backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

1

Tanya Dokter
Simpan
Konten

Radang Usus Buntu Akut

Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri · General Practitioner · Integrated Therapeutic


Ditulis oleh Lika Aprilia Samiadi · Tanggal diperbarui 16/02/2021

Radang Usus Buntu Akut

Definisi radang usus buntu akut

Radang usus buntu akut adalah peradangan pada usus buntu, organ yang berbentuk seperti jari dan sempit yang bercabang dari bagian pertama usus besar pada bagian kanan perut.

Walau usus buntu merupakan organ yang tidak diketahui fungsinya, usus buntu dapat mengalami penyakit. Radang usus buntu akut adalah penyebab utama dari operasi perut di seluruh dunia.

Jika tidak diatasi dengan segera, ada kemungkinan usus buntu yang meradang dapat pecah, mengeluarkan feses/tinja ke rongga perut.

Hal tersebut dapat berpotensi menyebabkan infeksi yang membahayakan (peritonitis), namun infeksi dapat tertutup dan membentuk abses.

Seberapa umumkah radang usus buntu akut?

Kondisi ini dapat terjadi pada pasien dengan usia berapa pun. Radang usus buntu lebih sering menyerang pria daripada wanita, dan dapat ditangani dengan mengurangi faktor-faktor risiko.

Diskusikan dengan dokter untuk informasi lebih lanjut.

Tanda dan gejala radang usus buntu akut

Gejala radang usus buntu akut yang umum yaitu sebagai berikut.

  • Rasa tidak nyaman ringan di sekitar pusar (pada awal serangan), berpindah pada kuadran bawah kanan perut.
  • Nyeri yang tajam, lokal dan menetap dalam beberapa jam.
  • Nyeri yang memburuk dengan pergerakan, napas dalam-dalam, batuk, bersin, berjalan atau tersentuh.
  • Konstipasi dan tidak dapat buang angin, kemungkinan diare.
  • Demam rendah (di bawah 39 derajat Celcius). Demam tinggi (kemungkinan disertai dengan menggigil) dapat mengindikasikan abses usus buntu.
  • Detak jantung cepat.
  • Pembengkakan pada perut (pada tahap akhir).
  • Sakit perut berhenti mendadak setelah gejala lain muncul, mengindikasikan usus buntu telah pecah.
  • Mual dan muntah (pada kasus tertentu).
  • Kehilangan napsu makan.
  • Lidah yang terlapisi dan napas bau.
  • Buang air kecil yang sakit dan sering.
  • Terdapat darah pada urine.
  • Pembengkakan pada perut atau kembung, terutama pada bayi.

Kemungkinan ada tanda dan gejala yang tidak disebutkan di atas. Bila Anda memiliki kekhawatiran akan sebuah gejala tertentu, konsultasikanlah dengan dokter Anda.

Kapan harus periksa ke dokter?

Jika Anda memiliki tanda-tanda atau gejala-gejala di atas atau pertanyaan lainnya, konsultasikanlah dengan dokter Anda. Tubuh masing-masing orang berbeda. Selalu konsultasikan ke dokter untuk menangani kondisi kesehatan Anda.

Penyebab dan faktor risiko

Apa penyebab radang usus buntu akut?

  • Radang usus buntu biasanya disebabkan oleh infeksi bakteri, walau penyebabnya tidak diketahui.
  • Usus buntu mungkin terhambat dengan gumpalan feses, garam kalsium dan feses (fekolit) atau tumor (jarang), menyebabkan peradangan dan infeksi.
  • Pembengkakan dan peradangan menyebabkan infeksi, penggumpalan darah atau pecahnya usus buntu.
  • Lymphoid hyperplasia terkait dengan penyakit peradangan dan infeksi seperti penyakit Crohn, campak, amebiasis, gastroenteritis, infeksi pernapasan dan mononukleosis.

Apa yang meningkatkan risiko terkena penyakit ini?

Ada banyak faktor risiko untuk radang usus buntu akut, yaitu:

  • memiliki riwayat keluarga dengan radang usus buntu,
  • laki-laki,
  • berusia antara 10 – 19 tahun, serta
  • memiliki penyakit peradangan usus yang berlangsung lama, seperti penyakit Crohn atau kolitis ulseratif.

Penelitian juga menunjukkan bahwa pola makan “barat”, yang tinggi akan karbohidrat dan rendah serat, dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya radang usus buntu.

Tanpa serat yang cukup, pergerakan usus melambat, meningkatkan risiko penyumbatan usus buntu.

Terdapat juga kaitan antara polusi udara – terutama, kadar ozon yang tinggi – dan radang usus buntu.

Para ahli tidak yakin mengapa polusi udara terkait dengan peningkatan risiko radang usus buntu, tapi kemungkinan kadar ozon yang tinggi meningkatkan peradangan usus atau mengganggu mikroba pada usus.

Penelitian menunjukkan bahwa radang usus buntu lebih sering terjadi pada musim panas, kemungkinan akibat kombinasi peningkatan polusi udara, infeksi pencernaan, dan tingginya konsumsi makanan cepat saji serta makanan tinggi karbohidrat dan rendah serat.

Diagnosis dan pengobatan

Bagaimana radang usus buntu akut didiagnosis?

Pemeriksaan fisik diperlukan untuk mengeliminasi penyakit lain yang menghasilkan gejala lain yang menyerupai gejala radang usus buntu. Dokter akan memulai dengan melakukan pemeriksaan fisik.

Pemeriksaan fisik melihat sensitivitas pada kuadran bawah kanan perut. Jika Anda sedang hamil, mungkin akan terasa lebih sakit. Jika terjadi lubang, perut Anda dapat menjadi keras dan bengkak.

Perut yang bengkak dan kaku merupakan gejala yang harus didiskusikan dengan dokter segera.

Selain melihat sensitivitas, dokter akan melakukan beberapa tes untuk radang usus buntu sebagai berikut.

  • Urinalisis dapat mengeliminasi infeksi saluran kemih atau batu ginjal.
  • Pemeriksaan pelvis dapat memastikan bahwa wanita tidak memiliki gangguan reproduksi, serta mengeliminasi infeksi pelvis lainnya.
  • Tes kehamilan dapat mengeliminasi dugaan kehamilan ektopik.
  • Abdominal imaging dapat menentukan Anda memiliki abses atau komplikasi lainnya. Hal ini dapat dilakukan dengan X-ray, ultrasound atau CT scan.
  • X-ray dada dapat mengeliminasi pneumonia lobus kanan bawah, yang kadang memiliki gejala menyerupai radang usus buntu.

Apa saja pengobatan untuk radang usus buntu akut?

Perawatan untuk radang usus buntu bervariasi. Pada kasus yang langka, radang usus buntu dapat membaik tanpa operasi. Perawatan dapat hanya melibatkan antibiotik dan diet cairan.

Pada kebanyakan kasus, operasi usus buntu akan diperlukan. Jenis dari operasi akan tergantung pada detail kasus Anda.

Jika Anda memiliki abses yang belum pecah, Anda mungkin akan diberikan antibiotik untuk usus buntu terlebih dahulu. Kemudian, dokter akan mengeluarkan abses dengan tabung yang dimasukkan melalui kulit.

Operasi akan mengangkat usus buntu setelah Anda menerima perawatan infeksi.

Jika Anda memiliki abses atau usus buntu yang telah pecah, operasi segera diperlukan. Operasi untuk pengangkatan usus buntu disebut dengan apendektomi.

Dokter dapat melakukan prosedur ini sebagai operasi terbuka atau melalui laparoskopi. Laparoskopi lebih tidak invasif, sehingga waktu pemulihan lebih cepat. Namun, operasi terbuka mungkin diperlukan jika Anda memiliki abses atau peritonitis.

Pengobatan radang usus buntu akut di rumah

Berikut gaya hidup dan pengobatan rumahan yang dapat membantu Anda mengatasi radang usus buntu akut.

  • Hindari aktivitas berat. Jika apendektomi dilakukan melalui laparoskopi, batasi aktivitas Anda selama 3 – 5 hari. Jika Anda memiliki apendektomi terbuka, batasi aktivitas Anda selama 10 – 14 hari. Selalu tanyakan dokter tentang batasan pada aktivitas dan kapan Anda dapat kembali melakukan aktivitas normal setelah operasi.
  • Tahan perut Anda saat batuk. Letakkan bantal di atas perut dan berikan tekanan sebelum Anda batuk, tertawa atau bergerak untuk membantu mengurangi rasa sakit.
  • Hubungi dokter jika obat penawar rasa sakit Anda tidak membantu. Merasa sakit dapat memberikan stres tambahan pada tubuh dan memperlambat proses pemulihan. Jika Anda masih merasa sakit walau telah menggunakan penawar rasa sakit, hubungi dokter.
  • Bangun dan bergerak saat Anda siap. Mulai dengan perlahan dan tingkatkan aktivitas saat Anda sudah merasa siap. Mulailah dengan jalan sedikit demi sedikit.
  • Tidur saat Anda merasa lelah. Saat tubuh Anda dalam pemulihan, Anda mungkin akan lebih merasa mengantuk dari pada biasanya. Santai saja dan beristirahat saat Anda membutuhkannya.
  • Diskusikan untuk kembali ke tempat kerja atau sekolah dengan dokter Anda. Anda dapat kembali bekerja saat Anda sudah siap. Anak-anak dapat kembali bersekolah dalam kurang dari seminggu setelah operasi. Anak-anak harus menunggu 2 – 4 minggu untuk kembali melakukan aktivitas berat, seperti kelas olahraga.

Bila ada pertanyaan, konsultasikanlah dengan dokter untuk solusi terbaik masalah Anda.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau secara medis oleh

dr. Tania Savitri

General Practitioner · Integrated Therapeutic


Ditulis oleh Lika Aprilia Samiadi · Tanggal diperbarui 16/02/2021

advertisement iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

advertisement iconIklan
advertisement iconIklan