backup og meta

Luka Tertusuk Duri Kena Infeksi? Begini Cara Tepat Menanganinya

Luka Tertusuk Duri Kena Infeksi? Begini Cara Tepat Menanganinya

Tanpa penanganan yang tepat, luka tertusuk duri bisa menyebabkan infeksi. Kondisi infeksi pada luka terjadi ketika bakteri dari luar masuk ke dalam luka terbuka dan merusak jaringan di dalamnya. Jenis infeksi yang paling sering terjadi pada luka tusuk adalah infeksi tetanus. Ketahui cara perawatan yang tepat untuk infeksi luka tertusuk duri pada penjelasan berikut.

Bagaimana luka tertusuk duri bisa terinfeksi?

Kulit bisa terluka karena tertusuk oleh benda yang kecil dan tajam, termasuk duri dari tanaman, tangkai bunga, buah, atau pohon.

Tergantung dari ukuran durinya, luka tusuk bisa menghasilkan luka terbuka yang sempit hingga lebar.

Semakin besar ukuran luka terbuka, maka semakin berisiko terinfeksi, contohnya tetanus.

Jika dari awal tidak dilakukan pertolongan pertama yang tepat atau luka tidak dilindungi dengan baik, infeksi bisa terjadi.

Infeksi pada luka tertusuk duri juga bisa terjadi ketika terdapat kotoran pada duri atau ada bagian duri yang tertinggal pada luka.

Luka menyebabkan sistem pertahanan kulit melemah sehingga mikroorganisme, meskipun tadinya tidak berbahaya, jadi mudah menginfeksi.

Menurut Wound Care Centers, infeksi pada luka tusuk umumnya berasal dari bakteri dari luar, baik yang berasal dari kulit maupun dari lingkungan.

Salah satu jenis bakteri yang umum menyebabkan infeksi luka adalah Staphylococcus aureus.

Infeksi bakteri akan memperlambat pemulihan luka tertusuk akibat duri.

Saat terinfeksi, luka  akan menimbulkan rasa nyeri yang kuat, bengkak, luka bernanah, atau keluarnya cairan dari luka tusukan.

Cara mengatasi infeksi pada luka tertusuk duri

Luka tusuk duri

Jika luka yang terinfeksi dibiarkan, Anda bisa mengalami komplikasi serius seperti infeksi kronis pada kulit dan tulang.

Bakteri yang menginfeksi bisa masuk ke dalam pembuluh darah dan menyerang berbagai bagian tubuh lain.

Oleh karena itu, infeksi luka tertusuk duri memerlukan penanganan luka yang tepat. Segera periksakan luka Anda ke dokter begitu muncul tanda-tanda dan gejala infeksi.

Berikut ini adalah perawatan yang diberikan pada luka tusuk yang mengalami infeksi.

1. Obat antibiotik

Dokter akan memberikan antibiotik untuk mengatasi infeksi luka tusuk yang Anda alami.

Antibiotik bisa diberikan dalam bentuk salep, obat minum, atau melalui cairan infus, tergantung dari kondisi infeksi pada luka tertusuk duri.

Apabila bakteri berisiko atau telah menyebar ke pembuluh darah, pengobatan yang efektif adalah pemberian antibiotik melalui cairan infus untuk mencegah sepsis (infeksi di pembuluh darah).

2. Mengangkat jaringan yang rusak

Jika luka tusuk cukup lebar dan dalam, dokter atau perawat mungkin perlu menjahit luka.

Pada luka yang terinfeksi, umumnya terdapat jaringan rusak yang terkontaminasi sehingga dokter perlu mengangkatnya melalui prosedur debridement.

3. Melindungi luka dengan perban

Selanjutnya, luka tertusuk duri perlu dilindungi menggunakan perban steril.

Supaya bisa pulih dengan cepat, luka membutuhkan lingkungan yang lembab tetapi tidak basah agar sel-sel bisa berfungsi dengan baik dalam proses penutupan luka.

Sangat penting bagi Anda untuk mengganti perban secara rutin setidaknya setiap hari, bahkan lebih baik jika dilakukan dalam beberapa hari sekali.

Pastikan Anda mencuci tangan terlebih dulu sebelum mengganti perban guna menghindari risiko infeksi lebih lanjut.

Cara mencegah infeksi pada luka 

Tertusuk duri kotor

Anda bisa mengurangi risiko infeksi dengan mencuci luka akibat tertusuk duri dengan bersih dan melakukan langkah pertolongan pertama yang tepat.

Untuk itu, setelah Anda tertusuk duri segera lakukan langkah-langkah perawatan luka seperti di bawah ini.

  1. Bersihkan luka tusuk dengan air mengalir dalam beberapa menit. Gunakan sabun untuk membersihkan area kulit di sekitar luka, tapi usahakan tidak mengenai luka.
  2. Jika terdapat kotoran dari duri pada luka, singkirkan dengan hati-hati menggunakan pinset.
  3. Biarkan luka mengering atau keringkan secara perlahan menggunakan handuk.
  4. Oleskan cairan atau salep antibiotik pada luka.
  5. Tutup luka tertusuk duri menggunakan plester atau perban steril.
  6. Jika bagian duri tertinggal pada luka, segera pergi ke instansi gawat darurat untuk mendapatkan pertolongan medis.
  7. Pastikan Anda rutin mengganti pelindung luka guna menjaga luka tusuk tetap kering.

Jika duri cukup besar, luka tusuk bisa menyebabkan perdarahan dan luka terbuka yang besar. Dalam kondisi ini, luka mungkin perlu dijahit untuk menghindari infeksi.

Terakhir, Anda bisa mencegah infeksi pada luka tertusuk duri juga dengan melakukan vaksinasi tetanus secara rutin.

Suntik tetanus untuk orang dewasa perlu dilakukan 10 tahun sekali.

[embed-health-tool-bmi]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Negut, I., Grumezescu, V., & Grumezescu, A. M. (2018). Treatment Strategies for Infected Wounds. Molecules (Basel, Switzerland)23(9), 2392. https://doi.org/10.3390/molecules23092392

Lab Tests Online. (2021). Wound and Skin Infections. Retrieved 4 April, 2023, from https://labtestsonline.org/conditions/wound-and-skin-infections

Wound Care Centers. (2021). Infected Wounds. Retrieved 4 April, 2023, from https://www.woundcarecenters.org/article/wound-types/infected-wounds

Vaccines.gov. (2021). Tetanus (Lockjaw). Retrieved 4 April, 2023, from https://www.vaccines.gov/diseases/tetanus

American Academy Family Physicians. (2021). Wound Care. Retrieved 4 April, 2023, from https://www.aafp.org/afp/2015/0115/afp20150115p86-s1.pdf

Versi Terbaru

04/04/2023

Ditulis oleh Fidhia Kemala

Ditinjau secara medis oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

Diperbarui oleh: Karinta Ariani Setiaputri


Artikel Terkait

Terasa Perih Saat Bersihkan Luka, Apa Artinya Mau Sembuh?

Cara Menghilangkan Bekas Luka dengan Langkah yang Tepat


Ditinjau secara medis oleh

dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


Ditulis oleh Fidhia Kemala · Tanggal diperbarui 04/04/2023

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan