backup og meta

Ketuban Pecah Dini (KPD)

Ketuban Pecah Dini (KPD)

Pecahnya air ketuban menjadi sinyal bahwa ibu hamil menunjukkan tanda-tanda mau melahirkan. Namun, beberapa ibu justru mengalami pecah ketuban pecah jauh sebelum waktunya. Dalam dunia medis, kondisi ini disebut ketuban pecah dini (KPD).

Apa itu ketuban pecah dini (KPD)?

air ketuban pecah

Ketuban pecah dini atau KPD adalah kondisi saat selaput ketuban yang melindungi janin pecah sebelum proses persalinan dimulai.

Fungsi kantong ketuban ialah menahan ketuban, melindunginya dari kerusakan, serta membantu mengatur suhu tubuh janin dalam kandungan Anda. 

Cairan ketuban mengandung air, hormon, antibodi, dan nutrisi untuk janin. Cairan ini juga bersifat bakteriostatik, artinya pertumbuhan bakteri di dalamnya akan tetap sama sehingga aman bagi janin.

KPD adalah komplikasi kehamilan yang berpotensi membahayakan ibu dan janin. Kondisi ini dapat menyebabkan bayi lahir dalam kondisi prematur.

Sekitar 90% ibu hamil yang mengalami KPD akan menjalani persalinannya dalam 24 jam. Oleh sebab itu, kondisi ini perlu penanganan segera dari dokter.

Jenis ketuban pecah dini

Dilansir dari laman Children Hospital of Philadelphia, ketuban pecah dini terbagi menjadi dua kondisi.

  • Ketuban pecah dini cukup bulan atau premature rupture of membrane (PROM): terjadi pada usia kehamilan 37 minggu.
  • Ketuban pecah dini kurang bulan atau preterm premature rupture of membrane (PPROM): terjadi sebelum usia kehamilan 37 minggu. 

PROM terjadi pada sekitar 8–10% kehamilan. Di sisi lain, PPROM menyumbang seperempat hingga sepertiga dari semua kasus kelahiran prematur.

Tanda dan gejala ketuban pecah dini

Gejala KPD mirip ketuban pecah sebagai tanda melahirkan, yaitu kebocoran cairan dari vagina. Air ketuban bisa menetes, mengalir, atau menyembur kuat seperti saat berkemih.

Makin besar robekan pada kantong ketuban, makin banyak pula air ketuban yang keluar. Cairan ini akan terus mengalir keluar sebanyak 600–800 mililiter (sekitar 2–3 gelas) dari robekan awal.

Akan tetapi, tanda khas KPD terlihat dari waktu kejadiannya. Ketuban pecah dini umumnya ibu alami pada usia kehamilan 37 minggu atau kurang.

Jika ketuban pecah saat usia kehamilan masih terlalu muda, misalnya pada pertengahan trimester 2 kehamilan, segeralah pergi ke dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.

Perbedaan air ketuban, urine, dan keputihan

  • Cairan ketuban terasa hangat, tidak berwarna, serta baunya lebih manis dan tidak pesing.
  • Urine atau air kencing berwarna kekuningan dan berbau pesing.
  • Keputihan berwarna putih susu dan teksturnya seperti lendir.

Penyebab ketuban pecah dini

penyebab ketuban pecah lebih awal

Pecahnya ketuban merupakan salah satu tanda mau melahirkan yang umum dialami ibu hamil.

Hingga saat ini, belum diketahui pasti penyebab ketuban pecah dini. Para ahli menyebutkan bahwa KPD cukup bulan bisa terjadi akibat melemahnya selaput atau kantong ketuban.

Sementara pada KPD kurang bulan, komplikasi ini bisa disebabkan oleh infeksi pada rahim.

Selain kedua kondisi tersebut, berikut adalah beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko Anda untuk mengalami ketuban pecah dini.

  • Infeksi menular seksual, seperti klamidia dan gonore.
  • Pernah mengalami kelahiran prematur sebelumnya.
  • Merokok dan memakai zat terlarang saat hamil.
  • Perdarahan pada vagina lebih dari satu trimester.
  • Peradangan atau infeksi pada selaput ketuban (korioamnionitis).
  • Rendahnya kadar kolagen dalam jaringan kantong ketuban.
  • Volume cairan ketuban terlalu banyak (polihidramnion).
  • Posisi bayi sungsang.
  • Mengalami kehamilan kembar.
  • Pernah melakukan amniosentesis pada awal kehamilan.
  • Melakukan olahraga berat atau memberikan terlalu banyak tekanan pada tubuh.
  • Pola makan dan asupan gizi yang buruk selama kehamilan.
  • Kekurangan asupan vitamin C, tembaga, atau seng.

Komplikasi ketuban pecah dini

Pada janin, ketuban pecah dini dapat menimbulkan berbagai risiko kesehatan seperti berikut.

1. Infeksi janin

Risiko terbesar KPD yakni infeksi pada janin. Kantong dan cairan ketuban berfungsi melindungi dan mencegah infeksi pada janin di dalam kandungan.

Kondisi kantong ketuban yang rusak membuat janin rentan terserang penyakit, baik itu selama masih dalam kandungan maupun ketika lahir nanti.

Ketika ketuban diduga pecah sebelum waktunya, dokter akan menyarankan pasien untuk melakukan pemeriksaan. Setelahnya, baru diputuskan apakah bayi harus dilahirkan segera atau tidak.

2. Masalah paru-paru

Sebelum usia kehamilan 23 minggu, bayi butuh air ketuban agar paru-parunya dapat berkembang dengan normal. Perkembangan organ vital ini bisa terhambat bila ketuban pecah terlalu dini.

KPD dapat meningkatkan risiko gangguan paru-paru pada bayi, salah satunya hipoplasia paru.

Kondisi ini membuat paru-paru bayi tidak berfungsi dengan baik karena sel paru, saluran udara, dan kantong udara (alveoli) tidak berkembang dengan sempurna.

Hipoplasia paru membuat bayi harus dirawat di ruangan khusus atau NICU (Neonatal Intensive Care Unit) segera setelah ia lahir.

Diagnosis ketuban pecah dini

Jika Anda mengalami gejala ketuban pecah dini, segera lakukan pemeriksaan dengan dokter. Dokter bisa mendiagnosis KPD dengan menggunakan dua pemeriksaan berikut ini.

1. Kolposkopi

Kolposkopi dilakukan dengan menempatkan spekulum (cocor bebek) ke dalam vagina. Hal ini bertujuan untuk memeriksa apakah ada genangan air ketuban atau tidak. 

Saat melakukan prosedur ini, dokter juga dapat mengumpulkan sampel dan memeriksa apakah terdapat infeksi pada sampel cairan tersebut.

2. Tes pH

Dokter terkadang juga memeriksa pH sampel cairan dari vagina ibu. Caranya dengan membasahi sampel cairan tersebut dengan zat pewarna pendeteksi pH nitrazine kuning.

Warna nitrazine akan berubah dari kuning menjadi biru-kuning atau biru tua bila cairan tersebut memang air ketuban. Jika bukan, nitrazine tidak akan berubah warna.

Cara mengatasi ketuban pecah dini

Ketika mengalami gejala terkait KPD, segera periksakan diri Anda ke dokter kandungan. Dokter akan mempertimbangkan langkah selanjutnya sesuai dengan kondisi Anda.

Jika kantong ketuban pecah lebih dari tiga minggu sebelum hari persalinan, mungkin saja dokter akan langsung menginduksi atau segera melakukan operasi caesar.

Langkah ini memang akan membuat bayi lahir prematur. Akan tetapi, tindakan ini harus Anda lakukan agar bayi terhindar dari risiko infeksi lebih lanjut.

Sementara bila kantong ketuban pecah dalam waktu tiga minggu sebelum kelahiran, dokter dapat menunggu ibu berkontraksi sehingga persalinan dapat terjadi secara alamiah. 

Pada kasus tertentu, dokter bisa saja menyarankan proses induksi untuk mempercepat proses kelahiran bayi Anda.

Apabila persalinan Anda dapat ditunda, dokter bisa meresepkan obat antibiotik guna mencegah infeksi dan obat kortikosteroid untuk membantu mematangkan paru-paru janin.

Pastikan untuk selalu bertanya dengan dokter tentang manfaat dan risiko dari prosedur di atas.

Pencegahan ketuban pecah dini

KPD pada ibu hamil

Untuk mencegah ketuban pecah sebelum waktunya, berikut ini beberapa hal yang sebaiknya Anda lakukan.

