Sekitar 30% masalah kesuburan berasal dari pihak pria. Oleh sebab itu, pria juga perlu berperan aktif mencari tahu mengenai masa subur mereka saat merencanakan kehamilan.
Lantas, kapan dan bagaimana cara menghitung masa subur pada pria? Simak penjelasannya berikut ini.
Apa itu masa subur pada pria?
Saat Anda dan pasangan sedang melakukan program hamil alias promil, melakukan hubungan intim secara teratur merupakan kunci penting keberhasilan.
Untuk meningkatkan peluang kehamilan, pastikan pula bahwa Anda dan pasangan melakukannya pada masa subur.
Perlu diketahui bahwa masa subur pria berbeda dengan wanita yang mempunyai jendela kesuburan. Kesuburan pria dilihat dari kuantitas dan kualitas sperma.
Jika diketahui bahwa jumlah sperma rendah dan kualitasnya buruk, hal ini bisa menjadi salah satu penyebab wanita susah hamil.
Kualitas sperma terbaik bisa didapatkan pada rentang masa subur, yakni antara 25–40 tahun. Namun, diperlukan tes kesuburan untuk mengetahui secara pasti masa subur pada laki-laki.
Bagaimana cara menghitung masa subur pria?
Apabila Anda mengetahui kapan masa subur berlangsung, ini bisa mempercepat terjadinya kehamilan. Namun, cara menghitung masa subur wanita dan pria tidaklah sama.
Masa subur pria bisa dilihat dari waktu ejakulasi. Studi dalam jurnal Chronobiology International (2018) menjelaskan bahwa ejakulasi pada pagi hari, tepatnya sebelum jam 7.30 pagi, memiliki kualitas sperma terbaik dibandingkan waktu lainnya.
Cuaca juga memengaruhi kualitas dan ciri-ciri sperma yang sehat. Di negara tropis seperti Indonesia, masa subur berlangsung saat subuh sampai pagi hari, saat suhu udara belum terlalu panas.
Sperma dapat bertahan pada dinding rahim wanita sekitar 2–3 hari. Makin banyak sperma yang dikeluarkan, kemungkinannya untuk bertahan juga akan makin besar.
Nah, bila dilihat dari masa subur laki-laki di atas, berhubungan pada pagi hari merupakan langkah yang sangat tepat untuk mencapai pembuahan.
Sampai kapan masa subur pria berlangsung?
Tanda-tanda pria sedang dalam masa subur
Pria tidak mempunyai ciri-ciri spesifik pada masa subur. Hal ini karena sperma terus terbentuk, kemudian tersimpan dalam testis dan siap digunakan kapan saja.
Namun, ada kondisi yang bisa diperhatikan, misalnya bagaimana kondisi air mani pria pada pagi hari. Ini karena kualitas sperma paling baik pada waktu tersebut.
Oleh karena itu, hal yang harus diperhatikan oleh pria untuk mempertahankan kualitas spermanya adalah menjaga gaya hidup sebaik mungkin.
Jika pembuahan belum juga terjadi meski Anda sudah rutin berhubungan intim pada jangka waktu tersebut, Anda bisa coba melakukan tes kesuburan.
Hal-hal yang memengaruhi kesuburan pria
Meski terlihat sehat, bukan berarti kualitas sperma Anda baik. Hal ini yang membuat Anda perlu melakukan tes kesuburan untuk mengetahuinya secara pasti.
Selain itu, coba perhatikan kondisi tubuh Anda dan kebiasaan yang Anda jalani. Pasalnya, beberapa faktor berikut ini bisa berdampak buruk pada masa subur pria.
- Merokok.
- Berat badan berlebih atau obesitas.
- Terlalu banyak pikiran sehingga stres memengaruhi kesuburan.
- Minum minuman beralkohol secara berlebihan.
- Penis terlalu sering terkena suhu panas sehingga memengaruhi produksi sperma.
- Duduk terlalu lama dengan aktivitas fisik yang melelahkan.
- Mengonsumsi obat-obatan yang mengganggu keseimbangan hormon.
- Sering terpapar bahan kimia berbahaya, seperti pestisida dan herbisida.
Pria yang mengidap masalah kesehatan, seperti tekanan darah tinggi (hipertensi), punya risiko lebih tinggi memiliki kualitas sperma yang lebih rendah.
Pasalnya, obat darah tinggi bisa menurunkan kualitas sperma dan mengurangi peluang Anda untuk mendapatkan kehamilan.