backup og meta
Kategori

1

Tanya Dokter
Simpan
Cek Kondisi
Konten

Tensi Rendah Saat Hamil, Ketahui Penyebab dan Cara Mengatasinya

Ditinjau secara medis oleh dr. Damar Upahita · General Practitioner · None


Ditulis oleh Indah Fitrah Yani · Tanggal diperbarui 27/10/2022

Tensi Rendah Saat Hamil, Ketahui Penyebab dan Cara Mengatasinya

Dalam banyak kasus, tekanan darah rendah pada ibu hamil tidak menyebabkan masalah serius dan biasanya bisa kembali normal setelah melahirkan. Meski begitu, hal ini tidak boleh dianggap sepele. Jika tekanan darah rendah saat hamil tidak diatasi, Anda bisa lemas, terjatuh, pingsan, atau bahkan mengarah ke kondisi medis yang serius.

Bu, yuk, ketahui informasi lengkap seputar tekanan darah rendah saat hamil, termasuk penyebab, gejala, hingga penanganannya!

Penyebab tekanan darah rendah saat hamil

tekanan darah rendah pada ibu hamil

Mengutip situs American Heart Association, hipotensi atau tekanan darah rendah saat hamil adalah hal yang umum terjadi, terutama pada 24 minggu pertama kehamilan.

Ini karena berbagai perubahan fisik dan hormonal yang Anda alami sepanjang kehamilan.

Saat sedang hamil, kebutuhan pasokan darah menjadi meningkat karena janin juga harus dialiri darah. Hal inilah yang menjadi penyebab utama tekanan darah rendah pada ibu hamil.

Meski hal ini biasa terjadi, ada beberapa faktor lain yang juga menjadi penyebab tensi rendah saat hamil. Faktor-faktor ini meliputi:

Anemia

Kondisi kekurangan darah merah ini menjadi salah satu penyebab tensi rendah saat hamil. 

Perlu diketahui bahwa tekanan darah rendah pada ibu hamil belum tentu anemia, tetapi anemia dipastikan mengalami tensi rendah.

Bila ibu hamil memiliki tensi rendah saat hamil karena anemia, kondisi ini bisa memicu masalah yang lebih serius, yaitu:

Anemia pada ibu hamil yang sangat parah bisa menyebabkan kerusakan jantung dan otak, bahkan kematian.

Dehidrasi

Tensi rendah saat hamil juga bisa disebabkan oleh tubuh yang kekurangan cairan atau dehidrasi.

Mengutip dari Intermountain Healthcare, kebutuhan cairan ibu hamil yang direkomendasikan adalah 2300 ml per hari. Ini setara dengan 8-12 gelas tiap harinya. 

Setiap hari, kadar air di dalam tubuh berkurang melalui keringat, urine, dan kotoran.

Selain itu, ibu juga harus berbagi kebutuhan air dengan janin.

Kekurangan cairan tubuh, dapat mengganggu kadar garam, mineral, dan perkembangan janin di tiap trimester kehamilan. 

Malnutrisi

Kondisi kesehatan ini tidak hanya dialami anak-anak, tetapi juga orang dewasa termasuk ibu hamil. 

Tensi atau tekanan darah rendah pada ibu saat hamil bisa disebabkan karena tubuh kekurangan nutrisi. 

Pasalnya selain mencukupi kebutuhan diri sendiri, Anda juga perlu menunjang perkembangan janin.

Anda perlu mengonsumsi makanan sehat saat hamil, seperti buah, sayur, daging sapi atau ayam untuk memenuhi kebutuhan gizi.

Masalah pada jantung

Meski tensi rendah ketika hamil adalah hal umum, kondisi ini bisa menjadi tanda ada masalah pada jantung.

Masalah jantung yang bisa menyebabkan tekanan darah rendah pada ibu hamil yaitu: 

  • detak jantung lemah (bradikardia),
  • masalah katup jantung, dan
  • gagal jantung.

Masalah pada jantung ini membuatnya tidak bisa mengalirkan darah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan ibu hamil dan janin.

Selain empat kondisi kesehatan di atas, tensi ibu hamil rendah juga disebabkan oleh kebiasaan yang kurang baik, seperti:

  • Terlalu lama berbaring di tempat tidur.
  • Berdiri terlalu cepat dari posisi duduk.
  • Berendam di air panas terlalu lama.
  • Penggunaan obat-obatan tertentu.

Tak hanya itu saja, tekanan darah yang sangat rendah juga bisa menjadi tanda komplikasi pada awal kehamilan, seperti kehamilan ektopik

Di samping hal itu, ada beberapa penyebab lain yang dapat menyebabkan tekanan darah rendah pada ibu saat hamil, antara lain:

  • riwayat tekanan darah rendah sebelum hamil,
  • mengidap diabetes,
  • kekurangan nutrisi seperti vitamin B12 atau asam folat,
  • terlalu lama berbaring di tempat tidur,
  • efek samping anestesi epidural (suntik bius), atau
  • stres saat hamil.

Selain faktor di atas, pada beberapa orang yang menjalani kehamilan kembar juga mengalami tekanan darah rendah.

Bila Anda mengalami BAB berdarah karena ambeien saat hamil, keguguran, dan masalah lainnya yang membuat Anda kehilangan banyak darah, tensi bisa menurun.

Berapa tekanan darah normal saat hamil?

Selama kehamilan, tekanan darah yang normal adalah tanda kesehatan ibu dan janin. 

Dokter akan menggunakan skala angka untuk membantu mendiagnosis penyebab atau kemungkinan komplikasi dari tensi rendah ketika hamil.

Menurut American Heart Association, tekanan darah dikatakan sehat atau normal saat hamil ketika menunjukkan angka di bawah 120/80 mmHG. 

Angka normal tekanan darah berkisar dari 90-120 untuk tekanan diastolik (angka atas/pertama) dan 60-90 untuk tekanan sistolik (angka bawah/kedua). 

Dokter mendiagnosis ibu hamil mengalami tekanan darah rendah jika setelah pemeriksaan tensi ibu hamil menunjukkan angka sistolik dan diastolik di bawah 90/60 mmHg. 90/60 mmHG.

Kondisi ini dapat berlangsung selama kehamilan dan semuanya kembali normal setelah itu. 

Gejala tekanan darah rendah saat hamil

uremia

Gejala tekanan darah atau tensi rendah pada ibu hamil pada dasarnya sama dengan kondisi saat tidak hamil.

Gejala tekanan darah rendah yang paling umum pada kehamilan yaitu:

  • pingsan,
  • mual,
  • keliyengan (kepala seperti berputar), dan
  • pusing ringan terutama bila berdiri tiba-tiba.

Selain itu, tanda tekanan darah atau tensi rendah pada ibu hamil juga bisa berupa:

  • penglihatan kabur, gelap, atau berkunang-kunang,
  • perut terasa mual,
  • sulit berkonsentrasi,
  • rasa haus yang berlebihan
  • wajah tampak pucat dan berkeringat,
  • permukaan kulit terasa dingin,
  • merasa lemah, lesu, dan tidak bertenaga, serta
  • jantung berdebar-debar.

Gejala keliyengan cenderung akan memburuk saat ibu hamil berdiri secara tiba-tiba dari posisi berbaring atau duduk.

Tensi rendah ketika hamil biasanya tidak menimbulkan gejala berat yang dapat menyebabkan syok. 

Namun, pada pasien dengan sepsis atau komplikasi infeksi, penurunan tekanan darah drastis dapat menyebabkan kerusakan organ.

Beberapa kerusakan organ yang mungkin terjadi yaitu stroke, gagal ginjal, dan serangan jantung.

Apakah tekanan darah rendah pada ibu hamil berbahaya?

Secara umum, risiko tekanan darah rendah terhadap komplikasi kehamilan cenderung lebih rendah dibandingkan dengan kondisi tekanan darah tinggi saat hamil.

Meski begitu, Anda tetap perlu mewaspadai risiko seperti:

Menurut penelitian yang diterbitkan oleh Hypertension Research, ibu hamil yang mengalami tekanan darah rendah lebih berisiko mengalami mual atau muntah, keguguran, dan anemia.

Bagaimana mengatasi tekanan darah rendah pada ibu hamil?

salak untuk ibu hamil

Secara umum, kondisi tekanan darah yang rendah pada ibu hamil tidak memerlukan penanganan khusus.

Meski begitu, dalam kasus tertentu, dokter mungkin akan memberikan obat untuk mengatasinya.

Mengutip Narayana Health, pemberian suplemen kehamilan seperti vitamin B, zat besi, dan asam folat dapat membantu menormalkan kembali tekanan darah pada ibu hamil. 

Selain itu, cara mengatasi darah rendah pada ibu hamil juga dapat dilakukan dengan langkah-langkah berikut ini.

1. Perbaiki asupan makanan sehari-hari

Asupan makanan tidak hanya penting sebagai cara memenuhi kebutuhan nutrisi kehamilan, tetapi juga dapat menaikkan tensi darah bagi ibu hamil.

Pastikan kebutuhan zat besi Anda tercukupi dengan mengonsumsi daging merah, ayam, ikan, telur, dan makanan berprotein tinggi lainnya.

2. Makan lebih sering

Sebagai cara mengatasi tekanan darah rendah pada ibu hamil, biasakan untuk makan beberapa kali sehari dalam porsi kecil, bukan tiga kali sehari dalam porsi besar.

Selain makan menu utama, pastikan pula Anda mengemil makanan sehat dan mengandung lemak baik, seperti kacang-kacangan, alpukat, yoghurt, dan keju.

3. Perbanyak minum air

Saat hamil, Anda harus minum lebih banyak air dari jumlah yang disarankan untuk orang normal. Usahakan Anda minum antara tiga liter dalam sehari.

Selain itu, hindari minuman berkafein seperti kopi, teh, dan soda, serta minuman yang mengandung alkohol.

4. Berolahraga

Berolahraga secara teratur dapat memperbaiki stamina dan membantu menjaga tekanan darah agar selalu normal. Konsultasikan dengan dokter mengenai olahraga yang aman Anda lakukan saat hamil.

5. Beristirahat yang cukup

Tekanan darah rendah pada ibu hamil bisa saja disebabkan karena Anda berbaring terlalu lama. Meski begitu, bukan berarti Anda harus mengurangi waktu istirahat.

Biasakan untuk tidur yang cukup dengan durasi kurang lebih 8 jam sehari dan hindari bergadang.

6. Mengatur pergerakan tubuh

Biasanya, ibu hamil akan mengalami pusing karena tekanan darah rendah. Kondisi ini dapat mengganggu keseimbangan dan membuat lebih mudah terjatuh saat hamil.

Untuk mencegah risiko tersebut, lakukan cara-cara sederhana berikut.

  • Cobalah berbaring ke sisi kiri tubuh karena akan meningkatkan aliran darah ke jantung.
  • Hindari melakukan gerakan tiba-tiba terutama ketika berdiri dari posisi duduk.
  • Hindari berdiri untuk jangka waktu yang lama.
  • Duduk atau berbaring jika merasa keliyengan, untuk menghindari jatuh.
  • Menghindari berdiri terlalu cepat dari posisi duduk atau berbaring.

Kapan harus menghubungi dokter?

Secara umum, kondisi tekanan darah rendah pada ibu hamil dapat diatasi sendiri di rumah dengan memperbaiki pola hidup sepanjang masa kehamilan

Meski begitu, mengutip situs National Heart, Lung, and Blood Pressure, sebaiknya segera mencari pertolongan medis terdekat bila gejala yang Anda alami cukup parah, seperti:

  • pingsan,
  • sakit kepala yang tak tertahankan, 
  • penglihatan kabur, 
  • kelemahan atau mati rasa pada salah satu sisi tubuh, 
  • kulit berwarna kebiruan, 
  • keringat bercucuran,
  • perdarahan saat hamil, atau 
  • kesulitan bernapas.

Dokter akan memberikan penanganan sesuai kondisi dan penyebab yang Anda alami.

Berapa tekanan darah normal saat hamil?

Tekanan darah rendah

Selama kehamilan, tekanan darah yang normal adalah tanda kesehatan ibu dan janin. 

Dokter akan menggunakan skala angka untuk membantu mendiagnosis penyebab atau kemungkinan komplikasi dari tensi rendah ketika hamil.

Menurut American Heart Association, tekanan darah dikatakan sehat atau normal saat hamil ketika menunjukkan angka di bawah 120/80 mmHG. 

Sementara itu, dokter akan mendiagnosis ibu hamil mengalami tekanan darah rendah jika setelah pemeriksaan tensi ibu hamil menunjukkan angka 90/60 mmHG.

Gejala tensi rendah saat hamil

hipotensi supine tekanan darah rendah saat hamil

Gejala-gejala tensi rendah saat hamil mirip dengan gejala tekanan darah rendah seperti pada orang yang tidak sedang mengandung. 

Gejala tekanan darah rendah yang paling umum pada kehamilan yaitu:

  • Pusing
  • Mual
  • Keliyengan (kepala seperti berputar)
  • Pingsan

Gejala keliyengan cenderung akan memburuk saat ibu hamil berdiri secara tiba-tiba dari posisi berbaring atau duduk.

Tensi rendah ketika hamil biasanya tidak menimbulkan gejala berat yang dapat menyebabkan syok. 

Namun, pada pasien dengan sepsis atau komplikasi infeksi, penurunan tekanan darah drastis dapat menyebabkan kerusakan organ.

Beberapa kerusakan organ yang mungkin terjadi yaitu stroke, gagal ginjal, dan serangan jantung.

Penyebab tensi rendah saat hamil

pusing ketika hamil

Pada dasarnya, kehamilan menyebabkan banyak perubahan pada tubuh perempuan, termasuk naik dan turunnya tekanan darah. 

Oleh karena itu, tekanan darah rendah selama kehamilan sebenarnya adalah kejadian normal.

Banyak ibu hamil yang mengalami kondisi ini, terutama pada trimester pertama dan trimester kedua kehamilan

Mengutip dari Narayana Health, rata-rata ibu hamil mengalami tensi rendah saat kehamilan saat memasuki usia 24 minggu.

Hal ini terjadi karena sirkulasi darah yang meluas selama kehamilan dan perubahan hormonal. Keduanya menyebabkan pembuluh darah melebar dan tekanan darah menurun.

Meski hal ini biasa terjadi, ada beberapa faktor lain yang juga menjadi penyebab tensi rendah saat hamil. Faktor-faktor ini meliputi:

Anemia

Kondisi kekurangan darah merah ini menjadi salah satu penyebab tensi rendah saat hamil. 

Perlu diketahui bahwa tekanan darah rendah belum tentu anemia, tetapi anemia dipastikan mengalami tensi rendah.

Bila ibu hamil memiliki tensi rendah saat hamil karena anemia, kondisi ini bisa memicu masalah yang lebih serius, yaitu:

Anemia pada ibu hamil yang sangat parah bisa menyebabkan kerusakan jantung dan otak, bahkan kematian.

Dehidrasi

Tensi rendah saat hamil juga bisa disebabkan oleh tubuh yang kekurangan cairan atau dehidrasi.

Mengutip dari Intermountain Healthcare, kebutuhan cairan ibu hamil yang direkomendasikan adalah 2300 ml per hari. Ini setara dengan 8-12 gelas tiap harinya. 

Setiap hari, kadar air di dalam tubuh berkurang melalui keringat, urine, dan kotoran.

Selain itu, ibu juga harus berbagi kebutuhan air dengan janin.

Kekurangan cairan tubuh, dapat mengganggu kadar garam, mineral, dan perkembangan janin di tiap trimester kehamilan. 

Malnutrisi

Kondisi kesehatan ini tidak hanya dialami anak-anak, tetapi juga orang dewasa termasuk ibu hamil. 

Tensi rendah saat hamil bisa disebabkan karena tubuh kekurangan nutrisi. 

Pasalnya selain mencukupi kebutuhan diri sendiri, Anda juga perlu menunjang perkembangan janin.

Anda perlu mengonsumsi makanan sehat saat hamil, seperti buah, sayur, daging sapi atau ayam untuk memenuhi kebutuhan gizi.

Masalah pada jantung

Meski tensi rendah ketika hamil adalah hal umum, kondisi ini bisa menjadi tanda ada masalah pada jantung.

Mengutip dari  American Heart Association, ada masalah jantung yang bisa menyebabkan tekanan darah rendah, yaitu:

  • Detak jantung lemah (bradikardia)
  • Masalah katup jantung
  • Gagal jantung

Masalah pada jantung ini membuatnya tidak bisa mengalirkan darah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan ibu hamil dan janin.

Selain empat kondisi kesehatan di atas, tensi ibu hamil rendah juga disebabkan oleh kebiasaan yang kurang baik, seperti:

  • Terlalu lama berbaring di tempat tidur.
  • Berdiri terlalu cepat dari posisi duduk.
  • Berendam di air panas terlalu lama.
  • Penggunaan obat-obatan tertentu.

Tak hanya itu saja, tekanan darah yang sangat rendah juga bisa menjadi tanda komplikasi pada awal kehamilan, seperti kehamilan ektopik

Dampak tensi rendah saat hamil pada bayi

makan pepaya saat hamil

Salah satu risiko utama yang ditakutkan jika memiliki tekanan darah rendah selama kehamilan adalah jatuh karena pingsan. 

Pasalnya, sebagian wanita dengan tensi rendah yang berdiri terlalu cepat setelah lama duduk atau berbaring sering kali mengalami keliyengan hingga pingsan.

Bagi ibu hamil, hal ini tentu berbahaya. Selain dapat melukai dirinya sendiri ketika jatuh, ibu hamil juga berisiko mengalami perdarahan yang dapat menyebabkan masalah pada organ dalamnya. 

Dalam kasus yang parah, tekanan darah terlalu rendah dapat menyebabkan syok atau kerusakan organ, yang menimbulkan risiko bagi kesehatan bayi.

Cara mengatasi tensi rendah saat hamil

efek makan MSG saat hamil

Dalam banyak kasus, tekanan darah akan kembali normal ketika memasuki trimester ketiga kehamilan. 

Perawatan tekanan darah rendah selama kehamilan sebenarnya bergantung pada riwayat penyakit serta kondisi kesehatan.

Namun, ibu hamil dapat mencoba beberapa langkah-langkah sederhana ini untuk mengurangi gejala:

  • Duduk atau berbaring jika merasa keliyengan, untuk menghindari jatuh.
  • Menghindari berdiri terlalu cepat dari posisi duduk atau berbaring.
  • Berbaring di sisi tubuh sebelah kiri, untuk meningkatkan aliran darah ke jantung.
  • Gunakan pakaian longgar selama kehamilan.
  • Minum air putih 1500-2300 ml per hari.
  • Mengonsumsi makanan yang bergizi dan bernutrisi tinggi selama kehamilan.

Anda bisa berkonsultasi dengan dokter untuk lebih jelasnya.

Kapan harus ke dokter?

dibius saat hamil

Ibu hamil harus segera mendapatkan penanganan darurat jika mengalami pusing atau pingsan disertai dengan gejala serius seperti:

  • Perdarahan saat hamil
  • Sakit kepala parah
  • Perubahan penglihatan atau pandangan kabur.
  • Nyeri dada
  • Sesak napas
  • Lemas atau mati rasa, terutama pada satu sisi tubuh.

Bila mengalami hal di atas, segera konsultasi ke dokter.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau secara medis oleh

dr. Damar Upahita

General Practitioner · None


Ditulis oleh Indah Fitrah Yani · Tanggal diperbarui 27/10/2022

advertisement iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

advertisement iconIklan
advertisement iconIklan