Apa yang Perlu Diperhatikan Bila Minum Susu UHT Saat Hamil?
Ada berbagai jenis makanan dan minuman yang bisa membantu memenuhi kebutuhan gizi ibu hamil, termasuk susu. Di antara beragam jenis produk susu di pasaran, salah satunya yang mungkin sering Anda temukan ialah susu UHT. Namun, Anda mungkin bertanya-tanya, apakah susu UHT baik untuk ibu hamil?
Susu UHT memang diperkaya dengan beragam vitamin dan mineral yang bermanfaat. Akan tetapi, perlu diingat bahwa produk ini juga telah melewati sejumlah proses pengolahan. Jika Anda sedang hamil dan ingin minum susu UHT, mari cek faktanya terlebih dulu di sini!
Bolehkah ibu hamil minum susu UHT?
Mengutip laman National Health Service, minum susu UHT aman untuk ibu hamil.
Susu UHT (ultra high treatment/temperature) sendiri merupakan susu yang dipanaskan hingga 150°C selama beberapa detik sehingga menjadi steril.
Proses pengolahan dengan suhu tinggi tersebut bertujuan untuk membunuh parasit berbahaya, jamur, dan bakteri, serta menonaktifkan enzim yang merusak susu.
Karena bersifat steril, produk susu yang satu ini bahkan bisa bertahan pada suhu ruangan sampai enam bulan selama kemasannya tidak rusak atau terbuka.
Selain itu, susu UHT juga mengandung zat gizi yang baik untuk kehamilan, seperti kalsium, protein, folat, dan vitamin D.
Meskipun begitu, sebaiknya Anda tidak menjadikan susu UHT sebagai minuman utama untuk ibu hamil.
Pasalnya, kandungan gizi susu UHT mungkin kurang lengkap untuk memenuhi kebutuhan gizi ibu hamil yang meningkat.
Untuk menjamin kecukupan gizi harian selama kehamilan, Anda lebih dianjurkan mengonsumsisusu khusus ibu hamil.
Ini karena susu tersebut memang diformulasikan khusus agar sesuai dengan kebutuhan gizi pada masa kehamilan.
Sebagai tambahan, Anda sebaiknya juga berkonsultasi dengan dokter terlebih dulu untuk mendapatkan rekomendasi merek susu UHT yang baik dikonsumsi saat hamil.
Jenis susu UHT yang disarankan untuk ibu hamil
Meskipun boleh minum susu UHT, ibu hamil sebaiknya tetap memperhatikan jenis dan kandungan gizi di dalam produk yang dipilihnya.
Berikut beberapa jenis susu UHT yang baik dikonsumsi selama kehamilan.
1. Susu UHT yang mengandung kalsium tinggi
Salah satu zat gizi penting yang dibutuhkan ibu hamil dari susu adalah kalsium. Menurut Kemenkes RI, Anda membutuhkan tambahan kalsium sebesar 200 mg per hari selama masa kehamilan dan menyusui.
Kalsium dibutuhkan untuk pertumbuhan tulang janin serta melindungi ibu hamil dari risiko pengeroposan tulang (osteoporosis).
Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, Anda dianjurkan untuk mengonsumsi makanan dan minuman kaya kalsium, termasuk susu khusus ibu hamil.
Mengutip laman New Kids Center, susu dalam kemasan yang mengandung kalsium tinggi adalah yang terbuat dari susu sapi, susu kambing, dan susu kedelai.
2. Susu UHT yang rendah lemak
Ibu hamil disarankan untuk minum susu yang rendah lemak. Hal ini bertujuan agar asupan lemak ibu hamil tidak berlebihan.
Asupan lemak berlebih selama kehamilan berisiko menyebabkan kenaikan berat badan berlebih pada ibu hamil. Kondisi ini dapat meningkatkan risiko berbagaikomplikasi kehamilan.
Oleh karena itu, sebelum membeli susu UHT untuk ibu hamil, pastikan Anda membaca keterangan pada kemasannya lebih dulu.
Biasanya, susu yang mengandung kadar lemak yang rendah adalah jenis susu skim dan susu low-fat.
3. Susu UHT yang rendah gula
Selain memilih susu UHT rendah lemak, ibu hamil sebaiknya juga memilih susu yang rendah gula atau kalori.
Ini lantaran asupan gula dan kalori yang berlebihan membuat ibu hamil berisiko mengalami kelebihan berat badan dandiabetes gestasional.
Jangan lupa untuk selalu membaca kandungan gizi pada susu UHT sebelum membelinya. Ketahui berapa banyak kalori yang diperoleh dari setiap penyajiannya.
Selanjutnya, konsultasikan ke dokter apakah jumlah kalori tersebut sesuai dengan kebutuhan kalori yang Anda butuhkan selama kehamilan.
Jangan lupa, Anda juga memperoleh asupan kalori dari makanan dan kudapan. Oleh karena itu, Anda perlu mempertimbangkan dengan baik berapa banyak susu yang perlu Anda minum setiap harinya.
4. Susu UHT rendah natrium
Melansir laman U.S. Food and Drugs Administration (FDA), 70% asupan natrium pada masyarakat modern berasal dari makanan dan minuman dalam kemasan, tidak terkecuali susu UHT.
Meski begitu, kadar natrium atau garam antara berbagai merek susu UHT mungkin berbeda-beda. Jadi, cermati jumlah natrium yang tertera pada kemasan susu UHT sebelum membelinya.
Jangan lupa, natrium juga terdapat pada makanan yang Anda konsumsi sehari-hari. Asupan natrium yang berlebihan dapat meningkatkan risiko tekanan darah tinggi saat hamil.
Oleh karena itu, usahakan untuk memilih susu UHT untuk ibu hamil yang kadar natriumnya lebih rendah agar Anda terhindar dari risiko tersebut.
Perhatikan ini jika ingin minum susu UHT untuk ibu hamil
Selain mempertimbangkan kandungan gizi susu UHT, Anda perlu memperhatikan hal-hal berikut bila ingin minum susu UHT saat hamil.
1. Susu UHT kurang baik untuk pencernaan
Kebanyakan susu UHT tidak mengandung serat dan tidak mengandung bakteri baik. Ini karena proses pengolahannya menghilangkan unsur-unsur tersebut.
Maka dari itu, pastikan Anda menambah asupan serat dari buah dan sayur agar pencernaan lancar. Bila perlu, Anda bisa mengonsumsi makanan tinggi probiotik seperti yoghurt.
Anda juga boleh memilih susu lain yang lebih baik untuk pencernaan, seperti susu pasteurisasi. Ini karena susu pasteurisasi masih mengandung bakteri yang baik untuk pencernaan.
2. Susu UHT mengandung sedikit yodium
Menurut studi yang diterbitkan dalam jurnal Medicina Clinica, satu gelas susu UHT (200–250 ml) hanya mengandung 50 mcg yodium.
Ini hanya memenuhi sekitar 20% kebutuhan yodium untuk ibu hamil dan menyusui. Jumlah ini juga lebih rendah daripada susu bubuk yang diolah dari susu sapi.
Menurut studi yang dilakukan oleh University of Reading di Inggris, kekurangan yodium pada ibu hamil dapat meningkatkan risiko gangguan perkembangan otak pada janin.
Jadi, sebaiknya Anda tidak hanya mengandalkan susu UHT untuk memenuhi kebutuhan yodium maupun zat gizi lainnya selama hamil.
Anda juga perlu menambahasupan yodium dari sumber lainnya, seperti rumput laut, udang, ikan, telur, dan garam beryodium.
3. Susu UHT tidak boleh diminum berlebihan
Sebagaimana produk minuman dalam kemasan lainnya, susu UHT juga tidak luput dari kandungan bahan kimia tambahan, seperti zat pengemulsi.
Meskipun zat yang digunakan dalam batas yang aman, Anda perlu memperhatikan batasan jumlah yang boleh dikonsumsi setiap harinya.
Pada kemasan, perhatikan keterangan yang menyebutkan istilah Acceptable Daily Intake (ADI) atau “asupan harian yang dapat diterima”.
Di situ akan tercantum berapa banyak susu UHT yang aman untuk diminum ibu hamil dalam sehari.
4. Perhatikan cara penyimpanannya
Di samping memperhatikan ADI, Anda juga perlu mematuhi saran penyimpanan susu UHT agar tetap awet.
Biasanya, susu UHT bisa bertahan hingga enam bulan pada suhu ruang selama kemasannya belum dibuka.
Namun, pastikan ia ditaruh di tempat yang bersih, tidak lembap, dan tidak terkena sinar matahari langsung. Bila terkena sinar matahari, susu UHT akan lebih mudah rusak.
Jadi, begitu segelnya sudah dibuka, susu UHT sebaiknya segera dimasukkan ke lemari pendingin dan tidak dikonsumsi jika sudah lebih dari satu minggu.
5. Pastikan pada kemasannya tertulis “UHT”
Perlu Anda ketahui bahwa tidak semua susu dalam kemasan adalah susu UHT. Maka dari itu, pastikan susu yang Anda beli memiliki keterangan “UHT” atau “ultra-high treatment/temperature“.
Selain susu yang berlabel UHT, ibu hamil juga boleh memilih susu yang bertanda “pasteurisasi”. Adapun susu yang perlu ibu hamil hindari adalahsusu mentah (raw milk).
Susu cair yang mentah tidak melalui proses UHT atau pasteurisasi sehingga lebih berisiko terkontaminasi bakteri yang dapat menyebabkan keracunan makanan.
Susu UHT untuk ibu hamil
Ibu hamil boleh minum susu UHT, tapi jangan jadikan produk ini sebagai minuman utama untuk memenuhi kebutuhan gizi.
Kandungan gizi susu UHT mungkin kurang lengkap untuk memenuhi kebutuhan gizi ibu hamil yang meningkat.
Saat membeli susu UHT, perhatikan jenisnya, kandungan gizinya, cara penyimpanannya, dan keterangan “UHT” pada kemasannya.
Jika Anda ingin mengonsumsi susu UHT, tetap imbangi dengan makanan yang bergizi seimbang.
[embed-health-tool-pregnancy-weight-gain]
Catatan
Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.
Dairy and alternatives in your diet. NHS (2021). Retrieved 7 August, 2023 from https://www.nhs.uk/live-well/eat-well/milk-and-dairy-nutrition/
Which Milk Is Good During Pregnancy?. New Kids Center. (2021). Retrieved 7 August, 2023 from https://www.newkidscenter.org/Which-Milk-Is-Good-During-Pregnancy.html
ORGANIC AND LONG-LIFE MILK ‘RISK TO CHILDREN’S IQ’ – NEW STUDY. Reading. (2015). Retrieved 7 August, 2023 from https://www.reading.ac.uk/news-archive/press-releases/pr631737.html
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2019 tentang Angka Kecukupan Gizi yang Dianjurkan untuk Masyarakat Indonesia. Kementerian Kesehatan Ri. (2019). Retrieved 7 August, 2023 from http://hukor.kemkes.go.id/uploads/produk_hukum/PMK_No__28_Th_2019_ttg_Angka_Kecukupan_Gizi_Yang_Dianjurkan_Untuk_Masyarakat_Indonesia.pdf
The Importance of Lowfat Dairy Consumption During Pregnancy. William & Mary Edu. (n.d.) Retrieved 7 August, 2023 from https://www.wm.edu/as/programs/healthy_beginnings/files/healthy_beginnings_originals/the_importance_of_%20low_fat_dairy_consumption_pamphlet_final.pdf
What Is an Acceptable Daily Intake (ADI)?. Eufic. (2013). Retrieved 7 August, 2023 from https://www.eufic.org/en/understanding-science/article/qas-on-acceptable-daily-intakes-adis
Sodium in Your Diet. FDA. (2021). Retrieved 7 August, 2023 from https://www.fda.gov/food/nutrition-education-resources-materials/sodium-your-diet
Dietary Guidelines for Americans. USDA. (2020). Retrieved 7 August, 2023 from https://www.dietaryguidelines.gov/sites/default/files/2020-12/Dietary_Guidelines_for_Americans_2020-2025.pdf
Arrizabalaga, J., Jalón, M., Espada, M., Cañas, M., & Latorre, P. (2015). Iodine concentration in ultra-high temperature pasteurized cow’s milk. Applications in clinical practice and in community nutrition. Medicina Clínica (English Edition), 145(2), 55-61. doi: 10.1016/j.medcle.2014.04.006