Cara memasukan IUD juga serupa dengan IUS. Alat pun bisa dikeluarkan kapan saja jika Anda ingin hamil.
Namun, alat ini terkadang bisa terdorong keluar tubuh atau bergeser, meski sangat jarang terjadi. Dokter biasanya akan mengajarkan cara untuk memastikan posisi IUD.
Pada beberapa wanita, IUD bisa membuat haid menjadi lebih banyak, lebih panjang, atau lebih nyeri selama 3 hingga 6 bulan pertama. Flek juga bisa terjadi di antara jadwal menstruasi.
Dokter mungkin juga tidak akan menyarankan penggunaan jenis KB ini jika Anda pernah mengalami infeksi panggul. Ini karena IUD berisiko kecil menyebabkan infeksi setelah dimasukan.
IUD juga tidak bisa mencegah infeksi seksual menular, sehingga Anda mungkin tetap perlu menggunakan kondom jika berisiko tertular.
4. Tubektomi
Tubektomi atau KB steril adalah jenis KB berupa prosedur operasi pada wanita yang dilakukan untuk mencegah kehamilan secara permanen. Artinya, Anda kemungkinan tidak akan bisa hamil lagi setelah menjalani prosedur ini.
Pada prosedur ini, tuba falopi akan disumbat atau ditutup untuk mencegah sperma mencapai sel telur, sehingga pembuahan tidak dapat terjadi.
Cara ini tidak akan memengaruhi kadar hormon tubuh dan Anda masih bisa mengalami menstruasi.
Namun, Anda biasanya tetap harus menggunakan jenis KB lain hingga operasi dilaksanakan dan 3 bulan setelah operasi.
Sama seperti operasi pada umumnnya, operasi steril juga bisa menimbulkan komplikasi, seperti perdarahan internal, infeksi, dan kerusakan organ lain.
Ada juga kemungkinan operasi tidak berhasil dan tuba falopi kembali terbuka. Namun, risiko tersebut sangat kecil.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar