Penelitian juga menunjukkan adanya penurunan kualitas dari segi bentuk (morfologi) sperma. Perubahan dari segi bentuk ini penting diperhatikan karena mengindikasikan konten genetik yang terkandung di dalam sperma. Adanya penyimpangan bentuk sperma yang signifikan bisa menyulitkan terjadinya pembuahan ataupun menimbulkan masalah kelainan kromosom yang salah satunya mampu meningkatkan risiko Down syndrome pada janin hasil pembuahan.
Kebiasaan buruk bisa turunkan kualitas sperma Anda
Satu hal yang tidak boleh dilupakan, faktor usia bukanlah satu-satunya hal yang mampu memengaruhi kualitas sperma. Pola makan dan gaya hidup secara keseluruhan justru punya andil lebih besar dalam menentukan kualitas.
Pola makan tidak sehat misalnya, terlalu banyak asupan lemak dan gula, bisa meningkatkan risiko seseorang menyandang obesitas dan diabetes. Kedua jenis gangguan kesehatan ini mampu mengakibatkan penurunan kualitas.
Bukan hanya itu, jenis penyakit berat seperti, TBC, tipes, dan hepatitis, juga kebiasaan buruk seperti merokok, penyalahgunaan obat-obatan, serta kecanduan alkohol, juga bisa mengakibatkan penurunan kualitas sperma. Rokok terutama amat perlu dihindari karena racun yang terkandung dalam nikotin dapat merusak kepala sperma. Akibatnya, sperma akan mengalami kesulitan untuk dapat menembus dinding sel telur.
Tingkatkan kualitas sperma dengan gaya hidup sehat
Kabar baiknya, kualitas sperma yang mulai menurun bisa diperbaiki dengan mulai menerapkan gaya hidup sehat serta melakukan sejumlah kebiasaan baik. Jika mampu melakukannya, bukan tidak mungkin kualitas sperma pria yang berada di ambang akhir batas usia subur malah lebih unggul dibandingkan mereka yang masih berada di pertengahan rentang usia subur.
Apa saja kebiasaan-kebiasaan baik yang perlu diadopsi untuk memperbaiki kualitas? Tidak lain dengan mengonsumsi jenis-jenis makanan yang mengandung nutrisi seimbang, memperbanyak konsumsi makanan yang kaya kandungan antioksidan (asam folat, vitamin C, zinc, vitamin E, dan lain-lain), serta melakukan olahraga secara teratur untuk memelihara berat badan ideal.
Kebiasaan berendam di dalam air panas ataupun mengenakan celana yang ketat juga perlu dikurangi untuk menghindari terjadinya peningkatan suhu pada testis. Pasalnya, peningkatan suhu pada testis bisa berisiko menurunkan jumlah sperma.
Bukan hanya itu, kondisi kesehatan seksual juga perlu dipelihara. Artinya, jangan sembarang berganti-ganti pasangan dan lakukanlah hubungan intim secara rutin agar siklus produksi sperma terpelihara dengan baik. Jadi, ajak pasangannya untuk tetap mempertahankan gaya hidup sehat agar kualitas sperma tetap terjaga.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar