Saat melakukan kesalahan, Anda mungkin merasa kecewa dan bersalah. Terkadang, perasaan bersalah ini bisa menetap dalam waktu lebih lama pada sebagian orang. Rasa bersalah yang berlarut-larut ini dalam dunia psikologi dikenal sebagai guilt complex.
Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri · General Practitioner · Integrated Therapeutic
Saat melakukan kesalahan, Anda mungkin merasa kecewa dan bersalah. Terkadang, perasaan bersalah ini bisa menetap dalam waktu lebih lama pada sebagian orang. Rasa bersalah yang berlarut-larut ini dalam dunia psikologi dikenal sebagai guilt complex.
Guilt complex adalah kondisi yang membuat seseorang merasa bersalah secara berlebihan dan terus-menerus. Hal ini bisa membuat mereka merasa cemas dan malu terhadap diri sendiri.
Pada dasarnya, rasa bersalah bukanlah hal yang buruk. Perasaan ini kadang dapat memotivasi seseorang untuk berubah menjadi lebih baik dan produktif.
Contohnya, Anda akan meminta maaf saat berbuat salah, lalu berusaha untuk memperbaiki diri agar tidak membuat kesalahan yang sama di masa depan.
Sayangnya, perasaan tersebut juga bisa berdampak negatif serta menyebabkan guilt complex jika berlebihan dan berlangsung terus-menerus.
Guilt complex bisa memicu keraguan, harga diri yang rendah, dan rasa malu terhadap diri sendiri. Ini juga bisa menimbulkan gejala fisik, seperti ketegangan otot, sakit perut, dan insomnia.
Beragam kondisi tersebut dapat menghambat pengembangan diri dan aktivitas sehari-hari. Jika Anda mengalami kondisi ini, jangan ragu untuk meminta bantuan psikolog atau psikiater.
Rasa bersalah digambarkan sebagai suatu emosi yang melibatkan evaluasi negatif kepada diri sendiri. Kondisi ini umumnya disertai dengan perasaan tertekan dan gagal.
Beberapa hal seperti di bawah ini mungkin menandakan bahwa Anda mengalami guilt complex.
Terus-menerus merasa bersalah dan menyalahkan diri sendiri bisa berdampak negatif bagi Anda. Seiring waktu, Anda akan selalu merasa tidak mampu dan sulit untuk mengejar tujuan.
Anda mungkin juga merasa tidak pantas move on. Pada kondisi yang lebih parah, kondisi ini dapat menyebabkan tindakan berbahaya, seperti perilaku melukai diri sendiri.
Dalam dunia psikologi, berikut adalah sejumlah faktor yang menjadi alasan mengapa beberapa orang merasa bersalah secara berlebihan.
Gangguan kecemasan sering kali membuat Anda merasa cemas tentang banyak hal. Sebagai akibatnya, Anda cenderung menilai negatif segala tindakan yang telah Anda lakukan.
Hal inilah yang pada akhirnya dapat mengarahkan Anda kepada perasaan bersalah yang berlebihan.
Norma agama dan budaya yang berlaku di tempat Anda dibesarkan juga dapat membuat Anda merasa sangat bersalah ketika melakukan sesuatu yang bertentangan dengannya.
Contohnya, Anda tidak sengaja minum minuman keras ketika berkumpul dengan teman. Jika ini tidak sesuai dengan norma, Anda bisa terus-menerus merasa bersalah.
Kemunculan guilt complex mungkin juga berkaitan dengan tekanan sosial dalam masyarakat.
Apabila orang lain menghakimi Anda atas hal-hal yang telah diri Anda lakukan, Anda mungkin akan merasa bersalah dan menyesal.
Guilt complex juga dapat muncul pada anak-anak yang dibesarkan dengan gaya pengasuhan yang kurang tepat. Kondisi ini bisa menimbulkan rasa kecil hati pada anak-anak.
Perasaan kecil hati tersebut mungkin membuat anak-anak mudah merasa bersalah dan sulit untuk terlepas dari perasaan tersebut.
Tidak ada tes khusus untuk menegakkan diagnosis kondisi ini. Namun, psikolog atau psikiater biasanya akan mengajukan berbagai pertanyaan kepada Anda.
Pertanyaan ini bisa berkaitan dengan kecemasan yang dialami, perasaan negatif yang muncul, atau peristiwa-peristiwa yang berkaitan dengan munculnya rasa bersalah pada diri Anda.
Ahli kesehatan mental juga akan menilai apakah terdapat gangguan mental lain yang Anda alami dengan mengacu Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM-5).
Penting untuk mendapatkan penanganan ahli bila Anda terus bergumul dengan perasaan bersalah yang berlebihan.
Hal ini karena dampaknya yang berisiko menurunkan kesehatan mental dan fisik, sampai pada akhirnya menurunkan kualitas hidup Anda.
Tergantung diagnosis Anda sebelumnya, psikolog atau psikiater dapat menyarankan beberapa penanganan untuk guilt complex seperti berikut ini.
Psikiater dapat meresepkan beberapa obat, seperti obat antidepresan dan obat anticemas yang bisa membantu meredakan gejala depresi dan kecemasan.
Dengan obat-obatan ini, Anda dapat mengelola perasaan bersalah yang berkaitan dengan gangguan mental. Hal ini juga membantu meningkatkan kualitas hidup Anda.
Selain konsumsi obat-obatan tertentu, psikolog atau psikiater yang menangani Anda juga dapat mengusulkan psikoterapi alias terapi psikologi.
Salah satu jenisnya, yakni terapi perilaku kognitif (CBT), bisa membantu Anda membangun pola pikir positif dan mendapatkan pemahaman yang lebih dalam mengenai diri sendiri.
Untuk mencegah rasa bersalah berlebih di kemudian hari, Anda harus membiasakan diri untuk menerapkan hal-hal yang diajarkan selama mengikuti terapi.
Anda mungkin harus rajin menerapkan teknik-teknik tertentu untuk menenangkan pikiran dari kecemasan dan pikiran negatif.
Kemudian, cobalah untuk mulai mencintai diri sendiri. Dengan begitu, Anda tidak akan terpuruk dengan perasaan bersalah secara berlebihan dan berlarut-larut.
Pahami bahwa Anda bisa mempertanggungjawabkan apa yang telah Anda perbuat, meminta maaf dengan orang yang terlibat, dan kembali melanjutkan hidup sebagaimana mestinya.
Terakhir, coba ceritakan apa yang Anda rasakan kepada orang-orang tepercaya. Ini bertujuan agar perasaan Anda jadi lebih baik karena Anda tidak harus menanggungnya sendiri.
Catatan
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar