Perut kencang merupakan salah satu hal yang banyak dikeluhkan ibu hamil. Ini sebenarnya merupakan respons tubuh yang normal karena berbagai perubahan selama kehamilan.
Namun, sering kali perut yang tegang saat hamil juga menandakan kondisi tertentu yang membutuhkan penanganan lebih lanjut. Simak lebih lanjut berbagai penyebabnya di sini.
Normalkah perut kencang saat hamil?
Sebagian besar kasus perut kencang saat hamil sebenarnya merupakan hal yang normal. Ini terjadi saat otot perut terus melar karena pertumbuhan janin.
Perubahan hormon selama awal kehamilan sering kali juga membuat gas menumpuk pada saluran pencernaan sehingga perut ibu hamil terasa tegang.
Begitu mulai masuk trimester dua atau trimester tiga, perut bisa terasa kencang karena Braxton Hicks atau kontraksi palsu.
Namun, Anda perlu waspada saat perut kencang juga disertai gejala lain, seperti perdarahan dan nyeri pada bagian bawah punggung.
Pada kondisi seperti ini, perut yang kencang bisa menandakan komplikasi kehamilan atau keguguran.
Penyebab perut kencang saat hamil
Supaya lebih waspada, kenali berbagai penyebab perut kencang saat hamil seperti berikut.
1. Perkembangan janin
Jika perut ibu hamil terasa kencang pada trimester pertama kehamilan, kemungkinan besar ini disebabkan oleh rahim yang meregang.
Ini merupakan hal yang normal karena rahim memang harus menyediakan tempat yang lebih besar untuk perkembangan janin.
Anda bisa mencoba mengatasinya dengan mengatur posisi tubuh senyaman mungkin, terutama ketika duduk dan berbaring.
2. Braxton Hicks
Penyebab lain perut tegang pada ibu hamil adalah kontraksi palsu atau Braxton Hicks. Kondisi ini disebabkan oleh otot rahim yang mengencang.
Braxton Hicks juga banyak ditemukan pada ibu hamil yang aktif melakukan hubungan seksual selama kehamilan.
Meski kontraksi palsu tidak membahayakan, Anda sebaiknya tahu bagaimana cara membedakannya dengan kontraksi asli.
Salah satu perbedaan di antara kedua jenis kontraksi tersebut adalah Braxton Hicks hanya berlangsung singkat.
3. Tanda segera melahirkan
Selain Braxton Hicks, perut yang terasa kencang juga bisa menjadi tanda kontraksi asli yang artinya waktu melahirkan sudah dekat.
Melansir dari laman Nemours Kids Health, kontraksi tanda melahirkan biasanya terjadi lebih sering dengan jeda yang lebih singkat.
Misalnya, kontraksi yang awalnya terjadi setiap 15 menit kemudian akan bertambah dekat menjadi setiap 10 menit.
Selain perut yang terasa kencang, tanda-tanda persalinan yang perlu Anda perhatikan adalah kram perut yang makin parah, pembukaan, keluarnya lendir seperti keputihan, hingga pecah ketuban.
4. Kehamilan ektopik
Kehamilan ektopik merupakan kondisi saat sel telur yang seharusnya menempel di rahim justru menempel di tempat lain, misalnya tuba falopi.
Kerusakan tuba falopi akibat kehamilan ektopik bisa menjadi penyebab perut kencang dan tegang saat hamil.
Namun, biasanya juga ada gejala lain, seperti perdarahan pada vagina, nyeri pada bagian bawah perut, dan pusing. Kondisi ini perlu mendapatkan penanganan khusus dari dokter.
5. Penumpukan gas di dalam perut
Peningkatan hormon progesteron akan membuat kerja otot perut melemah. Salah satu dampaknya ialah akan ada lebih banyak gas yang terjebak di dalam perut.
Selain membuat ibu hamil mudah kembung, penumpukan gas ini juga bisa membuat perut terasa kencang.
Kondisi bisa menjadi semakin buruk jika Anda suka mengonsumsi makanan yang tinggi gas, seperti gorengan, jamur, atau biji-bijian, selama kehamilan.
6. Round ligament pain
Selama kehamilan, round ligament akan meregang supaya bisa menopang janin. Ini merupakan sepasang jaringan ikat yang terdapat pada kedua sisi rahim.
Tidak jarang, proses peregangan tersebut menimbulkan rasa sakit yang dikenal sebagai round ligament pain.
Selain rasa sakit, peregangan tersebut juga kerap membuat perut ibu hamil terasa tegang atau kencang. Kondisi ini biasanya hanya berlangsung selama beberapa detik, tetapi berulang.
Round ligament pain bisa semakin memburuk jika ibu hamil mengalami polihidramnion (cairan ketuban yang terlalu banyak).
7. Kandung kemih yang penuh
Saat penuh, kandung kemih akan mendorong otot di sekitarnya untuk meregang, termasuk otot dasar panggul yang menyokong rahim. Akibatnya, perut ibu hamil pun terasa menegang.
Mengutip dari situs Lamaze International, kandung kemih yang penuh juga akan meningkatkan intensitas kontraksi palsu.
Untuk mencegah perut kencang akibat kandung kemih yang penuh, pastikan Anda tidak terbiasa menahan buang air kecil.
8. Irritable uterus
Sekilas, irritable uterus memang terasa sama dengan dengan Braxton Hicks. Namun, rasa sakit dan perut yang menegang karena irritable uterus biasanya bertahan lebih lama.
Meski kebanyakan kasus irritable uterus tidak berbahaya dan bisa membaik dengan sendirinya, Anda perlu segera ke dokter jika mengalaminya lebih dari enam kali dalam satu jam.
Mengutip laman Know Polyhydramnios, sekitar 18% wanita yang kerap mengalami irritable uterus memiliki risiko kelahiran prematur lebih besar.
9. Dehidrasi
Selama kehamilan, dehidrasi dalam jangka waktu yang cukup lama bisa menyebabkan berkurangnya air ketuban.
Dengan begitu, potensi untuk mengalami Braxton Hicks akan meningkat sehingga ibu hamil akan lebih mudah merasakan perut kencang.
Bahkan, dehidrasi parah juga meningkatkan risiko kelahiran prematur hingga kelainan pada janin. Oleh karena itu, pastikan untuk selalu memenuhi kebutuhan cairan Anda selama kehamilan.
10. Keguguran
Tekanan dari rahim untuk mengeluarkan jaringan saat keguguran bisa menjadi penyebab perut kencang saat hamil. Kondisi ini biasanya disertai dengan keluarnya darah berbentuk gumpalan.
Maka, jika perut yang mengencang juga disertai gejala lain atau tidak segera membaik, segeralah kunjungi dokter. Jika benar terjadi keguguran, dokter bisa menganjurkan untuk kuret.
Cara mengatasi perut kencang saat hamil
Apabila rasa tegang pada perut Anda masih terbilang ringan dan tidak disertai gejala lainnya, Anda bisa mencoba meredakannya dengan berbagai cara berikut.
- Minum segelas air putih supaya tubuh tetap terhidrasi.
- Hindari berganti posisi secara tiba-tiba.
- Tempelkan kompres hangat pada perut.
- Mandi air hangat.
- Gerakkan tubuh dengan berjalan atau melakukan peregangan supaya lebih rileks.
Meski sebagian besar kasus perut yang kencang saat hamil tidaklah berbahaya, kondisi ini sering kali membuat ibu hamil merasa tidak nyaman.
Terlebih lagi, saat hamil Anda juga merasakan keluhan lain, seperti morning sickness, nyeri punggung, dan kelelahan.
Jika rasa tegang pada perut tidak juga berkurang atau justru disertai nyeri hebat dan perdarahan, segeralah kunjungi dokter kandungan Anda.
[embed-health-tool-pregnancy-weight-gain]