Pada masa kehamilan, ada satu organ yang sangat bermanfaat untuk menjaga bayi tetap hidup, yaitu plasenta. Tidak hanya itu saja, organ ini juga dapat memengaruhi pertumbuhan serta perkembangan janin di dalam kandungan. Sebenarnya, apa itu plasenta dan seberapa besar pengaruhnya untuk ibu dan bayi? Ini penjelasannya!
Apa itu plasenta?
Dikutip dari Mayo Clinic, plasenta atau ari ari bayi adalah organ yang berkembang di area rahim selama masa kehamilan.
Biasanya, plasenta menempel di bagian atas, samping, depan, atau belakang rahim.
Manfaat utama dari plasenta atau ari ari bayi ini adalah memberikan oksigen serta nutrisi sehingga janin pun berkembang di dalam kandungan.
Oksigen dan nutrisi yang dibawa melalui aliran darah ibu kemudian menembus ari ari bayi. Dari sini, tali pusar yang terhubung ke bayi membawa oksigen dan nutrisi tersebut.
Melalui plasenta, bayi juga dapat membuang zat yang tidak ia perlukan, seperti karbon dioksida. Kemudian, diteruskan ke aliran darah ibu untuk dibuang oleh sistem dalam tubuh.
Plasenta pun menghasilkan hormon yang dibutuhkan Anda di masa kehamilan, seperti oksitosin, laktogen, estrogen, dan progesteron. Ini dapat melindungi bayi dari infeksi.
Menjelang akhir kehamilan atau memasuki waktu persalinan, ari ari bayi ini bekerja dengan meneruskan antibodi untuk melindungi bayi baru lahir.
Maka dari itu, bayi baru lahir mempunyai kekebalan tubuh selama hampir 3 bulan lamanya.
Bagaimana ari ari bayi terbentuk?
Pada usia kehamilan 3 minggu, folikel yang ada dalam indung telur (bernama korpus luteum) meluruh.
Kemudian, mulai memproduksi hormon progesteron dan menyediakan nutrisi untuk janin selama trimester pertama kehamilan.
Pada usia kehamilan 4 minggu, beberapa sel yang menempel di dinding rahim memisahkan diri lalu menggali lebih dalam dinding rahim.
Salah satu dari sel ini bertugas untuk membentuk ari ari bayi yang kemudian mengambil alih tugas korpus luteum pada trimester kedua kehamilan.
Dua bulan berikutnya, plasenta berkembang dan menjadi lebih besar sehingga mampu memberikan oksigen dan nutrisi yang lebih banyak untuk bayi.
Pada kehamilan minggu ke-12, plasenta telah mempunyai struktur yang lengkap dan akan terus bertambah besar mengikuti pertumbuhan bayi Anda.
Apa saja yang dapat memengaruhi kesehatan plasenta?
Plasenta atau ari ari bayi merupakan penunjang kehidupannya di dalam kandungan sehingga kesehatan bayi juga bergantung pada kesehatan organ pelindung yang satu ini.
Berikut terdapat beberapa faktor yang dapat memengaruhi kesehatan ari ari bayi selama kehamilan.
- Usia ibu. Biasanya, ibu hamil yang berusia di atas 40 tahun memiliki risiko lebih tinggi mengalami masalah plasenta.
- Membran meluruh sebelum waktunya atau jika kantung ketuban pecah sebelum kelahiran bayi.
- Tekanan darah tinggi.
- Kehamilan kembar.
- Gangguan penggumpalan darah.
- Pernah mengalami operasi di rahim.
- Penyalahgunaan zat. Merokok atau penyalahgunaan obat-obatan selama kehamilan.
- Trauma abdomen (perut). Jika Anda pernah mengalami trauma di perut seperti jatuh atau pernah mengalami pukulan di perut.
Apa saja gangguan plasenta yang dapat terjadi?
Dalam kondisi normal, letak perlekatan ari ari bayi seharusnya berada di bagian atas atau samping rahim, bukan di bawah.
Saat kondisi ini terjadi, maka ada kemungkinan Anda mengalami masalah atau gangguan pada plasenta.
Selain itu, berikut adalah beberapa gangguan lainnya yang bisa terjadi pada ari ari bayi pada masa kehamilan, seperti:
- solusio atau abruptio plasenta,
- plasenta previa,
- plasenta akreta, dan
- retensio plasenta (plasenta tertahan).
Anda perlu berhati-hati saat mengalami beberapa masalah ari ari bayi di atas karena dapat mengakibatkan komplikasi kehamilan.
Oleh karena itu, Anda sebagai ibu hamil perlu secara rutin berkonsultasi dan melakukan pemeriksaan kehamilan untuk memastikan ari ari bayi dalam keadaan sehat.
Bagaimana ari ari bayi dikeluarkan dari tubuh?
Setelah bayi lahir dan tali pusar dipotong, plasenta atau ari ari bayi juga akan keluar dari tubuh karena sudah tidak diperlukan.
Tubuh masih akan mengalami kontraksi ringan atau sesaat setelah bayi lahir yang bertujuan untuk mendorong plasenta keluar dari tubuh Anda.
Jika tubuh tidak mengalami kontraksi setelah bayi lahir, mungkin bidan atau dokter akan memberikan obat untuk merangsang kontraksi dan membantu ari ari bayi keluar.
Perlu diketahui bahwa merangsang kontraksi dengan menggunakan obat oksitosin juga dapat mencegah perdarahan berat pada ibu.
Lalu, dokter atau bidan akan memijat perut bagian bawah untuk mendorong rahim agar memicu kontraksi sehingga ari ari bayi pun keluar.
Menyusui bayi segera setelah bayi lahir juga dapat membantu menimbulkan kontraksi pada rahim Anda, sehingga dapat membantu mendorong ari ari bayi.
Apabila Anda melahirkan dengan cara operasi caesar, dokter juga akan mengeluarkan ari ari bayi dari tubuh setelah bayi lahir.
Dokter atau bidan akan memastikan apakah ari ari bayi sudah keluar semua dari tubuh Anda sehingga tidak ada yang tertinggal dan rahim pun kembali bersih.
[embed-health-tool-pregnancy-weight-gain]