3. Demensia
Pada orang dengan usia lanjut, apatis biasanya menjadi salah satu gejala dari demensia.
4. Gangguan kecemasan
Jika memiliki gangguan kecemasan, Anda akan melupakan segala ketertarikan terhadap kegiatan atau aktivitas yang Anda sukai hingga interaksi dengan orang yang Anda sayangi saat merasa cemas.
Namun, tak hanya itu saja, sikap ini juga bisa disebabkan oleh situasi hidup. Masing-masing individu menghadapi situasi yang berbeda-beda dalam hidupnya. Beberapa hal berikut ini mungkin membentuk sikap apatis pada diri Anda:
- Berpikiran buruk tentang diri sendiri.
- Pesimis terhadap masa depan.
- Rasa takut akan kegagalan atau penolakan.
- Merasa dirinya rendah, tidak kompeten, tidak berbakat, dan tidak berarti di dunia ini.
- Baru saja mengalami atau menyaksikan kejadian buruk menimpa diri sendiri atau orang terdekat.
- Adanya suatu hal yang menyebabkan Anda merasa pesimis dan tidak memiliki harapan.
- Bosan dan lelah hanya karena melakukan rutinitas harian seolah tidak ada hal menarik yang ditunggu-tunggu setiap harinya.
Cara membantu orang lain mengatasi sikap apatis
Jika anggota keluarga, pasangan, atau orang terdekat Anda menunjukkan gejala apatis, cobalah untuk membantunya terlepas dari sikap tersebut. Apalagi jika hal ini sudah berlangsung lama dan dapat memengaruhi kualitas hidupnya.
Menurut Alzheimer’s Society, berikut adalah beberapa hal yang bisa Anda lakukan untuk membantu orang lain yang memiliki sikap apatis:
1. Menunjukkan aktivitas yang menarik
Salah satu cara yang bisa Anda lakukan adalah membantu orang tersebut untuk melakukan aktivitas yang disukainya. Awalnya memang tidak mudah, tapi jangan mudah menyerah hanya karena percobaan-percobaan yang gagal. Tak hanya itu, pilihlah kegiatan yang sekiranya bisa memberikan arti kepada dirinya.
2. Membantu membuat pencapaian
Salah satu ciri dari sikap apatis adalah tidak memiliki keyakinan akan mencapai target yang dimilikinya. Maka itu, cobalah bantu orang terdekat Anda untuk melakukan aktivitas yang membuatnya merasa telah mencapai sesuatu.
Anda tidak perlu memilih aktivitas yang terlalu rumit. Buatlah atau carilah kegiatan sederhana tapi bisa dilakukan untuk jangka panjang. Harapannya, cara ini dapat membantu orang tersebut untuk kembali bersemangat menjalani hidup.
3. Memberikan dukungan dan dorongan semangat
Sebagai orang terdekat, cobalah untuk memberikan dukungan positif kepada orang yang memiliki sikap apatis. Berikan dorongan semangat setiap hari, tapi jangan memaksanya untuk bisa segera terlepas dari sikap tersebut.
Anda sendiri juga harus bisa berpikir positif terhadap apa yang telah dicapainya. Cara memaksa tentu tidak akan efektif untuk membantunya kembali memiliki semangat dalam menjalani hidup.
4. Menghindari sikap frustasi saat menolong
Keberhasilan dalam membantu orang terdekat terlepas dari sikap apatis juga tergantung pada tingkat kesabaran dan ketelatenan yang Anda miliki. Jika Anda merasa frustasi dengan sikap apatis yang masih kerap ditunjukkannya, cobalah untuk tenang dan sabar.
Segala sesuatunya memang membutuhkan waktu dan tidak bisa didapat dengan cara instan. Selain itu, jika Anda mudah menunjukkan emosi negatif kepada orang tersebut, bisa jadi ia justru menangkap energi negatif yang terpancar.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar