backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan
Konten

Psoriasis Pustulosa (Psoriasis Pustular)

Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro · General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Fidhia Kemala · Tanggal diperbarui 07/09/2023

Psoriasis Pustulosa (Psoriasis Pustular)

Definisi psoriasis pustulosa (psoriasis pustular)

Psoriasis pustulosa (psoriasis pustular) adalah salah satu jenis psoriasis yang ditandai dengan kemunculan pustula, benjolan kecil berwarna putih berisi nanah, yang dikelilingi oleh rona peradangan berwarna merah.

Gejala tersebut membuat psoriasis pustulosa lebih mudah dibedakan dari jenis psoriasis yang lebih umum seperti psoriasis vulgaris dan psoriasis inversa.

Psoriasis pustular dapat dikatakan sebagai penyakit kulit paling serius dan sulit ditangani di antara jenis psoriasis lainnya.

Penyakit kulit ini jarang ditemukan kasusnya. Orang dewasa menjadi kelompok penderita yang paling umum.

Berdasarkan perbedaan bagian tubuh yang terdampak, tingkat keparahan, dan reaksi penanganan medis, psoriasis pustulosa dibagi menjadi tiga jenis.

  • Psoriasis pustular menyeluruh: gejalanya meluas, muncul secara tiba-tiba, dan penyakitnya berkembang dengan cepat.
  • Pustulosa palmar-plantar (PPP): gejala yang timbul hanya pada telapak tangan atau telapak kaki.
  • Acropustulosis: gejala muncul di ujung jari tangan atau kaki, sangat jarang terjadi dan biasanya muncul setelah terjadi cedera pada kulit.

Tanda dan gejala psoriasis pustulosa

Psoriasis pustular

Gejala psoriasis pustulosa sebenarnya bervariasi tergantung dari jenisnya.

Secara umum gejalanya diperlihatkan dengan tanda-tanda yang khas berupa kulit melepuh dengan bintil-bintil putih (pustula) yang mirip dengan jerawat.

Masalah kulit ini dapat memunculkan rasa gatal dan perih yang intents dalam satu waktu.

Berikut adalah perbedaan gejala dari 3 jenis psoriasis pustular.

1. Psoriasis pustular menyeluruh

Peradangan terjadi secara tiba-tiba dengan penyebaran pustula ke seluruh tubuh yang bisa berlangsung dalam waktu 24 – 48 jam.

Selain lesi kulit, jenis psoriasis pustular ini juga bisa menyebabkan munculnya gangguan kesehatan lainnya seperti:

Psoriasis jenis ini termasuk paling berbahaya sehingga membutuhkan penanganan medis darurat.

2. Pustulosa palmar-plantar (PPP)

Gejala psoriasis pustulosa hanya ditemukan pada area tubuh tertentu, yaitu telapak tangan atau kaki.

Seringnya, gejala muncul pada bagian bawah ibu jari dan kedua sisi mata kaki, dalam bentuk plak-plak kemerahan dan menyebabkan pengelupasan kulit sehingga mengerak.

Gejala muncul berdasarkan siklus tertentu. Maka dari itu, bintil pustula bisa kembali muncul setelah sembuh.

3. Acropustulosis

Lesi ditandai dengan bintil-bintil yang muncul pada jari tangan atau jempol kaki. Nantinya, lesi menyebar luas ke seluruh bagian telapak tangan dan kaki.

Lesi ini bisa terasa sangat perih dan mengganggu bahkan cenderung merusak bagian kuku (disebut juga psoriasis kuku).

Terkadang peradangan kulit ini bisa terjadi ketika sebelumnya terdapat luka atau infeksi kulit.

Kapan perlu ke dokter?

Anda perlu segera menemui dokter ketika gejala bertambah parah dengan cepat, tidak kunjung membaik, dan memunculkan keluhan seperti berikut ini.
  • Gejala berlangsung terus-menerus dan membuat Anda sakit serta tidak nyaman sehingga mengganggu aktivitas sehari-hari.
  • Menimbulkan masalah sendi, seperti nyeri, bengkak atau yang penyakit lain mengganggu aktivitas sehari-hari.
  • Sulit melakukan rutinitas sehari-hari.

Penyebab psoriasis pustulosa

Setiap jenis psoriasis berkaitan dengan kondisi autoimun. Sistem kekebalan tubuh menyerang sel-sel kulit yang sehat, sehingga sel-sel kulit baru akan tumbuh lebih cepat.

Namun, penyebab psoriasis jenis ini belum bisa ditentukan secara pasti.

Peran sistem imun dalam mekanisme berlangsungnya gejala pada setiap jenis psoriasis pustulosa juga masih perlu diteliti secara menyeluruh.

Akan tetapi, kondisi ini berhubungan dengan peradangan yang terjadi secara tiba-tiba dan cepat pada area transisi, antara lapisan kulit terluar (epidermis) dan lapisan di bawahnya (dermis).

Selain menimbulkan sejumlah gangguan pada kulit, peradangan psoriasis pustular juga menyebabkan matinya sebagian besar sel-sel darah putih pada kulit.

Akibatnya, terjadi akumulasi cairan limpa yang membentuk bintil pustula bernanah dengan sel-sel darah putih yang mati.

Faktor risiko psoriasis pustular

Penyakit kulit ini bisa dipicu oleh berbagai hal, yaitu efek samping obat-obatan, paparan iritan pada kulit, kehamilan, paparan sinar ultraviolet yang berlebih, hingga stres.

Pada kasus psoriasis vulgaris, masalah kulit yang dialami bisa berkembang menjadi gejala psoriasis pustulosa akibat beberapa faktor pemicu berikut.

  • Reaksi obat-obatan tertentu.
  • Pemakaian obat topikal atau sampo dengan dosis steroid, coal tar, anthralin, dan seng pyrithione yang kuat.
  • Konsumsi prednisone yang dihentikan secara tiba-tiba.
  • Infeksi kulit.
  • Efek samping fototerapi.
  • Kehamilan.
  • Stres.

Diagnosis psoriasis pustular

Untuk mendiagnosis penyakit ini, dokter spesialis kulit akan melakukan pemeriksaan fisik untuk mengidentifikasi gejala.

Dokter selanjutnya akan menyelidiki apakah Anda mengalami kondisi yang menjadi faktor risiko.

Karena psoriasis pustulosa biasa terjadi pada orang dengan riwayat psoriasis vulgaris, dokter akan menanyakan riwayat penyakit kulit yang pernah Anda alami.

Biasanya tidak diperlukan tes darah atau uji laboratorium lainnya untuk memastikan hasil diagnosis.

Jika memang dibutuhkan, dokter akan mengambil sampel bintil pustula dan memeriksanya untuk mengetahui adanya infeksi atau tidak.

Pengobatan psoriasis pustulosa

salep dan sampo psoriasis

Tujuan pengobatan psoriasis secara umum adalah untuk membersihkan benjolan berisi nanah, meringankan gejala seperti nyeri, gatal, demam, serta mengurangi risiko komplikasi.

Pada kasus yang ringan, pengobatan berguna untuk mencegah terjadinya infeksi, mengembalikan temperatur kulit normal sekaligus keseimbangan kimia kulit.

Obat yang digunakan di antaranya:

  • cyclosporine,
  • retinoid oral,
  • methotrexate,
  • infliximab,
  • obat salep kortikosteroid dan vitamin D,
  • obat steroid oral, atau
  • obat PUVA oral, yaitu obat yang berasal dari psoralen dan sinar ultraviolet A.

Kembali lagi, pengobatan yang tepat untuk penyakit ini perlu disesuaikan dengan jenis psoriasis pustulosa.

Untuk kasus psoriasis pustular menyeluruh, pengobatan harus dilakukan secara intensif di rumah sakit.

Sementara untuk jenis PPP dan acropustulosis bisa melalui penggunaan obat-obatan secara rawat jalan.

Perawatan rumahan psoriasis pustulosa

Pencegahan psoriasis hampir sulit dilakukan lantaran kompleksnya mekanisme peradangan kulit serta faktor pemicu psoriasis yang sulit dihindari.

Akan tetapi, setidaknya Anda tetap bisa mengurangi risiko psoriasis pustulosa dengan melakukan beberapa cara berikut ini.

  • Berhenti merokok, PPP lebih sering terjadi pada perokok aktif.
  • Menghindari paparan sinar matahari secara langsung.
  • Kelola stres dengan melakukan aktivitas yang bersifat relaksasi.
  • Mengurangi konsumsi alkohol secara berlebihan.

Psoriasis pustular merupakan jenis psoriasis yang paling berbahaya gejalanya, tapi kondisi ini jarang terjadi.

Amati tingkat keparahan gejala psoriasis Anda. Jika cepat bertambah parah, cari segera pertolongan medis.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau secara medis oleh

dr. Patricia Lukas Goentoro

General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Fidhia Kemala · Tanggal diperbarui 07/09/2023

advertisement iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

advertisement iconIklan
advertisement iconIklan