Ibu hamil perlu menjalani pemeriksaan kehamilan secara rutin sesuai dengan waktu yang sudah ditentukan dokter. Menjelang akhir masa kehamilan, salah satu pemeriksaan yang diperlukan ialah Leopold 1 sampai 4.
Apa tujuan pemeriksaan Leopold dan seperti apa prosedurnya? Simak pembahasannya dalam uraian berikut ini.
Apa itu pemeriksaan Leopold?
Manuver Leopold adalah pemeriksaan yang dilakukan untuk mencari tahu posisi janin di dalam kandungan dalam empat tahap.
Dikutip dari sebuah studi yang berjudul Leopold Maneuvers, pemeriksaan ini dipopulerkan oleh seorang ahli kandungan dan ginekolog asal Jerman, yaitu Christian Gerhard Leopold.
Ini tergolong tindakan medis atau pemeriksaan lanjutan yang mudah dilakukan karena dokter tidak perlu memasukkan alat tertentu ke dalam tubuh.
Dokter hanya akan meraba perut ibu untuk mendapatkan gambaran posisi janin di dalam rahim.
Akurasi dari pemeriksaan Leopold 1 sampai 4 yang dilakukan pada trimester ketiga kehamilan adalah sekitar 63–88 persen.
Dapat dikatakan bahwa hasil pemeriksaan yang akurat juga dipengaruhi dari berbagai faktor, termasuk pengalaman dokter.
Maka dari itu, pemeriksaan ini juga dibarengi dengan pemeriksaan USG supaya hasilnya lebih akurat.
Namun, terkadang pemeriksaan ini sulit dilakukan pada ibu hamil dengan kondisi obesitas atau air ketuban yang terlalu banyak (polihidramnion).
Bagaimana posisi paling umum janin menjelang persalinan?
Menjelang akhir kehamilan, janin di dalam kandungan dengan sendirinya akan mulai bergerak ke posisi lahir.
Biasanya, bayi akan membalikkan tubuh sehingga posisi kepalanya menghadap ke bawah.
Dimulai dari situ, pelan-pelan janin akan mulai bergerak semakin ke bawah dan bersiap melewati jalan lahir.
Situs Cleveland Clinic menyebutkan bahwa menjelang proses persalinan, posisi kepala bayi biasanya sudah menghadap ke bawah sehingga siap masuk ke panggul.
Selanjutnya, bayi akan menghadap ke area punggung ibu dengan dagu yang menempel di dada.
Kebanyakan bayi akan berada di posisi ini pada minggu ke-32 hingga masuk ke minggu ke-36 masa kehamilan.
Maka dari itu, diperlukan pemeriksaan kehamilan Leopold 1 sampai 4 agar Anda, pasangan, dan dokter bisa mendiskusikan rencana persalinan dengan tepat.
Bagaimana cara pemeriksaan Leopold 1 sampai 4?
Pemeriksaan kehamilan, termasuk Leopold, terkadang bisa membuat ibu hamil merasa tidak nyaman.
Maka dari itu, perawat atau dokter sebaiknya memastikan bahwa ibu sudah berada di posisi yang tepat dan merasa rileks.
Berikut langkah-langkah pemeriksaan Leopold 1 sampai 4 secara umum.
- Setelah mencuci tangan, dokter akan menjelaskan langkah-langkah dari pemeriksaannya.
- Apabila sudah menyetujui pemeriksaan, ibu akan disarankan untuk buang air kecil agar dokter bisa lebih mudah merasakan posisi janin.
- Dokter akan mempersiapkan peralatan seperti pita pengukur serta stetoskop.
- Ibu akan diminta untuk tidur telentang dengan posisi kepala sedikit lebih tinggi dari badan.
- Dokter juga akan menyediakan bantal serta handuk kecil di samping kiri tubuh ibu.
- Tahapan terakhir, dokter akan mulai memeriksa serta meraba perut ibu.
Tahapan pemeriksaan Leopold
Setelah persiapan, dokter akan langsung melakukan pemeriksaan Leopold. Berikut tahapan dari pemeriksaan Leopold 1 sampai 4 yang perlu Anda ketahui.
Tahap 1
Hal pertama yang akan dilakukan dokter adalah menaruh kedua tangan di atas perut ibu. Dokter akan mencari area atas rahim (fundus) untuk menentukan posisi tertinggi janin.
Apabila kepala atau bokong janin berada pada fundus, artinya janin berada dalam posisi vertikal.
Selain menunjukkan posisi kepala janin, tahap pertama manuver Leopold ini biasanya juga menunjukkan posisi bokong janin.
Apabila dokter tidak menemukan kepala dan bokong janin pada posisi yang diharapkan, kemungkinan besar janin berada pada posisi transversal (melintang).
Tahap 2
Setelah pemeriksaan tahap pertama, dokter akan memindahkan kedua tangannya ke area pusar dan setiap sisi perut ibu.
Tujuan pemeriksaan Leopold tahap kedua adalah menentukan area punggung atau tulang belakang bayi.
Tidak hanya itu, pada tahap ini juga dokter akan mencari tahu apakah janin sedang berada di posisi kanan atau kiri kandungan ibu.
Tahap 3
Pada tahap pemeriksaan ketiga Leopold, dokter akan menggunakan ibu jari dan jari tangan lainnya untuk memeriksa bagian bawah perut ibu.
Ini dilakukan untuk memastikan bagian tubuh bayi mana yang berada di bawah rahim. Apabila ada benjolan yang terasa keras, ada kemungkinan itu merupakan area kepala bayi.
Selain itu, pada tahap ini juga dokter bisa menilai berat janin serta volume air ketuban.
Tahap 4
Pada tahap yang terakhir ini, dokter akan berpindah posisi menghadap panggul ibu. Lalu, dokter akan meletakkan kedua telapak tangannya pada kedua sisi perut bagian bawah ibu.
Setelah itu, ujung jari akan menekan area sepanjang jalan lahir. Ini dilakukan untuk memastikan apakah kepala janin masih terletak di area perut atau sudah sampai jalan lahir.
Berdasarkan posisi janin terhadap jalan lahir, dokter akan menentukan apakah janin berada dalam posisi konvergen atau divergen.
Setelah dokter selesai melakukan pemeriksaan, akan ada pemeriksaan lanjutan secara keseluruhan, termasuk mencari tahu apakah detak jantung janin lemah atau cukup kuat.
Selain itu, dokter juga akan melakukan USG kehamilan lanjutan untuk melihat perkembangan janin dari waktu ke waktu.
Pemeriksaan dan konsultasi dengan dokter kandungan merupakan salah satu hal yang harus dilakukan secara rutin selama kehamilan.
Selain bertujuan agar Anda tetap bisa memantau pertumbuhan dan perkembangan janin, dokter pun bisa merekomendasikan metode persalinan yang sesuai dengan posisi janin Anda.
Apa itu pemeriksaan Leopold?
- Pemeriksaan yang dilakukan untuk mencari tahu posisi janin di dalam kandungan dalam empat tahap.
- Terdiri dari empat tahap sehingga dikenal juga sebagai pemeriksaan Leopold 1 sampai 4.
- Cara pemeriksaan Leopold adalah dengan meraba bagian-bagian tertentu perut ibu.
- Pemeriksaan ini juga dibarengi dengan pemeriksaan USG supaya hasilnya lebih akurat.
[embed-health-tool-pregnancy-weight-gain]