Konsumsi minuman beralkohol saat hamil tentu berisiko bagi ibu dan janin. Salah satu bahaya yang perlu Anda waspadai adalah fetal alcohol syndrome atau FAS.
Konsumsi minuman beralkohol saat hamil tentu berisiko bagi ibu dan janin. Salah satu bahaya yang perlu Anda waspadai adalah fetal alcohol syndrome atau FAS.
Kondisi ini bisa menimbulkan kelainan fisik dan masalah perilaku yang berlangsung sepanjang hidup anak Anda. Kenali lebih lanjut mengenai FAS dalam pembahasan di bawah ini.
Fetal alcohol syndrome (FAS) adalah serangkaian masalah kesehatan yang terjadi pada janin saat ibu hamil minum alkohol.
Paparan alkohol saat hamil ini menyebabkan gangguan pada perkembangan fisik, mental, dan perilaku bayi pada kemudian hari.
FAS adalah kondisi paling parah dari fetal alcohol spectrum disorder (FASD). Diperkirakan ada 7,7 kasus FASD dalam setiap 1.000 kelahiran hidup di seluruh dunia.
Orang dengan FAS bisa saja mengalami cacat fisik, gangguan mental, serta masalah kognitif (kemampuan berpikir, mengingat, dan mengolah informasi).
Meski kelainan janin yang terjadi bisa berbeda satu dengan lainnya, kerusakan akibat konsumsi alkohol saat hamil ini berlangsung seumur hidup dan tidak dapat disembuhkan.
Tingkat keparahan FAS dapat bervariasi. Dikutip dari Mayo Clinic, gejala kondisi ini dapat mencakup kelainan fisik, masalah otak dan sistem saraf pusat, serta gangguan perilaku.
Beberapa kelainan fisik yang mungkin dialami oleh bayi dengan FAS adalah sebagai berikut.
Paparan alkohol yang berefek pada otak dan sistem saraf bisa menimbulkan gejala berupa:
Fetal alcohol syndrome juga dapat ditandai dengan gangguan sosial dan perilaku, meliputi:
Konsumsi alkohol saat hamil berisiko menimbulkan fetal alcohol syndrome. Hal ini terlepas dari jenis minuman keras dan seberapa banyak alkohol yang ibu konsumsi.
Saat ibu hamil minum minuman keras, alkohol akan melewati aliran darah, kemudian masuk ke dalam aliran darah janin melalui plasenta dan tali pusat.
Konsentrasi alkohol dalam tubuh janin akan lebih tinggi daripada ibu hamil. Hal ini karena tubuh janin belum mampu memetabolisme alkohol sebaik yang tubuh orang dewasa lakukan.
Peningkatan konsentrasi alkohol inilah yang berpotensi menimbulkan bahaya seperti berikut ini.
Fetal alcohol syndrome sangat mungkin terjadi pada wanita yang memiliki kebiasaan minum alkohol. Perlu dipahami bahwa FAS dapat terjadi pada trimester kehamilan berapa pun.
Alkohol dapat membahayakan janin, bahkan sebelum tanda kehamilan muncul. Itu sebabnya, Anda perlu menghindari minum alkohol saat aktif berhubungan dan sedang merencanakan kehamilan.
Tidak ada jumlah alkohol yang aman untuk diminum saat hamil. Alkohol dalam jumlah berapa pun berpotensi menimbulkan komplikasi kehamilan yang berbahaya bagi janin.
Makin banyak Anda minum saat hamil, makin besar risikonya untuk janin di dalam kandungan.
Kerusakan akibat fetal alcohol syndrome tidak hilang dan akan terjadi sepanjang hidup pengidapnya.
Seiring dengan bertambahnya usia, orang dengan FAS dapat mengalami efek sekunder yang memengaruhi perilaku dan interaksi pengidap dengan orang lain.
Dikutip dari Cleveland Clinic, berikut adalah beberapa komplikasi atau efek sekunder dari FAS.
Penting untuk segera berkonsultasi dengan dokter bila Anda punya kebiasaan minum alkohol atau tidak sengaja mengonsumsi alkohol karena belum menyadari kehamilan.
Beri tahu dokter mengenai riwayat konsumsi alkohol Anda, baik itu waktu serta jumlah alkohol yang diminum, agar dokter dapat menentukan risiko FAS pada janin.
Sayangnya, fetal alcohol syndrome tidak dapat didiagnosis selama masa kehamilan. Tidak ada tes khusus untuk mendeteksi FAS saat bayi masih berada di dalam rahim.
Pada wanita yang memiliki riwayat konsumsi alkohol, dokter biasanya mencurigai FAS melalui pemeriksaan USG.
Pemeriksaan USG saat hamil bisa saja mendeteksi kelainan fitur wajah dan IUGR (intrauterine growth restriction) yang disebabkan oleh alkohol.
Untuk menegakkan diagnosis FAS, dokter tetap akan melakukan pemeriksaan fisik dan menilai gejala yang muncul setelah bayi dilahirkan.
Tidak ada pengobatan yang spesifik untuk mengatasi fetal alcohol syndrome. Kelainan fisik dan keterbatasan intelektual akan terus berlanjut hingga dewasa.
Meski begitu, masalah sosial, pendidikan, dan perilaku anak dengan FAS bisa membaik dengan beberapa penanganan berikut ini.
Ibu yang sedang atau berencana hamil harus memahami bahwa setiap alkohol yang diminum dapat berdampak negatif pada perkembangan janin.
Dengan menghindari alkohol sepenuhnya ketika merencanakan dan selama kehamilan, Anda bisa melindungi bayi dari dampak serius akibat fetal alcohol syndrome.
Namun, bila Anda memiliki kecanduan alkohol dan sulit berhenti meminumnya, pastikan untuk meminta perawatan dari dokter bila Anda sedang berencana memiliki momongan.
Catatan
Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Fakta medis diperiksa oleh
Hello Sehat Medical Review Team
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar