Trimester 3 adalah akhir dari masa kehamilan yang cukup menantang bagi fisik dan emosional ibu. Ada pula berbagai perubahan yang terjadi pada ibu dan janin. Berikut ini adalah hal-hal yang harus Anda ketahui mengenai kehamilan trimester 3.
Perubahan yang ibu rasakan saat hamil trimester 3
Kehamilan trimester tiga dimulai dari minggu ke-28 hingga ke-42 kehamilan. Selain perut yang makin besar, berikut ini adalah beberapa hal yang dapat terjadi pada tubuh Anda.
1. Sakit punggung
Seiring bertambahnya berat badan, perut Anda juga makin membesar. Kondisi tersebut kerap kali menyebabkan nyeri punggung saat hamil.
Hormon kehamilan dapat mengendurkan otot, ligamen, serta persendian antara tulang panggul sehingga menimbulkan berbagai keluhan pada ibu hamil.
Meski begitu, kinerja hormon-hormon ini sebenarnya akan mempermudah Anda dalam mengeluarkan bayi saat persalinan nanti.
2. Bengkak pada bagian tubuh tertentu
Tangan, kaki, dan jari ibu hamil umumnya akan membengkak. Kondisi ini terjadi karena tubuh ibu hamil menghasilkan darah 50% lebih banyak dibandingkan dengan sebelum hamil.
Untuk mengurangi pembengkakan, coba selonjorkan dan sangga kaki Anda di atas kursi kecil saat duduk.
Letakkan juga bantal tebal di atas kedua kaki saat tidur malam. Selain membuat Anda lebih nyaman, ini juga dapat mengurangi risiko komplikasi kehamilan akibat penggumpalan darah.
3. Kontraksi palsu
Saat hamil trimester 3, Anda akan mulai mengalami beberapa kali kontraksi palsu atau Braxton Hicks. Kondisi ini umumnya terasa seperti kram ringan pada perut bawah.
Namun, Anda tidak perlu panik karena ini adalah hal yang normal. Terkadang, ibu hamil memang kesulitan dalam membedakan kontraksi palsu dan kontraksi tanda melahirkan yang sebenarnya.
4. Janin lebih aktif bergerak
Gerak janin dalam kandungan seharusnya akan bertambah aktif mendekati waktu persalinan. Hal ini karena janin akan mengubah posisinya dalam kandungan.
Janin yang awalnya meringkuk dengan posisi kepala di atas kini jadi merosot turun ke panggul.
Apabila gerakan janin melemah atau janin tidak bergerak minimal sekali dalam satu jam, ini bisa menjadi tanda bahaya kehamilan. Segera datangi fasilitas kesehatan terdekat atau hubungi dokter.
Kondisi lain yang dirasakan ibu pada trimester ketiga
Ibu hamil juga akan merasakan beberapa kondisi lain, seperti napas yang lebih pendek, sensasi panas pada ulu hati (heartburn), sering buang air kecil, ambeien, dan varises pada kaki.
Perkembangan janin saat hamil trimester 3
Selama trimester ketiga atau fase hamil tua, terdapat banyak perkembangan janin yang terjadi. Berikut ini adalah beberapa hal yang perlu Anda ketahui.
1. Usia kandungan 7 bulan
Saat hamil 7 bulan atau pada minggu ke-28 hingga ke-31, calon bayi masih menyempurnakan fisiknya menuju kelahiran.
Kulit janin sudah tidak terlalu keriput dan warnanya agak kemerahan. Tubuh janin sudah dapat menyimpan zat besi dan kalsium dari makanan yang Anda makan.
Selain itu, janin mulai dapat mendengar dan merespons suara dengan memunculkan gerakan dalam perut. Hal ini menandakan bahwa kehamilan trimester 3 berjalan dengan baik.
2. Usia kandungan 8 bulan
Saat memasuki paruh kedua trimester 3, berat badan janin sudah cukup ideal untuk kelahiran.
Rambut halus (lanugo) pada tubuh si Kecil sudah mulai menghilang. Kulit menjadi lebih halus, berwarna merah muda, dan sedikit tertutup zat vernix yang berwarna putih.
Selama hamil 8 bulan, janin masih mengembangkan sistem kekebalan tubuhnya untuk dapat melawan penyakit yang kemungkinan menyerang saat lahir kelak.
3. Usia kandungan 9 bulan
Menjelang waktu persalinan atau saat hamil 9 bulan, kepala janin telah tertutupi rambut halus, kelamin sudah terbentuk, dan kuku sudah tumbuh panjang.
Kulit janin pun menjadi lebih fleksibel mendekati hari kelahiran. Ini karena lapisan lemak yang menutupi tubuh janin sudah mulai berkurang.
Dikutip dari situs Office on Women’s Health, pada akhir trimester tiga berat janin sudah mencapai 4 kilogram (kg) dan panjangnya mencapai 50 sentimeter (cm).
Masalah kehamilan yang bisa terjadi saat trimester 3
Memasuki kehamilan trimester ketiga, ada beberapa tanda bahaya yang mesti ibu perhatikan.
1. Perdarahan
Perdarahan vagina yang terjadi pada trimester 3 kemungkinan disebabkan gangguan plasenta, seperti solusio plasenta dan plasenta previa.
Solusio plasenta adalah komplikasi kehamilan saat sebagian atau seluruh plasenta terlepas dari dinding rahim sebelum waktu melahirkan seharusnya.
Sementara itu, plasenta previa terjadi saat plasenta menutupi sebagian atau seluruh jalan lahir. Kedua kondisi ini perlu segera diperiksakan ke dokter kandungan Anda.
2. Preeklampsia
Keluhan sakit kepala atau sakit perut ringan tergolong wajar ketika hamil muda. Penyebabnya kemungkinan besar adalah kelelahan atau kurang tidur.
Namun, jangan anggap remeh bila gejala ini timbul bersamaan dengan sesak napas, masalah penglihatan, memar tiba-tiba, dan pembengkakan selama hamil trimester ketiga.
Gejala-gejala tersebut dapat menandakan preeklampsia, yakni komplikasi kehamilan serius yang ditandai dengan tekanan darah tinggi dan protein dalam urine ibu hamil.
Pemeriksaan kehamilan selama trimester 3
Beberapa pemeriksaan yang perlu ibu lakukan selama trimester 3 kehamilan adalah sebagai berikut.
1. USG
Dokter akan tetap rutin melakukan pemeriksaan USG untuk memantau:
- posisi janin (sungsang, melintang, atau posisi normal),
- pertumbuhan janin,
- volume cairan ketuban,
- aliran darah, dan
- panjang leher rahim.
Saat usia kehamilan lebih dari 36 minggu, biasanya bayi akan lebih jarang bergerak. Ini karena kondisi tubuh janin yang membesar dan sudah memenuhi rahim.
Namun, bila gerakan janin makin lemah hingga berhenti sama sekali, hal ini perlu Anda waspadai.
2. Skrining streptokokus grup B
Ibu hamil perlu menjalani tes streptokokus grup B pada trimester 3. Streptokokus grup B sering menimbulkan infeksi berbahaya bagi bayi baru lahir.
Bayi berisiko mengalami keterbelakangan mental serta masalah penglihatan dan pendengaran bila ibu terinfeksi bakteri tersebut.
Dokter dapat meresepkan obat antibiotik untuk melindungi bayi Anda dari infeksi ini sejak lahir.
Hal yang perlu ibu lakukan selama kehamilan trimester 3
Kondisi hamil besar tidak harus menjadi halangan bagi ibu untuk beraktivitas. Pada trimester 3, berikut ini adalah beberapa kegiatan yang sebaiknya Anda lakukan.
1. Tetap aktif bergerak
Ibu hamil disarankan tetap aktif bergerak meski mungkin tidak bisa segesit sebelumnya. Pilih aktivitas fisik yang ringan, seperti jalan santai, yoga prenatal, atau berenang.
Aktivitas fisik membantu menjaga berat badan, mendukung perkembangan janin, dan dapat mencegah komplikasi selama kehamilan, seperti diabetes gestasional dan preeklampsia.
Selain itu, Anda juga perlu memperhatikan asupan gizi saat trimester ketiga dengan makanan kaya asam folat, vitamin A, vitamin C, zat besi, dan kalsium.
2. Ikut kelas persiapan melahirkan
Anda dapat mengikuti kelas persiapan melahirkan di rumah sakit tempat memeriksa kehamilan.
Pada kelas tersebut, Anda bisa berlatih teknik pernapasan yang baik dan benar agar lebih rileks selama menjalani proses persalinan.
Selain itu, Anda dan pasangan akan mempelajari cara menggendong bayi, memandikan bayi, dan segala hal yang harus diketahui untuk menjadi orangtua baru.
3. Posisi tidur samping kiri
Hindari posisi tidur telentang saat hamil besar. Selain kurang nyaman, posisi telentang ini akan menghambat aliran darah yang bergerak menuju janin melalui plasenta.
Ibu hamil sebaiknya berbaring menyamping ke sisi kiri. Posisi tidur ini akan membawa janin ke tengah perut sehingga meningkatkan aliran darah dan asupan gizi yang dibutuhkannya.
Supaya terasa lebih nyaman, selipkan bantal di antara kedua kaki untuk menopang tubuh Anda.
4. Perhatikan bila ingin bepergian jauh
Berbeda dengan trimester kehamilan sebelumnya, bepergian jauh saat hamil trimester 3 cukup berisiko. Pasalnya, duduk terlalu lama bisa menyebabkan pembekuan darah pada kaki.
Kalaupun harus bepergian jauh, Anda sebaiknya memakai compression stocking. Kaus kaki khusus ini dapat mencegah pembengkakan pembuluh darah.
Dokter biasanya masih mengizinkan ibu hamil untuk naik pesawat hingga usia kehamilan 32–34 minggu, kecuali bila Anda berisiko tinggi untuk melahirkan prematur.
Usahakan juga untuk tetap makan makanan yang bersih dan matang. Hal ini untuk mencegah paparan infeksi dari bakteri yang bisa membahayakan kehamilan.
Kesimpulan
- Trimester 3 atau fase hamil tua berlangsung dari minggu ke-28 hingga ke-42 kehamilan.
- Beberapa perubahan yang mungkin Anda alami yakni nyeri punggung, bengkak pada tubuh, kontraksi palsu, dan gerakan janin yang lebih aktif.
- Tahapan kehamilan ini membawa beberapa risiko, seperti perdarahan, preeklampsia, serta infeksi streptokokus grup B.
- Ibu yang hamil tua dianjurkan tetap aktif bergerak, mengikuti kelas persiapan melahirkan, dan berkonsultasi dengan dokter bila ingin bepergian jauh.
[embed-health-tool-pregnancy-weight-gain]