backup og meta

Apakah Boleh Lansia Minum Alkohol?

Apakah Boleh Lansia Minum Alkohol?

Minuman beralkohol identik dengan gaya hidup anak muda. Namun, banyak orang yang telah memasuki usia lansia masih minum alkohol, mengingat tidak mudah meninggalkan kebiasaan ini serta memberi manfaat kesehatan jika diminum sewajarnya. Nah, sebenarnya bolehkah para lansia mengonsumsi minuman beralkohol? Simak penjelasan berikut ini.

Apakah lansia boleh minum alkohol?

Pada dasarnya, tidak ada aturan khusus yang melarang orang yang sudah memasuki usia lansia minum alkohol.

Ini artinya, boleh-boleh saja lansia mengonsumsi minuman beralkohol selama tidak berlebihan.

Pasalnya, seiring dengan pertambahan usia, tubuh terus mengalami perubahan atau proses penuaan.

Proses penuaan yang terjadi secara alami ini menyebabkan kemampuan tubuh untuk mencerna alkohol menurun drastis.

Sementara itu, jika organ liver sudah tidak kuat lagi mencernanya, alkohol akan lebih lama berada dalam tubuh lansia.

Semakin lama alkohol berada dalam tubuh, akan semakin banyak kerusakan yang ditimbulkannya.

Bahkan, meski hanya dalam jumlah sedikit, alkohol sudah bisa membuat lansia merasa mabuk.

Tak hanya itu, konsekuensi serius lainnya mungkin terjadi pada lansia meski hanya minum alkohol dalam jumlah paling sedikit.

Nah, Anda juga sudah tidak bisa lagi mengukur kemampuan tubuh dalam mengonsumsi alkohol menggunakan acuan saat masih muda dulu.

Pasalnya, pengaruh alkohol dalam tubuh anak muda dan lansia bisa berbeda. Sebagai contoh, saat masih muda, Anda bisa menenggak tiga sampai empat gelas bir besar tanpa merasa mabuk.

Akan tetapi, saat berusia 65 tahun ke atas, Anda sudah merasa mabuk meski baru menghabiskan setengah gelas saja.

Hal tersebut menunjukkan bahwa tubuh lansia sudah tidak kuat lagi melawan efek buruk dari alkohol.

Akibatnya, konsumsi alkohol selama usia lanjut dapat memicu efek samping jangka pendek maupun jangka panjang.

Risiko bagi lansia yang mengonsumsi alkohol

penyakit terbanyak di Indonesia

Ada beberapa risiko yang perlu lansia perhatikan jika ingin tetap mempertahankan kebiasaan mengonsumsi alkohol, yaitu sebagai berikut.

1. Risiko keselamatan

Mengonsumsi alkohol dapat membahayakan keselamatan bagi lansia.

Pasalnya, minum alkohol dapat memperlambat waktu reaksi dan koordinasi tubuh, mengganggu pergerakan mata, dan proses penerimaan informasi.

Bahkan, kondisi tersebut tidak hanya terjadi pada lansia, tetapi juga anak muda.

Ya, anak muda yang minum alkohol dalam porsi sedikit saja sudah memiliki risiko kecelakaan lalu lintas yang besar.

Risiko kecelakaan mobil akibat pengaruh alkohol ini pun akan semakin meningkat seiring bertambahnya usia.

Bahkan, tanpa mengonsumsi alkohol, risiko kecelakaan mobil pada umumnya meningkat mulai usia 55 tahun.

Oleh sebab itu, lansia yang mengendarai mobil dalam keadaan baru minum alkohol tentu lebih rentan mengalami luka serius dalam kecelakaan jika dibandingkan dengan anak muda.

Tak heran, lansia yang mengonsumsi alkohol tentu memiliki risiko kesehatan yang lebih besar.

2. Risiko kesehatan

Mengonsumsi terlalu banyak alkohol memberikan pengaruh buruk terhadap kesehatan. Bahkan, tidak hanya pada lansia, kondisi tersebut juga bisa terjadi pada anak muda.

Pasalnya, minum alkohol bisa merusak organ liver, jantung, dan otak seiring waktu.

Tak hanya itu, mengonsumsi alkohol juga dapat meningkatkan risiko kanker, gangguan sistem imun, hingga kerusakan tulang dan otot pada lansia.

Bahkan, minum alkohol juga dapat memperparah masalah kesehatan lansia.

Ada beberapa masalah kesehatan yang berpotensi menjadi lebih parah saat orang tua minum alkohol. Contohnya diabetes, tekanan darah tinggi, gangguan liver, gagal jantung kongestif, dan masalah ingatan pada lansia.

Belum lagi masalah kesehatan mental pada lansia yang juga mungkin terdampak, termasuk gangguan kecemasan dan depresi.

3. Risiko interaksi dengan obat

Menurut National Institute of Aging, ada pula obat-obatan tertentu yang dapat berinteraksi dengan alkohol. Interaksi yang terjadi dapat menyebabkan masalah atau penyakit pada lansia.

Bahkan, pada tingkatan yang parah, interaksi antara obat dan alkohol dapat menyebabkan kematian.

Masalahnya, seiring dengan pertambahan usia, semakin banyak masalah kesehatan yang bermunculan pada tubuh lansia.

Hal ini menyebabkan lansia harus mengonsumsi berbagai macam obat dan vitamin untuk meningkatkan kondisi kesehatannya.

Nah, jika lansia atau orang tua minum alkohol dalam kondisi rutin mengonsumsi obat-obatan tertentu, hal tersebut bisa berbahaya untuknya.

Demi memastikan keamanan minum alkohol, lansia perlu bertanya terlebih dahulu kepada dokter atau apoteker mengenai interaksi yang mungkin terjadi.

4. Risiko jatuh

Pada lansia, terlalu banyak minum alkohol dapat memperparah masalah keseimbangan. Hal ini dapat meningkatkan risiko jatuh pada lansia.

Jika sudah demikian, potensi patah tulang panggul atau lengan serta luka lainnya pun semakin besar.

Apalagi, lansia memiliki tulang yang lebih tipis daripada anak muda, sehingga lebih rentan patah. Nah, tingkat patah tulang pinggul pada orang lanjut usia meningkat dengan penggunaan alkohol.

Oleh sebab itu, alangkah baiknya jika lansia mulai mengurangi minum alkohol. Hal ini juga perlu mendapatkan perhatian khusus bagi perawat lansia.

Bagaimana agar lansia tetap bisa minum alkohol?

rum adalah minuman beralkohol

Seperti yang telah disinggung sebelumnya, boleh saja lansia mengonsumsi alkohol. Akan tetapi, ada banyak hal yang perlu lansia perhatikan sebelumnya.

Salah satunya, lansia harus membatasi jumlah alkohol yang hendak dikonsumsi, yaitu kurang dari tujuh gelas dalam satu minggu.

Namun ingat, setiap produk mengandung kadar alkohol yang berbeda-beda. Selalu perhatikan dan hitung kadar alkohol yang hendak Anda konsumsi.

Pasalnya, dua gelas besar bir saja sudah setara dengan minum empat gelas alkohol dalam sehari.

Tak hanya itu, aturan aman minum alkohol tersebut hanya berlaku bagi lansia yang tidak memiliki masalah kesehatan apa pun.

Anda juga perlu mempertimbangkan kondisi tubuh dan risiko penyakit sebelum mengonsumsi alkohol.

Oleh sebab itu, sebaiknya sebisa mungkin hindari mengonsumsi alkohol untuk hidup lansia yang sehat dan bahagia.

Kesimpulan

Umumnya, tidak ada larangan bagi lansia untuk minum alkohol asalkan dalam jumlah yang normal dan tidak berlebihan. Bila mengonsumsi alkohol lebih banyak dari batas aman, lansia akan lebih tinggi memiliki sejumlah risiko, di antaranya risiko keselamatan di jalan, risiko masalah kesehatan, risiko interaksi dengan obat, dan risiko jatuh.

[embed-health-tool-bmi]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Facts About Aging and Alcohol. (N.d.). Retrieved 30 September 2024, from https://www.nia.nih.gov/health/alcohol-misuse-or-alcohol-use-disorder/facts-about-aging-and-alcohol

Alcohol and Older Adults. (n.d.). Retrieved 30 September 2024, from https://www.urmc.rochester.edu/encyclopedia/content.aspx?contenttypeid=1&contentid=4033

Alcoholism In Seniors. (2024). Retrieved 30 September 2024, from https://www.alcoholrehabguide.org/resources/alcoholism-seniors/

Drinking and Your Health. (n.d.). Retrieved 30 September 2024, from https://healthy.kaiserpermanente.org/health-wellness/health-encyclopedia/he.drinking-and-your-health.abj8190

Cleveland Clinic. (2024). Are Your Drinks Getting Stronger, or Are You Just Getting Older? Retrieved 30 September 2024, from https://health.clevelandclinic.org/why-youll-feel-alcohols-effects-more-after-age-65

Versi Terbaru

09/10/2024

Ditulis oleh Annisa Hapsari

Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri

Diperbarui oleh: Ihda Fadila


Artikel Terkait

Sebenarnya, Berapa Lama Lansia Perlu Berolahraga?

Anoreksia Geriatri, Ketahui Penyebab dan Cara Mengatasinya


Ditinjau secara medis oleh

dr. Tania Savitri

General Practitioner · Integrated Therapeutic


Ditulis oleh Annisa Hapsari · Tanggal diperbarui 09/10/2024

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan