Orang yang rutin jalan kaki, pada semasa hamil sekalipun, mengalami peningkatan hormon bahagia endorfin yang membuat suasana hati lebih baik dan menimbulkan rasa senang. Olahraga secara teratur juga dapat membuat Anda tidur nyenyak.
6. Mempermudah proses persalinan
Rajin jalan kaki saat hamil akan menguatkan otot paha, betis, hingga otot-otot pinggul. Ini akan sangat baik untuk mewujudkan persalinan yang lebih cepat dan mudah. Anda jadi tidak perlu menunggu lama untuk kontraksi, dan tidak mengalami kesulitan saat mengejan (ngeden).
7. Bayi lahir dengan berat sehat
Dengan Anda sering berjalan kaki, Anda ikut mengendalikan pertambahan berat badan bayi selama masih dalam kandungan agar tidak berisiko obesitas.
Bayi yang lahir dari ibu yang teratur jalan kaki saat hamil cenderung memiliki skor indeks berat badan yang lebih ideal dengan berat 150-200 gram yang lebih ringan. Namun, studi menemukan bahwa pengurangan berat ini tidak berdampak negatif pada tumbuh kembang bayi secara keseluruhan. Asupan nutrisi dari ibu ke janin juga tidak terpengaruh.
Secara umum, bayi yang lahir dengan berat ideal dianggap sehat dan memiliki sensitivitas insulin yang lebih baik bahkan sampai setelah mereka dewasa. Sensitivitas insulin yang lebih baik dapat melindungi anak dari risiko diabetes di masa depannya.
Sebuah studi gabungan tim peneliti asal Jerman dan Amerika Serikat juga turut melaporkan bahwa bayi yang lahir dari ibu yang rajin jalan kaki saat hamil memiliki sistem kardiovaskuler (jantung dan pembuluh darah) yang lebih sehat di usia dewasa nanti.
Kapan boleh mulai jalan kaki saat hamil?
Anda boleh langsung membiasakan diri jalan kaki, bahkan di hari pertama begitu tahu Anda positif hamil. Jalan kaki boleh dilakukan di sepanjang usia kehamilan dan hampir tidak memiliki risiko kesehatan serius.
Namun, tetap saja Anda perlu selalu mendiskusikan dengan dokter kandungan Anda mengenai keputusan kapan mulai berolahraga saat hamil dan bagaimana cara amannya.
Tips jalan kaki saat hamil
Jika dokter sudah membolehkan, sebaiknya muai perlahan dulu sekitar 15 menit setiap tiga kali seminggu. Barulah kemudian tingkatkan durasi dan frekuensinya menjadi 30 menit setiap 4-5 kali seminggu.
Sesuaikan intensitas jalan kaki Anda sesuai kemampuan tubuh Anda. Jika Anda sudah merasa kelelahan atau bahkan ngos-ngosan berat sampai tidak bisa bicara, sebaiknya langsung berhenti dan istirahat sejenak. Jangan memaksakan olahraga di luar batas toleransi Anda.
Jika Anda tidak punya cukup waktu untuk olahraga, Anda bisa sempatkan jalan kaki di sela-sela aktivitas Anda. Misalnya, pergi makan siang saat di kantor, parkir atau turun di halte/stasiun yang agak jauh dari kantor, atau pergi ke warung dekat rumah untuk sekadar jajan.
Yang juga tak kalah penting, pastikan Anda tetap mencukupi kebutuhan cairan tubuh dengan minum air putih selama sesi olahraga Anda. Gunakan juga tabir surya dan topi jika Anda jalan kaki di siang terik.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar