backup og meta

5 Penyebab Jatuh pada Lansia, Bagaimana Mencegahnya?

5 Penyebab Jatuh pada Lansia, Bagaimana Mencegahnya?

Seiring bertambahnya usia, lansia mengalami penurunan fungsi keseimbangan dan gerak tubuh. Mereka lebih rentan terjatuh dan berisiko mengalami cedera serius. Kira-kira apa penyebab jatuh pada lansia? Ini jawabannya. 

Berbagai penyebab jatuh pada lansia

Jatuh merupakan salah satu masalah kesehatan pada lansia yang sering terjadi dan dapat menimbulkan dampak yang serius. 

Bahkan, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), jatuh adalah penyebab utama cedera pada lansia di seluruh dunia. 

Merangkum National Health Service UK, berikut adalah berbagai penyebab jatuh pada lansia. 

1. Otot tubuh melemah 

Seiring bertambahnya usia, otot lansia akan mengalami penurunan secara bertahap.

Kondisi ini dapat memengaruhi kekuatan dan keseimbangan tubuh lansia, sehingga membuatnya kesulitan untuk melakukan aktivitas harian.

Penurunan kekuatan otot semakin memburuk karena lansia cenderung kurang bergerak dan olahraga.

Mereka juga umumnya mengalami peradangan pada sendi. Akhirnya, ketika mereka menjalani aktivitas, otot yang mulai melemah ini bisa membuat mereka jadi mudah terjatuh.

2. Keseimbangan tubuh yang buruk 

Keseimbangan tubuh yang buruk juga merupakan salah satu penyebab utama jatuh pada lansia.

Ini dapat terjadi karena berbagai faktor. Salah satunya adalah melemahnya otot, terutama di kaki dan punggung, sehingga sulit untuk menjaga keseimbangan saat berjalan atau berdiri. 

Selain itu, penyakit seperti penyakit Parkinson atau neuropati perifer dapat memengaruhi kemampuan tubuh untuk menjaga keseimbangan, sehingga meningkatkan risiko jatuh pada lansia. 

3. Masalah pada kaki, penglihatan, dan pendengaran 

Masalah kaki, seperti bunion, serta borok dan mati rasa akibat diabetes juga bisa menjadi penyebab lansia kesulitan berjalan dan mudah jatuh. 

Lansia juga kerap kali mengalami penurunan fungsi mendengar dan melihat, sehingga membuat mereka mudah terpeleset, menabrak perabotan di rumah, dan akhirnya jatuh.

Sementara ketika telinga bermasalah, keseimbangan tubuh juga akan terdampak. Apalagi, jika mata juga bermasalah, seperti pandangan kabur.

Kondisi ini juga akan menyulitkan lansia berjalan di area yang banyak perabotan atau pencahayaannya redup.

4. Kehilangan kesadaran 

Jatuh pada lansia juga dapat terjadi pada orang tua yang mengalami kehilangan kesadaran (pingsan). 

Biasanya, kondisi ini dialami oleh lansia dengan masalah jantung yang memengaruhi detak jantung.

Ini misalnya bradikardia (detak jantung lambat), takikardia (detak jantung cepat), dan fibrilasi atrium (denyut jantung tidak teratur).

5. Kehilangan ingatan, kebingungan, dan kesulitan berpikir 

Seiring bertambahnya usia, masalah seperti kehilangan ingatan dan kebingungan menjadi masalah yang lebih umum terjadi. 

Hal ini dapat memengaruhi kemampuan orang tua untuk menilai situasi yang berisiko, mengambil tindakan pencegahan saat bergerak, dan mengenali bahaya.

Adapun hal-hal tersebut dapat menjadi penyebab lansia terjatuh. 

Faktor risiko jatuh pada lansia

penyebab kaki bengkak pada lansia

Selain -kondisi-kondisi di atas, ada beberapa faktor yang meningkatkan risiko terjatuh pada orang yang tergolong lansia, di antaranya berikut ini.

  • Permukaan licin: lantai yang licin atau basah, terutama di kamar mandi, sangat berisiko menyebabkan jatuh.
  • Pencahayaan yang buruk: Pencahayaan yang kurang baik di rumah dapat menyebabkan lansia tidak melihat halangan di jalannya.
  • Tata letak rumah: Tangga tanpa pegangan, karpet yang tidak terpasang dengan baik, dan perabotan yang ditempatkan sembarangan dapat menjadi penyebab jatuh.
  • Rasa takut: Ketakutan yang berlebihan terhadap jatuh dapat mengurangi aktivitas fisik, sehingga semakin menurunkan kekuatan otot dan membuatnya lebih berisiko terhadap jatuh.

Pertolongan pertama pada lansia yang jatuh

Pertolongan pertama pada lansia yang jatuh sangat penting untuk mencegah cedera lebih lanjut dan memastikan mereka mendapatkan perawatan yang tepat. 

Merangkum National Institute on Aging, berikut adalah langkah-langkah pertolongan pertama yang bisa dilakukan. 

1. Tetap tenang 

Saat melihat lansia terjatuh, sebaiknya Anda tetap tenang. Pastikan juga orang tua tersebut tetap tenang dan jangan panik. 

Setelah itu, minta ia untuk tarik napas dalam-dalam beberapa kali agar tubuhnya rileks dan membantunya mengatasi rasa kaget akibat terjatuh. 

2. Periksa cedera 

Bila Anda melihat lansia jatuh, periksa apakah ada cedera serius, seperti perdarahan, patah tulang, atau luka di kepala. 

Bila ia mengalami cedera serius, jangan pindahkan mereka dan segera hubungi layanan darurat untuk mencegah cedera lebih parah.

3. Bantu lansia untuk duduk 

Pertolongan pertama jatuh pada lansia yang perlu Anda lakukan adalah membantunya duduk bila ia tidak mengalami cedera serius. Bantulah ia untuk duduk dengan perlahan, jangan dipaksa. 

Anda bisa meminta mereka untuk berguling ke satu sisi atau merangkak ke kursi atau perabotan yang kokoh. 

4. Periksa kesehatan lansia  

Setelah membantu mereka duduk, tanyakan apakah ia merasa pusing, mual, atau sakit di bagian tubuh tertentu. 

Bila mereka merasa tidak nyaman, segera bawa ke dokter untuk mendapatkan pemeriksaan lebih lanjut. 

Bagaimana cara mencegah jatuh pada lansia?

memilih perawat lansia

Berikut ini adalah beberapa langkah untuk membantu mengurangi risiko terjatuh pada lansia. 

1. Tetap aktif 

Bantu orang tua tetap aktif secara fisik. Rencanakan program pelatihan yang tepat untuk mereka guna meningkatkan kekuatan otot, sehingga meminimalkan risiko terjatuh. 

Melakukan latihan keseimbangan, seperti yoga, juga dapat meningkatkan keseimbangan tubuh. 

2. Menjaga kesehatan penglihatan dan pendengaran 

Untuk mengurangi risiko jatuh pada lansia, sebaiknya lakukan pemeriksaan mata dan telinga secara rutin.

Hal ini untuk memastikan bahwa gangguan penglihatan atau pendengaran tidak menjadi penyebab mereka terjatuh. 

Selain itu, pastikan kacamata atau alat bantu dengar yang digunakan sesuai dan efektif. Saat orang tua membeli kacamata baru, sebaiknya berikan waktu untuk menyesuaikan diri terlebih dahulu. 

3. Lingkungan rumah baik 

Untuk mencegah jatuh, sebaiknya pastikan lansia memiliki penerangan yang cukup, terutama di area tangga. 

Singkirkan juga benda-benda yang bisa menyebabkan tersandung seperti karpet longgar, kabel, atau mainan.

Selain itu, Anda bisa menempatkan karpet antislip di kamar mandi dan area lain yang sering basah untuk menghindari risiko orang tua terjatuh. 

4. Pengelolaan obat-obatan 

Konsultasikan kepada dokter mengenai obat-obatan yang dikonsumsi, terutama yang bisa menyebabkan efek samping seperti pusing atau kantuk.

Dokter mungkin bisa menyesuaikan dosis atau jenis obat untuk mengatasi efek samping tersebut.

5. Lakukan pemeriksaan kesehatan 

Untuk mencegah jatuh pada lansia, penting untuk melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin, misalnya pada ahli geriatri.

Pasalnya, pemeriksaan kesehatan secara rutin dapat mengidentifikasi dan mengelola kondisi medis yang bisa meningkatkan risiko jatuh, seperti osteoporosis, arthritis, atau gangguan jantung.

6. Gunakan alat bantu 

Dokter mungkin akan menyarankan Anda untuk menggunakan alat bantu agar tetap stabil saat berjalan.

Nah, untuk mengurangi risiko jatuh pada lansia, mungkin menggunakan tongkat dan alat bantu bisa efektif. 

Yang perlu diingat adalah jatuh merupakan masalah kesehatan pada lansia yang dapat berdampak serius.

Bagi Anda yang merawat lansia, penting untuk memahami penyebab, risiko, dan langkah-langkah pencegahannya guna melindungi kesehatan dan kesejahteraan mereka.

Kesimpulan

  • Jatuh merupakan masalah kesehatan serius yang dapat berdampak pada cedera serius dan kualitas hidup lansia.
  • Beberapa penyebab utamanya meliputi penurunan kekuatan otot, buruknya keseimbangan tubuh, gangguan penglihatan dan pendengaran, serta kondisi medis tertentu seperti kehilangan kesadaran atau gangguan kognitif.
  • Faktor risiko termasuk lingkungan rumah yang tidak aman, penggunaan obat-obatan tertentu, dan ketakutan terhadap jatuh itu sendiri.
  • Agar terhindar dari jatuh, penting bagi lansia untuk menjaga keaktifan fisik, memantau kesehatan mata dan telinga secara rutin, memperbaiki lingkungan rumah agar lebih aman, mengelola obat-obatan dengan bijak, melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala, dan menggunakan alat bantu jika diperlukan.

[embed-health-tool-bmi]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Falls. (N.d.). Retrieved 4 July 2024, from https://www.nhs.uk/conditions/falls/ 

Causes of falls. (2024). Retrieved 4 July 2024, from https://www.nhsinform.scot/healthy-living/preventing-falls/causes-of-falls/ 

Stanley, M. (2024). Senior Fall Prevention Tips and Statistics for 2024. Retrieved 4 July 2024, from https://www.seniorliving.org/health/fall-prevention/ 

Fall prevention: Simple tips to prevent falls. (2024). Retrieved 4 July 2024, from https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/healthy-aging/in-depth/fall-prevention/art-20047358 

(N.d.). Retrieved 4 July 2024, from https://www.nia.nih.gov/health/falls-and-falls-prevention/falls-and-fractures-older-adults-causes-and-prevention

Falls Prevention. (n.d.). Retrieved 4 July 2024, from https://www.healthinaging.org/a-z-topic/falls-prevention/causes 

(N.d.). Retrieved 4 July 2024, from https://www.ncoa.org/article/get-the-facts-on-falls-prevention 

Versi Terbaru

11/07/2024

Ditulis oleh Putri Ica Widia Sari

Ditinjau secara medis oleh dr. Carla Pramudita Susanto

Diperbarui oleh: Ihda Fadila


Artikel Terkait

Lansia Perlu Menjaga Berat Badan Ideal, Ini Caranya

Manfaat dan Gerakan Senam Lansia untuk Tingkatkan Kebugaran


Ditinjau secara medis oleh

dr. Carla Pramudita Susanto

General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


Ditulis oleh Putri Ica Widia Sari · Tanggal diperbarui 11/07/2024

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan