Ketika janin tidak kunjung menunjukkan tanda akan keluar, Ibu mungkin perlu menjalani induksi untuk mempercepat pembukaan. Ternyata, induksi tidak hanya bisa dilakukan dengan pemberian obat-obatan, tetapi juga secara alami. Begini cara melakukan induksi alami untuk mempercepat kontraksi.
Induksi alami perlu disesuaikan dengan kondisi kehamilan
Tidak semua metode induksi persalinan alami terbukti efektif. Menurut Cleveland Clinic, induksi alami mungkin menjadi alternatif jika bumil mengalami kondisi berikut.
- Usia kehamilan sudah memasuki 37 minggu atau lebih.
- Dokter memperbolehkan melakukan induksi persalinan alami sesuai anjuran.
- Posisi kepala janin sudah berada di bawah atau di jalan lahir.
- Ibu dan bayi sehat atau tidak memiliki komplikasi kehamilan.
Perlu diingat bahwa sebagian besar cara induksi alami belum terbukti secara ilmiah. Oleh karena itu, Ibu hanya boleh melakukannya jika sudah mendapatkan izin dokter kandungan.
Pada dasarnya, metode paling umum untuk merangsang persalinan adalah menggunakan obat-obatan yang diberikan dokter kandungan.
Dokter akan menentukan jenis dan dosis obat induksi persalinan medis dengan mempertimbangkan kondisi Ibu dan janin.
[embed-health-tool-due-date]
Ragam cara induksi persalinan alami
Tujuan utama induksi persalinan adalah merangsang kontraksi rahim agar proses melahirkan menjadi lebih cepat. Selain menggunakan obat-obatan, ada juga metode induksi secara alami.
Sayangnya, tidak semua cara induksi alami terbukti aman dan efektif. Sebelum Anda mencobanya, simak dahulu penjelasan mengenai cara induksi alami yang banyak dipercaya berikut ini.
1. Berhubungan ranjang
Menurut Cleveland Clinic, berhubungan ranjang ternyata bisa merangsang produksi hormon oksitosin sehingga memicu kontraksi rahim.
Kandungan hormon prostaglandin pada air mani juga dipercaya bisa membantu melembutkan dan membuka leher rahim sehingga mempercepat pembukaan.
Meski cara ini belum terbukti secara medis, berhubungan ranjang merupakan hal yang wajar dan boleh dilakukan selama kehamilan.
Namun, cara ini tidak dianjurkan bagi ibu hamil yang memiliki komplikasi, seperti ketuban pecah dini, perdarahan, atau berisiko melahirkan bayi prematur.
2. Stimulasi puting

American Pregnancy Association menyebutkan bahwa stimulasi puting bisa menjadi salah satu cara induksi alami. Teknik ini bisa dilakukan secara manual menggunakan tangan maupun pompa payudara elektrik.
Stimulasi puting akan merangsang produksi hormon oksitosin. Ini adalah hormon yang dibutuhkan untuk merangsang kontraksi rahim dan pembukaan persalinan.
Selain mempercepat pembukaan persalinan, stimulasi puting akan membantu merangsang produksi ASI pada inisiasi menyusui dini (IMD) sesaat setelah bayi dilahirkan.
Meski begitu, Ibu tetap perlu konsultasi dengan dokter lebih dulu sebelum melakukannya. Pasalnya, stimulasi yang berlebihan dikhawatirkan akan membuat kontraksi terlalu intens.
3. Jalan kaki
Ibu hamil disarankan untuk rutin berjalan kaki sejak memasuki trimester tiga kehamilan. Ini karena gerakan pinggul saat berjalan dipercaya dapat mendorong janin menuju jalan lahir.
Meski begitu, efektivitas berjalan kaki sebagai induksi alami untuk merangsang kontraksi rahim masih diperdebatkan.
Belum ada penelitian yang membuktikan bahwa ibu yang sering jalan kaki bisa melahirkan lebih cepat dibandingkan ibu yang tidak melakukannya.
Walau demikian, jalan kaki saat hamil tetap bisa memberikan manfaat lain, seperti membantu memperbaiki posisi bayi sungsang dan mempercepat tahap pembukaan.
4. Akupunktur
Teknik induksi persalinan lainnya yang cukup populer adalah akupunktur. Metode ini dilakukan dengan menusukkan jarum ke beberapa titik pada tubuh.
Cara ini diyakini dapat meningkatkan produksi oksitosin, memicu pergerakan kepala janin, serta merangsang kesiapan rahim menuju persalinan.
Namun, lagi-lagi belum ada penelitian memadai yang membuktikan berbagai klaim tersebut. Oleh karena itu, Ibu tetap tidak dianjurkan melakukannya tanpa seizin dokter.
Apabila Ibu memang mendapatkan izin dari dokter, pastikan untuk melakukan akupunktur dengan terapis yang memiliki sertifikat.
5. Akupresur
Prinsip akupresur adalah memberikan tekanan pada bagian tubuh tertentu untuk mengurangi rasa sakit.
Sama seperti akupunktur, efektivitas akupresur untuk membantu proses persalinan juga belum diketahui pasti.
Alih-alih sebagai metode induksi alami, akupresur mungkin lebih banyak digunakan untuk mengurangi nyeri menjelang persalinan.
Jika Ibu berencana melakukan akupresur sebagai induksi alami, pastikan untuk berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu.
6. Membrane stripping
Membrane stripping dilakukan dengan cara memasukkan jari berbalut sapu tangan ke dalam vagina untuk memisahkan kantong ketuban.
Cara ini dinilai dapat memicu pelepasan prostaglandin yang merangsang persalinan. Namun, perlu diingat bahwa yang boleh melakukannya hanyalah tenaga medis.
Selama proses membrane stripping, Ibu mungkin merasakan nyeri pada vagina dan area di sekitarnya. Mungkin juga akan ada bercak darah yang keluar dari vagina.
7. Minum minyak jarak
Pernah mendengar anjuran minum minyak jarak untuk mempercepat pembukaan persalinan? Meski banyak yang percaya, sayangnya cara ini belum terbukti keamanan dan efektivitasnya.
Menurut laman UT Southwestern Medical Center, rasa tidak nyaman pada perut setelah minum ekstrak minyak jarak justru bisa menandakan iritasi akibat gangguan pencernaan.
Minyak jarak memang tidak disebut bisa membahayakan janin, tetapi cara ini juga belum terbukti efektif untuk memicu persalinan. Oleh karena itu, bicarakan dengan dokter jika Ibu berniat mencobanya.
8. Obat-obatan herbal
Meski obat-obatan herbal terkesan lebih alami dan aman, jangan pernah mengonsumsinya selama kehamilan tanpa izin dokter kandungan.
Pasalnya, risiko efek samping induksi persalinan dengan obat herbal justru jauh lebih besar dibandingkan manfaatnya.
Penggunaan beberapa jenis obat herbal bahkan telah dikaitkan dengan risiko gangguan pencernaan, kerusakan hati, hingga komplikasi persalinan.
Oleh karena itu, pastikan Ibu tetap berkonsultasi ke dokter sebelum mengonsumsi obat-obatan dengan klaim bahan alami.
9. Latihan dengan birth ball

Birth ball adalah bola berukuran cukup besar yang memiliki bentuk menyerupai bola gym. Sesuai namanya, bola ini memang didesain khusus untuk ibu hamil.
Sayangnya, efektivitas birth ball sebagai alat induksi alami persalinan belum diketahui secara pasti. Namun, bukan berarti tidak ada manfaat yang bisa Ibu dapatkan.
Menggunakan birth ball tetap punya beberapa kegunaan, di antaranya mengurangi nyeri punggung dan kecemasan sebelum melahirkan.
10. Menyantap makanan pedas
Ibu mungkin pernah disarankan untuk mengonsumsi makanan pedas sebagai cara mempercepat kontraksi. Namun, lagi-lagi cara ini belum terbukti efektivitas dan keamanannya.
Menjelang persalinan, Ibu mungkin justru dianjurkan untuk membatasi konsumsi makanan pedas. Pasalnya, makanan pedas bisa memicu heartburn, diare, dan gangguan pencernaan lainnya.
Meski tidak berbahaya bagi janin, kondisi tersebut bisa memperburuk rasa nyeri yang timbul menjelang persalinan.
Posisi yang dianjurkan agar pembukaan lebih cepat

Pada kehamilan pertama, pembukaan biasanya berlangsung selama 12–14 jam. Durasi ini biasanya menjadi lebih singkat pada kehamilan kedua dan seterusnya.
Sebelum menjalani induksi, Ibu mungkin perlu memerhatikan hal berikut untuk membantu gerakan janin menuju jalan lahir.
- Hindari posisi telentang dan bersandar pada punggung karena dapat menghambat gerakan janin.
- Duduk di atasbirth ball untuk mengurangi nyeri punggung dan membantu mendorong janin. Jika tidak ada birth ball, Ibu bisa mencoba duduk di toilet dengan kaki terbuka.
- Berdiri dengan kedua kaki terbuka sambil menyandarkan kepala ke depan.
- Berbaring miring ke samping saat tubuh merasa lelah.
Kapan harus induksi medis?
Meski induksi alami mungkin dilakukan, ada beberapa kondisi yang membuat dokter pada umumnya langsung menyarankan induksi medis. Berikut adalah beberapa kondisinya.
- Air ketuban pecah, tetapi Ibu belum merasakan kontraksi sama sekali.
- Terjadi infeksi dalam rahim.
- Janin tidak berkembang secara signifikan dalam kurun waktu tertentu.
- Jumlah cairan ketuban terlalu sedikit sampai waktu persalinan.
- Terjadi ablasio plasenta atau plasenta terputus dari rahim sebelum waktunya.
- Kondisi medis tertentu yang membahayakan Ibu dan janin, seperti diabetes atau hipertensi.
Durasi induksi biasanya berlangsung selama 1–2 hari. Selama proses induksi, Ibu harus berada dalam pengawasan tenaga medis.
Induksi persalinan merupakan upaya yang perlu dilakukan demi keselamatan Ibu dan janin. Oleh karena itu, Ibu perlu membicarakannya dengan dokter untuk mengetahui metode yang tepat.
Kesimpulan
- Induksi alami mungkin menjadi alternatif jika usia kehamilan sudah memasuki 37 minggu atau lebih, kepala janin sudah berada di jalan lahir, serta Ibu tidak memiliki komplikasi kehamilan.
- Beberapa cara alami yang dipercaya bisa menginduksi persalinan adalah berhubungan ranjang, stimulasi puting, akupuntur, akupresur, hingga minum minyak jarak. Namun, efektivitas dan keamanan berbagai cara ini belum diketahui pasti.
- Dokter umumnya merekomendasikan induksi medis ketika air ketuban sudah pecah, tetapi Ibu belum merasakan kontraksi. Induksi mungkin juga diberikan jika terdapat infeksi rahim atau ablasio plasenta.