Payudara sakit adalah salah satu masalah kesehatan yang sering dikeluhkan oleh para wanita. Biasanya, masalah ini muncul menjelang masa menstruasi atau menjadi tanda awal kehamilan. Bagi yang sedang hamil, mungkin sering merasakan sakit di bagian payudara saat ditekan atau bahkan hanya disentuh. Lantas, bagaimana cara mengatasi masalah payudara sakit saat hamil? Simak penjelasannya berikut ini.
Apa penyebab payudara sakit saat hamil?
Sebagian besar wanita mengeluh payudara sakit saat hamil. Biasanya, hal ini terjadi pada saat trimester pertama kehamilan.
Selama fase ini, payudara akan terasa bengkak, perih, dan sensitif. Bahkan hanya dengan disentuh saja, rasa sakit di payudara terasa semakin menjadi-jadi.
Mengutip dari American Pregnancy Association (APA), perubahan payudara saat hamil dimulai dua minggu setelah pembuahan.
Sekitar 17 persen wanita merasakan perubahan payudara sebagai tanda bahwa ia sedang hamil. Namun sakit payudara tanda haid dan hamil memiliki rasa yang serupa.
Berikut perubahan payudara saat hamil sesuai usia kehamilan yang sering membuat terasa sakit:
Trimester satu
Pada trimester pertama kehamilan (usia 4-6 minggu), beberapa ibu hamil merasa payudara kesemutan, nyeri, atau lebih sensitif, terutama di area puting.
Hal ini disebabkan oleh meningkatnya kadar hormon progesteron dan aliran darah di payudara.
Pembentukan lebih banyak kelenjar susu untuk produksi susu dan perkembangan saluran susu sebagai jalan untuk susu keluar dari payudara juga sudah dimulai.
Hal ini membuat ukuran payudara berubah menjadi lebih besar.
Selanjutnya, puting dan areola (area sekitar puting yang berwarna gelap) menjadi lebih gelap dan lebih besar serta pembuluh darah di bawah kulit payudara menjadi lebih terlihat.
Kelenjar montgomery, yaitu kelenjar yang memproduksi minyak yang berada di sekitar puting juga menjadi lebih terlihat.
Trimester dua
Pada trimester kedua (usia 16 minggu), payudara sudah mampu memproduksi air susu ibu (ASI).
Tidak heran jika beberapa ibu mengalami kebocoran payudara dalam jumlah sedikit, cairan keruh yang biasa dikenal dengan nama kolostrum kadang keluar dari puting.
Terkadang, puting juga mungkin mengeluarkan darah yang terjadi pada beberapa ibu.
Hal ini disebabkan oleh pertumbuhan dan peningkatan jumlah pembuluh darah pada payudara untuk memproduksi susu. Walau kejadian ini normal, tetapi sebaiknya periksakan ke dokter.
Trimester tiga
Pada trimester ketiga kehamilan atau minggu terakhir, puting menjadi lebih besar dan payudara terus berkembang karena sel yang memproduksi susu menjadi lebih besar.
Hal ini menyebabkan hormon-hormon tubuh seperti estrogen, progesteron, dan prolaktin yang merangsang kelenjar susu sebagai persiapan menyusui.
Hormon progesteron dan human chorionic gonadotropin (hCG) dalam tubuh menyebabkan peningkatan volume darah di seluruh tubuh.
Kemudian hormon ini memicu perubahan melanosit atau sel pigmen, yang memberi warna pada puting ibu hamil.
Perubahan yang terjadi pada payudara yang sakit saat hamil
Selain rasa sakit pada payudara, ada beberapa perubahan yang terjadi pada payudara ibu hamil. Berikut beberapa di antaranya:
Puting
Selain lebih sensitif, ibu hamil akan merasa puting sering kesemutan dan lebih menonjol dari sebelumnya. Bahkan beberapa ibu hamil mengalami rasa sakit di area puting dan payudara saat hamil.
Areola
Selain menjadi lebih gelap, areola juga semakin melebar dan membesar selama masa kehamilan. Bila diperhatikan lebih dekat, di permukaan kulit areola terlihat ada benjolan kecil berwarna putih yang merupakan kelenjar keringat.
Bukan berarti benjolan itu berbahaya, justru benjolan tersebut menjadi pemasok pelumas di areola untuk membantu proses menyusui nantinya.
Pembuluh darah sekitar payudara
Pernah melihat pembuluh darah berwarna kebiruan di permukaan kulit payudara? Itu berfungsi sebagai pembawa nutrisi dan cairan dari ibu ke janin.
Meski terlihat menyeramkan, kondisi ini tidak mengganggu perkembangan bayi.
Lantas, bagaimana cara mengatasi payudara sakit saat hamil?
Kabar baiknya, rasa sakit di payudara saat hamil akan berkurang seiring dengan perkembangan janin.
Memasuki trimester kedua, hormon-hormon tubuh cenderung lebih stabil sehingga nyeri payudara akan berkurang secara perlahan.
Bahkan, Anda mungkin tidak menyadarinya saat rasa sakitnya hilang total.
Cara mengurangi payudara yang terasa nyeri adalah sebagai berikut:
1. Kompres dengan es atau air dingin
Metode kompres sering kali menjadi cara andalan untuk mengurangi rasa nyeri pada bagian tubuh tertentu. Cara ini diyakini ampuh mengurangi nyeri payudara saat hamil.
Ambil handuk yang bersih dan letakkan di bagian dada dan area payudara yang sakit. Selanjutnya, tempelkan sejumlah es batu di atasnya dan biarkan selama beberapa saat.
Rasakan sensasi dinginnya dan usahakan untuk tetap rileks. Secara perlahan, rasa sakit di bagian payudara akan berkurang.
2. Mandi air hangat
Bagi ibu hamil yang tidak kuat suhu dingin, bisa melakukan cara lain dengan mandi air hangat.
Menurut Patrick Duff, M.D., seorang dokter kandungan asal University of Florida, suhu hangat dapat membantu mengendurkan otot-otot di sekitar payudara yang tegang.
Namun, beberapa ibu hamil masih merasakan nyeri setelah mandi air hangat.
Maka itu, basuhkan air hangat secara perlahan ke area payudara yang sakit dan berikan jeda beberapa saat sebelum Anda melakukannya lagi.
3. Mengganti bra baru
Untuk mengurangi rasa sakit payudara saat hamil, Anda perlu mengganti jenis bra yang digunakan sehari-hari.
Tipe bra yang menggunakan kawat tidak cocok untuk digunakan saat hamil karena membuat payudara tidak nyaman.
Mengutip dari American Pregnancy Association (APA), ada beberapa hal yang perlu diperhatikan saat memilih bra saat hamil, yaitu:
- Tali bahu bra yang lebar.
- Cup yang lebar dan penuh (bra full cup).
- Menambah satu atau dua nomor saat payudara membesar.
Hal-hal di atas bisa menjadi penilaian dalam memilih bra saat hamil agar lebih nyaman ketika beraktivitas.
4. Pakai bra saat tidur
Tidak sedikit wanita yang percaya kalau melepas bra saat tidur dapat membantu menjaga kesehatannya.
Namun, khusus bagi para ibu hamil yang mengalami nyeri payudara justru dianjurkan untuk memakai bra saat tidur.
Penggunaan bra saat tidur justru dapat membantu mengurangi nyeri payudara yang dialami oleh ibu hamil.
Sebab, payudaranya akan ditopang oleh bra sehingga mengurangi tekanan dan rasa sakit yang ditimbulkan.
Gunakan bra olahraga atau bra yang berukuran lebih besar agar bisa tidur nyenyak tanpa terganggu dengan nyeri.
5. Tidak sering menyentuh payudara yang sakit saat hamil
Payudara yang terasa sakit saat hamil sering mengganggu aktivitas sehari-hari. Kurangi menyentuh payudara untuk mengurangi rasa sakit, ini berlaku juga untuk pasangan.
Beri pemahaman padanya bahwa payudara Anda sedang sakit sehingga sangat tidak nyaman bila disentuh.
Hal yang harus diwaspadai ketika payudara sakit saat hamil
Meski rasa sakit pada payudara saat hamil adalah hal yang wajar, tetapi ada beberapa kondisi yang perlu diwaspadai, yaitu:
Benjolan di ketiak
Benjola jaringan payudara bisa muncul di area ketiak. Bila Anda mengalami hal ini, segera konsultasikan dengan dokter agar bisa diperiksa lebih lanjut.
Hal yang ditakutkan yaitu terjadi sesuatu berbahaya, seperti kanker payudara.
Benjolan di payudara
Terkadang ada benjolan di payudara dan terasa nyeri saat sedang hamil. Selain sakit, benjolan payudara bisa berwarna merah dan sangat sakit ketika disentuh.
Untuk pertolongan pertama, Anda bisa mengompres dan memijat payudara secara perlahan.
Kondisi benjolan di payudara ini bisa terjadi karena penyumbatan saluran ASI. Bila tidak hilang juga, segera konsultasikan ke dokter.
Keluar cairan dari puting
Keluar cairan dari puting ketika hamil adalah kondisi yang wajar bila dilakukan pemijatan.
Namun, kalau tiba-tiba cairan keluar tanpa dilakukan pijatan, disertai bau busuk disertai darah, segera konsultasikan ke dokter.
Apakah payudara tetap sakit saat sudah tidak hamil (melahirkan)?
Rasa nyeri pada payudara di trimester pertama kehamilan bisa Anda rasakan kembali ketika sudah melahirkan, karena produksi ASI.
Produksi ASI biasanya akan meningkat tiga sampai empat hari setelah melahirkan, kondisi ini bisa membuat payudara terasa penuh, bahkan sampai keras dan ini menimbulkan rasa sakit.
Pembengkakan payudara ini sangat wajar terjadi setelah bayi lahir dan tidak berlangsung lama.
Biasanya pembengkakan bisa selesai dalam tiga sampai lima hari karena tubuh mencari tahu seberapa banyak ASI yang dibutuhkan oleh bayi.
Segera pompa atau susui bayi ketika ibu merasa payudara sakit saat setelah hamil atau melahirkan.
Bila perlu, Anda juga bisa melakukan pemeriksaan ke dokter kebidanan dan kandungan terdekat terkait hal ini atau untuk berkonsultasi masalah lainnya.
[embed-health-tool-pregnancy-weight-gain]