Menjalin hubungan dengan orang yang punya sifat kekanak-kanakan kemungkinan besar tidak akan langgeng. Lalu, apa ciri-ciri orang childish dan bagaimana cara menghadapinya? Simak ulasannya berikut ini.
Tanda-tanda seseorang punya sifat kekanak-kanakan
Usia tidak menjamin seseorang bersifat dewasa. Seseorang yang tidak dewasa dan punya sifat kekanak-kanakan biasanya tidak bisa menyelesaikan masalah secara mandiri.
Orang dewasa dengan sifat kekanak-kanakan alias childish disebut memiliki sindrom Peter Pan.
Sindrom Peter Pan diartikan sebagai situasi saat seorang pria atau wanita dewasa memiliki sifat layaknya anak-anak, terlepas dari usianya.
Berikut ini adalah beberapa tanda orang yang memiliki sifat childish atau kekanak-kanakan.
1. Selalu mengandalkan orang lain
Orang yang mempunyai sifat dewasa akan melakukan segala sesuatu secara mandiri. Dia akan berusaha keras untuk tidak menyusahkan orang lain.
Namun, berbeda dengan orang childish. Mereka hanya bisa mengandalkan orang lain, terutama orang-orang terdekatnya, untuk mengerjakan hal yang seharusnya bisa dikerjakan sendiri.
Tak ayal, ini membuat Anda merasa kewalahan untuk menyelesaikan pekerjaannya. Hal ini bisa menjadi pertimbangan bahwa orang tersebut tidaklah dewasa.
2. Lebih sering mengomel
Orang yang dewasa akan berpikir sebelum bertindak, terlebih ketika hal tersebut berhubungan dengan perasaan Anda.
Di sisi lain, orang yang childish cenderung bersifat impulsif atau cepat bertindak secara tiba-tiba. Hal ini tentu membuat orang lain sulit memahami apa yang diinginkannya.
Jika seseorang sering membuat Anda kesal meski sudah berulang kali diingatkan, itu tandanya dia memiliki sifat kekanak-kanakan.
3. Mengelak bila bersalah
Orang yang dewasa pada umumnya bisa menyelesaikan masalah dengan kepala dingin, tetap tenang, dan mengakui kesalahan bila memang bersalah.
Akan tetapi, berbeda dengan orang yang kekanak-kanakan. Mereka sering berbuat kesalahan, tetapi tidak mau mengakuinya dan malah menimpakannya pada orang lain.
Guna mengetahui hal ini, coba perhatikan respons orang tersebut saat Anda mengingatkannya dengan kesalahan yang pernah dia lakukan.
Jika dia tidak menanggapi dengan serius, merespons dengan lelucon, atau berbalik mengomel, bisa saja orang tersebut tidak ingin disalahkan atau tidak mau bertanggung jawab.
4. Menuntut perhatian
Anak-anak biasanya akan bosan saat tidak ada orang lain yang memerhatikannya. Alhasil, dia akan melakukan banyak hal untuk menarik perhatian kembali.
Salah satu ciri sifat kekanak-kanakan atau childish pada orang dewasa juga dapat ditunjukkan dengan kecenderungan untuk suka mencari perhatian orang lain.
Mereka mungkin bertindak secara negatif, misalnya dengan membuat lelucon tidak pantas dalam percakapan agar dirinya menjadi lebih diperhatikan.
5. Tidak peduli pada orang lain
Orang dewasa bisa memperoleh apa pun yang diinginkannya, baik itu karena mereka lebih kuat atau lebih kaya. Hal inilah yang bisa menyebabkan tumbuhnya sifat childish.
Kecenderungan untuk berpikir bahwa dunia berputar di sekitar dirinya membuat dia tidak peduli atau apatis pada kebutuhan dan perasaan orang lain.
Orang yang tidak dewasa tampak hanya peduli pada diri sendiri. Bahkan, orang tersebut tidak suka kompromi dan lebih memilih melakukan caranya sendiri.
6. Kurang romantis terhadap pasangan
Orang yang dewasa tahu bagaimana cara memperlakukan pasangannya dengan baik. Dia pun mampu membangun suasana yang romantis dan nyaman saat bersama pasangan.
Sebaliknya, pasangan childish lebih mementingkan kesenangan dirinya sendiri. Sikap ini sering kali membuat Anda berpikir bahwa pasangan kurang romantis.
Hal ini tentu membuat Anda tidak nyaman ketika bersama dengannya. Intinya, harus Anda yang menuruti segala kemauannya.
7. Sulit berkomitmen
Orang dewasa seharusnya sudah bersiap merencanakan masa depannya. Akan tetapi, ini bisa menjadi hal yang menakutkan bagi orang yang belum dewasa secara emosional.
Seseorang dengan sifat kekanak-kanakan cenderung menghindari pembicaraan tentang segala sesuatu yang dianggap membatasi kebebasannya.
Mereka mungkin mengarang alasan yang tidak logis atau menunda melakukan hal-hal tertentu. Hal ini bisa menjadi salah satu tanda fobia pada komitmen.
Bagaimana cara menghadapi orang yang memiliki sifat kekanak-kanakan?
Setelah membaca penjelasan di atas, cobalah pikirkan kembali bagaimana cara orang tersebut memperlakukan diri Anda, keluarga, teman, rekan kerja, atau pasangannya.
Apabila orang tersebut tidak memperlakukan orang lain dengan baik, bisa saja dia memiliki sifat kekanak-kanakan.
Cara untuk menghadapi orang childish yakni dengan mengubah cara Anda memperlakukannya.
Berikut ini adalah beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk menghadapi orang dengan sifat kekanak-kanakan.
- Bicarakan mengenai hal ini terlebih dahulu dan terima segala umpan balik yang mereka katakan. Selalu perhatikan adakah perubahan setelahnya atau tidak.
- Apabila tidak berefek, jangan biarkan diri Anda mengkritik atau mengoreksi ketika orang tersebut berbuat salah. Biarkanlah mereka menghadapi konsekuensinya agar merasa bersalah dan lebih berhati-hati ke depannya.
- Sebisa mungkin menolak saat orang tersebut mengandalkan diri Anda, padahal dia bisa mengatasinya sendiri. Hal ini mengajarkannya untuk bersikap mandiri dan tidak terus mengandalkan kerja keras orang lain.
Jangan ragu pula untuk mencari bantuan psikolog atau psikiater. Mereka bisa membantu Anda untuk menentukan terapi dan pengobatan yang tepat untuk kondisi ini.
Jika hal ini terjadi di ruang lingkup kerja, Anda dapat meminta bantuan HRD atau bagian terkait untuk menemukan penyelesaian yang tepat.
Hubungan dengan orang yang mempunyai sifat kekanak-kanakan mungkin sulit. Itu sebabnya, penting untuk membantu mereka bersikap seperti orang dewasa pada umumnya.
Kesimpulan
- Sifat kekanak-kanakan bisa menjadi tantangan dalam menjalin hubungan.
- Hal ini dapat ditandai dengan perilaku mengandalkan orang lain, tidak peduli terhadap orang lain di sekitar, dan sulit untuk membangun komitmen.
- Beberapa cara untuk menghadapi orang childish adalah dengan memberikan batasan yang jelas dan membiarkannya menghadapi konsekuensi sendiri.
- Jika diperlukan, mintalah bantuan psikolog atau psikiater untuk menentukan terapi dan penanganan yang tepat untuk masalah ini.