backup og meta

5 Manfaat Donor Darah bagi Kesehatan Anda

5 Manfaat Donor Darah bagi Kesehatan Anda

Darah merupakan salah satu komponen terpenting dalam tubuh manusia. Keputusan Anda untuk menyumbangkan darah melalui donor darah dapat menyelamatkan satu kehidupan, atau bahkan beberapa nyawa sekaligus. Tidak hanya menguntungkan bagi si penerima, sebagai pendonor Anda juga bisa mendapatkan manfaat donor darah bagi kesehatan sendiri. Apa saja? Simak ulasannya di bawah ini. 

Apa saja manfaat donor darah?

Donor darah memungkinkan Anda memberikan sedikit darah dalam tubuh. Biasanya, darah yang diambil sebanyak 480 mililiter. 

Pria boleh mendonorkan darahnya setiap 12 minggu (3 bulan) dan wanita dapat memberikan darahnya setiap 16 minggu (empat bulan)—maksimal 5 kali dalam 2 tahun—karena pria biasanya memiliki lebih banyak persediaan zat besi daripada wanita.

Nantinya, darah yang Anda donorkan akan diperiksa dan diuji keamanannya serta dikelompokkan berdasarkan golongan darah. Hal ini berguna agar darah yang diberikan benar-benar sesuai dengan kebutuhan pasien dan dipastikan aman dari kemungkinan penyakit yang muncul di dalam darah.

Beberapa kondisi yang membutuhkan donor darah, antara lain:

Selain untuk pasien, ada beberapa manfaat yang Anda dapatkan jika rutin melakukan donor darah, yaitu:

1. Menurunkan risiko penyakit jantung dan pembuluh darah

serangan jantung pada wanita

Donor darah secara rutin diketahui bermanfaat untuk menurunkan kekentalan darah. Semakin kental darah yang mengalir dalam tubuh, semakin tinggi pula kemungkinan terjadinya gesekan antara darah dan pembuluh darah.

Gesekan yang terjadi pada pembuluh darah ini dapat merusak sel-sel dinding pembuluh darah yang selanjutnya dapat meningkatkan risiko terjadinya sumbatan pembuluh darah. Kondisi ini meningkatkan risiko Anda mengalami penyakit jantung.

Menurut American Journal of Epidemiology, kegiatan donor darah dapat menurunkan risiko penyakit jantung sebesar 33% dan serangan jantung sebesar 88%. American Medical Association mengatakan dengan mendonorkan darah setiap 6 bulan sekali dapat menurunkan risiko serangan jantung dan stroke pada usia 43-61 tahun.

Hal tersebut karena donor darah juga membantu tubuh untuk membuang kelebihan zat besi. Zat besi yang berlebihan dalam darah dapat menyebabkan oksidasi kolesterol. Hasil dari proses oksidasi tersebut dapat menumpuk pada dinding arteri dan meningkatkan risiko terjadinya serangan jantung dan stroke.

Melalui donor darah, kadar zat besi dalam tubuh dapat menjadi lebih stabil dan menurunkan risiko terkena penyakit jantung dan pembuluh darah.

2. Menurunkan risiko kanker

Manfaat donor darah selanjutnya adalah mencegah kanker. Ini juga masih berhubungan dengan jumlah zat besi yang berkurang saat melakukan donor.

Menurut penelitian yang dipublikasikan dalam Journal of National Cancer Institute, kelebihan zat besi dapat menyebabkan kerusakan radikal bebas yang membuat Anda berisiko terhadap kanker dan penuaan.

3. Membantu menurunkan berat badan

pompa perut

Menurut University of California San Diego, mendonorkan darah sebanyak 450 mililiter ternyata dapat membakar sebanyak 650 kalori. Itu sebabnya, donor darah juga bermanfaat untuk menjaga berat badan tetap ideal dan menjauhkan Anda dari risiko obesitas.

Meski begitu, jangan menjadikan donor darah sebagai ‘ajang’ menurunkan berat badan. Donor darah secara berlebihan bisa berbahaya bagi kesehatan Anda.  

4. Mendeteksi penyakit serius

hiv pada anak

Setiap kali hendak mendonorkan darah, Anda akan menjalani pemeriksaan dasar rutin, seperti pemeriksaan berat badan, suhu tubuh, nadi, tekanan darah, dan kadar hemoglobin.

Anda juga akan diminta menjalani pemeriksaan darah untuk mendeteksi ada tidaknya penyakit menular, seperti HIV, hepatitis B, hepatitis C, sifilis, dan malaria. Hal ini bertujuan untuk mencegah terjadinya penularan penyakit melalui transfusi.

Bagi pendonor, pemeriksaan ini tentu saja berguna untuk mendeteksi penyakit-penyakit tertentu secara dini. Jadi selain membantu orang lain yang membutuhkan darah, Anda juga dapat mendapatkan cek kesehatan secara cuma-cuma. 

5. Membantu lebih sehat secara psikologis dan panjang umur

Sebuah penelitian dalam bidang psikologi menunjukkan bahwa orang yang mendonorkan darahnya dengan tujuan menolong orang lain memiliki risiko kematian yang lebih rendah. Hasil tersebut dibandingkan dengan mereka yang melakukan donor darah untuk kepentingan sendiri atau bahkan tidak mendonorkan darahnya sama sekali.

Manfaat donor darah yang tak kalah penting adalah fakta bahwa menyumbangkan hal yang tidak ternilai harganya kepada yang membutuhkan akan membuat kita merasakan kepuasan psikologis.

Apa yang harus dilakukan sebelum donor darah?

waktu donor darah; kapan donor darah

Pertama-tama, Anda perlu memenuhi syarat donor darah. Beberapa syarat umum di antaranya:

  • Sehat secara fisik
  • Berusia antara 17-66 tahun
  • Berat badan lebih dari 45 kg
  • Suhu tubuh di antara 36,6-37,5 derajat Celsius

Selain harus memenuhi syarat donor darah, berikut beberapa hal yang harus Anda persiapkan sebelum melakukan prosedur agar bisa mendapatkan manfaat donor darah secara maksimal, seperti:

  • Minum banyak cairan sehari sebelum donor darah terutama jika cuacanya sedang panas. Pasalnya, saat donor darah, volume darah Anda akan menurun.
  • Anda bisa mengonsumsi makanan asin kira-kira 12 jam sebelum mendonorkan darah. Pasalnya, setelah darah diambil, Anda kehilangan sekitar 3 gram garam dari tubuh.
  • Cukupi kebutuhan zat besi harian supaya tidak kekurangan zat besi. Anda bisa makan daging sapi, ikan, brokoli, asparagus, bayam, dan sayuran hijau lainnya.
  • Pastikan Anda tidur cukup sebelum ambil darah.
  • Beri tahu semua jenis obat-obatan yang sedang Anda konsumsi (baik itu obat resep, tanpa resep, vitamin, atau herbal) sebelum mendonorkan darah.
  • Makan yang cukup 3-4 jam sebelum donor untuk mencegah lemas, pusing, atau keliyengan setelah donor darah.
  • Tiga jam sebelum mendonorkan darah, Anda disarankan untuk minum banyak air atau jus buah.

Apa yang harus Anda persiapkan saat mendonorkan darah?

setelah donor darah

Berikut beberapa hal yang harus Anda persiapkan saat mendonorkan darah:

  • Gunakan pakaian yang longgar alias tidak terlalu ketat sehingga memudahkan proses pengambilan darah.
  • Jika ini kali pertama Anda melakukan donor darah, cobalah untuk relaks. Anda bisa mencoba mendengarkan musik, membaca, atau mengobrol dengan sesama pendonor agar proses pengambilan darah berjalan lancar.
  • Jika sudah biasa, proses pencarian pembuluh darah jadi lebih mudah. Anda bisa menginformasikan hal tersebut kepada petugas donor.

Apa yang harus Anda perhatikan setelah mendonorkan darah?

siapa yang tak boleh donor darah

Setelah donor darah, Anda disarankan untuk duduk sebentar sambil minum air putih atau makan makanan kecil. Anda bisa bangun secara perlahan untuk memastikan Anda tidak merasa pusing. Jangan terburu-buru berdiri.

Selain itu, beberapa tips yang bisa Anda lakukan agar manfaat donor darah dapat Anda benar-benar rasakan, antara lain:

  • Membatasi aktivitas fisik selama setidaknya 5 jam setelah donor.
  • Jangan langsung melepaskan plester yang menempel di area suntikan.
  • Bersihkan daerah sekitar plester dengan sabun dan air.
  • Jika mengalami luka memar di area bekas suntikan, Anda bisa menaruh kompres dingin untuk meringankan rasa sakit.
  • Jika bekas tusukan jarum berdarah, sebaiknya tekan daerah itu dan angkat lengan Anda lurus ke atas selama sekitar 5-10 menit atau sampai perdarahan berhenti.
  • Jangan berdiri lama di bawah sinar matahari langsung dan jangan minum minuman panas.
  • Jika Anda merokok, sebaiknya jangan merokok selama dua jam setelah donor darah.
  • Jika minum alkohol, sebaiknya Anda tidak minum alkohol sampai 24 jam setelah donor.
  • Minum banyak cairan untuk menggantikan cairan tubuh Anda yang hilang, setidaknya Anda menambahkan 4 gelas air putih di hari Anda melakukan donor darah.
  • Perbanyaklah makanan yang mengandung zat besi, vitamin C, asam folat, riboflavin (B2), serta vitamin B6.

Informasikan kepada petugas donor jika Anda mengalami gangguan kesehatan setelah mendonorkan darah, seperti merasa mual, pusing, mengalami perdarahan, atau terdapat benjolan di area bekas suntikan. 

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Salonen, J., Tuomainen, T., Salonen, R., Lakka, T., & Nyyssonen, K. (1998). Donation of Blood Is Associated with Reduced Risk of Myocardial Infarction: The Kuopio Ischaemic Heart Disease Risk Factor Study. American Journal Of Epidemiology, 148(5), 445-451. doi: 10.1093/oxfordjournals.aje.a009669

Volunteering to Help Others Could Lead to Better Health. (2011). Retrieved 3 September 2020, from https://www.apa.org/news/press/releases/2011/09/volunteering-health

Zacharski, L., Chow, B., Howes, P., Shamayeva, G., Baron, J., & Dalman, R. et al. (2008). Decreased Cancer Risk After Iron Reduction in Patients With Peripheral Arterial Disease: Results From a Randomized Trial. JNCI Journal Of The National Cancer Institute, 100(14), 996-1002. doi: 10.1093/jnci/djn209

Salonen, J., Tuomainen, T., Salonen, R., Lakka, T., & Nyyssonen, K. (1998). Donation of Blood Is Associated with Reduced Risk of Myocardial Infarction: The Kuopio Ischaemic Heart Disease Risk Factor Study. American Journal Of Epidemiology, 148(5), 445-451. doi: 10.1093/oxfordjournals.aje.a009669

Versi Terbaru

27/10/2022

Ditulis oleh Risky Candra Swari

Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri

Diperbarui oleh: Adhenda Madarina


Artikel Terkait

Transfusi Trombosit

Tes Konsentrasi Faktor Pembekuan Darah


Ditinjau secara medis oleh

dr. Tania Savitri

General Practitioner · Integrated Therapeutic


Ditulis oleh Risky Candra Swari · Tanggal diperbarui 27/10/2022

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan