Semakin tua Anda menjalani program bayi tabung, risiko terjadinya komplikasi pada kehamilan dan kesulitan pada proses persalinan akan semakin tinggi.
Melansir Journal of Assisted Reproduction and Genetics, risiko komplikasi pada wanita postmenopause dan pada wanita perimenopause cenderung sama.
Oleh karena itu, jika memasuki usia 35 tahun sebaiknya Anda ekstra hati-hati dan mempertimbangkan berbagai kondisi tersebut.
Meremajakan organ reproduksi pada program bayi tabung saat menopause

Beberapa tahun terakhir, para ahli mengembangkan sejumlah cara untuk meremajakan tubuh.
Journal of Clinical Medicine menyatakan adanya kemungkinan tubuh mampu memperbaiki dirinya sendiri dengan metode Platelet-Rich Plasma (PRP).
PRP dilakukan dengan cara menyuntikkan plasma darah yang sudah diperkaya trombosit ke dalam tubuh. Cara ini dinilai efektif untuk memperbaiki jaringan tubuh yang rusak.
PRP sudah mulai digunakan untuk terapi kecantikan dan mengobati cedera tulang dan otot.
Selanjutnya, PRP kini mulai dikembangkan untuk memperbaiki organ reproduksi pada wanita yang mengalami menopause dini.
Penelitian pada hewan membuktikan bahwa cara ini berhasil meremajakan organ reproduksinya. Namun, untuk diterapkan kepada manusia, masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut.
Jika terapi ini berhasil, persentase keberhasilan program bayi tabung pada wanita menopause akan semakin tinggi.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar