backup og meta

Kenapa Lansia Sering Buang Air Kecil? Ini 6 Penyebabnya

Apakah orang tua atau lansia di rumah Anda sering buang air kecil bahkan dalam waktu yang berdekatan? Anda mungkin khawatir, ya, dengan kondisi ini, apalagi jika frekuensinya terasa tidak normal. Lantas, kenapa lansia sering buang air kecil? Untuk mengetahui jawabannya, simak ulasan di bawah ini. 

Kenapa Lansia Sering Buang Air Kecil? Ini 6 Penyebabnya

Apa penyebab lansia sering buang air kecil?

Seiring bertambahnya usia, tubuh mengalami berbagai perubahan, termasuk pada sistem saluran kemih. 

Salah satu perubahan yang cukup sering terjadi pada lansia adalah menurunnya kemampuan kandung kemih untuk menahan urine, yang menyebabkan mereka lebih sering buang air kecil.

Meski sering dikaitkan dengan faktor usia, nyatanya sering buang air kecil tidak semata-mata disebabkan oleh penuaan.

Ada berbagai faktor lain yang bisa memicu kondisi ini pada lansia. Melansir dari Mayo Clinic, berikut adalah beberapa penyebab orang tua sering buang air kecil. 

1. Terlalu banyak minum 

Terlalu banyak minum air bisa jadi penyebab lansia sering buang air kecil. Ketika tubuh menerima cairan berlebih, ginjal akan bekerja lebih keras untuk membuang kelebihan tersebut melalui urine. 

Pada lansia, kemampuan ginjal yang menurun membuat pengaturan cairan tidak seefektif usia muda.

Akibatnya, mereka lebih sering buang air kecil. Selain itu, overhidrasi bisa menyebabkan ketidakseimbangan elektrolit yang berdampak pada kesehatan secara keseluruhan.

2. Inkontinensia urine

Salah satu penyebab orang tua sering kencing adalah inkontinensia urine, yaitu gangguan fungsi kandung kemih yang membuat penderitanya sulit mengontrol keluarnya urine. 

Seiring bertambahnya usia, otot kandung kemih bisa melemah, sehingga kapasitas kandung kemih untuk menampung urine menurun.

Selain itu, kontraksi kandung kemih yang tidak disengaja cenderung lebih sering terjadi, sehingga meningkatkan frekuensi buang air kecil pada lansia.

3. Pembesaran prostat jinak 

Benign prostate hyperplasia (BPH) atau pembesaran prostat jinak adalah kondisi di mana kelenjar prostat pria membesar, tetapi bukan karena kanker.

Kondisi ini diduga berkaitan dengan perubahan kadar hormon pria seiring pertambahan usia, termasuk ketidakseimbangan antara hormon testosteron dan estrogen, yang dapat merangsang pertumbuhan sel-sel prostat.

Pembesaran prostat dapat menekan uretra dan menyebabkan gangguan saluran kemih, seperti aliran urine yang lemah, sering buang air kecil, atau kesulitan mengosongkan kandung kemih sepenuhnya.

4. Diabetes

Diabetes pada lansia bisa membuatnya sering kencing karena kerusakan saraf (neuropati) yang memengaruhi fungsi kandung kemih. 

Kondisi ini disebut neurogenic bladder dan ditandai dengan sering buang air kecil, sulit menahan kencing, tidak bisa mengosongkan kandung kemih sepenuhnya. 

Lansia juga bisa mengalami nokturia (sering kencing di malam hari) akibat kadar gula darah yang tidak terkontrol. 

5. Kondisi yang memengaruhi sistem saraf

Beberapa kondisi yang memengaruhi sistem saraf juga bisa menjadi penyebab kenapa lansia sering buang air kecil. 

Gangguan seperti stroke pada lansia, cedera saraf tulang belakang, atau fibromyalgia dapat merusak komunikasi antara otak dan kandung kemih. 

Akibatnya, muncul kondisi bernama neurogenic bladder, yaitu gangguan fungsi kandung kemih yang membuat penderitanya lebih sering buang air kecil karena kesulitan menahan atau mengosongkan urine secara normal.

6. Konsumsi obat tertentu

Beberapa obat-obatan tertentu juga bisa menjadi penyebab orang tua sering buang air kecil. 

Obat diuretik, antidepresan tricyclic, SSRI, dan SGLT2 inhibitor untuk diabetes dapat meningkatkan produksi urine atau memengaruhi kerja kandung kemih. 

Selain itu, konsumsi alkohol dan kafein memiliki efek diuretik yang membuat lansia lebih sering ingin buang air kecil.

Bagaimana cara mengatasi sering buang air kecil pada lansia?

lansia susah bab

Pada dasarnya, mengatasi orang tua sering buang air kecil perlu disesuaikan dengan penyebabnya. Namun, ada cara lain yang bisa dilakukan agar kondisi ini tidak mengganggu aktivitas lansia

Apalagi, terlalu sering buang air kecil bisa mengganggu aktivitas dan membuat lansia tidak nyaman. Berikut adalah beberapa cara yang dapat dilakukan.

1. Melakukan latihan otot panggul

Latihan otot panggul atau senam Kegel bisa dilakukan sebagai salah satu cara mengatasi lansia sering buang air kecil agar inkontinensia urine tidak mengganggu aktivitas sehari-hari.

Latihan otot panggul dapat membantu memperkuat otot-otot yang menopang kandung kemih, sehingga membantu lansia menahan urine di kandung kemih dan menghindari kebocoran.

Namun, pastikan lansia sudah mempelajari lebih lanjut tentang latihan dasar panggul dan melakukannya bersama instruktur profesional agar lebih aman.

2. Mengatur waktu buang air kecil

Bila bisa mengatur waktu berkemih, jadwal dan intensitas buang air kecil akan lebih teratur.

Lansia juga bisa lebih siap dalam mengantisipasinya ketika sedang beraktivitas. Caranya, coba atur waktu buang air kecil setiap jam.

Jika sudah terbiasa, seiring berjalannya waktu, lansia dapat secara bertahap memperpanjang jeda waktu buang air kecil tersebut.

3. Melakukan relaksasi

Sejumlah kegiatan relaksasi nyatanya bisa menjadi cara mengatasi lansia sering buang air kecil. Kegiatan ini dianggap dapat mengendalikan dorongan kuat untuk buang air kecil.

Anda dapat membantu mengalihkan perhatian lansia dari buang air kecil yang tidak darurat dengan memintanya mengambil napas panjang yang menenangkan.

Selain itu, lakukan relaksasi dengan melakukan pijatan lembut pada otot-otot dasar panggul lansia.

Hal ini berpengaruh karena semakin berkurang tingkat stres, semakin menurun pula hasrat untuk buang air kecil.

4. Memperhatikan gaya hidup

Nyatanya, mengubah gaya hidup lansia juga dapat membantunya mengatasi masalah kandung kemih.

Bagian dari gaya hidup yang lebih banyak memberi pengaruh pada kondisi kandung kemih adalah dari segi menu makanan yang dikonsumsi lansia.

Pastikan lansia menghindari jenis minuman berkafein, soda, dan alkohol yang dapat meningkatkan buang air kecil.

Cukupi kebutuhan cairan lansia hanya dengan air putih agar tidak memperburuk masalah kandung kemihnya.

5. Menggunakan popok khusus orang dewasa

Saat ini telah tersedia produk popok khusus orang dewasa dan lansia yang bisa digunakan sehari-hari, sehingga lansia tetap nyaman beraktivitas. 

Bila lansia di rumah Anda masih aktif, gunakan popok yang dapat membuatnya bergerak bebas mengikuti bentuk tubuh dan antibakteri untuk menghindari dari iritasi.

Dengan menggunakan produk popok yang tepat, masalah buang air kecil lansia pun jadi tidak mengganggu aktivitasnya sehari-hari serta membuatnya lebih aktif dan percaya diri.

Kesimpulan

  • Lansia sering buang air kecil bisa disebabkan oleh berbagai faktor seperti penurunan fungsi kandung kemih, inkontinensia urine, pembesaran prostat, diabetes, gangguan saraf, dan konsumsi obat tertentu.
  • Cara mengatasi kondisi ini meliputi latihan otot panggul, pengaturan waktu buang air kecil, relaksasi, serta perubahan gaya hidup seperti menghindari kafein dan alkohol.
  • Penggunaan popok dewasa yang nyaman juga dapat membantu lansia tetap aktif dan percaya diri dalam menjalani aktivitas sehari-hari.

[embed-health-tool-bmi]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Samuel H. Eaton, Author:, A. the, Wasserman, M. C., Golijanin, D. J., & Pareek, G. (2022). Frequent Urination and How to Reduce the Need to Pee. Retrieved June 11, 2025, from https://www.brownhealth.org/be-well/frequent-urination-and-how-reduce-need-pee

Meredith C. Wasserman, Author:, A. the, Brown Health Medical Group Obstetrics and Gynecology, Bortz, C., & Team, B. U. H. B. (2024). Overactive Bladder and Urinary Incontinence. Retrieved June 11, 2025, from https://www.brownhealth.org/be-well/overactive-bladder-and-urinary-incontinence

What Is Water Intoxication? (2025). Retrieved June 11, 2025, from https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/water-intoxication

professional, C. C. medical. (2025). Gee Whiz! Why Am I Peeing So Much? Retrieved June 11, 2025, from https://my.clevelandclinic.org/health/symptoms/15533-frequent-urination

Editorial, C. (2024). Diabetes And Incontinence. Retrieved June 11, 2025, from https://www.bladderandbowel.org/associated-illness/diabetes-incontinence/

Frequent urination Causes. (2023). Retrieved June 11, 2025, from https://www.mayoclinic.org/symptoms/frequent-urination/basics/causes/sym-20050712

Incontinence – tips for carers. (2021). Retrieved June 11, 2025, from https://www.betterhealth.vic.gov.au/health/conditionsandtreatments/incontinence-tips-for-carers#management-and-treatment-for-incontinence

Urinary incontinence – Symptoms and causes. (2021). Retrieved June 11, 2025, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/urinary-incontinence/symptoms-causes/syc-20352808

Urinary incontinence in older adults. (2022). Retrieved June 11, 2025, from https://www.nia.nih.gov/health/urinary-incontinence-older-adults

Versi Terbaru

23/06/2025

Ditulis oleh Putri Ica Widia Sari

Ditinjau secara medis oleh dr. Carla Pramudita Susanto

Diperbarui oleh: Ihda Fadila


Artikel Terkait

9 Rekomendasi Susu Tulang untuk Lansia yang Tinggi Kalsium

Manfaat dan Gerakan Senam Lansia untuk Tingkatkan Kebugaran


Ditinjau oleh dr. Carla Pramudita Susanto · General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita · Ditulis oleh Putri Ica Widia Sari · Diperbarui 23/06/2025

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan