmara, perubahan kondisi kesehatan, atau kejadian negatif dan positif lainnya dalam hidup.

    Tidak hanya 1 kejadian spesifik, stressor juga bisa datang dalam bentuk kombinasi berbagai kejadian yang tidak menyenangkan. Adjustment disorder sering kali disebut juga dengan depresi situasional.

    Menurut laman Cleveland Clinic, kondisi ini dialami oleh 2-8% populasi umum. Semua orang dari segala usia bisa saja mengalaminya. Namun, kasus kejadiannya 2 kali lebih banyak ditemukan pada perempuan dibanding laki-laki.

    Gejala adjustment disorder

    Setiap orang merasakan gejala-gejala yang mungkin berbeda saat mengalami kondisi ini. Gejala dapat muncul dalam beragam bentuk, mulai dari yang bersifat ringan hingga berat.

    Berikut adalah beberapa gejala fisik yang umumnya timbul:

    • kelelahan tapi tidak bisa tidur (insomnia),
    • tubuh terasa sakit dan pegal-pegal,
    • sakit perut,
    • sakit kepala,
    • jantung berdebar, dan
    • telapak tangan berkeringat.

    Selain gejala fisik, adjustment disorder juga dapat memicu munculnya gejala emosional seperti:

    • bertingkah membangkang, destruktif, tidak berhati-hati, atau impulsif,
    • merasa cemas, terjebak dalam situasi, atau tidak punya harapan,
    • lebih mudah menangis,
    • kesulitan berkonsentrasi,
    • menarik diri dari lingkungan sekitar, merasa terasingi, semangat hidup dan kepercayaan diri menurun,
    • kehilangan minat pada aktivitas sehari-hari,
    • perubahan pola makan,
    • penyalahgunaan alkohol atau obat-obatan, dan
    • memiliki pikiran atau kecenderungan bunuh diri (suicidal).

    Gejala adjustment disorder dimulai selama 3-6 bulan setelah mengalami kejadian pemicu stres. Jika gangguan penyesuaian terjadi selama lebih dari 6 bulan, itu artinya gangguan yang Anda alami tergolong kronis.

    Kapan harus periksa ke psikolog atau psikiater?

    Biasanya, stressor hanya bersifat sementara dan pikiran Anda akan terlatih untuk menghadapinya dari waktu ke waktu.

    Namun, jika Anda merasa semakin kesulitan menjalani aktivitas sehari-hari akibat gejala-gejala di atas, terutama bila Anda sudah memasuki fase suicidal, segera konsultasikan dengan psikolog atau psikiater.

    Penyebab adjustment disorder

    Ada beberapa kemungkinan penyebab gangguan penyesuaian. Penyebab gangguan ini biasanya berkaitan dengan kejadian yang memicu stres dan menimbulkan masalah pada kehidupan pekerjaan, sosial, atau rumah. Kejadian tersebut bisa bersifat positif atau negatif.

    Berikut adalah beberapa kemungkinannya:

    • kematian anggota keluarga atau teman,
    • masalah hubungan, seperti putus cinta atau perceraian,
    • menikah dan baru mempunyai anak,
    • mengidap kondisi medis yang serius,
    • masalah di sekolah,
    • kesulitan finansial,
    • masalah pekerjaan (dipecat atau tidak berhasil mencapai target),
    • hidup di lingkungan dengan kriminalitas tinggi,
    • pensiun, dan
    • mengalami tragedi atau bencana tak terduga.

    Ada pula beberapa faktor yang memengaruhi kemungkinan Anda mengalami gangguan ini, seperti:

    • kepribadian,
    • pengelolaan emosi,
    • kesehatan tubuh,
    • pengalaman hidup, dan
    • riwayat keluarga.

    Bagaimana cara mendiagnosis kondisi ini?

    Jika Anda atau orang-orang terdekat menunjukkan adanya gejala adjustment disorder, sebaiknya segera temui psikolog atau psikiater.

    Psikolog atau psikiater akan melakukan pemeriksaan fisik dan psikis secara menyeluruh dengan menggunakan kriteria dari Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM-5). DSM-5 adalah pedoman diagnosis kesehatan mental yang dirancang oleh American Psychiatric Association.

    Berikut adalah 5 indikator yang menentukan apakah Anda mengalami adjustment disorder atau tidak:

    • Gejala emosional atau perilaku Anda muncul dalam rentang waktu 3 bulan sejak adanya pemicu atau stressor dalam hidup.
    • Gejala emosional atau perilaku Anda terasa signifikan, melebihi batas wajar, dan menyebabkan masalah yang berarti dalam kehidupan pekerjaan, rumah, atau sosial.
    • Gejala-gejala yang Anda alami tidak memenuhi kriteria untuk gangguan mental lainnya, serta tidak merupakan pemburukan dari kondisi mental yang sudah ada sebelumnya.
    • Gejala Anda tidak termasuk dalam bagian proses berduka yang normal.
    • Gejala Anda tidak berlangsung lebih dari 6 bulan setelah stressor atau pemicu muncul.

    Dari hasil diagnosis, psikolog atau psikiater akan menentukan jenis gangguan yang Anda alami. Berdasarkan pembagian dari DSM-5, berikut adalah 5 jenis adjustment disorder:

    • Gangguan dengan depresi. Gejalanya dapat meliputi perasaan sedih, sering menangis, putus asa, dan kehilangan minat akan hal yang dulu terasa menyenangkan.
    • Gangguan dengan kecemasan. Gejalanya terdiri dari rasa cemas berlebih, khawatir, sulit berkonsentrasi atau mengingat sesuatu, dan merasa kewalahan.
    • Gangguan dengan depresi dan kecemasan. Gejalanya merupakan kombinasi dari 2 jenis di atas.
    • Gangguan perilaku. Pasien biasanya merasakan gejala perilaku yang bermasalah, seperti berkelahi, menyetir secara sembarangan, atau melakukan sesuatu secara impulsif.
    • Gangguan perilaku campuran. Gejalanya dapat terdiri dari gabungan antara depresi, kecemasan, serta masalah perilaku.
    • Tidak bisa ditentukan (unspecified). Gejala tidak memenuhi kriteria-kriteria di atas, namun biasanya terdiri dari masalah fisik.

    Cara mengatasi adjustment disorder

    Informasi yang diberikan bukanlah pengganti nasihat medis. SELALU konsultasikan pada dokter Anda.

    Pengobatan utama adjustment disorder adalah dengan psikoterapi atau terapi berbicara. Banyak pasien yang merasakan manfaat dari terapi tersebut.

    Terapi bicara akan membantu pasien:

    • mendapatkan dukungan emosional,
    • kembali beraktivitas seperti biasa,
    • memahami kenapa stressor dapat memberikan efek mental sedemikian rupa, dan
    • mengajarkan pasien kemampuan manajemen stres serta menghadapi stressor.

    Dalam beberapa kasus, kondisi ini perlu ditangani pula dengan obat-obatan seperti antidepresan (SSRI) dan anticemas (benzodiazepine).

    Bila Anda menghadapi gangguan ini, jangan takut untuk meminta dukungan dari orang-orang terdekat, seperti keluarga, pasangan, atau sahabat. Anda juga bisa mencoba bergabung dengan komunitas atau support group berisikan orang-orang dengan masalah yang serupa.

    Disclaimer

    Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Tania Savitri

    General Practitioner · Integrated Therapeutic


    Ditulis oleh Shylma Na'imah · Tanggal diperbarui 25/11/2021

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan