backup og meta

5 Penyebab Vagina Gatal Saat Hamil dan Cara Mengatasinya

PenyebabCara mengatasiKapan ke dokter?

Perubahan hormon dan peningkatan cairan di vagina selama kehamilan memang bisa membuat ibu hamil lebih sering merasa gatal di area tersebut.

Kondisi ini sebenarnya umum terjadi dan tidak membahayakan kehamilan. Meski begitu, Ibu tetap perlu berhati-hati karena rasa gatal di area Miss V juga bisa menandakan masalah kesehatan tertentu.

Supaya Ibu tidak langsung panik sekaligus bisa lebih waspada, kenali berbagai penyebab area Miss V gatal dan cara yang tepat untuk mengatasinya berikut.

Apa penyebab vagina gatal saat hamil?

Berikut adalah beberapa kondisi yang bisa menyebabkan area kemaluan gatal saat hamil, mulai dari yang umum sampai yang patut diwaspadai.

1. Kutu kemaluan

Sama seperti kutu di kepala, kutu kemaluan atau pediculosis pubis juga bisa menimbulkan rasa gatal tak tertahankan. Hubungan ranjang merupakan cara paling mudah untuk menularkan kutu kemaluan.

Karena kutu bisa bertelur, penting untuk mengatasi kondisi ini dengan memastikan bahwa telur kutu juga sudah hilang. Dokter mungkin meresepkan shampo khusus untuk mencuci rambut kemaluan dan membersihkannya dari kutu.

2. Bacterial vaginosis (BV)

infeksi jamur vagina saat hamil

Laman American Pregnancy Association memperkirakan bahwa bacterial vaginosis dialami oleh 10–30 persen ibu hamil. Kondisi ini terjadi karena ketidakseimbangan bakteri alami di area Miss V. Selain gatal, BV pada ibu hamil umumnya menimbulkan bau amis di vagina.

Jika dibiarkan, BV bisa meningkatkan risiko persalinan prematur dan berat bayi lahir rendah.

Demi mencegah hal tersebut, dokter bisa meresepkan antibiotik, seperti metronidazole, clindamycin, atau tinidazole.

3. Infeksi jamur

Miss V yang terasa gatal saat hamil mungkin juga disebabkan oleh infeksi jamur, khususnya jenis jamur Candida albicans. Kondisi ini lagi-lagi dipicu oleh ketikdaseimbangan jamur alami di area Miss V. Meski umumnya tidak berbahaya, janin mungkin tertular selama proses persalinan.

Karena itulah, dokter bisa mengatasi infeksi jamur vagina saat hamil dengan obat antijamur, baik dalam bentuk krim atau oral.

Selain gatal, kondisi ini umumnya disertai peningkatan keputihan dengan tekstur lebih kental.

4. Trikoamnioasis

Salah satu jenis infeksi menular seksual (IMS) yang umum terjadi pada ibu hamil dan menyebabkan gatal di vagina adalah trikomoniasis.

Selain gatal, trikomoniasis biasanya menimbulkan sensasi terbakar saat buang air kecil dan perubahan pada cairan keputihan yang kemudian berbau busuk.

Pada ibu hamil, trikomoniasis bisa diatasi dengan metronidazol atau tinidazol. Trikomoniasis itu sendiri sebenarnya merupakan jenis IMS yang paling mudah disembuhkan.

Meski begitu, Ibu tetap perlu waspada karena kondisi ini bisa meningkatkan risiko persalinan prematur.

5. Dermatitis kontak

Peningkatan sensitivitas pada kulit selama kehamilan membuat Ibu lebih rentan mengalami dermatitis kontak. Ini adalah jenis iritasi yang disebabkan oleh alergi terhadap bahan kimia dalam produk tertentu, seperti sabun, lubrikan seks, deterjen pakaian, atau produk kewanitaan lainnya.

Dermatitis kontak umumnya ditandai dengan rasa gatal dan pembengkakan vagina saat hamil.

Bicarakan dengan dokter untuk mengatasi dermatitis kontak karena perawatannya perlu disesuaikan dengan jenis zat yang membuat Ibu alergi.

[embed-health-tool-pregnancy-weight-gain]

Cara mengatasi vagina yang terasa gatal saat hamil

vagina sakit saat hamil

Penanganan untuk vagina yang terasa gatal saat hamil bisa beragam karena perlu disesuaikan dengan penyebabnya. Sebagai contoh, rasa gatal yang disebabkan oleh infeksi bakteri akan diatasi dengan antibiotik.

Sementara itu, rasa gatal yang disebabkan oleh infeksi jamur akan diobati dengan antijamur. Bicarakan dengan dokter untuk mendapatkan pengobatan yang sesuai karena beberapa obat infeksi mungkin tidak disarankan bagi ibu hamil.

Di samping itu, berikut adalah beberapa perawatan rumahan yang bisa membantu mengatasi vagina gatal saat hamil. Pada beberapa kasus, rasa gatal bisa membaik dengan berbagai cara berikut tanpa membutuhkan perawatan medis.

1. Hindari produk kewanitaan tertentu

Saat hamil, Ibu memang perlu lebih berhati-hati ketika memilih produk pembersih area kewanitaan. Sebisa mungkin, pilih produk pembersih kewanitaan yang memiliki label aman untuk ibu hamil.

Pemilihan produk yang keliru, misalnya mengandung gliserin atau paraben justru bisa mengganggu keseimbangan mikroorganisme alami di area Miss V. Selain dari bahan, pastikan hanya menggunakan produk kewanitaan di bagian luar vagina saja.

2. Bersihkan area Miss V dengan benar

Infeksi di area Miss V sering kali berasal dari dubur. Untuk menghindari hal ini, pastikan untuk selalu membersihkan vagina dari depan ke belakang, bukan sebaliknya.

Setelah membersihkannya, jangan menggunakan celana dalam sampai area tersebut benar-benar kering. Ibu bisa mencoba mengeringkannya dengan tissue, tetapi pilihlah produk yang tidak mengandung parfum atau pewangi.

3. Hindari kebiasaan tertentu

Tanpa disadari, rasa gatal di area Miss V bisa disebabkan oleh kebiasaan sehari-hari. Oleh karena itu, coba lakukan beberapa hal berikut untuk meminimalkan rasa gatal.

  • Hindari menggunakan celana terlalu ketat saat hamil.
  • Ganti celana dalam secara rutin setiap hari dan pilihlah bahan yang menyerap keringat.
  • Gunakan kondom saat berhubungan intim untuk mencegah penularan infeksi.
  • Usahakan tidak menggaruk Miss V ketika gatal.
  • Segera ganti pakaian dalam yang sudah lembap, misalnya setelah olahraga.
  • Hindari penggunaan tisu, pembalut, atau pantyliner yang mengandung pewangi.

Kapan harus segera ke dokter?

Ibu sebaiknya segera pergi ke dokter jika rasa gatal di area Miss V sudah mengganggu aktivitas sehari-hari atau disertai kondisi berikut.

  • Nyeri atau sakit di area kemaluan.
  • Susah atau sakit saat buang air kecil.
  • Keputihan tidak normal, misalnya berbau busuk atau berwarna kehijauan.
  • Sakit saat berhubungan intim.
  • Muncul bisul atau lecet di area Miss V.

Perubahan selama kehamilan memang kerap membuat Ibu merasakan ketidaknyamanan, seperti vagina yang mudah gatal, pembengkakan di beberapa area tubuh, dan gangguan pencernaan.

Jika memiliki kekhawatiran tertentu, jangan ragu untuk menanyakannya ke dokter.

Kesimpulan

  • Vagina yang terasa gatal saat hamil bisa disebabkan oleh kutu kemaluan, bacterial vaginosis, infeksi jamur, trikomoniasis, dan dermatitis kontak.
  • Jika dibiarkan, beberapa kondisi tersebut bisa meningkatkan risiko persalinan prematur dan berat badan lahir rendah. Beberapa infeksi penyebab vagina gatal juga berisiko ditularkan selama persalinan normal.
  • Selain menjalani perawatan medis, Ibu mungkin perlu menghindari beberapa produk kewanitaan tertentu dan menjaga kebersihan Miss V dengan benar.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

How to treat a yeast infection during pregnancy. (2023, January 14). Mayo Clinic. Retrieved 26 May 2025, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/vaginitis/expert-answers/yeast-infection-during-pregnancy/faq-20058355

Vaginal itching and discharge – adult and adolescent. (n.d.). MedlinePlus – Health Information from the National Library of Medicine. Retrieved 26 May 2025, from https://medlineplus.gov/ency/article/003158.htm

Trichomoniasis during pregnancy. (n.d.). American Pregnancy Association. Retrieved 26 May 2025, from https://americanpregnancy.org/healthy-pregnancy/pregnancy-complications/trichomoniasis-during-pregnancy/

Itching in pregnancy. (2023). Tommy’s. Retrieved 26 May 2025, from https://www.tommys.org/pregnancy-information/pregnancy-symptom-checker/itching-pregnancy

How to treat a yeast infection during pregnancy. (2023, January 14). Mayo Clinic. Retrieved 26 May 2025, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/vaginitis/expert-answers/yeast-infection-during-pregnancy/faq-20058355

Thrush during pregnancy and breastfeeding. (2025, January 23). Pregnancy, Birth and Baby | Pregnancy Birth and Baby. Retrieved 26 May 2025, from https://www.pregnancybirthbaby.org.au/vaginal-thrush-during-pregnancy

Changes During Pregnancy: What’s Normal And What’s Not? | Texas Children’s Hospital. (2020). Texas Children’s. Retrieved 26 May 2025, from https://www.texaschildrens.org/content/wellness/changes-during-pregnancy-whats-normal-and-whats-not

Early pregnancy symptoms. (n.d.). UPMC | Life Changing Medicine. Retrieved 26 May 2025, from https://www.pinnaclehealth.org/our-services/pregnancy-and-childbirth-services/getting-pregnant/early-pregnancy/

Itchy vulva. (n.d.). Patient.info: Health Information and Symptom Checker. Retrieved 26 May 2025, from https://patient.info/womens-health/vulval-problems-leaflet/itchy-vulva-pruritus-vulvae

Bacterial vaginosis during pregnancy. (n.d.). American Pregnancy Association. Retrieved 26 May 2025, from https://americanpregnancy.org/healthy-pregnancy/pregnancy-complications/bacterial-vaginosis-during-pregnancy/

Versi Terbaru

26/05/2025

Ditulis oleh Hillary Sekar Pawestri

Ditinjau secara medis oleh dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa

Diperbarui oleh: Hillary Sekar Pawestri


Artikel Terkait

Jangan Sepelekan! Ini 13 Penyebab Vagina Anda Berbau Tak Sedap

Normalkah Jika Keluar Keputihan Selama Masa Kehamilan?


Ditinjau oleh dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa · General Practitioner · Universitas La Tansa Mashiro · Ditulis oleh Hillary Sekar Pawestri · Diperbarui 26/05/2025

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan