Kehamilan sering kali tidak terlepas dari fenomena ngidam. Ini merupakan momen ketika ibu hamil memiliki keinginan yang kuat akan suatu hal, tidak terkecuali makanan. Salah satu makanan yang banyak dipilih ibu hamil saat ngidam yakni es krim.
Ditinjau secara medis oleh dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa · General Practitioner · Klinik Chika Medika
Kehamilan sering kali tidak terlepas dari fenomena ngidam. Ini merupakan momen ketika ibu hamil memiliki keinginan yang kuat akan suatu hal, tidak terkecuali makanan. Salah satu makanan yang banyak dipilih ibu hamil saat ngidam yakni es krim.
Selama ini, es krim memang dikenal tidak membahayakan dan aman-aman saja untuk dikonsumsi semua kalangan. Namun, masihkah hal tersebut berlaku bagi ibu hamil?
Es krim boleh dan aman dikonsumsi selama kehamilan. Jadi, makanan ini tidak termasuk dalam daftar makanan yang dilarang untuk ibu hamil.
Meski begitu, ibu hamil tidak boleh makan es krim secara berlebihan. Pasalnya, tidak hanya memicu masalah tenggorokan, gula berlebihan dari es krim juga dapat meningkatkan risiko obesitas dan diabetes gestasional.
Selain itu, mengonsumsi gula berlebih saat hamil juga diketahui dapat menghambat perkembangan otak janin dan meningkatkan risiko bayi lahir dengan berat besar (makrosomia).
Tidak hanya dalam jumlahnya, ibu hamil juga harus lebih berhati-hati saat membeli es krim. Pastikan bahwa es krim tersebut terbuat dari susu pasteurisasi dan tidak mengandung alergen (zat pemicu alergi).
Sesuai dengan informasi pada laman Pregnancy Birth Baby, susu yang belum melalui proses pasteurisasi termasuk dalam daftar makanan yang sebaiknya dihindari saat hamil.
Supaya ibu bisa menikmati es krim dengan aman, ada beberapa tips yang sebaiknya Anda ikuti saat memilih salah satu makanan yang paling banyak dicari saat ngidam ini.
Kebanyakan es krim yang dijual di pasaran saat ini sebenarnya sudah dibuat dengan susu pasteurisasi. Namun, tidak ada salahnya untuk kembali membaca komposisi bahan pada kemasan untuk memastikannya.
Konsumsi susu mentah pada ibu hamil dapat membahayakan ibu hamil dan janin. Salah satu dampaknya yakni infeksi toksoplasmosis yang dapat menghambat pertumbuhan janin.
Seperti yang sudah disebutkan, mengonsumsi banyak es krim berarti menambah asupan gula untuk ibu hamil. Padahal, konsumsi gula berlebih saat hamil dapat membahayakan kesehatan janin.
Selain memerhatikan kandungan gulanya, Anda juga sebaiknya memilih es krim dengan rasa buah-buahan. Pasalnya, es krim dengan rasa cokelat atau kopi memiliki tambahan kafein di dalamnya.
Sama halnya dengan gula, konsumsi kafein berlebih selama kehamilan juga tidak disarankan.
Susu, gula, dan telur yang merupakan bahan utama pembuat es krim bukanlah bahan yang membahayakan kehamilan.
Bahkan, jika Anda memilih jenis produk yang tepat dan tidak mengonsumsinya secara berlebihan, es krim dapat membawa beberapa manfaat selama kehamilan seperti berikut.
Kandungan susu di dalam es krim merupakan sumber kalsium yang baik. Asupan kalsium selama kehamilan akan membantu pembentukan tulang dan gigi pada janin.
Selain itu, kebutuhan kalsium yang terpenuhi juga akan memperlancar peredaran darah. Dengan begitu, kesehatan jantung ibu hamil pun terjaga.
Selain kalsium, es krim juga mengandung lemak, karbohidrat, dan protein yang merupakan sumber energi. Selama kehamilan, Anda memerlukan asupan energi lebih banyak dan itu dapat diperoleh dari es krim.
Bagi ibu hamil yang memiliki berat badan rendah, es krim dapat membantu meningkatkan berat badan dengan kandungan lemak dan karbohidrat yang dimilikinya.
Namun, pastikan kembali bahwa Anda tidak mengonsumsinya secara berlebihan dan tetap didampingi dengan asupan karbohidrat lain yang mencukupi.
Tidak hanya lezat, rasa es krim yang segar mungkin juga dapat mengatasi morning sickness yang ditandai dengan mual dan muntah pada awal masa kehamilan.
Jadi, es krim merupakan salah satu makanan yang aman untuk ibu hamil. Selama bahan yang digunakan terjamin dan tidak dikonsumsi secara berlebihan, es krim justru memiliki beragam manfaat selama kehamilan.
Catatan
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar