Emosi memainkan peran penting dalam menentukan cara Anda berpikir dan berperilaku untuk mengambil keputusan dan bertindak. Hal ini membantu Anda bertahan hidup, menghindari bahaya, serta berempati dengan orang lain. Ada segelintir orang yang tidak punya emosi dan tidak bisa merasakannya. Dalam dunia psikologis, gangguan emosi ini disebut dengan gangguan depersonalisasi-derealisasi (DD).
Sebetulnya setiap orang mungkin saja kadang merasa tidak bisa merasakan emosi alias “mati rasa’ sesekali dalam hidupnya. Misalnya saat Anda merasa amat sangat kewalahan dilanda stres di kantor. Pikiran Anda otomatis sudah dipenuhi oleh segala tetek bengek yang berkaitan dengan pekerjaan, sehingga secara emosional Anda justru jadi cenderung kurang responsif ketika mendapat berita baik.
Nah saking stresnya Anda bukannya menanggapi dengan keceriaan, tapi mungkin malah bereaksi datar dan membalas dengan “Oke thanks’ atau “Duh lagi sibuk nih, nggak bisa diganggu.’ Hayo, ngaku saja, pernah mengalami yang seperti ini, kan? Atau justru pernah jadi korban dijutekin teman sebelah?
Sampai batas tertentu, reaksi ini masih terhitung wajar. Namun ketika kecenderungan “mati rasa’ emosional yang Anda rasakan sampai menetap dalam waktu lama, terjadi berulang-ulang, serta hingga mengganggu aktivitas dan bahkan merusak hubungan Anda dengan orang lain, bisa jadi ini menandakan gejala gangguan psikologis yang disebut depersonalisasi-derealisasi (DD).
Lantas kalau tidak bisa merasakan emosi, apa yang terjadi?
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar