Kondisi ASI rembes saat hamil biasanya terjadi pada trimester ketiga kehamilan. Bagi ibu yang mengalami ASI rembes, mungkin merasa khawatir. Apakah ini tanda bahaya dalam kehamilan?
Untuk lebih jelasnya, berikut penyebab dan cara mengatasi ASI yang merembes saat hamil.
Penyebab ASI rembes saat hamil
Meski biasanya terjadi pada trimester ketiga kehamilan, tidak semua ibu hamil mengalami ASI merembes.
Namun, bila ibu termasuk wanita yang mengalaminya, tidak perlu khawatir.
Melansir penjelasan NHS, ASI merembes bukan tanda bahaya, melainkan bagian dari persiapan untuk menyusui bayi saat ia sudah lahir.
Pada masa kehamilan, payudara ibu sudah mulai memproduksi ASI.
Kalau ibu masih ingat, salah satu tanda kehamilan adalah payudara terasa penuh dan kencang. Nah, pada saat itu awal mula tubuh memproduksi ASI.
Produksi ASI akan terus berlanjut di masa kehamilan, sejak trimester pertama sampai pada puncaknya di trimester ketiga.
Selama masa kehamilan, terkadang ada cairan yang keluar dari payudara yang disebut dengan kolostrum.
Ini merupakan ASI pertama yang payudara siapkan untuk menyusui si kecil segera setelah ia lahir.
ASI rembes saat hamil bisa terjadi kapan saja, tapi biasanya ASI keluar saat tubuh melepaskan hormon oksitosin.
Ambil contoh, saat berhubungan seksual dan suami memberikan rangsangan pada payudara, kolostrum bisa keluar.
Cara mengatasi ASI rembes saat hamil
ASI yang merembes saat sedang hamil memang mengganggu penampilan.
Terutama saat ibu harus keluar rumah dan mendapati pakaian area payudara basah karena ASI.
Kondisi ini memang tidak bisa ibu cegah, tetapi ada beberapa cara untuk mengatasinya.
1. Memakai breast pad
Biasanya ibu menyusui menggunakan breast pad untuk menghalangi air susu merembes ke pakaian.
Bagi ibu hamil yang pernah mengalami ASI rembes pada beberapa saat, bisa menggunakan breast pad atau kantung bantalan ASI.
Cara memakai bantalan ini adalah dengan menempelkannya di dalam bra. Konsepnya hampir sama dengan menempelkan pembalut ke celana dalam.
Breast pad memiliki bentuk yang bulat dengan diameter menutup puting dan areola payudara.
Saat bantalan ini mulai terasa basah dan penuh, tandanya breast pad sudah penuh dan perlu ibu ganti.
Segera ganti breast pad saat kondisinya sudah penuh agar mencegah bakteri dan jamur menempel pada payudara ibu.
2. Pijat payudara
Kalau ibu merasa nyeri payudara saat hamil, disertai ASI yang rembes, lakukan pijatan lembut pada area yang tidak nyaman.
Memijat payudara bisa membuat area yang nyeri lebih rileks.
Pada kasus ibu yang berisiko melahirkan prematur, dokter akan menyarankan untuk memerah kolostrum.
Tujuan memerah ASI adalah agar bayi bisa langsung mendapat ASI setelah ia lahir meski belum bisa menyusu langsung dari payudara ibu.
3. Pakai pakaian bermotif
Untuk menyamarkan saat ASI rembes, ibu hamil bisa mengenakan pakaian bermotif terutama pada bagian dada.
Ibu juga bisa membawa bra atau pakaian dalam pengganti sehingga saat ASI rembes bisa langsung ganti dengan baju bersih.
Akan tetapi, biasanya rembesan ASI tidak melebar sampai kemana-mana, hanya beberapa tetes dan menetap pada satu titik saja.
Ibu perlu khawatir bila ASI yang rembes saat hamil bercampur dengan darah. Segera hubungi dokter bila mengalami hal tersebut.
[embed-health-tool-due-date]