backup og meta
Kategori

2

Tanya Dokter
Simpan
Cek Kondisi

Penting! 8 Kiat Menurunkan Tekanan Darah Tinggi pada Ibu Hamil

Ditinjau secara medis oleh dr. Carla Pramudita Susanto · General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


Ditulis oleh Indah Fitrah Yani · Tanggal diperbarui 15/10/2021

    Penting! 8 Kiat Menurunkan Tekanan Darah Tinggi pada Ibu Hamil

    Menurunkan tekanan darah tinggi pada ibu hamil cukup penting. Sebab bila dibiarkan, kondisi ini dapat memicu berbagai komplikasi kehamilan, bahkan berisiko membahayakan keselamatan ibu dan janin. Oleh karena itu, Anda memerlukan penanganan khusus agar tekanan darah kembali normal. Simak artikel berikut untuk tahu cara menurunkan tekanan darah pada ibu hamil.

    Menurunkan tekanan darah sejak sebelum hamil

    Melansir Centers for Disease Control and Prevention, hipertensi kehamilan dapat terjadi sejak sebelum hamil. Kondisi ini disebut juga dengan hipertensi kronik.

    Ini dapat memburuk bila Anda mulai memasuki masa kehamilan. Oleh karena itu, sejak berencana hamil, rutinlah mengecek kondisi tekanan darah Anda.

    Bila Anda mengalami tekanan darah tinggi, sebaiknya segeralah mengatasinya dengan diet rendah garam dan minum obat untuk menurunkannya.

    Sebaiknya, Anda tidak sembarangan mengonsumsi obat penurun tensi. Konsultasikan pada dokter obat yang boleh diminum selama program hamil.

    Sementara itu, bila tekanan darah Anda normal, bukan berarti bisa lengah.

    Anda perlu melakukan upaya pencegahan agar tekanan darah tetap stabil, apalagi bila Anda memiliki riwayat penyakit tekanan darah tinggi.

    Beberapa upaya pencegahan yang bisa Anda lakukan seperti:

    • menjaga berat badan ideal,
    • menjaga pola makan, dan
    • rutin beraktivitas fisik.

    Menurunkan tekanan darah saat hamil (hipertensi gestasional)

    tekanan darah rendah pada ibu hamil

    Berbeda dengan hipertensi kronik, hipertensi gestasional baru terjadi setelah 20 minggu masa kehamilan.

    Kondisi ini dapat bervariasi antara setiap wanita, dari yang ringan sampai yang berat.

    Penanganan hipertensi gestasional perlu disesuaikan dengan tingkat keparahannya masing-masing.

    Menurut American College of Obstetrics and Gynecologists (ACOG), wanita yang hipertensinya ringan, tekanan darahnya dapat normal kembali setelah melahirkan tanpa perlu penanganan khusus.

    Namun pada kasus yang parah, hipertensi saat hamil dapat menyebabkan preeklampsia sehingga perlu segera diatasi.

    Berikut beberapa cara menurunkan tekanan darah tinggi pada ibu hamil yang dianjurkan.

    1. Minum obat-obatan

    Untuk mengontrol tekanan darah selama hamil, dokter akan memberikan obat-obatan penurun tensi. Dosis obat ini perlu disesuaikan dengan kondisi Anda.

    Oleh karena itu, sebaiknya Anda tidak mengonsumsinya tanpa resep dokter.

    Pastikan untuk terus mengontrol dosis obat Anda secara rutin. Jangan memulai atau pun berhenti minum obat tersebut tanpa saran dari dokter.

    Selain itu, sampaikan pada dokter bila Anda mengonsumsi vitamin, suplemen, atau herbal tertentu.

    Tujuannya untuk memastikan suplemen tersebut tidak mempengaruhi kinerja obat hipertensi yang dokter berikan.

    2. Pantau tekanan darah Anda di rumah

    Jangan menunggu sampai jadwal kunjungan selanjutnya, sebaiknya rutinlah mengecek tekanan darah Anda sendiri di rumah, terutama bila Anda mengalami gejala-gejala tekanan darah naik.

    Mintalah bantuan suami atau keluarga untuk membantu mengukur tekanan darah Anda dengan alat tensimeter yang mudah digunakan.

    Menurut ACOG, tekanan darah normal pada ibu hamil tidak lebih dari 120/80 mm Hg.

    Segeralah mengunjungi dokter atau pelayanan medis terdekat bila tekanan darah Anda melebihi batas normal tersebut.

    3. Mengonsumsi buah dan sayur

    Mengutip situs Royal College of Obstetricians & Gynaecologists, salah satu cara terbaik menurunkan tekanan darah pada ibu hamil adalah dengan memperbanyak makan buah dan sayur.

    Pada studi yang melibatkan 55,138 wanita di Inggris, mereka yang rutin mengonsumsi buah dan sayur memiliki risiko lebih rendah mengalami tekanan darah tinggi saat hamil.

    Lebih lanjut, Dr Pat O’Brien yang memimpin penelitian tersebut menganjurkan agar ibu hamil mengonsumsi 5 porsi sayur dan buah yang beraneka ragam setiap harinya.

    4. Mengurangi asupan garam

    Menurut Dietary Guideline for American 2020-2025, ibu hamil sebaiknya tidak mengonsumsi lebih dari 1 sendok teh garam setiap harinya, yaitu maksimal 5 gram.

    Pada kondisi tekanan darah tinggi, bisa jadi batas maksimal Anda lebih rendah dari itu.

    Oleh karena itu, tanyakan pada dokter atau ahli gizi berapa asupan garam yang diperbolehkan untuk Anda.

    Hati ayam ibu hamil

    5. Hindari makanan dan minuman instan

    Perlu Anda ketahui bahwa asupan garam dapat berasal dari makan dan minuman dalam kemasan.

    Meskipun tidak terasa asin, makanan/minuman instan umumnya memiliki kandungan garam yang cukup tinggi.

    Oleh karena itu, sebaiknya hindari menyantap makanan dan minuman tersebut.

    Lebih baik memasak menu sendiri di rumah agar bisa mengontrol jumlah garam yang Anda pakai.

    6. Mengonsumsi omega-3

    Selain dapat meningkatkan kecerdasan bayi dalam kandungan, asam lemak omega-3 ternyata juga dapat membantu menurunkan tekanan darah pada ibu hamil.

    Hal ini menurut pernyataan dari American Pregnancy Association.

    Pastikan Anda memperoleh sumber omega-3 yang aman untuk ibu hamil, misalnya dari ikan kembung dan ikan salmon, atau dari suplemen ibu hamil yang mengandung minyak ikan.

    7. Menjaga kenaikan berat badan

    Bila sedang hamil, wajar bila Anda mengalami kenaikan berat badan. Meski begitu, Anda perlu mengontrol laju kenaikan berat badan Anda agar tidak terlalu cepat.

    Kenaikan berat badan yang berlebihan dapat memperburuk kondisi tekanan darah tinggi yang Anda alami. Namun, bukan berarti Anda harus mengurangi asupan makanan.

    Tindakan tersebut justru dapat membuat janin kekurangan nutrisi.

    Untuk menjaga kenaikan berat badan ideal saat hamil, pastikan mengonsumsi makanan dengan gizi seimbang.

    Bila Anda mengalami obesitas saat hamil, tanyakan pada dokter cara penanganannya yang tepat.

    8. Rutin berolahraga

    Selain membantu menjaga berat badan, rutin berolahraga juga dapat membantu menurunkan tekanan darah pada ibu hamil.

    Olahraga dan aktivitas fisik dapat membantu melancarkan peredaran darah dan membakar lemak yang mengotori pembuluh darah. 

    Meski begitu, hindari berolahraga berlebihan dan pilihlah kegiatan olahraga yang aman untuk ibu hamil.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Carla Pramudita Susanto

    General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


    Ditulis oleh Indah Fitrah Yani · Tanggal diperbarui 15/10/2021

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan