Schamroth window test belum tentu akurat
Tes jari memang bisa menjadi salah satu petunjuk adanya risiko kanker paru. Meski demikian, hasilnya tidak bisa dianggap sepenuhnya akurat.
Perlu Anda ketahui, kanker paru bukanlah satu-satunya penyakit yang bisa menyebabkan clubbing finger. Begitu pun sebaliknya, tidak semua pasien kanker pasti memiliki clubbing finger.
Ada banyak penyakit yang bisa menimbulkan clubbing finger. Kondisi ini cukup umum dialami pasien penyakit jantung atau paru-paru yang kekurangan oksigen dalam darahnya.
Beberapa penyakit lain yang mungkin berkaitan yakni infeksi paru-paru kronis seperti bronkiektasis, infeksi pada lapisan bilik jantung (endokarditis infeksiosa), dan penyakit paru interstisial.
Penyebab lainnya dapat meliputi penyakit celiac, sirosis hati atau penyakit hati lainnya, disentri, kelenjar tiroid yang terlalu aktif, serta jenis kanker lain, misalnya limfoma Hodgkin.
Jadi, melakukan tes jari saja tidak cukup untuk mendeteksi kanker paru. Anda harus melakukan pemeriksaan ke dokter untuk memastikan penyebabnya.
Tes apa yang bisa dilakukan untuk deteksi dini kanker paru?

Bila Anda mencurigai adanya kanker paru, tes skrining yang direkomendasikan yaitu low-dose computed tomography atau sama dengan CT scan. Hanya saja, dosis radiasinya lebih rendah.
Prosedur ini bertujuan untuk menunjukkan gambaran yang jelas dari paru-paru Anda. Nantinya, dokter bisa mendeteksi adanya jaringan yang tidak biasa di dalam paru-paru.
Namun, skrining kanker paru bisa menimbulkan risiko untuk tubuh Anda. Skrining bisa saja membuahkan hasil positif palsu (false positive), seakan menunjukkan bahwa Anda menderita kanker walau sebenarnya kondisi tersebut bukanlah kanker.
Akibatnya, Anda harus menjalani pemeriksaan lebih lanjut atau bahkan sampai melalui prosedur yang lebih berisiko, misalnya operasi yang sebenarnya tidak diperlukan.
Selain itu, walaupun dosis radiasi yang digunakan dalam skrining LDCT lebih rendah, paparan radiasi secara berulang bisa saja meningkatkan risiko kanker pada orang yang sehat.
Itulah sebabnya, skrining kanker paru-paru lebih baik dilakukan oleh orang-orang yang berisiko tinggi. Ini termasuk para perokok aktif, orang yang memiliki riwayat merokok sebanyak 20 bungkus dalam setahun atau lebih, serta orang berusia di atas 50 tahun.
Jika Anda khawatir dengan tampilan jari saat melakukan Schamroth window test, konsultasikan dahulu kondisi Anda kepada dokter. Dokter akan menentukan apakah Anda membutuhkan rujukan untuk skrining ataupun pemeriksaan lainnya.
Anda bisa mencari dokter onkologi terdekat dari lokasi Anda serta booking melalui Hello Sehat agar lebih mudah.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar