Rasa sakit pada payudara bisa menandakan banyak hal, mulai dari datangnya menstruasi hingga menjadi tanda awal kehamilan. Saat Anda hamil, payudara pun bisa sangat sensitif sehingga terasa nyeri meski hanya disentuh. Lantas, bagaimana cara mengatasi payudara sakit saat hamil? Simak penjelasannya berikut ini.
Penyebab payudara sakit saat hamil
Sebagian besar wanita mengalami payudara sakit saat hamil. Selain rasa nyeri, Anda mungkin juga mengalami payudara bengkak, perih, dan sensitif.
Perubahan payudara saat hamil bisa terjadi sejak dua minggu setelah pembuahan. Setidaknya 17% wanita merasakan perubahan pada payudara sebagai tanda awal kehamilan.
Menariknya, sakit payudara tanda haid dan hamil terkadang sangat mirip. Namun, khusus pada ibu hamil, berikut adalah beberapa faktor yang menjadi penyebabnya.
1. Trimester pertama

Pada trimester pertama, beberapa ibu hamil merasakan bahwa payudaranya kesemutan, nyeri, atau lebih sensitif, terutama pada area puting.
Hal ini disebabkan oleh meningkatnya kadar hormon progesteron dan aliran darah pada jaringan payudara.
Pembentukan lebih banyak kelenjar susu untuk memproduksi susu dan perkembangan saluran susu sebagai jalan untuk susu keluar dari payudara juga sudah dimulai.
Pertumbuhan kelenjar dan saluran susu ini membuat ukuran payudara ibu hamil berubah jadi lebih besar.
Kemudian, puting dan areola (area sekitar puting yang berwarna gelap) menjadi lebih gelap dan lebih besar. Pembuluh darah di bawah kulit payudara pun menjadi lebih terlihat.
Di samping itu, kelenjar Montgomery yang menghasilkan minyak atau sebasea di sekitar puting juga menjadi lebih terlihat.
2. Trimester kedua
Pada trimester kedua, payudara sudah mampu menghasilkan air susu ibu (ASI). Jadi, tak heran jika beberapa ibu mengalami kebocoran payudara dalam jumlah sedikit.
Terkadang, Anda dapat melihat cairan keruh yang keluar dari puting payudara. Cairan ini biasa dikenal dengan nama kolostrum.
Beberapa ibu juga mendapati keluarnya darah dari puting payudara mereka. Ini disebabkan oleh pertumbuhan dan peningkatan jumlah pembuluh darah pada payudara untuk memproduksi susu.
Meskipun hal ini normal, sebaiknya tetap periksakan dengan dokter, terutama jika darah keluar terus-menerus atau ada gejala lain yang membuat Anda khawatir.
3. Trimester ketiga
Pada trimester ketiga atau periode terakhir kehamilan, puting menjadi lebih besar dan payudara terus berkembang karena sel yang memproduksi susu akan menjadi lebih besar.
Produksi beberapa hormon, termasuk estrogen, progesteron, dan prolaktin, juga makin meningkat untuk merangsang kelenjar susu sebagai persiapan menyusui.
Peningkatan hormon progesteron dan human chorionic gonadotropin (hCG) di dalam tubuh juga menyebabkan peningkatan volume darah di seluruh tubuh.
Pada saat yang sama, hormon ini juga memicu produksi melanosit pada puting ibu hamil. Melanosit adalah sel pigmen yang memberi warna gelap pada kulit.
[embed-health-tool-pregnancy-weight-gain]
Perubahan payudara selama masa kehamilan
Selain rasa sakit pada payudara, berikut adalah beberapa perubahan lain yang terjadi pada payudara ibu hamil.
1. Puting menjadi sensitif dan menonjol
Selain lebih sensitif saat ditekan atau bahkan hanya disentuh, puting payudara ibu hamil biasanya sering kesemutan dan tampak lebih menonjol dibandingkan sebelumnya.
Bahkan, beberapa ibu mengalami rasa sakit atau nyeri pada area puting dan payudara mereka saat hamil.
2. Areola tampak lebih gelap
Selain menjadi lebih gelap, areola juga makin melebar dan membesar selama masa kehamilan.
Jika Anda perhatikan lebih dekat, akan ada benjolan kecil berwarna putih pada permukaan areola. Ini merupakan kelenjar minyak atau disebut juga kelenjar Montgomery.
Benjolan tersebut tidaklah berbahaya. Justru, minyak yang dikeluarkan dari kelenjar ini menjadi pelumas puting dan areola untuk membantu proses menyusui nantinya.
3. Muncul banyak pembuluh darah sekitar payudara
Selama kehamilan, pembuluh darah di sekitar payudara akan tampak lebih menonjol dan terlihat seperti garis-garis kebiruan pada permukaan kulit.
Hal ini terjadi karena peningkatan aliran darah ke area payudara sebagai bagian dari persiapan tubuh untuk menyusui.
Meskipun mungkin terlihat mencolok, hal ini sangatlah normal dan tidak berbahaya bagi ibu hamil.
Cara mengatasi payudara sakit saat hamil

Kabar baiknya, rasa nyeri pada payudara saat hamil akan berkurang seiring dengan perkembangan janin.
Memasuki trimester kedua kehamilan, hormon-hormon akan menjadi lebih stabil. Ini akan turut membuat rasa sakit pada payudara berkurang secara perlahan.
Namun, Anda dapat melakukan beberapa cara berikut untuk mengurangi nyeri pada payudara.
1. Kompres dingin
Metode kompres sering menjadi andalan untuk mengurangi rasa nyeri pada bagian tubuh tertentu. Cara ini juga diyakini ampuh mengurangi nyeri payudara saat hamil.
Ambil handuk yang bersih, lalu rendam di dalam air dingin atau es batu. Kemudian, letakkan pada dada atau area payudara yang terasa sakit selama beberapa saat.
Rasakan sensasi dinginnya dan usahakan untuk tetap rileks. Secara perlahan, rasa sakit pada payudara Anda akan berkurang.
2. Mandi air hangat
Ibu hamil yang tidak kuat terhadap dingin dapat mencoba mandi air hangat. Suhu hangat dapat membantu mengendurkan otot-otot di sekitar payudara yang tegang.
Meski begitu, cara ini mungkin kurang efektif bagi beberapa orang. Anda mungkin masih akan merasakan nyeri pada payudara setelah mandi air hangat.
Oleh karena itu, basuhkan air hangat secara perlahan ke area payudara yang sakit dan berikan jeda selama beberapa saat sebelum Anda melakukannya kembali.
3. Mengganti bra baru
Untuk meredakan nyeri payudara saat hamil, Anda harus mengganti jenis bra yang Anda gunakan sebelum hamil.
Tipe bra yang menggunakan kawat tidak cocok untuk dikenakan sehari-hari saat hamil karena membuat payudara terasa tidak nyaman.
Dikutip dari American Pregnancy Association, ada sejumlah hal yang perlu diperhatikan dalam memilih bra saat hamil, antara lain:
- tali bahu bra yang lebar,
- cup yang lebar dan penuh (full cup), serta
- menambah satu atau dua nomor saat payudara membesar.
Hal-hal di atas bisa menjadi penilaian dalam memilih bra agar Anda dapat beraktivitas dengan lebih nyaman.
4. Pakai bra saat tidur
Tak sedikit wanita percaya bahwa melepas bra saat tidur dapat membantu menjaga kesehatan.
Sebaliknya, ibu hamil yang mengalami nyeri payudara justru sangat dianjurkan untuk memakai bra saat tidur.
Memakai bra saat tidur justru bisa mengurangi nyeri payudara. Ini karena bra akan menopang payudara sehingga mengurangi tekanan dan rasa sakit yang ditimbulkan.
Penting untuk mengenakan bra olahraga (sports bra) atau bra yang berukuran lebih besar agar Anda tidur nyenyak tanpa terganggu dengan nyeri.
5. Kurangi menyentuh payudara
Payudara yang terasa sakit saat hamil dapat mengganggu aktivitas sehari-hari. Oleh sebab itu, kurangi menyentuh payudara Anda untuk mengurangi rasa sakit dan tidak nyaman.
Hal ini berlaku juga untuk pasangan. Beri pemahaman padanya bahwa payudara Anda sedang sakit sehingga sangat tidak nyaman bila disentuh.
Bila nyeri sudah sangat mengganggu, sebaiknya kunjungi dokter kebidanan dan kandungan agar Anda mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat.
Kesimpulan
- Payudara sakit saat hamil diakibatkan oleh perubahan hormon dan perkembangan kelenjar susu sebagai persiapan menuju proses menyusui.
- Keadaan payudara juga berubah selama kehamilan, yang ditandai dengan pembesaran payudara, menggelapnya puting dan areola, serta pembuluh darah yang menonjol.
- Untuk membantu meredakan nyeri payudara saat hamil, Anda bisa menempelkan kompres dingin pada payudara, mandi air hangat, dan mengenakan bra yang sesuai.