1. Konsumsi vitamin C

Studi dalam Journal of Postgraduate Medical Institute (2015) menyebutkan konsumsi vitamin C dapat mencegah KPD pada wanita dengan riwayat PROM pada kehamilan sebelumnya.

Peneliti menemukan konsumsi vitamin C setelah usia kehamilan 20 minggu dapat mengubah metabolisme kolagen yang memperkuat selaput ketuban ibu hamil.

Akan tetapi, hubungan antara asupan vitamin C dan manfaatnya untuk mencegah KPD masih perlu diteliti lebih lanjut.

2. Hindari paparan rokok

Beberapa kasus pecahnya ketuban tidak diketahui penyebabnya. Namun, tidak ada salahnya untuk menjaga kehamilan dengan menerapkan pola hidup sehat.

Salah satu hal yang perlu dihindari agar kehamilan Anda terlindungi dari komplikasi yakni asap rokok. 

Hindari merokok atau menghirup asap rokok saat hamil karena keduanya dapat membahayakan janin di dalam kandungan dan meningkatkan risiko KPD.

3. Rutin cek dengan dokter

Jangan lupa untuk mengunjungi dokter kandungan secara rutin sesuai jadwal Anda.

Pemeriksaan kandungan dapat memperlihatkan tanda-tanda peringatan bahaya kehamilan, termasuk masalah pada selaput dan cairan ketuban.

Apabila dokter mencurigai adanya masalah pada kantong ketuban, mereka dapat merencanakan perawatan, seperti dengan meresepkan vitamin prenatal untuk menjaga kesehatan ibu dan janin.

Konsultasikan dengan dokter bila Anda punya pertanyaan lebih lanjut seputar kondisi ini. Dokter bisa membantu mencarikan solusi terbaik dari masalah yang Anda alami.

Kesimpulan

  • Ketuban pecah dini (KPD) terjadi saat selaput ketuban pecah sebelum persalinan.
  • Komplikasi ini dapat menyebabkan persalinan prematur dan meningkatkan risiko infeksi pada janin.
  • Penanganan KPD melibatkan tindakan medis, termasuk induksi persalinan, pemberian antibiotik, dan obat kortikosteroid untuk mematangkan paru-paru janin. 
  • Komplikasi ini bisa dicegah dengan mengonsumsi vitamin C, menghindari paparan asap rokok, dan rutin memeriksakan diri dengan dokter kandungan.

[embed-health-tool-pregnancy-weight-gain]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Water breaking: Understand this sign of labor. (2021). Mayo Clinic. Retrieved June 28, 2023, from https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/labor-and-delivery/in-depth/water-breaking/art-20044142

What Breaks Your Water in Pregnancy? (2023). New Health Advisor. Retrieved June 28, 2023, from https://www.newhealthadvisor.org/What-Causes-Your-Water-to-Break.html

Premature rupture of membranes (PROM)/Preterm premature rupture of membranes (PPROM). (2022). Children’s Hospital of Philadelphia. Retrieved June 28, 2023, from https://www.chop.edu/conditions-diseases/premature-rupture-membranes-prompreterm-premature-rupture-membranes-pprom

Preterm Prelabor Rupture of Membranes (pPROM). (2022). C.S. Mott Children’s Hospital – University of Michigan Health. Retrieved June 28, 2023, from https://www.mottchildren.org/health-library/hw221349

PPROM facts. (2013). The PPROM Foundation. Retrieved June 28, 2023, from https://www.aapprom.org/community/ppromfacts

Majid, A., Rahim, F., Majid, M., & Jamal, T. (2015). Effectiveness Of Vitamin C In Preventing Pre – Labour Rupture Of Chorio- Amniotic Membranes In Pregnancy In Women Having History Of Prom In Previous Pregnancies. Journal of Postgraduate Medical Institute, 29(3). Retrieved from https://jpmi.org.pk/index.php/jpmi/article/view/1674

Versi Terbaru

25/07/2023

Ditulis oleh Satria Aji Purwoko

Ditinjau secara medis oleh dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa

Diperbarui oleh: Ilham Fariq Maulana


Artikel Terkait

Air Ketuban Pecah, Benarkah Tanda Persalinan?

Oligohidramnion


Ditinjau secara medis oleh

dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa

General Practitioner · Universitas La Tansa Mashiro


Ditulis oleh Satria Aji Purwoko · Tanggal diperbarui 25/07/2023

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan