backup og meta

5 Jenis Game Mengasah Otak yang Bisa Anda Coba di Rumah

5 Jenis Game Mengasah Otak yang Bisa Anda Coba di Rumah

Selain berolahraga dan mengonsumsi makanan sehat,  cara lain yang banyak diyakini untuk mengasah dan meningkatkan fungsi otak adalah dengan bermain games atau permainan. Permainan ini dinilai dapat membantu meningkatkan daya ingat dan konsentrasi, juga kesehatan otak. Benarkah demikian? Apa saja games atau permainan mengasah otak yang bisa dilakukan?

Benarkah games bisa membantu mengasah otak?

Ada banyak manfaat yang bisa Anda peroleh dari bermain games. Dilansir dari American Psychological Association bermain games, termasuk video games, dapat membantu meningkatkan pembelajaran, kesehatan, dan keterampilan sosial pada anak-anak.

Tak hanya pada anak, permainan ini juga disebut dapat membantu mengatasi stres dan depresi, mengurangi kemungkinan antisosial, hingga memperbaiki hubungan dengan pasangan, pada orang dewasa. Bahkan, games tertentu juga diyakini bisa meningkatkan kemampuan pembelajaran, koordinasi gerak tangan dan mata, fokus, serta membuat Anda lebih bugar (terutama untuk games yang melibatkan gerak tubuh).

Meski demikian, manfaat dan pengaruh games terhadap otak masih kontroversial hingga saat ini. Sebuah studi di jurnal PLoS One menyebutkan, games bisa meningkatkan fungsi eksekutif, memori, hingga kecepatan pemrosesan informasi pada otak anak muda.

Dalam penelitian lainnya pun disebutkan, aktivitas pada waktu senggang yang merangsang kognitif bisa mengurangi risiko demensia dan gangguan kognitif lainnya pada kemudian hari. Tak hanya itu, penderita multiple sclerosis juga disebut bisa terbantu dengan bermain game karena kemampuannya dalam melatih koordinasi dan keseimbangan tubuh.

Di sisi lain, pengaruh games terhadap fungsi kognitif otak justru tidak terbukti. Memainkan satu jenis games secara rutin disebut hanya dapat meningkatkan kemampuan seseorang pada games tersebut, tetapi tidak memengaruhi kemampuan otak secara keseluruhan.

Meski masih kontroversial, tidak ada salahnya jika Anda ingin memainkan game mengingat manfaat lain yang bisa Anda peroleh. Namun, jangan jadikan game sebagai satu-satunya cara untuk meningkatkan kemampuan fungsi otak Anda. Anda juga perlu melakukan cara lainnya yang telah terbukti, seperti berolahraga, senam otak, atau mengonsumsi beberapa makanan untuk meningatkan daya ingat Anda.

Berbagai games atau permainan yang bisa membantu mengasah otak

game atau permainan edukasi untuk anak sd

Ada beragam bentuk games atau permainan yang bisa Anda mainkan untuk membantu mengasah otak Anda. Games ini ada yang bisa Anda peroleh secara konvensional, seperti dengan kertas, atau dengan mengunduhnya di ponsel Anda. Berikut adalah berbagai games atau permainan asah otak yang dapat Anda coba:

1. Sudoku

Sudoku adalah permainan teka-teki berbasis logika yang mengandalkan memori jangka pendek. Permainan yang berasal dari Jepang ini menggunakan kotak 9×9 yang di dalamnya sudah terdapat beberapa angka petunjuk.

Anda diminta untuk melengkapi angka-angka tersebut dengan aturan tidak ada angka yang sama pada satu baris, satu kolom, atau satu kotak bagian 3×3 yang ditandai garis tebal. Begitupun seterusnya hingga seluruh kotak terisi.

Game sudoku disebut dapat membantu mengasah otak Anda menjadi lebih tajam. Bahkan, dalam sebuah penelitian disebutkan, orang dewasa di atas 50 tahun yang bermain sudoku dan teka-teki silang, memiliki fungsi otak yang lebih baik. Anda dapat memainkan sudoku dengan menggunakan kertas atau bisa diperoleh dengan mengunduh aplikasinya di ponsel Anda.

2. Teka-teki silang

Anda tentu sudah tak asing dengan permainan yang satu ini. Permainan teka-teki silang (TTS) sudah sangat sering ditemukan di berbagai koran, majalah, buku khusus TTS, atau bahkan saat ini, bisa Anda unduh secara gratis melalui ponsel Anda.

Game klasik ini disebut bisa mengasah otak secara verbal serta meningkatkan daya ingat atau memori dan pengetahuan Anda. Bahkan, penelitian yang sama dengan sudoku menyebutkan, orang yang mengerjakan permainan teka-teki, termasuk TTS, memiliki fungsi otak yang setara dengan usia mereka saat 10 tahun lebih muda.

3. Lumosity

Berbeda dengan dua game mengasah otak di atas, lumosity adalah permainan yang bisa Anda mainkan melalui situs web atau mengunduh aplikasinya di ponsel Anda. Aplikasi ini terdiri dari games yang berfokus pada peningkatan memori pengguna, kemampuan memecahkan masalah, serta pemikiran.

Pada games ini, ada berbagai jenis permainan di setiap sesi yang menantang otak Anda. Anda pun perlu menyelesaikan permainan ini sambil bermain melawan waktu.

4. Fit brain trainer

demensia berpikir negataif main game mendeteksi demensia

Sama seperti lumosity, permainan fit brain trainer juga dapat dimainkan melalui aplikasi di ponsel Anda. Pada aplikasi fit brain trainer, ada 10 set game yang bisa Anda mainkan. Anda diharuskan menyelesaikan tugas tertentu dari setiap kategori game tersebut dan aplikasi akan melacak perkembangannya melalui grafik berkode warna.

Dengan 10 set game tersebut, permainan fit brain trainer diyakini dapat membantu berbagai bagian otak Anda, termasuk otak kanan dan kiri, dalam meningkatkan fungsinya. Hal ini termasuk meningkatkan daya ingat, konsentrasi, koordinasi antara tangan dan mata, hingga pemecahan masalah.

5. Brain Fitness

Game yang satu ini dikembangkan dengan bantuan oleh ahli saraf, sehingga diklaim dapat meningkatkan kemampuan kognitif, termasuk memori dan konsentrasi, seseorang yang memainkannya. Tidak hanya itu, game ini juga sangat menyenangkan karena bisa dimainkan bersama teman-teman Anda.

Anda dapat memperoleh game ini dengan mengunduh aplikasi Cognifit Brain Fitness di ponsel Anda. Di aplikasi ini, Anda bisa memainkan beragam permainan yang dapat membantu mengasah otak Anda setiap hari, dengan tingkat kesulitan yang disesuaikan dengan profil pengguna.

Selain aplikasi-aplikasi di atas, masih ada banyak permainan serupa yang bisa Anda unduh di layar ponsel Anda. Memainkan berbagai jenis permainan ini bisa mengisi waktu luang Anda sekaligus merilekskan pikiran dan mungkin mengasah otak.

[embed-health-tool-bmi]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Alzheimer’s Society. 2021. Brain training and dementia. https://www.alzheimers.org.uk/about-dementia/risk-factors-and-prevention/brain-training. Accessed January 4, 2021.

American Psychological Association. 2021. Video game play may provide learning, health, social benefits, review finds. https://www.apa.org/monitor/2014/02/video-game. Accessed January 4, 2021.

BrainFacts.org. 2021. Do Brain-Training Games Make You Smarter? https://www.brainfacts.org/neuroscience-in-society/tech-and-the-brain/2019/do-brain-training-games-make-you-smarter-013019. Accessed January 4, 2021.

Bridging Apps. 2021. Fitt Brain Trainers. https://search.bridgingapps.org/apps/df625838-3a99-ce39-41c4-26fcb1e8c43f. Accessed January 4, 2021.

Brilliant.org. 2021. Sudoku. https://brilliant.org/wiki/sudoku/. Accessed January 4, 2021.

Helpguide. 2021. How to Improve Your Memory. https://www.helpguide.org/articles/healthy-living/how-to-improve-your-memory.htm. Accessed January 4, 2021.

Game Designing. 2021. Why Video Games Can be Good for You. https://www.gamedesigning.org/why-video-games-are-good/. Accessed January 4, 2021.

Lifehack.org. 2021. 11 Brain Training Apps to Train Your Mind and Improve Memory. https://www.lifehack.org/articles/technology/11-brain-training-apps-train-your-mind-and-improve-memory.html. Accessed January 4, 2021.

Nouchi, R., Taki, Y., Takeuchi, H., Hashizume, H., Nozawa, T., Kambara, T., et al. (2013) Brain Training Game Boosts Executive Functions, Working Memory and Processing Speed in the Young Adults: A Randomized Controlled Trial. PLoS ONE 8(2): e55518. https://doi.org/10.1371/journal.pone.0055518.

Al-Thaqib, A., Al-Sultan, F., Al-Zahrani, A., Al-Kahtani, F., Al-Regaiey, K., Iqbal, M., & Bashir, S. (2018). Brain Training Games Enhance Cognitive Function in Healthy Subjects. Medical science monitor basic research24, 63–69. https://doi.org/10.12659/msmbr.909022.

Broker, H., Wesner, K. A., Ballard, C., Hampshire, A., Aarsland, D., Khan, Z., Stenton, R., Megalogeni, M., & Corbett, A. (2019). The relationship between the frequency of number‐puzzle use and baseline cognitive function in a large online sample of adults aged 50 and over. International Journal of Geriatric Psychiatry. 34(7): 932-940. https://doi.org/10.1002/gps.5085.

Yates, L., Ziser, S., Spector, A., & Orrell, M. (2016). Cognitive leisure activities and future risk of cognitive impairment and dementia: Systematic review and meta-analysis. International Psychogeriatrics, 28(11): 1791-1806. https://doi.org/10.1017/S1041610216001137.

Versi Terbaru

29/01/2021

Ditulis oleh Ihda Fadila

Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri

Diperbarui oleh: Nanda Saputri


Artikel Terkait

Memahami Anatomi Otak Manusia Beserta Fungsinya

Menguak Penyebab dan Faktor yang Dapat Meningkatkan Risiko Penyakit Demensia


Ditinjau secara medis oleh

dr. Tania Savitri

General Practitioner · Integrated Therapeutic


Ditulis oleh Ihda Fadila · Tanggal diperbarui 29/01/2021

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan