Makanan yang Anda konsumsi sehari-hari tanpa disadari menjadi salah satu pemicu hipertensi atau tekanan darah tinggi. Membatasi asupan makanan penyebab darah tinggi tentunya bisa membantu Anda terhindar dari risiko komplikasi hipertensi pada kemudian hari.
Daftar makanan penyebab darah tinggi
Saat Anda terdiagnosis memiliki hipertensi, penting untuk menerapkan pola hidup sehat, salah satunya dengan membatasi asupan makanan yang menyebabkan darah tinggi.
Tidak hanya membantu menjaga tensi atau tekanan darah berada pada rentang normal, hal ini juga bertujuan untuk mencegah komplikasi hipertensi di masa depan.
Berikut ini adalah daftar makanan pemicu darah tinggi yang perlu Anda kurangi konsumsinya.
1. Makanan tinggi garam
Konsumsi makanan tinggi garam, misalnya telur asin, ikan asin, mi instan, dan makanan cepat saji, mampu menyebabkan penumpukan natrium di dalam tubuh.
Hal ini akan membuat pembuluh darah menyempit dan ginjal tidak dapat membuang kelebihan cairan dari dalam tubuh. Pada akhirnya, kondisi ini bisa memicu naiknya tekanan darah.
Anda pun juga perlu memperhatikan penambahan garam di dalam menu makanan sehari-hari.
Kementerian Kesehatan RI menyarankan untuk membatasi konsumsi natrium sebanyak 2.000 miligram, yang setara dengan 5 gram atau 1 sendok teh garam per hari.
2. Makanan kemasan
Makanan penyebab darah tinggi lainnya adalah makanan kemasan. Umumnya, di dalam 8 ons atau 227 gram makanan kemasan, terkandung sekitar 500–1.570 miligram natrium.
Penggunaan natrium ini tidak hanya untuk meningkatkan rasa, tetapi sebagai pengawet supaya makanan dalam kemasan lebih tahan lama.
Sebenarnya, Anda tidak harus menghindari sama sekali konsumsi makanan kemasan, misalnya keripik kentang, kacang-kacangan, kue kering, atau mi instan.
Yang terpenting adalah Anda selalu membaca informasi nilai gizi di bungkus kemasan sehingga Anda lebih mampu mengontrol asupan natrium harian.
3. Makanan kaleng

Sarden, kornet, dan sayuran kaleng perlu dijauhi oleh pengidap hipertensi. Kandungan natrium yang lumayan tinggi ini membuatnya termasuk makanan yang bikin darah tinggi.
Sama halnya dengan makanan kemasan, natrium di dalam makanan kaleng berfungsi sebagai bahan pengawet agar makanan bisa disimpan dalam waktu yang lama.
Tidak hanya garam, makanan kaleng juga berisiko tercemar BPA atau bisphenol A. BPA sering digunakan untuk mencegah korosi dan kontak langsung antara makanan dan logam.
Penelitian dalam jurnal Environmental Pollution (2020) menemukan bahwa paparan BPA dapat meningkatkan tekanan darah, di mana dalam jangka panjang bisa menyebabkan hipertensi.
4. Makanan beku
Makanan beku atau frozen food, misal nugget, sosis, dan bakso, sering dijadikan solusi praktis menu makanan harian. Meski begitu, jenis makanan ini akan membuat tekanan darah naik.
Makanan yang membuat tensi naik ini cenderung mengandung natrium serta lemak jenuh yang tinggi. Jadi, Anda disarankan menghindari atau mengonsumsinya hanya sesekali.
Pastikan produk makanan beku yang Anda konsumsi mengandung natrium tidak lebih dari 600 miligram per porsi. Batasi juga konsumsinya tidak lebih dari dua kali dalam seminggu.
5. Acar mentimun
Kandungan natrium dalam pickle atau acar mentimun terbilang sangat tinggi. Dalam 100 gram acar mentimun, terdapat sekitar 1.208 miligram natrium.
Acar dibuat dengan cara merendam mentimun ke dalam air campuran cuka dan garam. Makin lama mentimun direndam di air garam, maka makin banyak pula garam yang terserap.
Jika Anda memiliki riwayat hipertensi, sebaiknya mulai menghindari makanan ini dari sekarang.
Ketimbang makan acar, lebih baik Anda mengonsumsi mentimun atau sayuran segar lain yang sekaligus ampuh sebagai makanan penurun darah tinggi.
6. Makanan cepat saji
Tidak hanya tinggi natrium, fast food atau makanan cepat saji, seperti pizza, burger, dan ayam goreng, juga mengandung lemak trans dan lemak jenuh yang bisa memicu darah tinggi.
Sebagai contoh, di dalam 100 gram pizza dengan toping keju dan daging olahan mengandung 556 miligram natrium serta 3.825 miligram lemak jenuh.
Kadar lemak jahat yang tinggi akan meningkatkan kadar kolesterol LDL di dalam tubuh. Hal ini berpotensi menimbulkan penumpukan lemak di dalam pembuluh arteri.
Hal ini dapat meningkatkan risiko hipertensi dan penyakit lain, seperti penyakit jantung koroner.
7. Daging merah dan kulit ayam
Daging merah dan kulit ayam menjadi pantangan yang harus dihindari oleh pengidap hipertensi karena mengandung lemak jenuh yang tinggi.
Sebagai contoh, kandungan lemak jenuh dalam 100 gram daging sapi sebanyak 6 gram, daging domba sebanyak 8,83 gram, dan daging babi sebanyak 1,2 gram.
Guna mengganti asupan protein, Anda dapat memilih dada ayam yang telah disisihkan kulitnya.
Di samping itu, Anda juga dapat memilih ikan yang mengandung asam lemak omega-3. Zat gizi ini diketahui membantu menurunkan tekanan darah pada pengidap hipertensi.
8. Makanan tinggi gula

Tidak hanya garam, konsumsi gula berlebihan juga memengaruhi tekanan darah Anda. Asupan makanan tinggi gula, khususnya fruktosa, bisa menyebabkan hipertensi.
Hal ini karena fruktosa dalam darah bisa meningkatkan kadar asam urat. Kemudian, hal ini bisa menghambat produksi nitrat oksida yang penting untuk menjaga elastisitas pembuluh darah.
Oleh sebab itu, Anda disarankan untuk membatasi makanan tinggi gula yang menjadi penyebab darah tinggi, seperti kue, permen, cokelat, yoghurt dengan perasa, dan minuman manis.
9. Minuman berkafein
Bagi Anda yang mengidap hipertensi atau prehipertensi, sebaiknya berhati-hati saat meminum minuman berkafein, seperti kopi, teh, soda, atau minuman berenergi.
Kafein bisa memicu kenaikan tensi sementara. Hal ini karena kafein diduga dapat menghambat pelepasan adenosin, yaitu hormon yang menjaga pembuluh darah tetap melebar.
Tidak semua orang yang minum minuman berkafein mengalami efek tersebut. Akan tetapi, bagi Anda yang memiliki hipertensi, lebih baik menghindari konsumsi kafein secara berlebihan.
Secara umum, Anda diperbolehkan untuk minum kopi asal tidak lebih empat cangkir setiap hari.
10. Minuman beralkohol
Sudah menjadi rahasia umum kalau terlalu banyak dan sering minum minuman beralkohol bisa meningkatkan tekanan darah.
Bahkan, bila Anda memiliki hipertensi, minum alkohol berlebih juga akan memperparah kondisi tekanan darah tinggi yang Anda alami.
Dilansir dari Mayo Clinic, minuman beralkohol mengandung kalori tinggi yang berisiko memicu kegemukan atau obesitas. Adapun, kondisi ini bisa meningkatkan risiko tekanan darah tinggi.
Jika telah terbiasa meminumnya, lebih baik Anda mengurangi konsumsi alkohol tidak lebih dari satu hingga dua gelas dalam sehari.
Pantangan darah tinggi yang juga perlu diperhatikan
Selain menghindari makanan penyebab darah tinggi, Anda pun harus menghindari pantangan lain yang bisa memperparah hipertensi, seperti:
- merokok,
- malas bergerak,
- stres berlebihan, serta
- kurang tidur.
Selain itu, Anda juga harus menerapkan gaya hidup sehat sebagai salah satu cara mencegah hipertensi. Ini bisa dilakukan dengan tidur yang cukup dan olahraga secara rutin.
Anda mungkin juga perlu teratur minum obat darah tinggi sebagaimana diresepkan oleh dokter.
Jangan pernah melewatkan, mengurangi atau menambah dosis, serta berhenti atau mengganti obat tanpa sepengetahuan dokter Anda.
Kondisi ini justru bisa membuat tekanan darah Anda susah terkendali serta meningkatkan risiko terjadinya komplikasi hipertensi pada kemudian hari.
Kesimpulan
- Beberapa makanan penyebab darah tinggi adalah makanan kemasan, makanan kaleng, makanan beku, makanan cepat saji, serta daging merah dan kulit ayam.
- Kandungan natrium dan lemak jenuh dalam makanan tersebut bisa mengganggu fungsi pembuluh darah sehingga memicu kenaikan tekanan darah.
- Pola hidup tidak sehat, termasuk merokok, stres berlebihan, dan kurang tidur, juga perlu dihindari untuk menjaga tensi tetap stabil.
[embed-health-tool-heart-rate]