backup og meta

6 Perubahan Kulit pada Ibu Hamil yang Mungkin Terjadi

Perubahan kulitApakah berbahaya?Perawatan kulit

Ketika hamil, ibu mengalami banyak perubahan pada kondisi kulit. Kebanyakan perubahan kulit selama kehamilan akan mereda seiring waktu, sering kali dalam beberapa bulan setelah bayi lahir. Berikut penjelasan seputar perubahan kulit pada ibu hamil yang umum terjadi.

6 Perubahan Kulit pada Ibu Hamil yang Mungkin Terjadi

Perubahan kulit yang terjadi pada ibu hamil

Dilansir dari American College Obstetric and Gynecologist (ACOG), penyebab kulit ibu berbeda saat hamil adalah perubahan hormon selama masa kehamilan.

Perubahan hormon ini tidak hanya memengaruhi psikologis ibu hamil, tetapi juga bisa membuat keadaan kulit, rambut, dan kuku, berbeda dari sebelum mengandung.

Berikut ini adalah bagian tubuh yang mengalami perubahan kulit saat Anda sedang hamil.

1. Perubahan pigmentasi kulit

Area sekitar puting, paha bagian dalam, dan leher akan menjadi lebih gelap karena perubahan pigmentasi kulit saat hamil.

Ibu juga dapat mengalami bercak hitam pada wajah atau melasma. Supaya tidak memperparah kondisi bercak hitam, ibu hamil disarankan untuk membatasi paparan sinar matahari.

Selain itu, juga akan muncul garis hitam dari pusar ke tulang kemaluan yang disebut linea nigra

Umumnya, garis ini memiliki lebar sampai 1 cm dan muncul pada sekitar trimester kedua. Garis akan memudar dalam beberapa minggu setelah ibu melahirkan.

2. Pembuluh darah di pipi terlihat jelas

Pembuluh darah kecil di pipi bisa pecah dan terlihat jelas seperti jaring laba-laba. Kondisi yang disebut spider veins ini merupakan perubahan kulit yang umum terjadi pada ibu hamil.

Volume darah yang meningkat saat hamil mampu memberikan tekanan pada pembuluh kapiler.

Pembuluh kapiler rentan pecah karena dindingnya yang tipis. Pecahnya pembuluh kapiler akan menyebabkan munculnya spider veins, terutama di area wajah.

Untuk mengurangi risikonya, lindungi wajah ibu dari panas atau dingin yang ekstrem. Pembuluh darah akan memudar ketika kadar hormon kehamilan menurun setelah melahirkan.

3. Kulit berjerawat

Penyebab kulit berjerawat saat hamil adalah tingginya kadar hormon yang dapat meningkatkan produksi sebum, yakni minyak yang menjaga kekenyalan kulit wajah. 

Meningkatnya produksi sebum bisa menutup pori-pori sehingga kulit berminyak dan berjerawat.

Bersihkan wajah secara rutin dengan sabun dan air hangat atau pembersih wajah. Apabila kulit kering, Anda dapat menggunakan produk pelembap bebas minyak. 

Bersihkan wajah sebelum tidur setelah menggunakan makeup. Hindari memakai krim atau obat jerawat, kecuali atas saran dokter. 

4. Muncul stretch mark

Stretch mark ialah salah satu perubahan fisik pada ibu hamil yang paling sering terjadi. Kondisi ini terjadi seiring bertambahnya berat badan.

Tingginya kadar hormon juga dapat mengganggu keseimbangan protein kulit dan membuatnya lebih tipis. Akibatnya, kulit yang tertarik lebih rentang meninggalkan bekas.

Anda bisa mengurangi tingkat keparahan stretch mark dengan melakukan sejumlah perawatan seperti berikut ini.

  • Menghindari kenaikan berat badan terlalu cepat.
  • Memijat perut dengan minyak atau krim untuk memicu pertumbuhan jaringan baru.
  • Mengonsumsi vitamin E dan C, zinc (seng), dan silica untuk menjaga kulit tetap sehat.

5. Kulit lebih cerah

Ada ibu yang mengalami kekusaman kulit saat hamil. Namun, ada juga yang justru sebaliknya merasakan kulit lebih cerah atau pregnancy glow.

Benarkah pregnancy glow dapat terjadi? Menurut American Pregnancy Association, kulit lebih cerah saat hamil memang bisa terjadi.

Penyebabnya adalah peningkatan aliran darah selama kehamilan, karena tubuh memproduksi darah sekitar 50 persen. Kondisi ini bisa membuat wajah ibu hamil lebih cerah dan berseri.

6. Kulit lebih mudah gatal

Wajar bila terjadi gatal dan ruam tanpa sebab saat kehamilan. Sekitar 1/4 calon ibu mengalami kulit yang gatal.

Rasa gatal karena perubahan kondisi kulit pada ibu hamil terbagi menjadi beberapa bagian.

  • Gatal ringan karena lebih sensitif terhadap bahan yang sebelumnya tidak mengganggu, seperti klorin pada kolam renang.
  • Gatal parah, seperti akibat obstetric cholestasis yang menyebabkan gatal seluruh tubuh dan intens pada telapak tangan atau kaki. 
  • Ruam tidak berbahaya karena kehamilan, misalnya atopic eruption of pregnancy (AEP) dan pruritic urticarial papules and plaques of pregnancy (PUPPP).

AEP menyebabkan benjolan yang gatal pada kulit dan umumnya timbul pada trimester pertama.

Kondisi ini tidak berbahaya dan mampu hilang setelah bayi lahir. Ibu hamil bisa mengalami AEP bila memiliki riwayat eksim, asma, dan alergi makanan.

Sementara itu, PUPPP ditandai dengan ruam merah dan rasa gatal pada perut. Kondisi ini lebih sering terjadi bila mengandung bayi pertama dan hamil anak kembar.

Dokter akan meresepkan obat antihistamin dan krim kortikosteroid untuk meredakan rasa gatal. PUPPP biasanya akan hilang 1–2 minggu setelah melahirkan.

[embed-health-tool-pregnancy-weight-gain]

Apakah perubahan pada kulit saat hamil berbahaya?

sunscreen aman untuk ibu hamil

Perubahan kulit saat hamil biasanya tidak berbahaya. Namun, konsultasikan dengan dokter bila kulit ruam, iritasi, atau gatal berlangsung lebih dari beberapa hari.

Jika ibu sudah memiliki psoriasis yang terjadi karena autoimun, penanganannya lebih kompleks dan bisa memburuk selama masa kehamilan.

Perubahan warna kulit juga bisa terjadi karena kondisi lain yang tidak terkait dengan kehamilan.

Selalu periksakan dengan dokter bila Anda menyadari adanya perubahan warna pada kulit atau perubahan pada ukuran tahi lalat. 

Ketika perubahan pigmentasi bersamaan dengan rasa sakit, nyeri, atau kemerahan, segera cari pertolongan medis karena ini menandakan masalah kulit yang serius pada ibu hamil

Perawatan masalah kulit pada ibu hamil

Pertambahan berat badan saat hamil membuat paha dalam atau bawah payudara lebih mudah lecet, mengelupas, dan sedikit berbau. Dalam istilah medis, kondisi ini disebut intertrigo.

Intertrigo adalah ruam yang menyerang area lipatan kulit. Gesekan dan kelembapan berlebihan pada lipatan kulit membuat lapisan atas kulit pada area ini lebih mudah rusak.

Jika mengalami kondisi tersebut, berikut ini adalah perawatan yang bisa Anda lakukan. 

  • Jaga area yang terinfeksi agar tetap kering.
  • Gunakan bedak tabur untuk menyerap kelembapan.
  • Gunakan pakaian berbahan katun yang menyerap keringat.
  • Hindari mengenakan baju yang terlalu ketat.

Penting untuk mengatasi intertrigo sebelum melahirkan karena infeksi bisa menurun pada bayi.

Jika Anda punya pertanyaan lebih lanjut mengenai kondisi ini, sebaiknya konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan solusi terbaik.

Kesimpulan

  • Perubahan kulit pada ibu hamil umumnya disebabkan oleh lonjakan hormon.
  • Kondisi ini dapat memicu kulit berjerawat, rasa gatal, pregnancy glow, stretch mark, dan spider veins pada wajah.
  • Sebagian besar kondisi ini tidak berbahaya dan bisa membaik setelah melahirkan, tetapi perawatan tetap diperlukan untuk menjaga kenyamanan ibu hamil.
  • Segera konsultasi dengan dokter bila muncul gejala berat seperti ruam parah, nyeri, dan gatal yang tidak kunjung hilang karena dapat menandakan masalah serius.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Skin conditions during pregnancy. (2022). American College of Obstetricians and Gynecologists. Retrieved August 3, 2025, from https://www.acog.org/womens-health/faqs/skin-conditions-during-pregnancy

Skin changes during pregnancy. (n.d.). American Pregnancy Association. Retrieved August 3, 2025, from https://americanpregnancy.org/healthy-pregnancy/pregnancy-health-wellness/skin-changes/

Changes to your skin during pregnancy. (2022). Pregnancy, Birth and Baby. Retrieved August 3, 2025, from https://www.pregnancybirthbaby.org.au/changes-to-your-skin-during-pregnancy

Pregnancy and skin changes. (n.d.). Stanford Medicine Children’s Health. Retrieved August 3, 2025, from https://www.stanfordchildrens.org/en/topic/default?id=pregnancy-and-skin-changes-134-7

What is pregnancy glow? And why it happens. (2023). Cleveland Clinic. Retrieved August 3, 2025, from https://health.clevelandclinic.org/pregnancy-glow

Chouk, C., & Litaiem, N. (2023). Pruritic Urticarial Papules and Plaques of Pregnancy. StatPearls Publishing. Retrieved August 3, 2025, from https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK539700/

Cohen P. R. (2023). Linea Nigra: Case Report of a Woman With a Pregnancy-Associated Linear Streak of Cutaneous Hyperpigmentation on Her Abdomen From the Umbilicus to the Pubic Symphysis. Cureus, 15(11), e48408. https://doi.org/10.7759/cureus.48408

Versi Terbaru

04/08/2025

Ditulis oleh Riska Herliafifah

Ditinjau secara medis oleh dr. Amanda Rumondang Sp.OG

Diperbarui oleh: Satria Aji Purwoko


Artikel Terkait

Apa Saja Bahan Skincare yang Boleh Dipakai Saat Hamil?

Skin Tag pada Ibu Hamil


Ditinjau oleh dr. Amanda Rumondang Sp.OG · Kebidanan dan Kandungan · Brawijaya Hospital Duren Tiga · Ditulis oleh Riska Herliafifah · Diperbarui 04/08/2025

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan