backup og meta

10 Penyebab Perut Kencang Saat Hamil, Normalkah?

Normalkah?PenyebabCara mengatasi

Perut kencang merupakan salah satu keluhan umum saat hamil. Ini sebenarnya adalah respons normal tubuh yang muncul akibat berbagai perubahan selama kehamilan. Namun, keluhan ini juga bisa menandakan kondisi lain yang membutuhkan penanganan lebih lanjut.

10 Penyebab Perut Kencang Saat Hamil, Normalkah?

Normalkah perut kencang saat hamil?

Perut kencang saat hamil sebenarnya adalah hal yang normal. Ini terjadi karena otot perut terus melar seiring pertumbuhan janin.

Perubahan hormon pada awal kehamilan membuat gas menumpuk dalam saluran pencernaan. Akibatnya, perut terasa tegang atau mengeras saat hamil.

Begitu mulai masuk trimester dua atau trimester tiga, perut bisa terasa kencang karena kontraksi Braxton-Hicks atau kontraksi palsu.

Namun, Anda patut waspada jika kondisi ini terjadi bersamaan dengan gejala lain, misalnya perdarahan dan nyeri pada bagian bawah punggung.

Pasalnya, kumpulan gejala tersebut dapat menandakan komplikasi kehamilan atau keguguran.

[embed-health-tool-pregnancy-weight-gain]

Penyebab perut kencang saat hamil

Berikut adalah beberapa faktor yang menjadi alasan kenapa perut terasa kencang saat hamil.

1. Perkembangan janin

Jika perut ibu hamil terasa kencang pada trimester pertama kehamilan, kemungkinan besar ini disebabkan oleh rahim yang meregang.

Ini merupakan hal yang normal karena rahim harus menyediakan tempat yang lebih besar untuk perkembangan janin.

Anda bisa mencoba mengatasinya dengan mengatur posisi tubuh senyaman mungkin, terutama ketika sedang duduk atau berbaring.

2. Braxton-Hicks

Penyebab lain perut tegang pada ibu hamil adalah kontraksi palsu atau Braxton-Hicks. Kondisi ini disebabkan oleh otot rahim yang mengencang.

Kontraksi Braxton-Hicks juga banyak dialami oleh ibu hamil yang aktif melakukan berhubungan intim.

Meskipun kontraksi palsu tidak membahayakan, Anda perlu mengetahui cara membedakannya dengan kontraksi asli. 

Salah satu perbedaannya adalah kontraksi Braxton-Hicks umumnya hanya berlangsung singkat.

3. Tanda segera melahirkan

Selain kontraksi Braxton-Hicks, perut yang terasa kencang juga bisa menjadi tanda kontraksi asli. Hal ini berarti waktu melahirkan sudah dekat.

Dilansir dari Nemours KidsHealth, kontraksi tanda melahirkan umumnya terjadi lebih sering dan dengan jeda yang lebih singkat.

Contohnya, kontraksi yang awalnya terjadi 15 menit sekali dapat bertambah dekat menjadi 10 menit sekali.

Selain perut yang terasa kencang, tanda-tanda persalinan yang harus diperhatikan adalah kram perut yang makin parah, pembukaan, keluarnya lendir mirip keputihan, hingga pecah ketuban.

4. Kehamilan ektopik

Kehamilan ektopik merupakan kondisi saat sel telur yang seharusnya menempel pada rahim justru menempel di tempat lain, misalnya tuba falopi.

Kerusakan tuba falopi akibat kehamilan ektopik dapat menyebabkan perut kencang dan tegang saat hamil.

Namun, masalah perut yang menandakan hamil ektopik biasanya muncul bersama gejala lain, seperti perdarahan vagina, nyeri perut bawah, hingga pusing.

5. Penumpukan gas di dalam perut

Peningkatan hormon progesteron akan membuat kerja otot perut melemah. Salah satu efeknya adalah akan ada lebih banyak gas yang terjebak di dalam perut.

Selain membuat ibu hamil mudah kembung, penumpukan gas juga akan membuat perut terasa kencang dan mengeras.

Kondisi ini bisa memburuk bila Anda suka mengonsumsi makanan yang bergas, seperti brokoli, kubis, bawang, susu, permen karet, dan makanan bertepung.

6. Round ligament pain

Selama kehamilan, round ligament akan meregang supaya bisa menopang janin. Ini merupakan sepasang jaringan ikat yang terdapat pada kedua sisi rahim.

Tidak jarang, proses peregangan tersebut menyebabkan rasa sakit yang dikenal sebagai round ligament pain.

Selain rasa sakit, peregangan tersebut juga membuat perut terasa tegang atau mengeras saat hamil. Kondisi ini biasanya hanya berlangsung selama beberapa detik, tetapi berulang.

Round ligament pain dapat memburuk bila ibu hamil mengalami polihidramnion (cairan ketuban yang terlalu banyak).

7. Kandung kemih yang penuh

Saat penuh, kandung kemih akan mendorong otot di sekitarnya untuk meregang, termasuk otot dasar panggul yang menyokong rahim. Akibatnya, perut ibu hamil pun terasa menegang.

Menurut Lamaze International, kandung kemih yang penuh juga dapat meningkatkan intensitas kontraksi palsu. 

Untuk mencegah perut tegang akibat kandung kemih yang penuh, pastikan Anda tidak menahan buang air kecil. 

8. Irritable uterus

Sekilas, irritable uterus memang terasa mirip dengan Braxton-Hicks. Namun, rasa sakit dan tegang pada perut karena irritable uterus biasanya bertahan lebih lama.

Meski kebanyakan kasus irritable uterus tidak berbahaya dan bisa membaik dengan sendirinya, Anda perlu segera ke dokter bila mengalaminya lebih dari enam kali dalam satu jam.

Dikutip dari Know Polyhydramnios, sekitar 18% wanita yang mengalami irritable uterus memiliki risiko yang lebih besar untuk melahirkan secara prematur.

9. Dehidrasi

Selama kehamilan, dehidrasi dalam waktu yang cukup lama akan menyebabkan berkurangnya volume cairan ketuban.

Dengan demikian, risiko untuk mengalami Braxton-Hicks akan meningkat. Ini akan membuat perut terasa lebih kencang saat hamil.

Dehidrasi parah bahkan dapat meningkatkan risiko kelahiran prematur dan kelainan pada janin. Oleh sebab itu, pastikan untuk selalu memenuhi kebutuhan cairan Anda selama kehamilan.

10. Keguguran

Tekanan dari rahim untuk mengeluarkan jaringan saat keguguran bisa menjadi penyebab perut kencang. Kondisi ini biasanya disertai dengan keluarnya darah berbentuk gumpalan.

Maka dari itu, jika Anda merasakan perut kencang yang tidak lekas membaik atau disertai gejala tertentu, segera kunjungi dokter kandungan Anda.

Apabila Anda mengalami keguguran, dokter dapat menganjurkan tindakan kuret untuk mengeluarkan janin dan sisa jaringan dari dalam rahim.

Cara mengatasi perut kencang saat hamil

zinc untuk ibu hamil

Apabila rasa tegang pada perut Anda masih terbilang ringan dan tidak disertai gejala lain, Anda bisa mencoba meredakannya dengan beberapa cara berikut ini.

  • Minum segelas air putih supaya tubuh tetap terhidrasi.
  • Hindari berganti posisi secara tiba-tiba.
  • Tempelkan kompres hangat pada perut.
  • Mandi air hangat.
  • Gerakkan tubuh dengan berjalan atau melakukan peregangan supaya lebih rileks.

Meski sebagian besar kasus perut kencang saat hamil tidak berbahaya, keluhan ini sering kali membuat ibu hamil merasa tidak nyaman.

Terlebih bila Anda juga merasakan keluhan lain, misalnya morning sickness, nyeri punggung, dan mudah kelelahan.

Jika rasa tegang pada perut tidak juga berkurang atau justru disertai dengan nyeri hebat serta perdarahan, segeralah kunjungi dokter kandungan Anda.

Kesimpulan

  • Perut kencang saat hamil sebenarnya adalah hal yang normal. Hal ini dapat disebabkan oleh perkembangan janin, penumpukan gas dalam perut, hingga kontraksi palsu.
  • Namun, keluhan ini juga dapat menandakan kondisi serius, misalnya kehamilan ektopik, irritable uterus, dehidrasi, dan bahkan keguguran.
  • Segera kunjungi dokter kandungan bila perut tegang tidak kunjung membaik atau justru disertai gejala serius, seperti nyeri hebat dan perdarahan.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

What causes my belly to feel hard and tight? (2018). Lamaze International. Retrieved July 3, 2025, from https://lamaze.org/Giving-Birth-with-Confidence/GBWC-Post/what-causes-my-belly-to-feel-hard-and-tight

Are you in labor? (2022). Nemours KidsHealth. Retrieved July 3, 2025, from https://kidshealth.org/en/parents/true-labor.html

Braxton Hicks contractions. (2023). Pregnancy, Birth and Baby. Retrieved July 3, 2025, from https://www.pregnancybirthbaby.org.au/braxton-hicks-contractions

Round ligament pain: What does it feel like, causes & treatment. (2024). Cleveland Clinic. Retrieved July 3, 2025, from https://my.clevelandclinic.org/health/symptoms/21642-round-ligament-pain

Dehydration during pregnancy. (n.d.). American Pregnancy Association. Retrieved July 3, 2025, from https://americanpregnancy.org/womens-health/dehydration-pregnancy/

Ectopic pregnancy. (n.d.). Western Australian Department of Health. Retrieved July 3, 2025, from https://www.healthywa.wa.gov.au/Articles/A_E/Ectopic-pregnancy

Signs of polyhydramnios. (2021). Know Polyhydramnios. Retrieved July 3, 2025, from https://polyhydramnios.org/learn-more-about-polyhydramnios/signs-and-symptoms-of-polyhydramnios/

The physical process. (2023). The Miscarriage Association. Retrieved July 3, 2025, from https://www.miscarriageassociation.org.uk/information/miscarriage/the-physical-process/

4 ways your body gets ready for labour. (2024). Tommy’s. Retrieved July 3, 2025, from https://www.tommys.org/pregnancy-information/giving-birth/4-ways-your-body-gets-ready-labour

Versi Terbaru

09/07/2025

Ditulis oleh Hillary Sekar Pawestri

Ditinjau secara medis oleh dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa

Diperbarui oleh: Diah Ayu Lestari


Artikel Terkait

Perbedaan Sakit Pinggang Haid dan Hamil yang Perlu Diketahui

Tidak Pernah Mual dan Muntah Selama Hamil, Apakah Normal?


Ditinjau oleh dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa · General Practitioner · Universitas La Tansa Mashiro · Ditulis oleh Hillary Sekar Pawestri · Diperbarui 09/07/2025

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan