Krisis lingkungan tidak jarang memengaruhi kondisi mental seseorang hingga menimbulkan gangguan kecemasan yang disebut eco-anxiety. Untuk lebih jelasnya, berikut ini pembahasan mengenai definisi, tanda dan gejala, serta cara mengatasinya.
Ditinjau secara medis oleh dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa · General Practitioner · Klinik Chika Medika
Krisis lingkungan tidak jarang memengaruhi kondisi mental seseorang hingga menimbulkan gangguan kecemasan yang disebut eco-anxiety. Untuk lebih jelasnya, berikut ini pembahasan mengenai definisi, tanda dan gejala, serta cara mengatasinya.
Eco-anxiety adalah kecemasan berlebih yang muncul pada diri seseorang sebagai respons terhadap perubahan lingkungan dan iklim. Kondisi ini disebut juga dengan kecemasan lingkungan.
Menurut American Psychiatric Association (APA), eco-anxiety digambarkan sebagai ketakutan kronis atau jangka panjang akan datangnya malapetaka lingkungan.
Efek langsung dari perubahan iklim, misalnya kerusakan lingkungan dan kesulitan mencari sumber makanan, dapat menyebabkan kecemasan ini.
Eco-anxiety tidak tercantum sebagai gangguan mental dalam pedoman Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders, Fifth Edition (DSM-5).
Itu sebabnya, sebagian besar dokter dan ahli kesehatan mental tidak menganggapnya sebagai suatu kondisi medis yang bisa didiagnosis.
Meski begitu, masalah ini tidak boleh dipandang sebelah mata. Beberapa survei terbaru secara nyata telah meneliti tentang kecemasan yang timbul akibat krisis iklim ini.
Salah satu survei pada tahun 2018 dari Yale University dan George Mason University menyebut bahwa sekitar 70% responden di Amerika Serikat khawatir terhadap perubahan iklim.
Bahkan, sebanyak 51% responden merasa tidak berdaya akan kondisi ini. Rasa tidak berdaya akan perubahan iklim merupakan salah satu gejala dari eco-anxiety.
Pada dasarnya, rasa cemas dan khawatir akan krisis lingkungan merupakan respons normal yang muncul dari kepedulian seseorang terhadap lingkungan.
Akan tetapi, lain halnya saat kondisi tersebut mulai memengaruhi aktivitas sehari-hari Anda. Hal ini sebaiknya tidak dibiarkan berlarut-larut tanpa penanganan.
Tak bisa dipungkiri bahwa perubahan lingkungan memiliki pengaruh terhadap kesehatan mental. Tanda dan gejala yang mungkin muncul akibat kecemasan lingkungan di antaranya:
Jika tanda dan gejala di atas tidak dideteksi segera, hal ini bisa meningkatkan risiko gangguan kesehatan yang lebih serius, seperti tekanan darah tinggi dan penyakit jantung.
Berikut ini adalah beberapa faktor yang dapat menimbulkan eco-anxiety pada diri seseorang.
Trauma akibat bencana alam mampu mengubah cara pandang seseorang tentang cara menyelamatkan dirinya sendiri.
Kurang lebih mirip dengan gangguan stres pascatrauma, mereka menganggap bahwa dunia bukanlah tempat yang aman usai mengalami trauma dan syok.
Mungkin ada beberapa daerah yang belum pernah terkena bencana alam besar, tetapi bukan berarti daerah tersebut tidak akan terkena dampak perubahan lingkungan.
Contohnya saat mengalami kekeringan, tentu saja sumber air bersih akan sulit didapatkan. Ini dapat memengaruhi masyarakat yang tinggal di daerah tersebut.
Perubahan lingkungan ini justru memberikan dampak buruk yang cukup besar, terutama untuk orang yang didiagnosis dengan gangguan kecemasan.
Ketika suatu peristiwa buruk disiarkan di media massa, sebagian besar orang akan terpengaruh atau bahkan kehilangan kendali atas emosinya.
Seseorang dengan eco-anxiety juga ada hubungannya dengan doom scrolling. Artinya, mereka terus-menerus mencari suatu informasi di media tanpa tahu kebenarannya.
Beberapa penelitian melaporkan bahwa kondisi yang demikian berisiko mengarah pada depresi dan gangguan kecemasan yang lebih parah.
Solusi krisis lingkungan sangat bergantung pada perubahan dari masyarakat dan pemerintah. Namun, Anda tetap bisa menangani kecemasan lingkungan melalui cara-cara berikut ini.
Tindakan positif bisa membantu mengurangi rasa cemas akibat perubahan lingkungan. Berikut ini adalah beberapa contoh tindakan positif yang bisa Anda lakukan.
Informasi yang akurat tentang isu lingkungan dapat membuat masyarakat merasa lebih berdaya lebih kritis dalam menghadapi masalah lingkungan.
Apabila Anda kekurangan informasi dan mengandalkan informasi yang tidak akurat, tentu akan lebih sulit bagi Anda untuk memahami permasalahan ini.
Maka dari itu, Anda bisa mencari tahu informasi terlebih dahulu lewat sumber yang tepercaya. Hal ini sekaligus mendidik diri Anda sendiri dalam menangani isu-isu lingkungan.
Pikiran optimistis dan positif dapat membantu Anda mengurangi kecemasan serta menyesuaikan diri dengan masalah lingkungan yang sedang terjadi.
Orang-orang yang dapat membingkai ulang masalah tersebut dengan respons positif tentunya akan lebih mampu menangani eco-anxiety yang dialaminya.
Selain itu, berpikir positif juga membantu memutus pikiran negatif yang merupakan penyebab utama dari gangguan kecemasan kronis.
Telah banyak psikolog yang menerima pelatihan mengenai cara mengelola hubungan kliennya dengan lingkungan dan cara mengatasi masalah lingkungan itu sendiri.
Cara-cara di atas mungkin tidak efektif bagi pengidap eco-anxiety yang lebih parah. Oleh sebab itu, diperlukan bantuan psikolog untuk menangani kecemasannya.
Kemungkinan psikolog akan melakukan konseling dan terapi terkait hal ini. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan psikolog bila kecemasan telah mengganggu aktivitas sehari-hari Anda.
Catatan
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar