Kanker paru menjadi salah satu penyakit kanker yang cukup banyak terjadi di Indonesia. Lalu, apa saja gejala dan faktor risiko kanker paru? Bagaimana pengobatan untuk penyakit kanker yang satu ini? Simak selengkapnya dalam pembahasan di bawah ini.
Apa itu kanker paru?
Kanker paru adalah jenis kanker yang bermula dari paru-paru. Jenis penyakit kanker ini adalah penyebab utama kematian akibat kanker di Indonesia.
Menurut data Global Cancer Observatory (Globocan), kanker paru berada pada urutan pertama penyebab kematian akibat kanker yang menyebabkan 34.339 kematian pada tahun 2022.
Orang yang merokok memiliki risiko lebih besar untuk terkena kanker paru-paru. Risiko penyakit ini meningkat seiring dengan lamanya waktu dan jumlah rokok yang diisap.
Penyakit ini juga bisa terjadi pada orang yang bukan perokok. Hal ini bisa terjadi akibat paparan asap rokok dari orang lain, paparan bahan kimia berbahaya, atau polusi udara.
Kanker paru dapat memengaruhi orang pada usia berapa pun. Umumnya, penyakit kanker ini lebih sering terjadi pada pria dibandingkan dengan wanita.
Jenis kanker paru
Dilansir dari American Cancer Society, kanker paru terbagi ke dalam dua jenis yang dibedakan berdasarkan ukuran sel dalam tumor kanker. Berikut ini adalah penjelasannya.
1. Kanker paru-paru karsinoma sel kecil (KPKSK)
Jenis kanker paru ini umumnya dialami oleh perokok berat. Kasus dari jenis kanker ini terbilang lebih sedikit terjadi, tetapi bisa menyebar lebih cepat ke seluruh tubuh.
Kira-kira 70% dari pasien yang mengalami kanker ini sudah berada dalam stadium kanker paru yang cukup parah saat menjalani diagnosis.
2. Kanker paru-paru karsinoma bukan sel kecil (KPKBSK)
Istilah kanker ini meliputi beberapa jenis kanker paru. Kondisi ini berarti sel-sel kanker lebih besar daripada KPKSK. Lebih banyak pula orang memiliki jenis kanker ini.
Jenis kanker ini tidak berkembang secepat KPKSK. Jenis kanker paru yang termasuk KPKBSK meliputi adenocarcinoma, squamous cell carcinoma, dan large cell carcinoma.
Tanda dan gejala kanker paru
Gejala kanker paru umumnya terkait dengan paru-paru sebagai organ pernapasan. Akan tetapi, gejala dapat muncul pada bagian tubuh lain saat kanker sudah menyebar (metastasis).
Beberapa gejala kanker paru yang umum dan perlu Anda perhatikan adalah sebagai berikut.
- Ketidaknyamanan atau nyeri pada dada.
- Batuk yang tidak hilang atau makin memburuk dari waktu ke waktu.
- Darah dalam dahak atau lendir batuk dari paru-paru.
- Suara serak.
- Kesulitan menelan.
- Kehilangan selera makan.
- Penurunan berat badan tanpa alasan yang jelas.
- Merasa sangat lelah.
- Peradangan atau sumbatan pada paru-paru.
- Pembengkakan kelenjar getah bening di bagian sekitar paru-paru.
Kanker merupakan penyakit serius yang bisa menyebabkan komplikasi fatal. Adapun, beberapa komplikasi kanker paru yang dapat terjadi adalah sebagai berikut.
- Sesak napas.
- Batuk berdarah.
- Nyeri, umumnya muncul pada stadium lanjut.
- Efusi pleura, yakni penumpukan cairan pada rongga antara paru-paru dan dinding dada.
- Penyakit kanker pada bagian tubuh lain saat sel kanker sudah menyebar.
Kemungkinan ada tanda dan gejala yang tidak disebutkan di atas. Jika Anda merasa khawatir dengan gejala tertentu, konsultasikanlah secara langsung dengan dokter.
Penyebab kanker paru
Penyebab utama dari kanker paru-paru adalah kebiasan merokok. Bahkan, kebiasaan ini tidak hanya buruk untuk perokok aktif atau orang yang melakukan aktivitas merokok.
Namun, kebiasaan merokok juga tidak baik untuk perokok pasif, yaitu individu yang menghirup asap rokok karena orang di sekitarnya yang merokok.
Kanker ini mampu berkembang cepat pada perokok karena zat karsinogenik yang berasal dari rokok masuk ke dalam paru-paru, baik itu secara sengaja maupun tidak disengaja.
Bisa dikatakan bahwa kebiasaan ini bertanggung jawab terhadap hampir 70% kasus kanker ini.
Selain itu, penyebab kanker paru lainnya dapat berupa polusi udara serta paparan bahan kimia berbahaya, meliputi gas radon, asbes, arsenik, dan nikel.
Faktor risiko kanker paru
Beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko seseorang terkena kanker paru sebagai berikut.
- Pernah merokok atau sedang merokok.
- Berada di sekitar orang yang merokok atau sebagai perokok pasif.
- Memiliki anggota keluarga yang mengidap kanker paru.
- Riwayat kesehatan pribadi.
- Radioterapi untuk penyakit kanker atau kondisi lain yang memengaruhi area dada.
- Kontak dengan bahan kimia berbahaya, antara lain gas radon, asbes, kromium, nikel, arsenik, jelaga, atau tar, baik di rumah atau tempat kerja.
- Bertempat tinggal di lingkungan yang tercemar.
- Sistem imun lemah secara genetik atau akibat human immunodeficiency virus (HIV).
Oleh karena itu, bila Anda mengalami satu dari berbagai kondisi yang disebutkan di atas, tidak ada salahnya untuk melakukan deteksi dini terhadap kanker paru.
Diagnosis kanker paru
Ketika dokter mencurigai Anda mengidap kanker paru-paru, sejumlah tes akan dilakukan untuk mencari sel kanker dan menyingkirkan kondisi lain yang memiliki gejala serupa.
Beberapa pemeriksaan paru-paru yang dapat dilakukan oleh dokter adalah sebagai berikut.
- Rontgen dada: mengambil foto paru dengan menggunakan sinar-X untuk menemukan adanya pertumbuhan massa abnormal di dalam paru-paru.
- CT scan: menghasilkan gambar rinci dari paru-paru untuk mendeteksi tumor kecil yang mungkin tidak terdeteksi melalui rontgen dada.
- Sitologi dahak (sputum cytology): menganalisis dahak guna melihat ada tidaknya sel kanker pada lendir yang dikeluarkan dari paru-paru.
- Biopsi: mengambil sampel jaringan dari paru-paru untuk diperiksa di laboratorium guna memastikan keberadaan sel kanker.
Pengobatan kanker paru
Ada beberapa pengobatan kanker paru yang dapat dilakukan tergantung pada jenis kanker dan seberapa jauh sel kanker telah menyebar di dalam tubuh.
Berikut ini adalah beberapa pengobatan kanker pada paru-paru yang umum dilakukan.
1. Operasi
Metode pengobatan ini bertujuan untuk mengangkat tumor ganas dari paru-paru, terutama bila kanker masih dalam tahap awal dan belum menyebar ke organ lain.
Tergantung pada ukuran dan lokasi tumornya, beberapa pilihan operasi untuk kanker paru yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut.
- Segmentektomi: mengangkat sebagian kecil dari salah satu paru-paru yang terkena kanker.
- Lobektomi: mengangkat satu bagian besar dari paru (lobus) dari salah satu paru-paru yang terkena kanker.
- Pneumonektomi: mengangkat salah satu paru-paru secara keseluruhan, baik itu paru kanan atau paru kiri.
Umumnya, operasi ini diikuti dengan perawatan tambahan seperti kemoterapi atau radioterapi untuk memastikan bahwa semua sel kanker paru telah dihilangkan.
2. Kemoterapi
Kemoterapi melibatkan penggunaan obat-obatan yang dirancang untuk membunuh sel kanker, baik dalam bentuk obat minum, suntik, ataupun infus.
Obat kemoterapi bekerja dengan memengaruhi sel-sel yang membelah cepat, termasuk sel kanker. Namun, ini bisa memicu efek samping, meliputi kelelahan dan rambut rontok.
3. Radioterapi
Radioterapi akan digunakan sebagai pengobatan tambahan pasca-operasi untuk membunuh sel kanker yang masih tersisa dan mengurangi risiko kekambuhan.
Terapi radiasi juga bisa digunakan ketika operasi tidak lagi memungkinkan, seperti pada pasien kanker paru stadium lanjut.
Pemberian radiasi energi tinggi yang ditargetkan langsung ke tumor bertujuan meredakan gejala dan menghambat penyebaran kanker di dalam tubuh pasien.
4. Terapi target
Pengobatan dengan terapi target umumnya diberikan kepada pasien yang mengalami kanker setelah sembuh atau pasien kanker dengan stadium lanjut.
Terapi target menggunakan obat yang secara khusus menyerang mutasi atau protein tertentu yang ada pada sel kanker sehingga lebih terarah dibandingkan dengan kemoterapi.
Karena lebih selektif, perawatan ini cenderung menimbulkan efek samping yang lebih sedikit.
5. Imunoterapi
Imunoterapi adalah pengobatan untuk kanker yang merangsang sistem kekebalan tubuh untuk mengenali dan menghancurkan sel kanker secara lebih efektif.
Pengobatan ini umumnya diberikan kepada pasien kanker paru yang sudah bermetastasis atau bisa dikatakan mengalami kanker pada stadium lanjut yang cukup parah.
Selain menjalani pengobatan di atas, dokter juga menyarankan pasien untuk menerapkan gaya hidup sehat sebagai upaya mengatasi kanker paru secara alami.
Berhenti merokok, menerapkan pola makan sehat dan bergizi seimbang, serta olahraga teratur dapat membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan mempercepat pemulihan.
Dukungan emosional melalui konseling atau kelompok pendukung (support group) juga penting untuk menjaga kesehatan mental pasien selama proses pengobatan.
Kesimpulan
- Kanker paru adalah jenis kanker yang bermula dari paru-paru. Jenis kanker ini menjadi penyebab utama kematian akibat kanker di Indonesia pada tahun 2022.
- Penyakit kanker ini biasanya ditandai dengan masalah pernapasan, seperti nyeri dada, sulit bernapas, batuk terus-menerus, dan lendir berdarah.
- Akan tetapi, gejala kanker paru sering kali tidak terlihat hingga mencapai stadium lanjut.
- Berbagai metode pengobatan, antara lain operasi, radioterapi, kemoterapi, terapi target, imunoterapi, dan perubahan gaya hidup, dapat mendukung pemulihan pasien.
[embed-health-tool-bmi]