backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

3

Tanya Dokter
Simpan
Konten

Petechiae (Bintik Serupa Ruam di Kulit)

Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro · General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Winona Katyusha · Tanggal diperbarui 15/05/2023

Petechiae (Bintik Serupa Ruam di Kulit)

Bintik-bintik merah yang muncul menyebar pada kulit merupakan gejala umum dari berbagai masalah kulit. Jika bintik yang muncul berwarna keunguan dan hanya terlihat di area tubuh tertentu, kondisi ini disebut dengan petechiae (petekie). Penyebab petekie juga sangat beragam. Cari tahu selengkapnya dalam penjelasan berikut.

Apa itu petechiae (petekie)?

Petechiae (petekie) adalah kondisi kulit yang ditandai dengan munculnya bintik-bintik kecil berwarna merah atau ungu pada kulit, terutama di lengan, kaki, perut, dan bokong.

Bintik merah ini muncul ketika pembuluh darah kapiler yang terhubung dengan pembuluh darah arteri bocor, sehingga darah masuk ke dalam jaringan kulit.

Petekie bisa menjadi ciri-ciri penyakit ringan dan serius. Selain itu, bintik-bintik ini juga bisa muncul sebagai reaksi alergi obat.

Ciri-ciri bintik merah atau ungu petekie yang muncul juga bisa beragam tergantung dengan penyebabnya. Bintik keunguan yang menyebar meluas ke seluruh tubuh bisa menandakan kondisi yang serius.

Tanda dan gejala petechiae

zinc oxide untuk ruam dan gatal

Ciri khas utama dari kondisi ini adalah kemunculan bintik-bintik berwarna merah atau keunguan. Biasanya, gejala muncul di lengan, kaki, perut, dan bokong.

Bintik ini tidak terasa gatal. Namun hati-hati, pasalnya bila bintik terus tumbuh dan menyatu bisa menandakan bahwa Anda mengalami gangguan perdarahan.

Petechiae juga mungkin akan disertai dengan gejala lain seperti:

  • tampak kumpulan darah menggumpal yang muncul di bawah kulit,
  • mudah berdarah atau memar,
  • gusi berdarah,
  • hemartrosis,
  • perdarahan berlebih yang tak biasa pada menstruasi normal, dan
  • mimisan.

Bintik-bintik petechiae mungkin akan terlihat seperti ruam kulit.

Bedanya, bintik-bintik yang dihasilkan dari kondisi ini tidak akan berubah warna menjadi putih atau pucat saat ditekan. Sementara itu, ruam merah biasanya akan memucat bila Anda menekannya.

Kapan harus ke dokter?

Petechiae bisa menjadi pertanda dari penyakit tertentu dan perlu diobati.

Bila Anda atau anak Anda mulai mengalami kondisi ini, lebih baik segera periksakan diri kepada dokter untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat.

Terlebih jika gejala disertai dengan hilang kesadaran, demam tinggi, linglung, perdarahan hebat, atau sakit kepala.

Ada kemungkinan gejala ini merupakan pertanda dari kondisi yang lebih serius.

Penyebab petechiae

Secara garis besarnya, petechiae muncul ketika pembuluh darah kecil (kapiler) di bawah kulit mengalami perdarahan.

Akibatnya, darah bocor ke kulit dan menimbulkan bintik-bintik berwarna merah atau keunguan.

Ada sejumlah hal yang membuat hal ini bisa terjadi, berikut adalah berbagai penyebabnya.

1. Mengejan dalam waktu yang lama

Petechiae ringan dapat muncul ketika seseorang mengejan terlalu lama.

Beberapa aktivitas seperti mengangkat beban, melahirkan, menangis, atau batuk membuat tubuh menjadi tegang, sehingga akan memicu robeknya pembuluh darah di bawah kulit.

2. Penggunaan obat-obatan tertentu

Terkadang, petechiae muncul sebagai efek samping atau alergi obat-obatan.

Beberapa obat-obatan yang dapat menimbulkan kondisi ini adalah antibiotik, antidepresan, obat anti kejang, pengencer darah, NSAID, dan obat penenang.

3. Infeksi

Ada beberapa penyakit dari infeksi jamur, virus, dan bakteri yang dapat memunculkan gejala berupa munculnya bintik-bintik petechiae.

  • Demam berdarah: demam berdarah bisa menyebabkan trombositopenia, sehingga dapat menyebabkan petechiae.
  • Sitomegalovirus (CMV): infeksi virus ini dapat menimbulkan gejala kelelahan, nyeri tenggorokan, dan nyeri otot pada orang yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah.
  • Endokarditis: infeksi pada lapisan dalam otot dan katup jantung. Selain bintik-bintik, penyakit ini menimbulkan demam, kedinginan, nyeri sendi, dan sesak napas.
  • Sakit tenggorokan: seringnya memang tidak berbahaya, tapi bisa menimbulkan kondisi lain seperti petechiae, amandel bengkak, dan demam.
  • Meningococcemia: penyakit yang disebabkan oleh bakteri Neisseria meningitidis yang juga dapat menjadi penyebab dari penyakit meningitis.

4. Penyakit lainnya

Kondisi ini juga bisa terjadi sebagai gejala dari penyakit non-infeksi seperti sebagai berikut.

  • Leukimiapenyakit ini merupakan kanker yang tumbuh di dalam sel-sel darah putih.  Salah satu gejalanya adalah kemunculan bintik-bintik kecil berwarna merah pada kulit.
  • Trombositopenia: kondisi ini membuat tubuh memiliki jumlah trombosit, yaitu sel darah yang membantu pembekuan darah, yang sedikit.
  • Vaskulitis: penyakit peradangan pada dinding pembuluh darah yang dapat membuat pembuluh darah menebal, menyempit, dan bahkan luka.

Pengobatan petechiae

obat jantung bengkak

Tentunya, dokter akan mengobati penyakit sesuai dengan kondisi atau faktor lain yang menjadi penyebab kemunculannya.

Maka dari itu, Anda harus melakukan pemeriksaan untuk melihat adakah kondisi yang menjadi awal dari gejala yang Anda alami.

Dokter mungkin akan memberikan obat-obatan sebagai berikut.

  • Antibiotik untuk melawan virus atau bakteri, bila penyebabnya adalah infeksi.
  • Obat-obatan kortikosteroid untuk mengurangi peradangan pada kulit.
  • Obat-obatan yang bekerja untuk menekan sistem kekebalan tubuh, misalnya azathioprine, methotrexate, atau cyclophosphamide.
  • Kemoterapi, terapi biologis, atau radiasi, bila penyebabnya adalah kanker.

Anda juga bisa meminum obat penghilang rasa sakit seperti ibuprofen atau paracetamol untuk bantu menghilangkan gejala, lalu beristirahat dan minum air putih yang cukup.

Catatan akhir pengobatan

  • Ikuti semua petunjuk yang diberikan dari dokter. Jangan menghentikan pengobatan tanpa berkonsultasi kepada dokter.
  • Selalu waspada dengan berbagai perubahan yang terlihat pada kulit.
  • Bila ternyata petechiae muncul sebagai efek samping dari obat, dokter akan mengganti atau mengurangi dosis obat yang Anda minum.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau secara medis oleh

dr. Patricia Lukas Goentoro

General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Winona Katyusha · Tanggal diperbarui 15/05/2023

advertisement iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

advertisement iconIklan
advertisement iconIklan