backup og meta
Kategori

4

Tanya Dokter
Simpan
Cek Kondisi

10 Kebiasaan Penyebab Sperma Sedikit yang Jarang Disadari

Ditinjau secara medis oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H. · General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


Ditulis oleh Satria Aji Purwoko · Tanggal diperbarui 2 minggu lalu

10 Kebiasaan Penyebab Sperma Sedikit yang Jarang Disadari

Salah satu faktor yang memengaruhi kesuburan pria ialah jumlah sperma. Jumlah sperma yang sedikit atau kurang banyak bisa menjadi penyebab pasangan Anda susah hamil.

Lalu, kenapa jumlah sperma yang keluar sedikit? Simak penjelasan di bawah untuk mengetahui penyebabnya agar Anda bisa melakukan pencegahan yang tepat.

Berbagai penyebab sperma sedikit

Jumlah sel sperma normal dalam sekali ejakulasi setidaknya mencapai 15 juta sel per mililiter air mani. Kondisi saat jumlah sel sperma di bawah normal disebut oligospermia.

Terlalu sedikit sel sperma bisa membuat pasangan sulit mencapai kehamilan. Ini karena makin sedikit sperma yang tersedia untuk membuahi sel telur.

Tanpa Anda sadari, ada berbagai hal dan kebiasaan sehari-hari yang dapat menjadi penyebab jumlah sperma lebih sedikit daripada batas normal. Berikut ini penjelasan lengkapnya.

1. Berendam di air panas

berendam air panas

Paparan panas pada testis bisa mengganggu memproduksi sperma. Tak heran bila berendam di air panas menjadi salah satu penyebab jumlah sperma lebih sedikit dari biasanya. 

Ini dikarenakan suhu ideal pembentukan sperma lebih rendah beberapa derajat dibandingkan dengan suhu tubuh, yakni antara 34–35 derajat Celsius (°C).

Oleh karena itu, produksi sperma akan lebih menurun bila Anda terlalu sering berendam di air yang bersuhu terlalu panas.

2. Merokok

Penyebab jumlah sperma sedikit lainnya adalah kebiasaan merokok. Makin sering dan makin banyak rokok yang Anda isap, maka makin sedikit pula jumlah sperma yang dihasilkan.

Studi menemukan bahwa pria yang merokok lebih dari 20 batang rokok per hari punya jumlah sperma 19% lebih rendah dibandingkan dengan pria yang tidak merokok.

Untuk menghindari efek rokok pada sperma, berhenti merokok tentu menjadi langkah terbaik.

3. Penggunaan ponsel berlebihan

Penelitian dari University of Geneva, Swiss menemukan hubungan antara pemakaian ponsel secara berlebihan yang mampu memengaruhi kondisi sperma yang sehat.

Diketahui bahwa pria yang menggunakan ponsel lebih dari 20 kali sehati memiliki konsentrasi sperma lebih rendah daripada pria yang hanya memakai ponsel seminggu sekali.

Di sisi lain, kebiasaan menyimpan ponsel di saku ternyata tidak memengaruhi jumlah sperma.

Namun perlu diingat bahwa beberapa faktor lain, misal gaya hidup dan pola makan, juga bisa memengaruhi kesehatan sperma secara keseluruhan.

4. Kurang tidur

Kebiasaan tidur terlalu malam atau kurang tidur juga menjadi salah satu penyebab penurunan jumlah sperma. Ini terbukti dari studi dalam jurnal Medical Science Monitor (2017)

Studi ini menemukan bahwa pria yang tidur kurang dari 6 jam punya jumlah sperma yang lebih sedikit daripada pria yang tidur cukup sekitar 7–8 jam setiap malam.

Sementara itu, kadar sperma pria yang tidur larut malam juga cenderung rendah dibandingkan dengan pria yang tidur lebih awal, yakni pada pukul 8 hingga 10 malam.

5. Demam tinggi

Gejala yang muncul saat terkena flu atau infeksi lainnya memang bisa menyebabkan masalah produksi sperma yang sifatnya sementara.

Saat terkena demam tinggi, seluruh tubuh akan menjadi panas, termasuk penis. Membutuhkan waktu 72 hari dari sperma mulai kembali diproduksi dan dikeluarkan melalui ejakulasi. 

Itu sebabnya, jumlah sperma setelah terkena demam tinggi baru berada dalam jumlah normal dua hingga tiga bulan ke depan sehingga bisa memengaruhi kesuburan pria.

6. Konsumsi alkohol dan kafein

minum kopi masih ngantuk

Minum minuman beralkohol secara berlebihan akan menurunkan kadar testosteron. Hal ini bisa menjadi penyebab sperma sedikit, libido menurun, hingga impotensi.

Tak hanya alkohol, kafein bisa berefek bagi kesuburan pria yang dikonsumsi secara berlebihan.

Meski tidak secara langsung membuat sel sperma lebih sedikit, mengonsumsi lebih dari 300 mg kafein atau sekitar tiga cangkir kopi per hari dapat menurunkan fekundabilitas sperma.

Fekundabilitas ialah kemampuan sperma membuahi sel telur. Fekundabilitas rendah artinya sel sperma yang dihasilkan cenderung lebih sulit membuahi sel telur.

7. Paparan senyawa kimia berbahaya

Bahan kimia dan beracun, seperti pestisida, pelarut, dan logam berat, dapat menjadi penyebab jumlah sperma menjadi lebih sedikit dan meningkatkan risiko kelainan sperma.

Di sisi lain, BPA (bisphenol-A) yang ditemukan dalam plastik botol air minum, wadah makanan, dan lapisan kaleng alumunium juga bisa menyebabkan pria jadi tidak subur.

BPA dapat mengganggu keseimbangan hormon yang berperan penting pada produksi sperma.

Penting untuk menghindari paparan senyawa kimia berbahaya dengan memakai alat pelindung diri dan memilih produk bebas BPA (BPA free) demi menjaga kesehatan reproduksi pria.

8. Suplemen testosteron dan steroid anabolik

Suplemen testosteron dan steroid anabolik yang berisikan zat sintetis mirip hormon testosteron alami ini sering disalahgunakan untuk membangun otot dan massa tubuh.

Ketika mengonsumsi testosteron sintetis dari luar, tubuh secara otomatis berpikir bahwa jumlah hormon dalam tubuh meningkat dan menghentikan produksi testosteron alami.

Padahal, testosteron alami ini sangat diperlukan oleh tubuh guna mendukung spermatogenesis, yakni proses pembentukan sperma dalam testis.

9. Obat-obatan tertentu

Penggunaan obat tertentu, seperti calcium channel blockers dan beta blocker untuk mengobati tekanan darah tinggi, juga bisa menjadi penyebab jumlah sperma lebih sedikit.

Bahkan, artikel yang dimuat dalam International Journal of Fertility & Sterility (2016) menyebut penggunaan obat tersebut dapat meningkatkan risiko sperma kosong atau azoospermia.

Oleh karena itu, sebaiknya tanyakan pada dokter terkait efek dari penggunaan obat bila Anda dan pasangan sedang merencanakan kehamilan.

10. Obesitas

Pria yang obesitas atau kelebihan berat badan cenderung memiliki kadar lemak berlebih dalam darah. Kemudian, kondisi ini bisa mengubah testosteron menjadi estrogen.

Kadar estrogen yang berlebihan dalam tubuh pria dapat merusak kualitas sperma. Dengan kata lain, obesitas dan kegemukan bisa menjadi penyebab jumlah sperma sehat lebih sedikit.

Berbagai kondisi dan kebiasaan sehari-hari di atas kadang kali tidak disadari sebagai penyebab kualitas sperma pria yang menurun. 

Menghindari penyebab dan menerapkan pola hidup sehat, meliputi makan makanan sehat serta olahraga rutin, tentu merupakan langkah terbaik untuk meningkatkan kualitas sperma.

Jika Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut seputar masalah kesuburan, konsultasikan langsung dengan dokter Anda untuk mendapatkan informasi terbaik.

Kesimpulan

  • Kebiasaan sehari-hari, seperti berendam di air panas, merokok, bermain ponsel secara berlebihan, dan kurang tidur, tidak disadari menjadi penyebab sperma sedikit.
  • Berbagai kondisi medis, termasuk demam tinggi, obesitas, dan efek samping obat, juga bisa memengaruhi kualitas dan jumlah sperma.
  • Untuk meningkatkan kesuburan pria, penting untuk menghindari penyebab di atas serta menerapkan pola hidup sehat.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.



Ditinjau secara medis oleh

dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


Ditulis oleh Satria Aji Purwoko · Tanggal diperbarui 2 minggu lalu

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan