backup og meta

Mengenal Bahaya Kecemasan Berlebihan dan Cara Mengatasinya

Mengenal Bahaya Kecemasan Berlebihan dan Cara Mengatasinya

Pada dasarnya, rasa cemas dan khawatir merupakan respons alami tubuh terhadap ancaman dari luar. Namun, kecemasan yang berlebihan harus diwaspadai karena dapat berdampak negatif bagi kesehatan dan bahkan menandakan gangguan mental yang perlu ditangani.

Perbedaan cemas berlebihan dan cemas biasa

Kecemasan adalah suatu bentuk emosi yang umumnya disertai dengan rasa tidak nyaman, takut, atau gelisah. Emosi ini muncul saat seseorang menghadapi hal yang mengancam dan menakutkan.

Pada umumnya, rasa cemas biasa timbul bila ada pemicu stres. Setelah berhasil melaluinya, perasaan tersebut akan hilang dengan sendirinya.

Namun, lain cerita bila rasa cemas yang Anda alami sangatlah intens, berlebihan, atau muncul tanpa penyebab yang jelas. 

Rasa cemas biasa dapat menghilang dalam waktu yang relatif singkat. Akan tetapi, kecemasan berlebihan sering kali bertahan lama, sulit dikendalikan, dan mengganggu kegiatan sehari-hari.

Rasa cemas yang berlebihan dan tidak terkendali ini termasuk gejala penyakit mental yang disebut gangguan kecemasan atau anxiety disorder.

Tahukah Anda?

Anxiety disorder merupakan gangguan mental yang paling umum terjadi. Menurut data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), diperkirakan 4% populasi dunia mengidap gangguan kecemasan. Bahkan pada 2019, setidaknya 301 juta orang di seluruh dunia mengidap masalah mental ini.

Macam-macam gangguan kecemasan

social anxiety disorder

Gangguan kecemasan tergolong gangguan mental serius. Kondisi ini membuat pengidapnya selalu merasa cemas dan khawatir sehingga sulit menjalani aktivitas sehari-hari.

Berikut adalah beberapa jenis gangguan kecemasan paling umum yang kerap membutuhkan penanganan intensif.

1. Gangguan kecemasan umum

Gangguan kecemasan umum atau generalized anxiety disorder (GAD) ditandai dengan rasa cemas, takut, dan khawatir yang tidak wajar serta berlangsung hingga enam bulan.

Rasa khawatir yang berlebihan pada pengidap GAD bisa muncul tanpa penyebab yang jelas. Selain itu, kondisi ini sering disertai dengan gejala fisik, seperti sulit tidur, dada berdebar, keringat dingin, dan otot kaku.

2. Gangguan panik

Gangguan panik atau panic disorder ditandai dengan timbulnya serangan panik yang tiba-tiba dan berulang kali tanpa alasan yang jelas.

Orang yang mengalami episode panik biasanya tidak dapat berpikir jernih, merasa cemas berlebihan, dan mengalami gejala fisik, seperti sesak napas dan perasaan ingin pingsan.

3. Gangguan kecemasan sosial

Apabila kecemasan berlebihan muncul saat Anda berinteraksi dengan orang lain, bisa jadi hal tersebut merupakan tanda gangguan kecemasan sosial atau social anxiety disorder.

Pengidap gangguan ini kerap mengalami kesulitan saat harus memulai pembicaraan, ikut serta dalam aktivitas sosial, atau melakukan kontak mata ketika berbicara dengan orang lain.

Dampak kecemasan berlebihan

Kecemasan berlebihan dan berlangsung dalam waktu lama bisa menimbulkan efek buruk pada kesehatan mental dan fisik Anda. 

Rasa cemas bisa mengaktifkan respons stres dalam tubuh. Hal inilah yang menyebabkan tubuh berada dalam mode “fight-or-flight“, yakni bersiap melawan atau melarikan diri.

Namun, kecemasan yang berlangsung lama dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh. Hal ini membuat Anda berisiko terserang flu, batuk, asma, dan bahkan penyakit jantung.

Beberapa komplikasi cemas berlebihan lain yang perlu Anda waspadai, termasuk:

  • depresi atau gangguan mental lain,
  • penyalahgunaan obat-obatan,
  • susah tidur dan insomnia,
  • masalah pencernaan,
  • sakit kepala,
  • isolasi sosial,
  • penurunan kualitas hidup,
  • penurunan produktivitas kerja, dan
  • munculnya pikiran hingga keinginan bunuh diri.

Cara mengatasi rasa cemas berlebihan

Apabila rasa cemas yang berlebihan dan berkepanjangan dibiarkan begitu saja, hal ini bisa menyebabkan timbulnya komplikasi kesehatan.

Sebagai langkah awal, cobalah ikuti tips di bawah ini untuk mengatasi rasa cemas berlebihan.

  • Lakukan relaksasi atau latihan pernapasan untuk mengurangi stres dan kecemasan.
  • Latihan berbicara dengan orang lain yang bisa dimulai dari teman dekat dan keluarga.
  • Fokus pada kegiatan yang disukai untuk melepaskan oksitosin, yakni hormon pereda stres dan kecemasan alami.
  • Coba lakukan aktivitas baru, seperti mempelajari keterampilan baru atau bahasa baru.
  • Olahraga rutin, seperti berjalan kaki, bersepeda, dan senam aerobik, untuk membantu meningkatkan suasana hati.
  • Istirahat dan tidur yang cukup, setidaknya 7–8 jam setiap malam.

Jika Anda telah mencoba langkah-langkah di atas dan kecemasan berlebihan yang Anda alami tidak juga berkurang, coba pertimbangkan untuk mencari bantuan profesional.

Psikolog atau psikiater dapat membantu Anda mencari solusinya sehingga Anda mampu beraktivitas dengan normal kembali seperti sediakala.

Kesimpulan

  • Cemas adalah respons alami tubuh terhadap ancaman dari luar.
  • Namun, kecemasan yang berlebihan dan terus-menerus dapat menandakan gangguan kecemasan yang memerlukan penanganan serius.
  • Tanpa penanganan, rasa cemas dan khawatir yang intens ini dapat berdampak negatif pada kesehatan fisik dan mental.
  • Menerapkan teknik relaksasi, olahraga rutin, tidur cukup, dan meminta bantuan ahli kesehatan mental bisa membantu Anda mengatasi masalah ini.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Anxiety disorders. (2023). World Health Organization (WHO). Retrieved January 8, 2024, from https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/anxiety-disorders

Anxiety disorders. (2018). Mayo Clinic. Retrieved January 8, 2024, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/anxiety/symptoms-causes/syc-20350961

Generalized Anxiety Disorder: When Worry Gets Out of Control. (n.d.). National Institute of Mental Health (NIMH). Retrieved January 8, 2024, from https://www.nimh.nih.gov/health/publications/generalized-anxiety-disorder-gad

Panic Disorder: When Fear Overwhelms. (n.d.). National Institute of Mental Health (NIMH). Retrieved January 8, 2024, from https://www.nimh.nih.gov/health/publications/panic-disorder-when-fear-overwhelms

Social Anxiety Disorder: More Than Just Shyness. (n.d.). National Institute of Mental Health (NIMH). Retrieved January 8, 2024, from https://www.nimh.nih.gov/health/publications/social-anxiety-disorder-more-than-just-shyness

What Anxiety Does to Your Body: 7 Common Physical Symptoms. (n.d.). Women’s Health at Harrington. Retrieved January 8, 2024, from https://www.harringtonhospital.org/women_blog/what-anxiety-does-to-your-body-7-common-physical-symptoms/

Anxiety and panic attacks. (2021). Mind UK. Retrieved January 8, 2024, from https://www.mind.org.uk/information-support/types-of-mental-health-problems/anxiety-and-panic-attacks/symptoms/

Goodwin, G. M. (2015). The overlap between anxiety, depression, and obsessive-compulsive disorder. Dialogues in Clinical Neuroscience, 17(3), 249-260. https://doi.org/10.31887/dcns.2015.17.3/ggoodwin

American Psychiatric Association. DSM-5 Task Force. (2013). Diagnostic and statistical manual of mental disorders: DSM-5.

Versi Terbaru

12/01/2024

Ditulis oleh Satria Aji Purwoko

Ditinjau secara medis oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

Diperbarui oleh: Diah Ayu Lestari


Artikel Terkait

4 Pengaruh Media Sosial Terhadap Kesehatan Mental Remaja

Eco-Anxiety, Kecemasan Berlebih Akibat Krisis Lingkungan


Ditinjau secara medis oleh

dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


Ditulis oleh Satria Aji Purwoko · Tanggal diperbarui 12/01/2024

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan