backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

1

Tanya Dokter
Simpan
Konten

Proctitis

Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri · General Practitioner · Integrated Therapeutic


Ditulis oleh Lika Aprilia Samiadi · Tanggal diperbarui 14/07/2021

Proctitis

Definisi

Apa itu proctitis?

Proctitis adalah peradangan pada anus (lubang) dan lapisan rektum (bagian bawah usus yang menuju ke anus). Rektum adalah saluran berotot yang tersambung pada ujung usus besar. Feses keluar dari tubuh melalui rektum.

Proctitis dapat menyebabkan nyeri pada rektum dan sensasi, contohnya seperti ingin buang air besar secara terus menerus. Gejala proctitis dapat berlangsung sebentar atau secara kronis.

Seberapa umumkah penyakit ini terjadi?

Kondisi ini dapat terjadi pada pasien dengan usia berapapun. Meski demikian, Anda dapat mencegahnya dengan mengurangi faktor-faktor risiko. Diskusikan dengan dokter untuk informasi lebih lanjut.

Tanda-tanda & gejala

Apa saja tanda-tanda dan gejala proctitis?

Berikut adalah berbagai gejala yang muncul karena penyakit ini.

  • Perasaan sering atau terus-menerus ingin buang air besar
  • Perdarahan pada rektum
  • Keluarnya lendir dari rektum
  • Nyeri pada rektum
  • Rasa sakit pada bagian kiri perut
  • Merasa penuh pada rektum
  • Diare
  • Rasa sakit saat buang air besar

Kemungkinan ada tanda-tanda dan gejala yang tidak disebutkan di atas. Bila Anda memiliki kekhawatiran akan sebuah gejala tertentu, konsultasikanlah dengan dokter Anda.

Kapan saya harus periksa ke dokter?

Anda harus segera pergi ke dokter setelah merasakan berbagai gejala di atas. Terutama bila gejala sudah berlangsung selama beberapa hari.

Penyebab

Apa penyebab proctitis?

Berikut ini hal-hal yang dapat memicu dan menyebabkan proctitis.

Penyakit peradangan usus

Hampir 30 persen orang dengan penyakit peradangan usus (penyakit Chron atau ulcerative colitis) mengalami radang pada rektum.

Infeksi

Infeksi menular seksual, menular terutama pada orang yang melakukan hubungan seksual secara anal, dapat menyebabkan penyakit ini.

Beberapa yang dapat menyebabkan proctitis meliputi gonorea, herpes kelamin dan chlamydia. Proctitis menular juga terkait dengan HIV.

Infeksi yang terkait dengan bakteri makanan, seperti salmonella, shigella dan infeksi campylobacter, juga dapat menjadi penyebabnya.

Menjalani terapi radiasi untuk kanker

Terapi radiasi yang ditujukan pada rektum atau area sekitar, seperti prostat, dapat menyebabkan peradangan pada lapisan rektum.

Proctitis radiasi dapat muncul saat perawatan radiasi dan berlangsung beberapa bulan atau tahun setelah perawatan.

Antibiotik

Kadang antibiotik untuk mengatasi infeksi dapat membunuh bakteri baik pada usus, menyebabkan bakteri Clostridium berkembang pada rektum.

Diversion proctitis

Proktitis dapat terjadi pada orang yang melakukan jenis operasi usus besar tertentu, contohnya operasi untuk mengalihkan saluran feses dari rektum.

Protein makanan

Kondisi ini dapat terjadi pada bayi yang mengonsumsi susu sapi atau susu kacang kedelai, serta yang menyusui pada ibu yang mengonsumsi produk susu.

Penumpukan sel darah putih

Jenis proktitis yang disebabkan oleh penumpukkan sejenis sel darah putih (eosinophil) pada lapisan rektum yang hanya menyerang anak-anak di bawah 2 tahun.

Faktor-faktor risiko

Faktor apa saja yang meningkatkan risiko seseorang terhadap penyakit ini?

Ada beberapa faktor yang bisa membuat seseorang lebih berisiko terhadap proktitis. Salah satunya adalah sering melakukan hubungan seks tanpa pengaman.

Hubungan seks yang tidak aman meningkatkan risiko penyakit menular seksual sekaligus meningkatkan risiko proctitis.

Tak hanya hubungan seksual tanpa pengaman, Anda juga lebih berisiko terkena proktitis bila sering bergonta-ganti pasangan, atau melakukannya dengan orang yang memiliki penyakit menular seksual.

Selain itu, Anda juga lebih rentan bila memiliki penyakit peradangan usus seperti ulcerative colitis atau penyakit Crohn’s.

Obat & Pengobatan

Informasi yang diberikan bukanlah pengganti nasihat medis. SELALU konsultasikan pada dokter Anda.

Bagaimana proctitis didiagnosis?

Prosedur yang digunakan untuk mendiagnosis proctitis meliputi:

  • Tes darah. Tes ini dapat mendeteksi kehilangan atau infeksi darah.
  • Uji feses. Anda mungkin akan diminta untuk mengumpulkan sel feses untuk diuji. Tes ini dapat menentukan apakah proctitis disebabkan oleh infeksi bakteri.
  • Pemeriksaan pada bagian akhir usus besar. Selama sigmoidoskopi fleksibel, dokter menggunakan tabung fleksibel dengan sinar untuk memeriksa sigmoid, bagian terakhir dari usus besar – termasuk rektum. Selama prosedur ini, dokter juga dapat mengambil sampel kecil dari jaringan (biopsi) untuk analisis laboratorium.
  • Tes infeksi menular seksual. Tes ini meliputi pengambilan sampel cairan dari rektum atau saluran yang mengeluarkan urin dari kandung kemih (uretra).

Apabila penyebab dari proctitis disebabkan oleh penyakit menular seksual, dokter akan mendiagnosis penyakit dengan memasukkan alat penyeka tipis pada ujung uretra untuk mengambil sampel. 

Sampel ini kemudian akan diuji di laboratorium untuk dilihat apakah sampel mengandung bakteri atau organisme infeksi lainnya.

Hasil tes dapat digunakan untuk menentukan perawatan yang paling efektif.

Apa saja pengobatan untuk proctitis?

Perawatan untuk proctitis tergantung pada penyebab peradangan. Bila penyakitnya disebabkan oleh infeksi, dokter akan memberikan obat yang dapat memusnahkan bakteri seperti:

  • Antibiotik. Untuk proctitis yang disebabkan oleh infeksi bakteri, dokter dapat merekomendasikan antibiotik, seperti doxycycline (Periostat, Vibramycin).
  • Antivital. Untuk proctitis yang disebabkan oleh infeksi virus, seperti virus herpes yang menular secara seksula, dokter dapat memberikan obat antiviral, seperti acyclovir (Sitavig, Zovirax, dll).

Bila proktitis disebabkan oleh terapi radiasi, kasus yang ringan biasanya tidak memerlukan perawatan khusus. Namun, bila penyakit ini telah menyebabkan rasa sakit dan perdarahan berat, maka Anda tetap memerlukan perawatan.

Dokter dapat merekomendasikan perawatan seperti:

  • Obat-obatan: berupa pil, supositoria atau enema, meliputi sucralfate (Carafate), mesalamine (Asacol, Canasa, others) and sulfasalazine (Azulfidine), and metronidazole (Flagyl). Obat-obatan ini dapat membantu mengendalikan inflamasi dan mengurangi perdarahan.
  • Pelunak feses dan dilatasi: untuk membantu membuka obstruksi pada usus.
  • Perawatan untuk menghancurkan jaringan yang rusak: untuk menghancurkan jaringan abnormal (ablasi) yang mengalami perdarahan. Prosedur ablasi digunakan untuk mengatasi proctitis termasuk argon plasma coagulation (APC), electrocoagulation dan terapi lainnya.

Perawatan untuk proktitis terkait dengan penyakit Chron’s atau ulcerative colitis ditujukan untuk mengurangi peradangan pada rektum. Pilihan pengobatannya meliputi berikut ini:

  • Obat-obatan untuk mengendalikan peradangan rektum: seperti obat mesalamine (Asacol, Canasa, dll) — atau corticosteroids — seperti prednisone (Rayos) atau budesonide (Entocort EC, Uceris).
  • Operasi: apabila terapi obat tidak meringankan tanda-tanda dan gejala, dokter dapat merekomendasikan operasi untuk mengangkat bagian yang rusak dari saluran pencernaan.

Pengobatan di rumah

Apa saja perubahan gaya hidup atau pengobatan rumahan yang dapat dilakukan untuk mengatasi proctitis?

Berikut adalah gaya hidup dan pengobatan rumahan yang dapat membantu Anda mengatasi proctitis:

  • Tanyakan dokter sebelum menggunakan obat diare yang dijual bebas. Jangan menggunakan obat anti diare, contohnya seperti loperamide (Imodium A-D), tanpa persetujuan dokter.
  • Hindari makan sebelum tidur. Makan sebelum tidur dapat menstimulasi sistem pencernaan, alhasil Anda ingin buang air besar dan merasa tidak nyaman pada malam hari.
  • Gunakan pereda rasa sakit yang dijual di apotek. Acetaminophen (Tylenol, dll) dapat bermanfaat, tapi tanyakan dokter sebelum menggunakan aspirin atau ibuprofen (Advil, Motrin, IB, dll), karena pada beberapa kasus, obat-obatan ini dapat memperburuk proctitis.
  • Gunakansitz bath dengan air hangat. Sitz bath pas di atas toilet. Anda dapat mendapatkannya di toko penyedia medis atau apotek. Sitz bath dapat memberikan rasa nyaman jika Anda mengalami peradangan anal.

Bila ada pertanyaan, konsultasikanlah dengan dokter untuk solusi terbaik masalah Anda.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau secara medis oleh

dr. Tania Savitri

General Practitioner · Integrated Therapeutic


Ditulis oleh Lika Aprilia Samiadi · Tanggal diperbarui 14/07/2021

advertisement iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

advertisement iconIklan
advertisement iconIklan