backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan
Konten

Eco-Anxiety, Kecemasan Berlebih Akibat Krisis Lingkungan

Ditinjau secara medis oleh dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa · General Practitioner · Universitas La Tansa Mashiro


Ditulis oleh Ocha Tri Rosanti · Tanggal diperbarui 27/11/2023

Eco-Anxiety, Kecemasan Berlebih Akibat Krisis Lingkungan

Krisis lingkungan tidak jarang memengaruhi kondisi mental seseorang hingga menimbulkan gangguan kecemasan yang disebut eco-anxiety. Untuk lebih jelasnya, berikut ini pembahasan mengenai definisi, tanda dan gejala, serta cara mengatasinya.

Apa itu eco-anxiety?

Eco-anxiety adalah kecemasan berlebih yang muncul pada diri seseorang sebagai respons terhadap perubahan lingkungan dan iklim. Kondisi ini disebut juga dengan kecemasan lingkungan.

Menurut American Psychiatric Association (APA), eco-anxiety digambarkan sebagai ketakutan kronis atau jangka panjang akan datangnya malapetaka lingkungan.

Efek langsung dari perubahan iklim, misalnya kerusakan lingkungan dan kesulitan mencari sumber makanan, dapat menyebabkan kecemasan ini.

Eco-anxiety tidak tercantum sebagai gangguan mental dalam pedoman Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders, Fifth Edition (DSM-5).

Itu sebabnya, sebagian besar dokter dan ahli kesehatan mental tidak menganggapnya sebagai suatu kondisi medis yang bisa didiagnosis.

Meski begitu, masalah ini tidak boleh dipandang sebelah mata. Beberapa survei terbaru secara nyata telah meneliti tentang kecemasan yang timbul akibat krisis iklim ini.

Salah satu survei pada tahun 2018 dari Yale University dan George Mason University menyebut bahwa sekitar 70% responden di Amerika Serikat khawatir terhadap perubahan iklim.

Bahkan, sebanyak 51% responden merasa tidak berdaya akan kondisi ini. Rasa tidak berdaya akan perubahan iklim merupakan salah satu gejala dari eco-anxiety.

Pada dasarnya, rasa cemas dan khawatir akan krisis lingkungan merupakan respons normal yang muncul dari kepedulian seseorang terhadap lingkungan.

Akan tetapi, lain halnya saat kondisi tersebut mulai memengaruhi aktivitas sehari-hari Anda. Hal ini sebaiknya tidak dibiarkan berlarut-larut tanpa penanganan. 

Tahukah Anda?

Istilah eco-anxiety pertama kali dicetuskan oleh Glenn Albrecht, filsuf lingkungan dan profesor di Murdoch University, Australia. Beberapa kalangan juga mengenal kecemasan berkepanjangan akan krisis iklim ini sebagai ecological grief atau solastalgia.

Tanda dan gejala kecemasan lingkungan

Tak bisa dipungkiri bahwa perubahan lingkungan memiliki pengaruh terhadap kesehatan mental. Tanda dan gejala yang mungkin muncul akibat kecemasan lingkungan di antaranya:

  • rasa cemas,
  • trauma dan syok,
  • depresi,
  • gangguan stres pascatrauma (PTSD),
  • penyalahgunaan obat-obatan,
  • berkurangnya kontrol terhadap diri sendiri,
  • kesulitan tidur,
  • mudah marah,
  • rasa takut, dan
  • perasaan tidak berdaya.
  • Jika tanda dan gejala di atas tidak dideteksi segera, hal ini bisa meningkatkan risiko gangguan kesehatan yang lebih serius, seperti tekanan darah tinggi dan penyakit jantung.

    Penyebab eco-anxiety

    penyebab eco-anxiety

    Berikut ini adalah beberapa faktor yang dapat menimbulkan eco-anxiety pada diri seseorang.

    1. Trauma akibat bencana alam

    Trauma akibat bencana alam mampu mengubah cara pandang seseorang tentang cara menyelamatkan dirinya sendiri.

    Kurang lebih mirip dengan gangguan stres pascatrauma, mereka menganggap bahwa dunia bukanlah tempat yang aman usai mengalami trauma dan syok.

    2. Tinggal di daerah yang terdampak perubahan lingkungan

    Mungkin ada beberapa daerah yang belum pernah terkena bencana alam besar, tetapi bukan berarti daerah tersebut tidak akan terkena dampak perubahan lingkungan.

    Contohnya saat mengalami kekeringan, tentu saja sumber air bersih akan sulit didapatkan. Ini dapat memengaruhi masyarakat yang tinggal di daerah tersebut.

    Perubahan lingkungan ini justru memberikan dampak buruk yang cukup besar, terutama untuk orang yang didiagnosis dengan gangguan kecemasan.

    3. Menonton informasi tentang bencana lingkungan

    Ketika suatu peristiwa buruk disiarkan di media massa, sebagian besar orang akan terpengaruh atau bahkan kehilangan kendali atas emosinya.

    Seseorang dengan eco-anxiety juga ada hubungannya dengan doom scrolling. Artinya, mereka terus-menerus mencari suatu informasi di media tanpa tahu kebenarannya.

    Beberapa penelitian melaporkan bahwa kondisi yang demikian berisiko mengarah pada depresi dan gangguan kecemasan yang lebih parah.

    Cara mengatasi kecemasan lingkungan

    gambar kerja bakti

    Solusi krisis lingkungan sangat bergantung pada perubahan dari masyarakat dan pemerintah. Namun, Anda tetap bisa menangani kecemasan lingkungan melalui cara-cara berikut ini.

    1. Melakukan tindakan positif

    Tindakan positif bisa membantu mengurangi rasa cemas akibat perubahan lingkungan. Berikut ini adalah beberapa contoh tindakan positif yang bisa Anda lakukan.

    • Berdiskusi dengan orang lain tentang cara merawat lingkungan yang baik.
    • Menjadi sukarelawan bersama komunitas pencinta lingkungan.
    • Melakukan daur ulang.
    • Mengurangi penggunaan produk kemasan.

    2. Mencari informasi yang akurat

    Informasi yang akurat tentang isu lingkungan dapat membuat masyarakat merasa lebih berdaya lebih kritis dalam menghadapi masalah lingkungan.

    Apabila Anda kekurangan informasi dan mengandalkan informasi yang tidak akurat, tentu akan lebih sulit bagi Anda untuk memahami permasalahan ini.

    Maka dari itu, Anda bisa mencari tahu informasi terlebih dahulu lewat sumber yang tepercaya. Hal ini sekaligus mendidik diri Anda sendiri dalam menangani isu-isu lingkungan.

    3. Mencoba tetap optimistis

    Pikiran optimistis dan positif dapat membantu Anda mengurangi kecemasan serta menyesuaikan diri dengan masalah lingkungan yang sedang terjadi.

    Orang-orang yang dapat membingkai ulang masalah tersebut dengan respons positif tentunya akan lebih mampu menangani eco-anxiety yang dialaminya.

    Selain itu, berpikir positif juga membantu memutus pikiran negatif yang merupakan penyebab utama dari gangguan kecemasan kronis.

    4. Melakukan konseling dengan psikolog

    Telah banyak psikolog yang menerima pelatihan mengenai cara mengelola hubungan kliennya dengan lingkungan dan cara mengatasi masalah lingkungan itu sendiri.

    Cara-cara di atas mungkin tidak efektif bagi pengidap eco-anxiety yang lebih parah. Oleh sebab itu, diperlukan bantuan psikolog untuk menangani kecemasannya.

    Kemungkinan psikolog akan melakukan konseling dan terapi terkait hal ini. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan psikolog bila kecemasan telah mengganggu aktivitas sehari-hari Anda.

    Kesimpulan

    • Eco-anxiety adalah suatu gangguan kecemasan yang timbul sebagai respons terhadap perubahan lingkungan dan iklim.
    • Pengidap gangguan mental ini mungkin mengalami gejala berupa rasa cemas, trauma, depresi, mudah marah, perasaan tidak berdaya, dan kesulitan tidur.
    • Solusi untuk mengatasi eco-anxiety dapat melibatkan pola pikir positif, mencari informasi yang akurat, dan selalu mencoba optimis.
    • Apabila hal-hal tersebut tidak membantu, jangan ragu untuk mencari bantuan psikolog.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa

    General Practitioner · Universitas La Tansa Mashiro


    Ditulis oleh Ocha Tri Rosanti · Tanggal diperbarui 27/11/2023

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan