Ketakutan biasanya muncul ketika ancaman terjadi secara langsung. Emosi ini akan menumbuhkan dan memupuk rasa berani, sehingga akan membuat Anda lebih tangguh ketika mengalami kondisi yang sama.
4. Jijik

Rasa jijik ditandai dengan rasa tidak suka, baik itu melihat, mencium, merasakan, atau mendengar sesuatu sehingga berusaha keras untuk menghindarinya. Walaupun terdengar buruk, emosi ini dapat membangun sikap diri untuk menjaga kebersihan sehingga tubuh terhindar dari penularan penyakit.
Rasa jijik biasanya ditunjukkan dengan beberapa cara, seperti:
- Berpaling menjauh dari objek yang dianggap menjijikan
- Reaksi fisik seperti mual dan ingin muntah
- Ekspresi wajah yang mengerutkan hidug, menyipitkan mata, dan menekuk bibir ke atas
5. Marah

Sama seperti ketakutan, perasaan marah juga dibutuhkan untuk melindungi diri dan merespons ancaman. Emosi ini ditandai dengan rasa frustasi, merasa tidak cocok dengan orang lain. Kemarahan sering ditunjukkan dengan berbagai ekspresi, seperti:
- Nada suara yang kasar atau berteriak
- Badan berkeringat dan wajah memerah
- Perilaku jadi agresif, seperti memukul, menendang, atau melempar benda
Walaupun sering dianggap sebagai emosi negatif, marah ternyata dapat memotivasi Anda untuk mengambil tindakan dan mencari solusi terhadap berbagai hal yang mengganggu Anda.
Kemarahan yang dianggap buruk adalah kemarahan yang tidak terkendali, berlebihan, diekspresikan dengan cara yang berbahaya bagi diri sendiri atau orang lain. Kemarahan tersebut membuat seseorang sulit untuk membuat keputusan yang rasional dan bakan dapat berdampak buruk pada kesehatan.
6. Kaget atau terkejut

Terkejut atau kaget bisa dikategorikan sebagai emosi positif, emosi negatif, dan juga netral. Kondisi ini biasanya terjadi sangat singkat akibat sesuatu hal yang tidak terduga. Tanpa Anda sadari, emosi ini ternyata penting untuk perilaku seseorang. Kenapa?
Sebab rasa terkejut atau kaget dapat memotivasi seseorang untuk bersikap lebih tenang dan belajar untuk mengontrol diri dan emosi. Beberapa cara untuk mengekspresikan rasa kaget atau terkejut, antara lain:
- Respons fisik melompat atau melangkah mundur
- Mengeluarkan suara teriakan, menjerit, atau tengah-engah
- Respons lainnya, melawan atau berlari
- Ekpresi wajah menaikkan alis, melebarkan mata, atau membuka mulut
7. Emosi lainnya

Emosi-emosi sebelumnya, lebih sering terjadi pada Anda dibandingkan dengan beberapa emosi ini, seperti merasa terhibur, malu, merasa bangga, merasa bersalah, atau merasa terhina.
Emosi-emosi ini bisa meniru emosi lainnya, artinya tidak selalu pasti digambarkan dengan ekspresi yang sama. Misalnya, merasa malu bisa ditunjukkan dengan wajah menunduk seperti ketakutan, wajah memerah seperti marah, dan berusaha memalingkan diri seperti rasa jijik.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar