Saat hamil, Anda akan memiliki organ tambahan yang disebut plasenta atau ari-ari. Ini adalah organ yang memiliki peranan penting untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan janin.
Nantinya, organ ini akan ikut keluar tidak berselang lama setelah bayi dilahirkan. Lantas, bagaimana cara plasenta mendukung perkembangan janin? Simak jawabannya berikut ini.
Apa itu plasenta?
Plasenta adalah organ yang terbentuk di bagian atas, samping, depan, atau belakang rahim ketika Anda hamil. Organ ini juga kerap disebut dengan ari-ari.
Fungsi utama ari-ari adalah menyediakan nutrisi serta oksigen yang dibutuhkan oleh janin. Nantinya, nutrisi dan oksigen dari ari-ari akan disalurkan melalui tali pusat.
Ini merupakan organ yang bersifat sementara karena akan dikeluarkan oleh tubuh beberapa saat setelah bayi dilahirkan.
Ari-ari yang tertinggal di dalam tubuh perlu dikeluarkan untuk menghindari berbagai komplikasi pascapersalinan.
Fakta seputar plasenta
Berikut ini adalah berbagai fakta menarik mengenai plasenta yang sebaiknya Anda ketahui.
1. Proses terbentuknya plasenta
Saat kehamilan berusia empat minggu, beberapa sel yang menempel pada dinding rahim akan memisahkan diri untuk menggali dinding rahim lebih dalam.
Salah satu dari sel tersebut akan membentuk plasenta secara perlahan untuk kemudian mengambil alih tugas korpus luteum.
Korpus luteum adalah folikel dari ovarium yang bertugas memproduksi hormon kehamilan dan menyediakan nutrisi bagi janin selama trimester pertama.
Bentuk dan fungsi ari-ari baru akan sempurna setelah usia kehamilan 12 minggu atau trimester dua.
2. Bisa terletak di berbagai sisi janin
Karena terbentuk dari zigot, ari-ari akan terbentuk di mana pun sel telur menempel setelah dibuahi. Menurut Cleveland Clinic, organ ini bisa dibedakan menjadi beberapa jenis berikut berdasarkan posisinya.
- Posterior: di dinding belakang rahim.
- Anterior: di depan rahim, paling dekat dengan perut.
- Fundus: di bagian atas rahim.
- Lateral: di dinding kanan atau kiri rahim.
Seiring bertambahnya ukuran janin, plasenta biasanya akan mengarah ke atas rahim. Ari-ari yang bergerak ke bawah justru bisa menutup serviks sebagai jalan keluar janin.
3. Fungsi plasenta
Selain mendukung perkembangan janin, organ ini berfungsi penting untuk menyaring zat yang tidak dibutuhkan, seperti karbon dioksida.
Zat-zat tersebut akan diteruskan ke aliran darah ibu untuk dibuang bersama sisa metabolisme lainnya. Fungsi ari-ari ini akan meminimalkan risiko infeksi pada janin.
Fungsi lainnya adalah menghasilkan hormon kehamilan, seperti oksitosin, estrogen, progesteron, dan laktogen.
Memasuki waktu persalinan, organ ini akan berperan sebagai antibodi untuk melindungi bayi baru lahir sampai beberapa bulan ke depan. Pasalnya, bayi baru lahir belum memiliki sistem imun yang baik.
4. Kondisi yang memengaruhi fungsi placenta
Plasenta merupakan organ penting untuk mendukung kesehatan janin. Akan tetapi, beberapa kondisi berikut terkadang menyebabkan permasalahan pada organ satu ini sehingga turut memengaruhi janin.
- Hamil pada usia lebih dari 40 tahun.
- Ketuban pecah dini.
- Tekanan darah tinggi atau hipertensi pada ibu hamil.
- Kehamilan kembar.
- Gangguan penggumpalan darah.
- Riwayat operasi rahim.
- Kebiasaan merokok atau minum alkohol.
- Riwayat trauma perut, misalnya terjatuh.
Memiliki salah satu kondisi di atas tidak selalu membuat Anda mengalami gangguan plasenta. Jika Anda memiliki kekhawatiran tertentu, konsultasikanlah dengan dokter kandungan Anda.
5. Gangguan pada plasenta
Umumnya, ari-ari akan tumbuh di bagian atas, samping, atau belakang janin. Ari-ari yang tumbuh atau bergerak ke bawah akan menimbulkan permasalahan yang disebut plasenta previa.
Selain itu, berikut adalah berbagai gangguan lain yang bisa terjadi pada placenta.
- Solusio atau abruptio plasenta: terlepas sebelum kelahiran.
- Plasenta akreta: masuk ke dalam rahim.
- Retensio plasenta: menempel di dinding rahim sehingga tidak bisa dikeluarkan.
Anda perlu berhati-hati saat mengalami beberapa masalah ari ari bayi di atas karena dapat mengakibatkan komplikasi kehamilan.
Oleh karena itu, Anda sebagai ibu hamil perlu secara rutin berkonsultasi dan melakukan pemeriksaan kehamilan untuk memastikan ari-ari bayi dalam keadaan sehat.
6. Cara ari-ari keluar dari tubuh
Ari-ari akan keluar dengan sendirinya setelah beberapa saat janin dilahirkan. Karena itulah, ibu biasanya masih mengalami kontraksi ringan setelah melahirkan.
Jika tubuh tidak mengalami kontraksi setelah bayi lahir, bidan atau dokter akan memberikan obat untuk merangsang kontraksi supaya placenta segera keluar.
Dokter juga akan memberi pijatan pada perut bagian bawah untuk mendorong kontraksi.
Bila memungkinkan, ibu juga akan diminta untuk segera menyusui karena proses ini bisa memicu kontraksi rahim.
Pembedahan adalah solusi terakhir apabila organ ini tidak juga keluar setelah melakukan berbagai upaya di atas.
Kesimpulan
- Plasenta adalah organ yang sementara yang tumbuh ketika wanita hamil dan akan ikut keluar setelah bayi dilahirkan.
- Fungsi utama organ ini adalah menyediakan nutrisi dan oksigen bagi janin yang akan disalurkan melalui tali pusar.
- Placenta sebenarnya sudah terbentuk sejak awal kehamilan, tetapi baru berfungsi sempurna pada trimester kedua. Sebelum ini, nutrisi dan oksigen akan dihasilkan oleh korpus luteum.
- Beberapa contoh gangguan yang bisa terjadi pada organ ini adalah plasenta akreta, solusio plasenta, dan retensi plasenta.
[embed-health-tool-pregnancy-weight-gain]