Setelah menginjak usia lanjut, kebanyakan orang mengurangi aktivitas sehari-hari, karena stamina sudah jauh berkurang, punya kondisi kesehatan tertentu, atau tidak ada kesempatan. Padahal, orang lanjut usia (lansia) justru harus tetap aktif dengan melakukan beragam aktivitas yang berguna setiap hari agar lansia sehat dan bugar. Apa manfaat dari melakukan aktivitas bagi lansia dan aktivitas apa saja yang bisa dilakukan?
Pentingnya melakukan aktivitas bagi lansia
Aktivitas, baik fisik, sosial, maupun kegiatan berguna lainnya, bisa memberikan beragam manfaat pada kesehatan lansia. Berikut adalah ragam manfaat yang bisa lansia peroleh bila tetap aktif dan melakukan aktivitas.
1. Melatih keseimbangan tubuh
Lansia lebih rentan kehilangan keseimbangan dan terjatuh yang berakibat pada patah tulang atau masalah kesehatan lain. Hal ini membuat Anda perlu melakukan aktivitas fisik agar membantu melatih refleks keseimbangan tubuh.
2. Menurunkan risiko penyakit
Berbagai penelitian menunjukkan, lansia aktif memiliki sistem imun yang lebih baik, dan berisiko lebih rendah terhadap penyakit, seperti hipertensi, penyakit jantung, diabetes, hingga osteoporosis.
3. Meningkatkan fungsi kognitif
Aktivitas lansia, baik fisik, sosial, atau kegiatan mengasah otak, bisa membantu meningkatkan fungsi kognitif lansia yang perlahan menurun dan mencegah penyakit lain, seperti demensia atau penyakit Alzheimer.
4. Menjaga kesehatan mental
Aktivitas fisik, seperti olahraga, bisa melepaskan hormon endorfin yang bertindak sebagai pereda stres dan memunculkan perasaan bahagia.
5. Memiliki tidur yang berkualitas
Lansia yang aktif secara fisik maupun sosial pun cenderung memiliki kualitas tidur yang lebih baik atau nyenyak.
6. Meningkatkan hubungan sosial
Aktivitas lansia dalam bersosialisasi dapat menjaga suasana hati tetap positif dan terhindar dari rasa kesepian. Hal ini bisa membantu memperluas jejaring sosial serta mencegah gangguan mental pada lansia, termasuk depresi.
Bagaimana memilih aktivitas yang tepat untuk lansia?
Lansia dapat menentukan kegiatan yang cocok dengan mempertimbangkan hobi dan minat, menyadari kondisi fisiknya, serta memahami tuntutan fisik yang diperlukan.
Ambil contoh, lansia tidak mungkin melakukan kegiatan pendakian jika memiliki sakit lutut. Sebaliknya, orang dengan kondisi ini mungkin masih dapat melakukan olahraga jalan kaki setiap pagi.
Aktivitas fisik untuk lansia
Aktivitas lansia, terutama fisik, sebaiknya dilakukan sesuai kemampuan dan tidak berlebihan.
Bila perlu konsultasikan dengan dokter demi menjaga keselamatan lansia. Selain itu lansia juga bisa mempertimbangkan rekomendasi berikut.
- Paling sedikit 150 menit aktivitas fisik berintensitas sedang atau 75 menit aktivitas fisik berintensitas berat selama seminggu.
- Setiap beraktivitas fisik, pastikan durasinya berlangsung selama paling sebentar 10 menit.
- Jika sudah terbiasa dengan anjuran minimal tersebut, biasakan untuk beraktivitas fisik sedang selama 300 menit atau beraktivitas fisik berat selama 150 menit dalam seminggu.
- Lansia yang memiliki masalah koordinasi tubuh sebaiknya melakukan latihan keseimbangan paling sedikit 3 kali seminggu.
- Latihan otot paling sedikit 2 kali seminggu.
Ragam pilihan aktivitas untuk lansia
Berdasarkan pertimbangan tersebut, berikut beragam pilihan aktivitas yang umumnya aman untuk lansia.
1. Olahraga
Olahraga untuk lansia, baik yang dilakukan sendiri atau bersama dengan orang lain bisa jadi pilihan, seperti:
- jalan kaki,
- berenang,
- yoga,
- senam lansia atau
- latihan peregangan.
Lansia juga bisa ikut kelas olahraga bersama, seperti kelas yoga, komunitas gerak jalan, atau bersepeda.
Kelas olahraga bersama bermanfaat agar lansia tidak merasa kesepian dan lebih bersemangat karena melakukan olahraga bersama-sama.
2. Kerajinan tangan
Lansia juga bisa melakukan kerajinan tangan untuk mengisi waktu luang agar tidak bosan dan kesepian.
Beberapa aktivitas kerajinan tangannya seperti, melukis, menggambar, merajut, atau yang lebih kompleks, membuat tembikar.
3. Berkebun
Berkebun dengan kegiatan seperti, menanam, menyiram tanaman, dan membersihkan dedaunan kering, bisa memenuhi kebutuhan gizi lansia akan vitamin D dari sinar matahari.
4. Membaca dan menulis
Jika menyukai buku, membaca bisa menjadi pilihan kegiatan yang tepat. Kegiatan ini dapat dilakukan sendiri di rumah atau klub buku tertentu sambil meningkatkan hubungan sosial.
Selain itu, menulis juga bisa menjadi alternatif lansia yang suka bercerita dan bermanfaat untuk mengasah kemampuan berpikir serta kreativitasnya.
5. Memasak
Aktivitas masak bisa menjadi solusi yang menyenangkan, terlebih jika dapat berkreasi membuat berbagai menu makanan sehat lansia untuk menunjang kebutuhan gizinya.
6. Menari dan bermain musik
Musik telah terbukti dapat memberi dampak positif terhadap siapapun. Oleh sebab itu aktivitas lansia, seperti mendengarkan musik, memainkan alat musik, atau menari, cocok jadi pilihan yang tepat.
7. Memelihara hewan
Dilansir dari laman UMH, penelitian telah menunjukkan bahwa memelihara hewan bisa membantu meningkatkan kesehatan fisik dan mental secara keseluruhan. Memelihara kucing, anjing, burung, atau ikan pun bisa menjadi ragam opsi aktivitas lansia.
8. Menjadi relawan
Menjadi sukarelawan dapat mengatasi perasaan tidak lagi aktif berperan yang mungkin lansia rasakan, sehingga dengan bergabung dalam berbagai kegiatan, acara, atau komunitas sosial dapat menjadi pilihan aktivitas bagi lansia.
9. Game mengasah otak
Memainkan permainan atau game mengasah otak bisa menjadi solusi bagi lansia yang tak bisa bepergian keluar rumah.
Contoh permainan yang bisa dicoba seperti catur atau kartu, yang bermanfaat untuk mencegah penurunan fungsi otak pada lansia.
Dengan beragam pilihan aktivitas tersebut, tidak ada alasan bagi lansia untuk bermalas-malasan.
Walaupun sudah tak seenergik dulu, aktivitas tetap perlu diterapkan sebagai salah satu gaya hidup sehat untuk lansia.
Dalam beraktivitas sehari-hari terkadang lansia mengalami kendala akibat penyakit atau kondisi yang dialami. Salah satunya adalah inkontinensia urine atau disebut juga dengan kebocoran urine.
Kebocoran urine adalah kondisi melemahnya otot kandung kemih yang mengakibatkan penderitanya tidak dapat menahan/mengontrol buang air kecil.
Namun Anda tidak perlu khawatir! Anda bisa memilih popok dewasa yang didesain khusus untuk menanggulangi kebocoran urine.
Pilihlah popok yang mengandung SAP antibakteri yang tidak menimbulkan iritasi dan nyaman digunakan seharian.
Nah, perlu diingat juga bahwa lansia hanya perlu memilih aktivitas yang tepat sesuai kondisinya agar mendapat manfaat yang optimal.
[embed-health-tool-bmi]