backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

Mengenal 7 Jenis Emosi Dasar Manusia dan Manfaatnya

Ditinjau secara medis oleh dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa · General Practitioner · Universitas La Tansa Mashiro


Ditulis oleh Hillary Sekar Pawestri · Tanggal diperbarui 30/05/2023

    Mengenal 7 Jenis Emosi Dasar Manusia dan Manfaatnya

    Macam-macam perasaan yang dialami seseorang akan membentuk jenis emosi yang berbeda. Emosi seseorang pun sangat mungkin berubah-ubah, tergantung pada situasi yang sedang dihadapinya.

    Kendati emosi adalah sesuatu yang terkesan sederhana dan dialami oleh siapa saja, ternyata tidak semua orang tahu bagaimana cara mengungkapkannya, lho.

    Nah, untuk lebih mengenal emosi yang ada dalam diri Anda, mari simak uraian berikut!

    Berbagai jenis emosi dan manfaatnya

    Setiap orang tentu memiliki pengelolaan emosi yang berbeda sehingga respons mereka dalam menanggapi situasi yang terjadi juga akan berbeda.

    Meski begitu, ada beberapa emosi dasar yang pasti pernah ditunjukkan oleh setiap orang.

    Berikut adalah berbagai jenis emosi dasar dengan manfaat dan bentuk ekspresinya.

    1. Kebahagiaan

    Dari macam-macam jenis emosi, kebahagiaan adalah perasaan yang paling diharapkan setiap orang. Emosi ini diartikan sebagai perasaan menyenangkan seperti rasa puas, gembira, dan sejahtera.

    Contoh ekspresi emosi kebahagiaan adalah seperti berikut.

    • Wajah tersenyum.
    • Nada suara ceria yang menyenangkan.
    • Bahasa tubuh terlihat santai atau semangat.

    Kebahagiaan adalah salah satu contoh emosi positif yang memiliki berbagai manfaat bagi kesehatan mental maupun fisik. Saat berbahagia, risiko Anda untuk mengalami stres tentu akan berkurang.

    2. Kesedihan

    Kesedihan akan terbentuk ketika kadar dopamin dan serotonin dalam tubuh rendah. Keduanya merupakan neurotransmiter (zat kimia otak) yang memunculkan rasa bahagia pada diri Anda.

    Jenis emosi satu ini kerap ditandai dengan perasaan putus asa, kecewa, hilang semangat, dan suasana hati yang terus memburuk.

    Selain itu, orang yang sedang merasa sedih biasanya juga mengekspresikannya dengan cara berikut.

    • Lesu atau kehilangan semangat.
    • Menarik diri dari lingkungan.
    • Kehilangan rasa percaya diri.
    • Lebih pendiam dari biasanya.

    Meski termasuk dalam emosi negatif, kesedihan tidak sepenuhnya buruk. Bahkan, kesedihan yang muncul sesekali bermanfaat bagi tubuh Anda.

    Beberapa manfaat dari kesedihan yaitu membantu Anda menilai sesuatu dengan lebih baik, meningkatkan motivasi untuk bahagia, hingga memperkuat hubungan dengan orang-orang terdekat.

    3. Ketakutan

    takut petir, astraphobia

    Rasa takut bermanfaat agar tubuh Anda menjadi lebih waspada terhadap bahaya. Selain itu, Anda juga menjadi lebih siap untuk menghadapi bahaya tersebut.

    Saat sesuatu yang membuat Anda takut muncul, Anda akan bersiap untuk berteriak meminta bantuan atau berlari. Dengan begitu, jenis emosi ini cukup berperan penting untuk membantu Anda bertahan hidup.

    Ketakutan kerap ditunjukkan dengan beberapa perilaku seperti berikut.

    • Mata melebar.
    • Jantung berdetak lebih kencang.
    • Tubuh berkeringat.
    • Napas jadi lebih cepat.

    Meski bermanfaat, perlu diingat bahwa rasa takut yang berlebihan ada kaitannya dengan kecemasan. Contohnya, pengidap gangguan kecemasan sosial akan merasa takut saat bertemu banyak orang.

    4. Jijik

    Rasa muak atau jijik kerap muncul saat Anda tidak menyukai aroma, rasa, suara, atau penampilan dari suatu hal sehingga Anda berusaha keras untuk menghindarinya.

    Salah satu contoh manfaat dari emosi jijik adalah Anda bisa terhindar dari makanan busuk yang kerap ditandai dengan aroma menyengat.

    Emosi jijik kerap ditunjukkan dengan ciri-ciri seperti berikut.

    • Hidung berkerut dengan bibir melengkung.
    • Menjauhi objek yang dianggap menjijikkan.
    • Mual dan muntah.

    Bukan hanya pada benda atau makanan, rasa muak juga bisa muncul saat Anda melihat perilaku seseorang yang tidak bermoral atau tidak menaati aturan.

    5. Marah

    Hampir sama seperti ketakutan, perasaan marah juga kerap muncul ketika seseorang berusaha melindungi diri atau menghadapi ancaman.

    Emosi ini ditandai dengan rasa frustrasi dan ketidakcocokan dengan situasi yang sedang Anda alami.

    Kemarahan kerap ditunjukkan dengan berbagai macam ekspresi seperti berikut.

    • Badan berkeringat dan wajah memerah.
    • Nada suara tinggi atau berteriak.
    • Perilaku agresif seperti melempar, memukul, dan menendang.

    Meski kerap dianggap sebagai emosi negatif, marah juga memiliki sisi positif. Misalnya, Anda jadi termotivasi untuk segera mencari solusi atas hal yang membuat Anda marah.

    Namun, jika Anda sering marah tanpa sebab, merasakan amarah yang tidak terkendali, atau ingin menyakiti orang lain saat marah, mungkin ada baiknya Anda membicarakan ini dengan tenaga profesional.

    6. Kaget atau terkejut

    Anda akan merasakan jenis emosi yang satu ini saat menemukan suatu hal yang tidak terduga.

    Meski kadang terasa tidak nyaman, perasaaan kaget atau terkejut sebenarnya dapat membuat Anda bersikap lebih tenang dan belajar mengontrol diri.

    Ketika terkejut, seseorang biasanya akan menunjukkan ekspresi sebagai berikut.

    • Mata melebar dengan alis terangkat.
    • Mulut terbuka.
    • Berteriak atau memekik.

    Terkejut dapat termasuk ke dalam emosi positif, negatif, ataupun netral karena perasaan ini bisa muncul pada berbagai keadaan.

    Tahukah Anda?

    Di antara jenis emosi lainnya, perasaan kaget memiliki durasi yang paling singkat. Emosi ini bahkan bisa bertahan hanya dalam hitungan detik.

    7. Jenis perasaan lainnya

    Berbagai emosi yang dijelaskan di atas merupakan emosi dasar yang kerap dirasakan secara bergantian oleh setiap orang.

    Selain emosi tersebut, Anda mungkin juga pernah merasakan perasaan malu, bangga, terhibur, bersalah maupun hina yang frekuensinya biasanya tidak sesering emosi dasar.

    Emosi tersebut biasanya diekspresikan dengan meniru emosi dasar, tetapi bentuknya bisa berubah-ubah.

    Sebagai contoh, perasaan malu bisa ditunjukan dengan menunduk seperti ketakutan, wajah memerah seperti marah, dan berusaha memalingkan wajah seperti emosi jijik.

    Emosi memiliki peranan penting dalam perkembangan seseorang. Pasalnya, dengan macam-macam perasaan yang ada, Anda akan mengetahui bagaimana caranya berperilaku dan menyesuaikan dengan keadaan.

    Selain itu, sudah sewajarnya jika emosi berubah seiring dengan kondisi yang ada. Namun, jika Anda merasa ada salah satu emosi yang terlalu dominan atau mengganggu kehidupan sehari-hari, jangan ragu untuk berkonsultasi ke psikolog.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa

    General Practitioner · Universitas La Tansa Mashiro


    Ditulis oleh Hillary Sekar Pawestri · Tanggal diperbarui 30/05/2023

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan