Perubahan-perubahan yang terjadi dalam hidup dalam menimbulkan stres, apalagi jika Anda tidak pandai beradaptasi. Bahkan, beberapa orang bisa saja mengalami adjustment disorder atau gangguan penyesuaian.
Apa itu adjustment disorder?
Adjustment disorder adalah respons fisik dan emosional yang berlebihan terhadap situasi pemicu stres atau perubahan dalam hidup.
Gangguan ini juga sering kali disebut sebagai gangguan penyesuaian atau depresi situasional.
Stresor atau pemicu stres bisa Anda temukan pada berbagai hal, misalnya masalah pekerjaan, hubungan asmara, hingga perubahan kondisi kesehatan.
Tidak hanya satu kejadian spesifik, stresor juga bisa datang dalam bentuk kombinasi berbagai kejadian yang tidak menyenangkan dalam hidup.
Seberapa umumkah kondisi ini?
Dikutip dari laman Cleveland Clinic, salah satu studi menunjukkan bahwa adjustment disorder diperkirakan memengaruhi 2% dari populasi umum di seluruh dunia. Semua orang dari segala usia bisa saja mengalaminya. Namun, kasus kejadiannya dua kali lebih banyak ditemukan pada wanita daripada pria. Jenis adjustment disorder
Menurut pembagian pada pedoman Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders, Fifth Edition (DSM-5), gangguan penyesuaian terdiri dari lima jenis berikut ini.
1. Gangguan dengan depresi
Orang dengan gangguan ini cenderung mengalami perasaan sedih dan putus asa. Mereka juga lebih sering menangis dan kehilangan minat terhadap hal yang dahulu terasa menyenangkan.
2. Gangguan dengan kecemasan
Gejala yang terkait dengan gangguan ini mulai dari rasa cemas berlebih, khawatir, kewalahan, serta sulit konsentrasi atau mengingat sesuatu.
Pada anak-anak, mereka cenderung takut akan perpisahan dengan orangtua atau orang lain yang disayanginya.
3. Gangguan dengan depresi dan kecemasan
Ini merupakan kombinasi dari gangguan penyesuaian dengan depresi dan kecemasan. Pengidapnya menunjukkan gejala berupa rasa sedih, kecemasan, dan takut secara berlebihan.
4. Gangguan dengan perubahan tingkah laku
Pengidap adjustment disorder ini umumnya menunjukkan perilaku yang bermasalah, misalnya berkelahi, menyetir sembarangan, atau melakukan sesuatu secara impulsif.
5. Gangguan campuran
Gejala jenis gangguan penyesuaian ini merupakan gabungan antara depresi, kecemasan, serta masalah perilaku.
6. Gangguan tidak bisa ditentukan
Orang yang gangguannya tidak bisa ditentukan atau tidak spesifik (unspecified) tidak memenuhi salah satu kriteria di atas.
Namun, sering kali gangguan ini mencakup gejala fisik, seperti sakit kepala, sakit perut, jantung berdebar, nyeri badan, hingga susah tidur dan insomnia.
Tanda dan gejala adjustment disorder
Gejala adjustment disorder bisa muncul dalam beragam bentuk, mulai dari ringan hingga berat. Tiap orang mungkin merasakan gejala yang berbeda-beda.
Namun, beberapa gejala fisik yang umumnya terjadi yaitu:
- kelelahan tapi tidak bisa tidur (insomnia),
- tubuh terasa sakit dan pegal-pegal,
- sakit perut,
- sakit kepala,
- jantung berdebar, dan
- telapak tangan berkeringat.
Selain itu, gangguan mental ini juga dapat memicu gejala emosional seperti berikut.
- Bertingkah membangkang, destruktif, tidak berhati-hati, atau impulsif.
- Merasa cemas, terjebak dalam situasi tertentu, atau tidak punya harapan.
- Lebih mudah menangis.
- Kesulitan berkonsentrasi.
- Menarik diri dari lingkungan sekitar, merasa terasing, tidak semangat hidup, dan kepercayaan diri menurun.
- Kehilangan minat terhadap aktivitas sehari-hari.
- Perubahan pola makan.
- Penyalahgunaan alkohol atau obat-obatan.
- Memiliki pikiran atau kecenderungan bunuh diri (suicidal).
Kapan harus periksa?
Dikutip dari Mayo Clinic, gejala adjustment disorder dimulai dalam 3–6 bulan setelah seseorang mengalami kejadian pemicu stres. Jika Anda merasa makin sulit menjalani aktivitas, terutama bila sudah memasuki fase suicidal, segera konsultasikan dengan psikolog atau psikiater. Penyebab adjustment disorder
Penyebab gangguan penyesuaian biasanya berkaitan dengan kejadian yang memicu stres dan menimbulkan masalah pada kehidupan pekerjaan, sosial, atau lingkungan rumah.
Beberapa kondisi yang berisiko menimbulkan adjustment disorder yakni:
- kematian anggota keluarga atau teman,
- masalah hubungan, seperti putus cinta atau perceraian,
- menikah dan baru mempunyai anak,
- mengidap kondisi medis yang serius,
- masalah di sekolah,
- kesulitan finansial,
- masalah pekerjaan, seperti dipecat atau tidak berhasil mencapai target,
- hidup di lingkungan dengan kriminalitas tinggi,
- pensiun, dan
- mengalami tragedi atau bencana tak terduga.
Beberapa faktor lain, termasuk kepribadian, keterampilan mengelola emosi, riwayat kesehatan, dan pengalaman hidup, juga bisa memengaruhi risiko Anda untuk mengalami gangguan ini.
Diagnosis gangguan penyesuaian
Apabila diri Anda atau orang terdekat Anda menunjukkan gejala adjustment disorder, sebaiknya segera temui psikolog atau psikiater.
Psikolog atau psikiater akan melakukan pemeriksaan secara menyeluruh dengan berpedoman pada DSM-5 yang dirancang oleh American Psychiatric Association (APA).
Beberapa kriteria yang menentukan apakah Anda mengalami adjustment disorder atau tidak adalah sebagai berikut.
- Perkembangan gejala emosional atau perilaku muncul dalam rentang tiga bulan sejak munculnya stresor.
- Kemunculan gejala ini terasa sangat signifikan, melebihi batas wajar, dan menimbulkan masalah yang berarti dalam kehidupan pekerjaan, rumah, atau sosial.
- Gejala-gejala yang dialami tidak memenuhi kriteria gangguan mental lainnya dan bukan merupakan pemburukan dari kondisi mental yang sudah ada sebelumnya.
- Gejala tidak termasuk dalam bagian proses berduka yang normal.
- Setelah pemicu atau stresor hilang, gejala tidak berlangsung dan bertahan lebih lama lebih dari enam bulan.
Penanganan adjustment disorder
Pengobatan utama adjustment disorder yakni psikoterapi atau terapi berbicara. Banyak pasien yang merasakan manfaat dari terapi tersebut.
Terapi bicara akan membantu pasien mendapatkan dukungan emosional sehingga ia mampu kembali beraktivitas normal seperti sebelumnya.
Psikolog atau psikiater juga membantu pasien memahami mengapa stresor dapat memberikan efek sedemikian rupa dan mengajarkannya kemampuan manajemen stres yang baik.
Dalam beberapa kasus, gangguan penyesuaian perlu ditangani dengan obat-obatan, termasuk obat antidepresan (sertraline) dan obat anticemas (benzodiazepine).
Apabila Anda mengalami gangguan ini, jangan takut untuk meminta dukungan dari orang-orang terdekat, seperti keluarga, pasangan, atau sahabat.
Selain itu, Anda juga bisa mencoba bergabung dengan kelompok pendukung (support group) yang berisikan orang-orang dengan masalah yang serupa.
Kesimpulan
- Adjustment disorder adalah gangguan mental yang ditandai dengan respons fisik dan emosional yang berlebihan terhadap stres akibat perubahan dalam hidup.
- Gangguan ini dapat memicu gejala fisik dan emosional, seperti sakit kepala, insomnia, kecemasan, penurunan harga diri, hingga isolasi sosial.
- Perawatan untuk gangguan penyesuaian umumnya melibatkan psikoterapi agar pasien mendapatkan dukungan dan mampu mengelola stres dengan baik.