Jika semua tahapan telah selesai, dokter umum baru diizinkan untuk mengambil spesialis kandungan (obstetri dan ginekologi/ ob-gyn) yang kurang lebih berlangsung selama 4 tahun.
Itu sebabnya, dokter biasanya memiliki kompetensi yang lebih tinggi untuk menangani keluhan seputar kehamilan dan proses persalinan, dijelaskan oleh Jennifer Niebyl, M.D., selaku dosen kebidanan dan kandungan dari University of Iowa di Amerika Serikat.

Pilih bidan atau dokter kandungan untuk mempersiapkan program hamil?
Nyatanya meski terlihat memiliki tugas yang sama, tapi kedua tenaga kesehatan ini memiliki kompetensi dan keahlian yang cukup berbeda.
Tak terkecuali dalam membuat persiapan kehamilan jangka panjang. Jika ini yang sedang Anda rencanakan, baik bidan atau dokter kandungan sama-sama bisa jadi pilihan yang tepat.
Akan tetapi, ada catatan khusus yang harus Anda pahami. Begini, karena wewenang dan kompetensi bidan yang tidak sama dengan dokter kandungan, maka biasanya bidan hanya mampu melakukan sebatas konsultasi maupun pemeriksaan dasar di awal saja.
Apabila nantinya Anda membutuhkan tahapan pemeriksaan kesehatan yang lebih mendalam, seperti pemberian obat, pemeriksaan USG, maupun tindakan lanjutan lainnya, maka dokter spesialis kandungan adalah jawaban yang tepat.
Sebab biasanya sebelum merencanakan program hamil, kondisi tubuh Anda dan pasangan akan diperiksa secara menyeluruh – meliputi seluruh organ reproduksi bagian dalam.
Jika nantinya ditemukan ada masalah, entah itu posisi rahim miring, rahim terbalik, ataupun kondisi abnormal lainnya dalam sistem reproduksi, dokter yang punya wewenang lebih untuk membantu Anda dalam mengatasi masalah ini.
Berdasarkan hasil tersebut, dokter dapat menentukan program kehamilan mana yang paling sesuai untuk Anda dan pasangan.