Anda pernah melihat foto pasangan di media sosial yang sedang liburan saat masa kehamilan? Ya, itu adalah babymoon atau waktu bagi pasangan untuk menikmati momen berdua sebelum bayi lahir.
Babymoon membawa manfaat untuk ibu hamil dan pasangan, lo! Apa saja manfaat babymoon dan kapan waktu terbaik untuk liburan sebelum bayi lahir?
Manfaat babymoon untuk ibu hamil
Setelah bayi lahir, Anda mungkin akan lebih sulit untuk dekat dengan pasangan karena akan banyak fokus merawat anak.
Nah, babymoon bisa dikatakan menjadi waktu “terakhir” bagi Anda dan pasangan untuk menikmati waktu berdua sebelum bayi lahir.
Liburan bersama pasangan pada masa kehamilan memiliki beberapa manfaat, seperti:
- mempererat hubungan antara Anda dan pasangan,
- melepas stres selama kehamilan, dan
- membuat ibu hamil punya waktu lebih banyak untuk istirahat.
Babymoon adalah saat yang tepat untuk meningkatkan keintiman dengan pasangan. Menikmati waktu berdua sebelum si Kecil hadir penting bagi Anda dan pasangan.
Kapan ibu hamil boleh babymoon?
Waktu terbaik untuk melakukan perjalanan jauh selama hamil yakni saat usia kehamilan sudah memasuki trimester kedua.
Dikutip dari situs American College of Obstetrics and Gynecology, waktu yang paling aman untuk melakukan liburan saat hamil adalah pada usia kehamilan 14–28 minggu.
Pada saat ini, Anda mungkin lebih nyaman untuk melakukan perjalanan jauh daripada ketika trimester pertama.
Saat usia kehamilan 14–28 minggu, kebanyakan ibu hamil sudah tidak lagi mengalami morning sickness yang sering mengganggu kegiatan sehari-hari.
Hindari babymoon atau traveling ketika memasuki fase trimester ketiga. Dengan ukuran janin yang semakin besar, ibu hamil akan lebih mudah lelah.
Selain itu, usia kandungan 29–37 minggu adalah waktu rentan untuk melahirkan. Tentunya, tidak ideal jika Anda harus melahirkan di perjalanan.
Hal yang harus diperhatikan saat babymoon
Meski liburan saat hamil bermanfaat, Anda tetap perlu memperhatikan beberapa hal di bawah ini sebelum bepergian agar kehamilan tetap sehat.
1. Konsultasi dengan dokter terlebih dahulu
Ini merupakan hal yang sangat penting. Dokter akan mempertimbangkan kondisi kehamilan Anda, terutama apakah aman bagi Anda untuk melakukan perjalanan jauh.
Dengan begitu, Anda bisa menikmati waktu liburan dengan baik tanpa merepotkan diri sendiri, pasangan, maupun orang lain di sekitar Anda.
2. Pilih destinasi yang tidak terlalu jauh
Saat hendak traveling ketika hamil, Anda tentu sudah menentukan destinasi atau tempat tujuan.
Mengingat Anda sedang hamil, ada baiknya Anda memilih tempat yang dekat. Contohnya destinasi dalam negeri yang mudah dijangkau dari tempat tinggal Anda.
Babymoon di kota yang lebih dekat juga akan membuat Anda lebih nyaman selama perjalanan.
Sementara itu, destinasi yang terlalu jauh membuat Anda perlu duduk lama di pesawat, kereta, mobil, maupun naik kapal laut saat hamil.
Jika ingin melakukan perjalanan ke luar negeri, coba konsultasikan dengan dokter apakah Anda butuh melakukan vaksinasi sebelum pergi atau tidak.
3. Catat kontak rumah sakit terdekat
Setelah menentukan tempat yang ingin dikunjungi, carilah rumah sakit atau dokter kandungan yang terdekat dari destinasi tujuan Anda.
Catat nama rumah sakit, alamat, dan nomor teleponnya. Jadi, bila ada suatu hal yang tidak diinginkan terjadi saat berlibur, Anda sudah mengetahui tempat untuk konsultasi.
4. Lakukan peregangan selama perjalanan
Perjalanan saat babymoon tentu melelahkan sebab Anda harus duduk dalam waktu yang lama.
Jika Anda melakukan perjalanan darat dengan mobil, sering-seringlah berhenti di rest area atau tempat istirahat untuk meregangkan kaki dan buang air kecil.
Ibu hamil yang menahan kencing berisiko terkena infeksi saluran kemih (ISK). Peregangan juga membantu mengurangi kaki bengkak saat hamil dan risiko pembentukan gumpalan darah.
Sementara itu, bila Anda babymoon dengan pesawat, pilihlah kursi yang di pinggir sebelah lorong.
Duduk di kursi pinggir lorong memudahkan Anda saat hendak melakukan peregangan selama perjalanan, misalnya berjalan-jalan di koridor pesawat saat kaki sudah pegal.
5. Pahami kemampuan diri
Sebaiknya jangan memaksakan diri selama melakukan babymoon. Dikutip dari laman UT Southwestern Medical Center, ibu hamil yang akan melakukan babymoon disarankan untuk memahami kemampuan dirinya sendiri.
Contoh memahami kemampuan sendiri adalah tidak perlu melanjutkan perjalanan bila merasa lelah dan memilih untuk melakukannya pada keesokan hari.
Memaksakan kehendak akan membuat Anda kelelahan. Hal ini bisa mengganggu perkembangan janin dan kesehatan Anda.
6. Perhatikan makanan yang dikonsumsi
Walaupun sedang berlibur, tetap perhatikan makanan yang dimakan. Pilihlah tempat makan yang terjamin kebersihannya.
Hindari konsumsi makanan mentah, seperti sushi, telur setengah matang, dan kerang mentah, yang tergolong sebagai pantangan makanan bagi ibu hamil.
Pastikan juga untuk mengonsumsi makanan dengan gizi seimbang selama liburan dan banyak minum air untuk mencegah dehidrasi.
7. Perhatikan saat akan babymoon di laut
Babymoon sambil melakukan diving atau menyelam tentu sangat menyenangkan. Namun, hal itu tidak disarankan untuk ibu hamil.
Scuba diving menyebabkan tekanan pada tubuh sehingga membuat janin kekurangan oksigen. Sebagai gantinya, Anda dapat melakukan snorkeling untuk melihat keindahan bawah laut tanpa perlu jauh menyelam.
Pastikan Anda telah menyiapkan berbagai peralatan yang dibutuhkan. Jangan lupa untuk mengoleskan tabir surya selama babymoon di perairan atau pantai.
Apabila Anda ingin melakukan perjalanan selama hamil, pastikan untuk berkonsultasi dengan dokter. Pertimbangkan risiko selama perjalanan serta kesehatan diri Anda, pasangan, dan janin.
Kesimpulan
- Babymoon adalah waktu terakhir bagi pasangan menikmati waktu berdua sebelum bayi lahir.
- Waktu terbaik untuk babymoon adalah selama trimester kedua kehamilan, yakni antara usia kehamilan 14–28 minggu.
- Manfaat babymoon untuk ibu hamil adalah mempererat hubungan, melepas stres, dan memberikan ibu waktu lebih banyak untuk istirahat.
[embed-health-tool-pregnancy-weight-gain]